Malam hari, saat ini Davvien bersama sang asisten sudah siap untuk menuju pada markas yang tersembunyi di tengah hutan.
Mereka melangkah ke dalam ruang latihan untuk mengambil senjata, setelah itu merekapun keluar dan berjalan memasuki mobil.
"Perintah sebagian anak buah untuk mengikuti kita, dan suruh sebagian tetap menjaga Mommy dan Daddy ku di sini" ucap Davvien dingin
"Baik" jawab Fero,lalu melakukan perintah Davvien
...----------------...
Mobil melaju dan hampir satu jam mereka akhirnya memasuki hutan yang sangat rimbun, siapa menyangka di balik itu semua terdapat sebuah rumah mewah yang di jadikan Davvien sebagai markas saat beraksi.
Mereka memasuki ke dalam rumah tersebut dengan beberapa anak buah, sedangkan yang lain nya berjaga di luar.
"Selamat malam tuan Davvien Wilmar" sapa seseorang yang akan membeli barang ilegal dari Davvien.
"Tidak usah basa basi, saya tidak suka membuang buang waktu" dengan sikap dingin nya ia menimpali ucapan Marco.
"Hahaha saya sangat salut dengan sikap tegas anda tuan Davvien" sambil memanggil anak buah nya untuk menyerahkan koper berisi uang.
"Periksa" menyuruh anak buah nya untuk memeriksa uang yang di berikan anak buah Marco, sembari memberi barang ilegal nya kepada Marco.
"Baik lah saya permisi tuan Davvien" Marco ingin pergi, dia begitu tergesa gesa, hingga menimbulkan kecurigaan.
"Heummm" Davvien sambil mengangguk.
Beberapa saat kemudian
"Tuan, seperti nya sebagian uang palsu, mereka menyelip kan di sela sela uang asli" ucap Anak buah yang di suruh Davvien untuk memeriksa uang tersebut.
"Sial, kenapa sekarang kamu kasih tau" menatap tajam pada Anak buah itu.
"Maaf tuan, uang nya di selip selip sehingga sulit untuk di bedakan" memberi penjelasan.
"Sudah, dari pada berdebat lebih baik kita kejar Marco sekarang, sebelum dia keluar dari sini!" Fero menyudahi.
"Rupanya dia ingin bermain main dengan ku, baiklah aku suka ini" mengelus ngelus dagu nya sambil menyeringai licik.
"Kejar dia" lanjut Davvien memberi perintah pada Fero dan Anak buah nya.
Mereka berlari mengejar Marco yang belum keluar dari hutan itu
"Itu mereka"Fero menunjuk Marco yang hendak memasuki helikopter nya
"Sial, kejar cepat" perintah Davvien sambil berlari ke arah Marco.
Dorrr....!
Dor....!
"Akh..." teriak Marco karna Davvien tepat menebak di kaki nya.
"Kenapa kalian diam, lawan mereka"perintah Marco pada Anak buah nya.
Mereka langsung mengangkat senjata, anak buah Davvien yang tidak terlalu banyak, kewalahan menghadapi anak buah yang di bawa Marco.
Dor...dor...dor....!
Davvien membabi buta menembak Anak buah Marco, sedang Marco yang hendak masuk dalam helikopter terjatuh lagi karna Fero yang tiba tiba membidik tepat di paha nya.
Davvien langsung mendekati Marco dan memberi perintah, pada Fero menghajar semua anak buah Marco
"Dengan senang hati" ujar Fero seraya tersenyum licik dan mengangkat pistol lalu menumbangkan seluruh Anak buah Marco.
"Berani nya kau membohongi ku, rupa nya kau lebih sayang uang mu dari pada nyawamu" ucap Davvien sambil memainkan pisau di tangan nya.
Pengendali helikopter hendak menembak Davvien namun Davvien dengan cepat mengangkat pistol di tangan satu nya lagi dan menembak nya hingga beberapa kali.
"Tu tuan, maaf kan saya, saya janji akan membayar semua nya dan saya akan mengembalikan barang yang sudah saya beli, asalkan anda lepaskan saya" mohon Marco sambil menaham rasa sakit di kaki dan paha nya.
"Me..lepaskan. Hahahahahahhaha, jangan harap" ucap Davvien menyeringai, diapun kembali menancap kan perut Marco dengan pisau lalu mengorek ngorek isi perut Marco,hingga ia tewas.
"Cih, merepotkan saja" ucap Davvien sambil mengelap tangan nya.
"Bereskan tempat ini, buang bangkai mayat ini semua nya" memberi perintah pada Anak buah yang di angguki oleh mereka.
"Tuan, kau mau pulang apa menginap di markas?" tanya Fero saat mereka sampai di markas.
"Pulang" jawab Davvien singkat sambil berjalan meninggal kan Fero.
Kedua nya pun kembali kerumah, dengan perasaan marah karna rencana mereka harus berantakan.
...***********...
Sedangkan di depan pintu utama Vera mengendap-endap mencari sang Daddy di dalam, malam ini ia sengaja pulang telat agar tidak bersitatap dengan sang Daddy yang pasti akan membahas tentang pernikahan nya.
"Huffffffff lega" saat di rasa aman, iya mengendap berjalan sambil agak jongkok, layak nya maling.
Saat sampai didepan kamar dan hendak memegang gagang pintu.
"Darimana kamu jam segini baru pulang" suara bariton penuh tekanan mengejutkan Vera.
"Aaaaaaa... Da Daddy?"Vera cengengesan melihat sang Daddy sudah berdiri di belakang nya
.
.
~Bersambung
Bagaimana kelanjutan,akan kah mereka benar benar akan menikah,atau malah memilih jalan lain
Jangan lupa komen,like,kasih vote nya juga
Maaf kaloe banyak salah,dan tidak sesuai harapan
Oya, soal yang tertulis "tamat" itu harab maklum,author baru pertama kali menulis,jadi agak susah memahami nya
Sekali lagi maaf,mohon keringanan ibu jari kalian untuk komen agar author bisa maju lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Agung Antarini
semangat Thor 💪💪
2023-02-07
0
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
ea cepat nikah thor
2023-01-26
0
Mamanya Fadil
mafianyaasik juga sih🤣🤣
2022-09-02
0