Hari itu Nico benar-benar datang kerumah Laras. Tekatnya sudah bulat untuk minta maaf,kalau perlu ia akan berlutut dan memohon pada Laras dan keluarganya. Di dalam perjalanan kesana ia sibuk merangkai kalimat untuk minta maaf,jantungnya berdebar. Apa kiranya kata yang bisa membuat Laras dan keluarganya luluh. Berkali-kali ia dibuat pusing oleh pikirannya sendiri.
Kenapa jarak terasa dekat kalau sedang tegang,belum juga ia dapat kalimat yang cocok. Mobilnya sudah sampai di depan gerbang rumah mewah keluarga Handam Wijaya. Dengan jantung yang masih berdebar seperti genderang mau perang,ia memberanikan diri untuk minta ijin masuk pada satpam rumah itu.
Tak perlu waktu lama,gerbang langsung terbuka. Satpam rumah masih menganggapnya calon mantu dirumah itu ternyata. Pak Rusdi ,satpam itu menundukkan kepala saat mobil Nico melintas didepannya,tapi gerbang tak langsung ditutup. Mungkin akan ada mobil yang masuk atau keluar pikirnya. Saat Nico mau turun dari mobil,ia melihat Bu Martha dan Pak Handam sepertinya mau bepergian,terlihat seorang supir memasukkan sebuah koper kecil di bagasi mobil. Tapi tak ada Laras disana,kemana dia?
“Om Handam,Tante Martha” Nico langsung turun dari mobilnya yang sudah terparkir sempurna,sedikit berlarimenghampiri mantan calon mertuanya.
“Eh Nico,sudah lama? Kok nggak masuk?” Bu Martha yang hendak masuk kedalam mobil mengurungkan niatnya,karena kedatangan Nico.
“Belum kok Tan,baru aja. Om ,Tante ,sehat?” menyalami tangan kedua orang tua itu dan menciumnya bergantian.
“Sehat,ayo masuk dulu” Tutur Bu Martha ramah. Ia bersikap wajar saja pada Nico,bukannya ia tak tahu masalah yang sedang mereka hadapi. Tapi tak pantas rasanya ia memaki-maki orang tanpa alasan yang jelas. Karena sampai sekarang Laras belum menceritakan apapun tentang penyebab hubungan mereka kandas. Begitu juga dengan Pak Handam,beliau tetap tersenyum ramah dan bersikap wajar.
“Nggak usah Tante,kayaknya Tante sama Om mau pergi ya?”
“Iya,kami dapat kabar kalau Oma Maria jatuh di kamar mandi. Dan kami mau kesana sekarang.”
“Terus gimana keadaan Oma Tan? Laras nggak ikut sama Om dan Tante?”
“Oma sudah siuman,untung cepat ditangani dan lukanya nggak terlalu serius. Laras sudah disana dari seminggu lalu.”
“O kalo gitu Silahkan Tante lanjutkan perjalanannya,kasian Oma dan Laras nggak ada yang temenin. Titip salam aja buat Oma dan Laras tante” rupanya Laras selama ini ada disana,tapi kenapa pesanku nggak pernah dia baca.
“Ma’af ya Nico,nggak sopan rasanya ada tamu malah ditinggal pergi,”
“Nggak papa kok Tan,tadi Nico nggak sengaja lewat dan mau mampir”
“Kita pergi dulu ya Nic” Om Handam menepuk bahu Nico sebelum masuk kedalam mobil.
“Iya Om,Tante silahkan. Hati-hati dijalan” lalu mobil mewah berwarna hitam itu pergi melaju meninggalkan Nico yang kecewa.
Rencanannya hari ini gagal sebelum dimulai. Lalu untuk apa tadi ia susah-susah merangkai kata,cih bikin pusing saja.
Tapi sikap Om dan tante Handam biasa saja padanya. Apa Laras belum bicara pada orang tuanya. Atau mereka hanya pura-pura tidak tahu,dan berharap hubungan nya dan Laras akan kembali seperti semula? Nico tersenyum membayangkan pikiran konyolnya itu.
Mana mungkin ada orang tua yang akan membiarkan anaknya terluka untuk kedua kali. Mereka hanya mencoba bersikap lebih bijaksana dalam menyikapi masalah anak-anaknya. Anaknya sudah dewasa dan akan punya kehidupannya sendiri nanti. Orang tua Laras tidak mau ikut campur,selama Laras tidak mengadu pada mereka. Karena mereka percayaLarasati adalah gadis yang kuat dan pintar.
Badai mungkin akan menggoyangkan sebuah pohon ,tapi pohon yang pernah tertiup badai pasti akan menancapkan akarnya lebih dalam agar bisa bertahan jika ada badai yang lebih besar lagi. Mereka ingin melihat cara Putrinya menyelesaikan masalahnya sendiri.
Akhirnya Nico pulang dengan hati sedikit lega. Mungkin ia belum mendapat maaf dari Larasati. Tapi ia merasa bahwa kedua orang tua Laras masih mendukungnya menjadi calon mantu. (hahaha GR kamu Nic. author}
Sekarang ia harus punya rencana tambahan. Apa ia harus menyusul Larasati dan keluarganya lalu menunjukkan simpatinya pada Oma? Ya ya itu adalah rencana briliant Nico,kamu pasti bisa mendapatkan hati Laras lagi. Ia terus menyemangati dirinya sendiri,bahwa usahanyaakan berjalan mulus. Ia terus tersenyum sepanjang perjalanan pulang. Sungguh pria optimis yang tidak tahu malu,ckckck.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments