"Assalamualaikum Dad"Vera membuka pintu,dan melihat sudah ada Daddy nya sedang menunggu di ruang keluarga
Vera celingak celinguk dan menghembus kan nafas nya lega,karna orang itu belum terlihat,atau kah mereka tidak jadi datang pikir nya
Vera tersenyum manis ke arah Diwan dan kembali menutup pintu
"Waalaikum salam,dari mana saja kamu kenapa dadi tidak bisa menghubungi mu"tanya Diwan bertubi tubi dengan tatapan tajam pada putri nya itu
"Eh Daddy Vera tadi habis ke salon,kan mau nemuin mertua"Vera yang melihat kekesalan Daddy nya pun langsung berhamburan masuk ke dalam pelukan Daddy nya untuk meredakan kemarahan Diwan,,dengan malas nya Vera berpura pura tersenyum kikuk
"A**pa,calon mertua bilang apa aku ini,haah ya sudah lah yang penting Daddy tidak marah"Vera berdebat dengan hati dan pikiran nya
"Kan mereka juga belum datang Dad,jadi Vera belum telat doeng"lanjut nya lagi
Diwan hendak berbicara
Tiba tiba saja bel di depan pintu berbunyi
Ting,tong..
Diwan berjalan untuk membuka kan pintu
saat pintu telah di buka terlihat sepasang suami istri sedang tersenyum ke arah nya
"Halo apa kabar"Diwan menjabat tangan Andre dan merangkul nya
"Baik baik"Tuan Andre pun membalas pelukan Diwan sambil memukul mukul pelan punggung Diwan
"Mari mari silah kan masuk"Mereka melepaskan pelukan dan Diwan mempersilahkan Andre dan Andin masuk
Saat masuk,mereka melihat seseorang berdiri di hadapan mereka dan melemparkan senyuman manis nya kepada Nyonya Andin dan Tuan Andre
"Ini....."Nyonya Andin tidak melanjutkan ucapan nya
"Ya,ini Vera putri saya"Diwan yang mengerti maksud Andin langsung menjawab dia melangkah ke arah Vera dan memperkenalkan Vera pada Nyonya Andin dan Tuan Andre
"Selamat malam Tante"sapa Vera ramah sambil menyalami mereka berdua
"Selamat malam sayang,kamu sudah sangat besar ya,dan juga sangat cantik persis arlmarhum ibu kamu "Nyonya Andin tersenyum sambil mengelus rambut panjang Vera
Vera hanya tersenyum canggung dan menunduk malu
"Mari silah kan kita makan malam dulu"ajak Diwan dan di angguki oleh mereka semua
Mereka berjalan ke meja makan,Nyonya Andin mengambil makan untuk suami nya Andre, sedang yang lain nya juga mengambil kan makanan buat mereka masing masing
Acara makan malam pun berlanjut,dengan banyak canda tawa mereka menghabis kan makanan nya,sedangkan Vera hanya diam dengan sesekali tersenyum canggung ke arah Nyonya Andin dan Tuan Andre
Di markas...
"Haaaaaaaah,akhir nya selesai dengan tidak ada kekacauan"ucap Fero sambil merebahkan diri nya di sofa
"Heummmmm, kalian boleh berpesta malam ini"di susul Davvien yang juga mendudukkan tubuh nya di sebelah Fero,memberi perintah pada anak buah nya
"Ohohoh tentu"dengan senyum merekah mereka menerima nya
Memang setiap berhasil melakukan transaksi Davvien selalu mengadakan pesta,tepat nya para anak buah nya,karna setelah itu Davvien langsung pulang,dia tidak terlalu suka dengan pesta
"Fero,apa kau juga ingin berpesta,mood ku sedang baik malam ini,jadi aku mengijinkan mu ikut berpesta,aku akan pulang sendiri"tanya Davvien dengan ekpresi datar
"Kamu kan tau Vien,kita itu hampir 80% mempunyai kemiripan,apa yang kamu suka dan yang kamu tidak suka aku juga tidak beda beda sangat dengan mu"jawab Fero
"Kau beda dengan ku,aku tampan kamu jelek"jawab Davvien mencibir
"Cih,kamu selalu saja,padahal muka ku sangat di minati oleh para gadis"Fero menyombongkan diri
Davvien hanya diam tidak menghiraukan ucapan Fero dan melangkah keluar meninggal kan rumah yang di aggap markas tempat melakukan transaksi ilegal
Kembali ke rumah Vera
Selesai makan Diwan, Vera, Andre dan Nyonya Andin mereka sekarang sudah duduk di ruang keluarga,mereka bercakap cakap sambil sesekali tertawa
