Bab 4

" Syukron kak ( Terima kasih)." Jawab Zahra sambil memeluk Reza. Reza pun membalas pelukan Zahra yang sedari menangis.

Tiba adzan Isya berkumandang seperti biasa Ka Reza dan Zahra melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim - muslimah.

Selepas sholat isya.

ketika selesainya sholat isya Reza pun segera pulang dari masjid.

Zahra menyiapkan makan malam untuk Reza dan dirinya. Selesai menyiapkan tiba-tiba terdengar bunyi telpon di ponselnya Zahra yang ada di sofa.

Zahra bergegas Ingin tau siapa yang menelponnya. Dan ternyata Faizal lah yang menelponnya. Zahra sangat kaget dan gugup lagi-lagi hatinya kembali deg-degan seketika.

" Siapa tuh dek yang nelpon kamu?" Tanya Ka Reza kepo .

" Faizal yang Zahra ceritain tadi." Jawab Zahra gugup.

" Ya sudah angkat aja siapa tau penting. Dan ingat kita harus menghargai orang." Jawab Ka Reza.

Akhirnya Zahra duduk di sofa dan mengangkat telpon dari Faizal yang berbunyi terus-menerus.

" Assalamualaikum." Salam Zahra.

" Walaikumsalam Zahra." Jawab Faizal.

" Ada apa menelpon saya ?" Tanya Zahra.

" Apakah tidak menganggu jika saya menelpon kamu?" Tanya Faizal.

" La (Tidak) " Singkat Zahra.

" Bolehkah saya bertanya beberapa pertanyaan tentnag masalah ini sebelum saya dan orang tua saya datang ke rumah kamu?" Tanya Faizal.

"Tafadhol (Silahkan)" Jawab Zahra.

"Pertama. Apakah kamu yakin dengan perkataanmu tadi pagi itu ?" Tanya Faizal.

"Bismillah, saya yakin karena Allah Swt " Jawab Zahra.

" Bolehkah saya tau mengapa ketika aurat kamu terlihat oleh saya tanpa sengaja atau orang yang bukan mahrom bagimu, sontak kamu langsung menyuruh saya menikahi kamu , alasannya apa ?"

Tanya faizal.

"Karena mulai dari kecil saya tidak pernah membiarkan aurat saya terlihat oleh orang-orang yang bukan mahrom bagi saha. Dan saya pernah berjanji kepada diri sendiri saya, jika ada yang melihat aurat saha , tidak segan-segan saya menyuruhnya menikahi saya. Karena saya ingin menjaga kehormatan saya."Jelas Zahra.

" Maafkan kesalahanku karena melihat auratmu " Ujar Faizal

" Allah saja Maha Pemaaf , Apakah pantas aku tidak memaafkan mu ?. Hanya saja aku ingin kau bisa memenuhi janjiku " Jawab Zahra

" Insya allah aku akan memenuhi janji yang kau katakan tadi " Jawab Faizal

" Tetapi bukan kah kita tidak mengenal satu sama lain? " Tanya Faizal

" Kita akan mengenal dengan cara Ta'aruf " Jawab Zahra

" Kalau gitu bolehkah kita Ta'aruf sekarang ?" tanya Faizal .

" Tetapi Ta'aruf itu tidak boleh lama-lama Paling tidak 1, 2 ,atau 3 bulan paling lama. Setelah itu menikah ". Jelas Zahra

" Iya aku mengerti . Tapi bukan kah kamu masih kuliah ?" tanya Faizal

" Iya aku masih kuliah dan tinggal 1 bulan lagi aku selesai S1 , Apakah kau ingin menungguku selesai kuliah ? " Jawab Zahra

" Aku akan menunggu mu , dan jika kau siap pun aku akan segera melamarmu dan menikahi mu " Jawab Faizal dengam semangat , karena dia tau Zahra adalah perempuan yang sangat langka baginya . Dan Faizal juga mulai merasa bahwa dirinya jatuh cinta melihat sosok perempuan yang amat tegas dalam pendiriannya.

" Ya Sudah .Besok aku akan pergi ke kampus jika aku belum pualng kalian sudah datang , ada kaka ku yang mewakili ku " Ucap Zahra dengan sangat tegas padahal gk uhh sedih nya.

" Ya sudah Zahra terimakasih sudah mau menjawab pertanyaan ku tadi , Jika aku mengangu pekerjaan mu maafkan aku sekali lagi . Assalamualaikum " Salam Faizal

" Afwan ( Sama-sama) . Wa'alaikumussalam " jawab Zahra .

Ka Reza melihat Zahra yang sangat tegas akan pendirianya menjaga kehormatannya .

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***