Hal yang tak terduga...

Setelah aku mulai tenang

hal yang tak terduka tiba...

"Aku akan jujur padamu, bahwa aku menyukaimu dari pertama aku melihatmu..." ucap pemuda itu dengan tenang dan menatap wajahku

Aku pun bingung, apa yang sebenarnya dia katakan, dia bilang menyukaiku saat pertama kali kami bertemu, tapi kami baru bertemu kemarin...

Aku pun semakin penasaran dan menanyakan nya lagi untuk memastikan semuanya...

"Saat pertama kali melihatku... tapi bukankah kita baru bertemu kemarin?" ucapku kepada pemuda itu penasaran

Pemuda itu tersenyum kepadaku, seperti ingin menyampaikan sesuatu, aku pun hanya terdiam dan menunggunya untuk menjelaskan apa yang dia katakan... dan akhirnya...

"Saat itu, ibu dan ayahku memintaku untuk menikah..." ucap pemuda itu yang sedang mengawali ceritanya...

"Tapi, aku tidak ingin menikah. Tetapi orang tua ku terus saja memaksaku. mungkin karena aku anak satu-satu nya, jadi orang tua ku ingin segera melihatku di pelaminan. dan aku juga selama ini juga tidak terlalu dekat dengan wanita, Sampai suatu hari orang tua ku memikirkan cara lain, yaitu memperlihatkan foto-foto para gadis dari teman-temannya kepada ku, aku tidak tertarik kepada mereka, lalu sampai aku melihat fotomu terjatuh di antara buku-buku itu..."

Seketika saja aku terkejut...

"Apa,,, foto ku, bagaimana bisa foto ku ada di sana...?" tanya ku penasaran...

Pemuda itu hanya tersenyum,,, dan melanjutkan ceritanya...

"Aku juga tidak tau mengapa, awalnya aku tidak peduli... tetapi saat aku melihat foto mu, tidak tau mengapa perasaan ku menjadi aneh, aku begitu penasaran dengan mu, hingga akhirnya aku bertanya pada ibu...

"APA KATA IBU KAKAK?" aku yg penasaran dengan cerita itu, tanpa ku sadari telah memotong pembicaraan pemuda itu

Pemuda itu hanya tersenyum dan melanjutkan ceritanya...

"Ibuku bilang bahwa kamu adalah anak temannya, aku fikir kamu adalah bagian dari wanita-wanita yang ibuku pilih untuk di jodohkan denganku, tetapi aku salah, saat kamu masih kecil, ibuku sering berkunjung, jadi foto itu adalah fotomu yang ibumu kirimkan karena ibuku ingin tau keadaanmu.

Tetapi setelah melihat foto itu, tidak tau kenapa aku menjadi tidak karu-karuan, aku jadi gelisah, tidak seperti diriku yang sebenarnya...

Aku meminta ibu untuk memberikan fotonya kepadaku, aku menyimpan foto mu dan saat melihatnya tanpa aku sadari aku senang, dan terkang tersenyum sendiri, aku pun jadi penasaran denganmu...

Aku pun memberanikan diriku untuk mengetahui diri mu lebih jauh, dan ibuku menceritakan segalanya tentang diri mu kepadaku... sampai pada akhirnya aku pun bertemu dengan ibumu saat berkunjung ke rumah ku beberapa waktu yang lalu, aku pun berbincang-bincang dengannya sejenak...

Dan pada akhirnya dia berkata, apakah aku bersedia untuk menggantikannya melindungimu, aku pun sedikit kaget dengan perkataannya itu. tetapi aku memiliki keyakinan di hatiku bahwa kamu lah wanita yang aku cari selama ini, sehingga tanpa ragu aku pun berjanji pada ibumu untuk menjaga mu menggantikan dirinya..." ucap pemuda itu yang lega setelah menceritakan segala nya kepadaku...

Aku pun tidak bisa berkata apa-apa lagi, aku hanya berfikir. ibuku yang selama ini tidak ingin jauh dengan ku, tiba-tiba meminta seorang pemuda untuk menggantikannya melindungiku, apa sebenernya yang ibu fikirkan...

Aku masih penasaran, dan masih ingin memastikan satu hal...

"Kakak, tapi aku masih terlalu muda, usiaku saat ini masih 19 tahun, apakah kakak bersedia menikah dengan ku,?" ucapku penasaran...

"Aku tau kamu pasti akan bertanya seperti itu, tapi aku tidak mempermasalahkan hal itu, yg aku fikirkan apakah kamu akan menerimaku, itu saja..." ucap pemuda itu

Aku masih belum yakin akan satu hal, akhirnya aku pun dengan gugup dan sedikit canggung memberanikan diriku untuk bertanya padanya...

"Kak damar, apakah kakak akan memaksaku apabila aku belum siap untuk melaksanakan kewajibanku sebagai istrimu nanti..." ucapku dengan sedikit cemas, apa yang akan dia katakan tentang pertanyaan ku ini...

Pemuda itu hanya tersenyum dan memandang wajahku...

"Kalau memang kamu belum siap, aku tidak akan memaksamu... aku tidak akan memaksamu melakukan hal yang kamu tidak suka, selama kamu menerimaku, itu sudah cukup untukku..." ucap pemuda itu dengan tatapan yang tulus...

Perkataan ini sungguh membuat keraguan ku akan dirinya sedikit berkurang, rasanya tidak ada hal lain lagi yang ingin aku ketahui darinya. hatiku menjadi luluh hanya karena dia berkata seperti ini...

akhirnya aku pun tidak mempunyai alasan untuk menolaknya...

"Baiklah kalau kakak berkata seperti itu, aku pun juga sudah membuat keputusan..." ucapku yang mulai mulai membuat pemuda itu menundukkan kepalanya...

Suasana tampak hening tanpa suara, sampai akhirnya aku berkata...

"Aku bersedia menikah dengan kakak..." ucapku yang sontak saja membuat pemuda itu langsung menatap wajahku...

"BENARKAH?" ucap pemuda itu yang tampak tak percaya dengan perkataanku...

"Iya, aku bersedia..." ucapku sambil menganggukan kepalaku...

Pemuda itu menatap wajahku dalam-dalam dan tersenyum, seperti telah melepas bebannya

"Aku sangat senang sekali, terimakasih..." ucap pemuda itu yang mulai salah tinggah

"Iya kak, sama-sama" ucap diriku yang tidak tau harus mengatakan apalagi...

Tiba-tiba saja pemuda itu berdiri...

"Vivian, saya pulang dulu ya... saya akan beritahukan ibu dan ayah saya tentang keputusanmu..." ucap pemuda itu sambil tersenyum ...

"Oh, iya kak silahkan..." ucapku

Pemuda itu berjalan ke arah pintu

"Saya, permisi dulu... Assalamu'alaikum..." ucap pemuda itu melangkah pergi