Penyergapan

13. Penyergapan

Randika yang melihat daftar item yang di jual di pelelangan merasa sedikit kecewa, karena tidak ada barang bagus yang dijual.

Tapi Randika juga memaklumi hal ini, karena baru beberapa Jam permainan dibuka jadi masih banyak pemain yang melakukan Leveling.

Jadi Randika keluar dari Rumah Lelang karena tidak menemukan barang bagus.

----

Sedangkan di tempat tertentu ada 3 pemain memandang Randika yang memasuki Rumah Lelang dengan wajah serakah.

“Sepertinya dia adalah pemain yang kaya, lihat saja perempuan itu sudah mencapai level 5 dan juga sepertinya peralatan itu merupakan tingkat perak ke atas” Kata salah satu orang di kelompok itu

“Kamu benar, jika kita mendapatkan tongkat itu lalu kita jual ke orang lain pasti akan sangat untung” Kata pemain yang berbadan pendek

“Kalau begitu mari kita sergap mereka saat mereka keluar dari desa ini.” Kata pemain yang satunya lagi

“Kalau begitu aku akan menghubungi rekan kita yang lain untuk menyergap mereka.” Kata orang pertama

“Kenapa kita harus menghubungi rekan yang lain? Lihat saja perempuan itu, dia hanya seorang Pendeta sedangkan laki-laki itu hanya level 1, jadi kita bisa saja membunuh mereka dengan mudah” Kata Pemain dengan badan pendek.

“Yah kamu benar, mari kita pantau terus dan ikuti mereka saat keluar dari Rumah Lelang” Kata Pemain ke 3

“Oke”

----

Saat berjalan keluar dari Rumah Lelang, Randika tiba tiba merasa di tatap oleh seseorang, menurut Randika pasti itu adalah seseorang yang rakus dengan peralatan milik Randika dan Naura.

Walaupun begitu, Randika tidak peduli karena mereka bahkan tidak bisa memberikan kerusakan kepada Randika, jadi mereka tetap berjalan keluar dengan tujuan menuju ke Hutan Rimbun kali ini untuk menyelesaikan Tugas Rahasia.

Tapi sebelum menuju ke Hutan Rimbun, Naura yang baru teringat bahwa dia belum meningkatkan Pekerjaannya segera berkata kepada kakaknya

“Kak, aku baru ingat bahwa aku belum meningkatkan Pekerjaanku” Kata Naura

“Oh iya, kalau begitu mari kita mencari tempat yang aman terlebih dahulu, kakak juga ingin menukar Koin Emas dengan uang sehingga kita tidak perlu khawatir lagi tentang uang nanti.” Balas Randika

“Oke”

Setelah mereka berdua keluar dari Gerbang Selatan, Randika dan Naura yang ingin mencari tempat sepi untuk meningkatkan Pekerjaan Naura tapi tiba tiba dihadang oleh 3 orang.

“Hei kalian berdua, serahkan semua peralatan yang kalian punya atau akan kami bunuh terus menerus hingga kalian tidak ingin bermain game ini lagi!” Kata orang berotot itu

“Ya cepat serahkan saja, kalian hanya beruntung pasti untuk mencapai level 5 itu dan mendapatkan peralatan yang bagus” Kata orang pendek itu

Randika dan Naura yang mendengarkan perkataan mereka menjadi ingin tertawa terbahak-bahak.

“Hahaha, kalian bertiga ingin mencuri peralatan kami? Maka kemarilah dan ambil jika kalian bisa haha” kata Naura dengan tertawa

“Kamu berani mentertawakan kami? Apakah menurutmu kami seperti badut?” Kata Pemain ketiga

“Maaf tapi kalian memang Badut menurutku hehe” Kata Naura dengan tertawa

Randika yang melihat Naura bertingkah hanya bisa menggelengkan kepalanya

“Ehem!”

Seketika semua orang melihat kepada Randika yang berdehem

“Baiklah mari kita selesaikan saja, kami tidak ingin buang buang waktu disini” Kata Randika kepada kelompok itu

“Sialan, aku pasti akan membunuhmu, kamu bahkan masih level 1 tapi sangat belagu!” Kata Pemain Pendek itu

“Hee, coba saja kalau kalian bisa” balas Randika dengan nada yang meremehkan

“Kalau itu mau mu maka aku turuti, ayo serang!” Kata pemain berotot itu kepada temannya

Kemudian ketiga pemain tersebut segera maju menyerang Randika dan Naura.