Pelayan datang memberi kan kopi dan teh dan beberapa cemilan menemani pembicaraan mereka
"Oya kenapa Davvien tidak ikut?"Diwan bertanya karna tidak melihat kehadiran Davvien bersama mereka
Nyonya Andin dan Tuan Andre saling menatap
"Ahhh dia lagi ada pekerjaan makanya tidak sempat untuk kesini"Tuan Andre memberi alsan
"Ohhh yayay anak mu itu benar benar gila kerja"
"Jadi bagaimana rencana kita,apa kita tunangan kan dulu atau langsung di nikahin"tanya Tuan Andre pada Diwan
Uhuk Uhuk
Vera tersedak dengan cemilan yang baru masuk ke dalam mulut nya karna terkejut dengan pembasan mereka kali ini
"Sayang kamu kenapa"Nyonya Andin memeberi kan air untuk Vera
"Ti tidak Tante, Vera tidak apa apa"sambil meminum air yang di berikan Nyonya Andin
Pembahasan pun berlanjut, Diwan dan Tuan Andre membuat kesepakatan
"Kita nikah kan langsung mereka,untuk apa di tunangan kan lagi"Diwan mengeluarkan pendapat nya
"Tidak masalah,baik lah kita akan menikah kan mereka dua minggu lagi"Tuan Andre menyetujui saran dari Diwan
Deg,,,,,,
" Du dua Minggu lagi?"tanya Vera dengan ekpresi terkejut,perasaan nya saat ini benar benar kacau
"Iya sayang,kamu setuju kan"tanya Nyonya Andin pada Vera
Vera tidak menyahuti,dia hanya diam sambil menunduk,rasa nya air mata sudah memenuhi kelopak mata Vera,tapi dia menahan nya
"Sayang..nanti kamu ketemu sama Davvien waktu fitting baju pengantin ya,biar kalian saling kenal"ucap Nyonya Andin mengelus punggung Vera
Dengan menahan tangis Vera menjawab"Tidak usah Tante,kebetulan Vera kuliah di jurusan disainer,meskipun belum selesai tapi Vera sudah bisa merancang baju,jadi Vera akan buat baju sendiri"
Ya,meski pun pernikahan ini bukan seperti yang dia harap kan,bukan dengan orang yang dia tunggu selama beberapa tahun,tapi bagi Vera menikah hanya sekali jadi dia akan melakukan yang terbaik,apalagi merancang baju pengantin untuk diri nya sendiri adalah impian nya sejak dulu,meskipun kadang hasil nya tidak ckup memuaskan,tapi asal itu hasil tangan sendiri
"Waaahhhh bagus sayang kalau begitu,ya sudah nanti kita atur pertemuan kalian saja"Nyonya Andin tersenyum pada Vera
Vera hanya memaksa kan sebuah senyuman
Malam pun semakin larut, pembicaraan mereka telah selesai dengan sebuah keputusan
Nyonya Andin dan Tuan Andre pun pamit
"Kami pulang dulu ya,nanti masalah dekor dan tempat nya kita tanyakan pada mereka berdua dulu"ucap Tuan Andre berpamitan pada Diwan
"Baik,hati hati di jalan"
"Sayang, Tanteku dan Om pulang dulu ya"sambil memeluk calon menantu nya itu
"Iya tante hati hati"Vera membalas pelukan Nyonya Andin
Mereka pun melangkah,pergi meninggalkan Vera dan Diwan, Vera langsung berlari ke dalam kamar untuk melepaskan semua sesak yang ada di dada nya
Diwan yang melihat itu hanya bisa menghela nafa nya
"Maaf kan Daddy nak"dengan nada lemah ada rasa kasian melihat Vera seperti itu,tapi ini yang terbaik pikir nya
Vera menangis sejadi jadi nya,dia memukul mukul dada nya yang terasa sangat sesak
kenapa harus begini,dia berpacaran dengan orang lain, tapi menikah dengan orang yang bahkan belum pernah dilihat nya
Vera benar benar rapuh Sekarang,membayangkan Riko yang belum ada kejelasan sampai sekarang,dan mengingat pernikahan nya hanya 2 Minggu lagi
Hanya menangis dan menangis yang bisa Vera lakukan,,bersamaan malam yang menjadi saksi betapa rapuh nya vera saat ini
~Bersambung
Mohon dukungan nya
Like
Komen
Babay😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
ea lom ada kejelasan dari Riko tp baguslah cepat nikah buat apa nunggu hubungan yang gak jelas
2023-01-26
0
Ikhe Tabuni
siooo....org blg...jaga org pe jodoh kwa
2022-09-30
0
Fitri Sri Dewi
ini namanya sakit tp tak berdarah
2022-07-20
0