HAPPY READING...
\=\=\=\=\=\=\=\=
Rangga Pratama
lahir 8 nopember 1985
wafat 8 september 2019
Fira menatap erat nisan dihadapannya,lagi - lagi dia berusaha sekuat tenaga menahan air mata yang berkumpul di ujung matanya.
Nafas berat berkali - kali, dia ingat betul bagaimana Rangga pernah memarahinya ketika di pemakaman ibu Fira, ratapan keluarga jadi siksaan bagi yang wafat.
Untuk terakhir kalinya Fira melihat wajah Rangga sebelum ditutup papan kayu, adzan berkumandang dari bawah sana, sambil menahan sakit di lengannya Fahri meminta agar dirinya lah yang mengumandangkan adzan dipemakaman Rangga.
Fira masih berdiri tegak, tatapan mata yang penuh keteduhan terakhir kali ia tampakkan pada sang suami, dulu Rangga sangat suka dengan tatapan itu, rasanya semua masalah hilang begitu saja.
huft...huft..huft...
Pemakaman selesai, seebelum pergi Fira mengusap nisan bertuliskan nama suaminya itu. Disandarkan kepalanya sejenak sambil membaca doa yang ia khususkan untuk almarhum suaminya itu, semua yang melihat tau benar hati perempuan itu sedang hancur, tapi Fira berhasil menutupinya.
Mas...aku janji akan jadi wanita yang kuat,ceria dan penuh semangat seperti yang kamu mau dan kamu suka, jangan kuatirkan aku...InsyaAllah aku akan baik - baik saja,itu pasti . aku berjanji padamu mas, tenanglah
semoga Allah menempatkanmu di sisi terbaikNYA..aamiin ,Batinnya sambil menengadahkan tangan ke langit
seraya air mata jatuh tak terbendung
Fira bangkit langsung mengusap wajahnya, dia tidak ingin ratapannya menjadi kesedihan suaminya, melukis senyum manis nan indahnya lagi.
" Ayo buk balik...!" kata Fira menggandeng tangan Nani ibu mertuanya, Rani tidak ikut kepemakaman karena tubuhnya lemas tidak berdaya, apalagi kondisinya yang masih hamil muda sekarang
" Vin..pegangin Ibuk juga ya!" kata Fira lembut pada Vino adik iparnya, suami Rani.
Mereka kembali ke rumah, Fira menghampiri Rani yang duduk lemah di ruang tamu sedang menatapnya kosong, ia berhambur memeluk tubuh Rani dan menenangkan adik iparnya itu.
" Mbak Fira baik - baik aja kan?" tanya Rani dengan suara serak
" InsyaAllah Aku baik Ran...kamu juga harus kuat ya, inget ada anak kamu di perut ini!" jawab Fira, senyum hangat terlukis di bibirnya, membuat Rani memeluknya lagi karena ia yakin kakak iparnya itu sedang hancur didalam sana.
\=\=\=\=\=\=
Seminggu berlalu.......
Malam ini hari terakhir tahlilan 7 hari kepergian Rangga, Fira masuk ke kamarnya dan membungkus baju terakhir suaminya juga bajunya yang ada bercak darah mengering , disimpannya itu di laci lemari bajunya.
" mbak fir....sudah tidur?" Rani adik iparnya tiba - tiba masuk ke kamarnya
" belum,kenapa ran?"
Rani memeluk kakak iparnya itu sendu, ia tahan air mata sekuatnya.
" kami mau bicara sama mbak di ruang keluarga,ikutlah!" ujarnya seraya menggandeng tangan Fira kedepan
Karena terlalu lelah, Fira sampai lupa kalau saudara - saudara suaminya belum pulang, terlebih lagi beberapa dari mereka tinggal di jawa tengah dan ada juga yang paling jauh di Sumatra.
" Maafkan Fira budhe,pakdhe,bulek dan paklek...terima kasih atas support yang dikasih ke Fira, saya janji akan tetap semangat dan lebih baik lagi " ujar Fira sedikit bergetar karena menahan tangisnya
Semua memandang Fira sambil menganggukkan kepala perlahan seraya tersenyum haru dan menyemangati dirinya.
Nani ibu mertuanya memeluk erat menantunya itu,
"Nduk....ibu minta maaf sebelumnya...ibuk harap kamu gak benci sama ibuk setelah ini" ujar Nani
Fira hanya mengangkat bahunya bingung
" Ibuk kok ngomong gitu, Fira gak pernah benci sama ibuk...!" balas Fira
" Nak...sebelum Rangga meninggal, Dia menitipkan pesan pada Fahri untuk menikahi Kamu nak ..!" kata Nani menahan tangis, Fira masih menatapnya bingung
Menikah???Fahri???...