“Kak biarkan aku saja yang mengurus mereka” Kata Naura

“Oke kalau begitu hati-hati lah”

“Ya”

Kemudian saat kelompok itu mulai akan menyerang, Naura yang sudah siap dari awal melemparkan skillnya,

“Penyembuhan Area”

- 2640

…

Seketika ketiga pemain tersebut langsung terbunuh ditempat oleh Naura, kelompok itu bahkan tidak tahu bagaimana dia bisa mati, hanya saja mereka tiba-tiba matanya menjadi gelap seketika saat akan menyerang Naura.

Saat mereka bertiga bangkit lagi di tempat Kebangkitan, mereka mulai tersadar bahwa mereka telah terbunuh dan level mereka Kembali menjadi level 1 kemudian mendapatkan Debuff Lemah yang dimana 50% dari atribut akan dikurangi untuk sementara waktu selama 12 Jam.

Ketika mereka melihat hal tersebut, tiba tiba mereka merasa marah karena gara gara Perempuan itu, Beberapa barang mereka hilang, level turun 1 dan mendapatkan debuff selama 12 Jam.

Segera mereka menghubungi saudara yang lain dari kelompok mereka untuk memburu Randika dan Naura.

“Sepertinya aku harus menghubungi Saudara kita yang lain, gara-gara mereka kita menjadi seperti ini sialan!” Kata pemain berotot itu

“Ya kamu benar mari kita segera hubungi dan cari mereka” Kata pemain pendek

Setelah mereka sudah menghubungi, mereka mulai berkumpul satu per satu.

---

Sedangkan Naura yang telah membunuh mereka bertiga mendapatkan Notifikasi

[Kamu telah membunuh pemain *** mendapatkan Nilai Kejahatan +1]

[Kamu telah membunuh pemain *** mendapatkan Nilai Kejahatan +1]

[Kamu telah membunuh pemain *** mendapatkan Nilai Kejahatan +1]

[Ding, Tuan Rumah memicu Peningkatan Multiply, 3 Nilai Kejahatan menjadi 300 Nilai Kejahatan]

Karena Naura dulu yang menyerang membuat mereka yang mendapatkan Nila Kejahatan daripada kelompok itu.

Kemudian Nama Naura berubah dari putih menjadi agak Kemerahan, dengan begini Naura akan kesulitan dalam mencari hubungan dengan NPC atau mencari Tugas, karena Nilai Kejahatan ini.

Tapi Nilai Kejahatan ini ada keuntungannya sendiri yaitu Jika semakin banyak orang dibunuh dalam jumlah tertentu akan mendapatkan Gelar.

Oleh karena itu ada beberapa pemain yang memilih membunuh pemain lain untuk kesenangannya sendiri atau untuk mendapatkan sesuatu.

Sedangkan untuk mengurangi Nilai Kejahatan, setidaknya pemain diharuskan Memburu monster dalam jumlah dan level tertentu untuk menurunkannya.

Sedangkan kerugian lain dari Nilai Kejahatan adalah, semakin banyak Nilai Kejahatan dan kemudian pemain terbunuh, maka nilai Drop Rate jatuhnya peralatan atau item lainnya akan meningkat dan Level akan turun banyak.

Dan juga Pemain yang memiliki Nilai Kejahatan sangat tinggi akan diburu oleh orang-orang Bounty Hunter ataupun pihak Kamp Cahaya, tapi disisi Kamp Kegelapan maka akan dicari untuk bergabung, karena di Kamp Kegelapan memiliki banyak orang yang memberontak dari Kamp Cahaya karena menjadi buronan.

Walaupun begitu menurut Randika sisi kamp manapun sama saja tidak ada bedanya.

Sedangkan Naura yang mendapatkan Notifikasi tersebut merasa biasa saja, karena dia sudah berharap akan mendapatkan Nilai Kejahatan ini lalu akan berlipat ganda.

Oleh karena itu Naura sangat tenang, dan setelah itu mereka melihat peralatan yang tergeletak di tanah, yang merupakan peralatan pemula jadi mereka mengabaikannya dan melanjutkan perjalanan mencari tempat sepi untuk meningkatkan Pekerjaan Naura terlebih dahulu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***