Rey berlalu masuk, bersama anak buah nya, sedang kan Akila hanya berdiri mematung.
Sebelum nya, Rey sama sekali tidak tau bahwa Aryo Prasetiya memiliki seorang putri yang cantik.
Seketika ia merasa mempunyai akal lain untuk perjanjian nya dengan aryo.
Ruang tamu keluarga Aryo Prasetiya.
"Tuan muda Rey, sebelumnya saya benar benar minta maaf, saya tidak bisa melunasi hutang saya." (Menunduk.)
"Lalau?" (Menyilangkan kaki.)
"Sesuai perjanjian, saya akan menyerah kan perusahaan saya."
Tuan muda Rey, bukan nya saya mau ikut campur. Tapi apakah tidak bisa memberikan kami sedikit waktu? (Memohon.)
"Waktu? Ini sudah telat 15 hari nyonya. " (Jawab Arya, asisten Rey.)
"Hey bisakah kamu berbicara sopan kepada orang tua ku?" (Marah Akila. )
"Akila diam lah." (Jawab Aryo.)
"Tuan ini surat-surat perjanjian nya, sekarang perusahaan itu resmi menjadi milik tuan." (Aryo menyerah kan beberapa berkas.)
Rey mengambil berkas tersebut, dan merobek nya menjadi beberapa sobekan, semua ora g yang ada di situ merasa tidak paham, atas apa yang terjadi.
"Bagai mana kalau saya berubah pikiran, anda bisa mengambil kembali perusahaan anda dan saya akan membantu nya garis. Agar tidak bangkrut, tetapi saya ingin putri anda yang galak itu menjadi istri saya. Sebagai jaminan nya" (Rey berbicara angkuh sambil melirik Akila.)
Semua yang ada di ruangan menjadi kaget, dengan omongan Reynaldo Angara.
"Apah! gak gue gak mau, enak ajah lu gw lebih baik miskin daripada nikah sama lu, masdepan gw masih panjang. Gw Tuh masih sekolah, masa nikah sama om-om" (Nyerocos.)
"Itu terserah kepada Aryo. "
(Reytersenyum miring.)
"Itu terserah kepada Aryo. "
(Reytersenyum miring.)
"Cukup mah, ini satu satunya cara, dan ini pilihan terbaik papa minta maaf.
Baik lah, saya setuju tuan muda." (Jawab Aryo.)
Akila tidak menyangka, papa nya akan setega ini mengorbankan masa depan anak nya, demi perusahaan.
"Papa keterlaluan." ( Akila menangis berlari masuk ke kamar.)
"Bagus, kalau begitu anda bisa datang ke perusahaan saya besok, kita atur kembali semuanya. "
( Berlalu pergi, meninggalkan rumah keluarga Aryo.)
Kini tingal lah Maya, dan suaminya Aryo terlihat Aryo yang sedang berusaha meyakinkan istri nya untuk membujuk Akila.
Tok tok tok....
Maya berusaha menemui Akila, yang sejak tadi mengurung diri di kamar nya.
"Masuk." (Menghapus air mata nya.)
"Sayang makan malam dulu yuk! Papa dah nungguin di bawah." (Mengelus pucuk rambut putri nya.)
"Nngak mah, duluan ajah" (Tersenyum paksa.)
"Mama tau gimna perasaan kamu, tapi ini mungkin yang terbaik buat kamu sayang. Coba lah memahami kondisi papa, jangan marah sama papa ya sayang." (Sedih.)
"Tapi mah, Kila gax mau nikah mah, Kila masih 17 tahun, dan kila masih sekolah." (Menangis.)
"Iya sayang, mama tau, kamu tenang saja, walapun nanti kamu sudah menikah itu akan menjadi rahasia keluarga prasetiya, dan Angara kamu juga bisa sekolah sayang. Mama mohon cuma kamu yang bisa bantu papa. " (Memohon dan menangis.)
Melihat mama nya yang bergitu terpuruk, rasa tidak tega pun mulai muncul. Akila merasa bersalah terhadap orang tuanya.
Org tua nya yang mengurus nya sejak kecil, menyayanginya, kini saat nya dia membalas semua itu.
"Baik kalo itu yang terbaik buat kita, kali ini biar kan Akila berkorban untuk mama sama papa." (Memeluk erat sang mama.)
"Hikssss, Terimakasih sayang, mama sama papa bangga punya anak seperti Akila." (Membalas pelukan.)
Skip.
Malam yang panjang berlalu semenit pun Akila tidak bisa memejamkan matanya.
"Huaaammmm."
(lihat jam.)
"apah!" (Kaget.)
Akila bergegas bangun, karna jam sudah menunjukkan pukul 08:07 pagi.
Hari ini adalah hari senin, iya yakin kali ini diri nya akan kembali di hukum, karna datang terlambat.
"Mah, pah, Akila brangkat sekolah dulu ya." (Berlari menuruni tanga.)
"Lah Kila gak sarapan dulu?" (Yanya sang papa.)
"Iya sayang, sarapan dulu."
"Gak usah mah, Kila dah telat." (Keluar rumah.)
Beberapa puluh menit berlalu, Akila akhirnya sampai di sekolah.
Akila bergegas masuk kesekolah, tap ... tap ... tap.
Langkah kaki Akila, dengan nafas yang menderu-deru, akibat berlari.
"Permisi pak, maaf saya telat." (Menunduk.)
"Kamu lagi kamu lagi, coba kamu hitung berapa kali dalam seminggu kamu telat?" (Marah, sang guru.)
"Maaf pak." (Akila menunduk takut.)
Seluruh siswa menertawakan Akila, kecuali Sisil yang sedari tadi keliatan cemas.
Tampa Akila sadar, ia menggunakan kaos kaki yang berbeda, sebelah hitam sebelah nya lagi kuning. Hal itu membuat para siswa menertawakan nya.
Beberapa saat kemudian, Akila di boleh kan duduk oleh guru nya.
Untung ajah, gak di hukum jemur di lapangan ya.
"Kila, yaampun, lu knp sih telat mulu? Trus itu kenapa mata lu bengkak? Lu tau gak kenapa mereka ngetawain lu? Coba deh lu lihat kaki lu," (Tertawa kecil, melihat kaos kaki Akila.)
"Lu tanya nya atu-atu napa, pusing gw mau jawab yang mana." (Melihat kaki nya.)
Akila merasa kaget, sekaligus malu banget, buru- buru dia melepaskan kaos kaki nya.
"Sekarang jawab pertanyaan gw." (Mendesak.)
"Iya-iya gw tuh lupa bikin alarm, makanya telat, trus mata gw bengkak karena begadang, udh itu doang. "(menutupi kejadian yang sebenarnya.)
akila tidak ingin sahabat nya ikut pusing, memikirkan masalah nya, ia memilih untuk merahasiakan semua itu dari Sisil.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Dede Ikha Malkit
smngt thorr
2022-11-10
0
Lovely
Ceroboh karna streeessss 😁😁
2022-06-06
0
V3
ceweek tp ceroboh bgt yaaa
2022-02-22
0