Tiba - tiba Fahri mendekat dihadapannya, ia menceritakan secara jelas pesan terakhir Rangga tentang ia diminta menikahi Fira dan menjaganya. Wajah Fahri terlihat lemas dan tatapannya sayu.
Tangan Fira menggenggam erat Nani, air matanya tidak terbendung lagi. Semenjak suaminya meninggal dia tidak pernah berfikir menikah lagi ataupun hanya sekedar mengenal laki - laki lain, tapi pesan Rangga adalah wasiat yang tidak bisa ia tolak, bagaimanapun itu keinginan terakhir mediang suaminya.
Rani dan Nani memeluk erat tubuh rapuh Fira ,mereka menangis terisak.
" Buk....Fira sejujurnya gak mau menikah lagi, ini cuman bohongan kan buk.." rengek Fira seraya memeluk erat tubuh Ibu mertuanya
Fahri membisu, sejujurnya hatinya terguncang hebat. Trauma dan rasa bersalah bercampur aduk menjadi satu, sementara dia harus menikahi mantan istri adik sepupuhnya yang tidak ia kenal sama sekali dan tidak ia cintai. Ia menahan ,tapi tampak jelas ia linglung . kedua orang tuanya yang merupakan pakdhe dan budhe Fira menghampiri Fahri, menepuk pundak putranya yang gemetaran sekujur tubuh.
Fira sekilas melihat raut wajah Fahri yang pucat pasi,trauma tergambar jelas disitu. Ia sontak mengendalikan diri dan menguasai situasi yang ada, dia berpikir bahwa bukan hanya dirinya yang tidak siap dengan ini,Fahri juga tidak siap bahkan bisa gila jika rasa bersalahnya terlampau besar.
hufttttt..... Fira menghela napas panjang
" Mas Fahri, maafkan atas permintaan suamiku yang pasti berat bagimu " kata-kata itu keluar dari mulut Fira ,tangannya mencengkeram kuat ujung bajunya, menahan diri agar situasi kembali normal
" Aku tau ini berat bagi kita,tapi kita juga tau menjalankannya adalah kewajiban,mengingat kamu sudah berjanji kepada Mas rangga "
Fahri hanya menatap Fira dalam
" Aku berjanji akan menerimamu dan kenyataan ini 4 bulan lagi setelah masa idda ku selesai " ujar Fira penuh kekuatan yang sejujurnya rapuh,hancur lebur
suamiku tidak mungkin meminta hal yang buruk untukku...batin Fira
Fahri menganggukkan kepalanya pelan,tatapan matanya masih kosong...
bagaimana aku menikahi wanita ini?
aku tidak mencintainya
aku tidak mengenalnya
bagaimana aku hidup?
bagaimana dia setegar ini menerima wasiat ini?
pikiran Fahri berputar - putar
" Nak....mama pesan sesuatu buat kamu sama Fira ,segala sesuatu yang terjadi atas kehendakNYA dan tidak ada yang boleh ragu atas ketetapanNYA ,pasti itu yang terbaik" ujar lembut Mia ibu Fahri sambil membelai lembut rambut putranya
Bisa dilihat dari tatapan kosong Fahri ,jelas menolak keras hal ini ,tapi ia tidak bisa membantah,rasa bersalah dan trauma berkecambuk di otaknya. sementara Fira menguatkan hatinya,berusaha meyakinkan dirinya bahwa Fahri pasti orang baik. Dia ingat kata - kata suaminya selama ini,seluruh saudaranya sangat pandai menyimpan keburukan,terutama di depan keluarga mereka.
\=\=\=\=\=
malam itu,Fira menangis terisak dibalik bantalnya,jauh dilubuk hatinya ketakutan akan menjalani pernikahan baru lebih besar. Tubuh rapuhnya tidak siap menerima semua ini, apalagi ia tidak kenal Fahri dengan baik ,yang ia tahu kalau Fahri seorang pengusaha muda yang dingin.
ia ingat wajah dingin Fahri tadi...
"saya akan kembali 4 bulan lagi,setelah proyek selesai" kata terakhir Fahri sebelum undur diri sambil menyimpan nomor hp Fira, begitu pula Fira
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Adfazha
Jd inget Sila yg nkh sm Faris gr2 wasiat Rendi... ehhh Rendi Faris reborn mlh parahh, 😅 Fira Fahri forever
2022-06-27
0
Diana Susanti
ya Alloh membaca nya nangis sampai terisak isak astaghfirulloh
2021-11-15
0
anggrymom
berasa nyata ni kisahnya thor😭😭😭
2021-05-12
0