Sesuai permintaan putrinya, Galen mengundang Fahri dan keluarganya untuk makan malam di apartementnya, undangan tersebut di maksudkan untuk menjawab lamaran Fahri beberapa hari yang lalu.
Dengan senang hati Fahri dan keluarganya pun memenuhi undangan makan malam tersebut, dengan di temani oleh adik dan pamannya ia datang ke apartement Galen.
Galen dan Ghaizka menyambut kedatangan Fahri dan keluarganya dengan ramah, usai makan malam Galen mulai membuka obrolan mengenai jawaban lamaran Fahri, awalnya Galen ingin menolak lamaran Fahri namun Gwen memotong pembicaraan Daddynya.
"Dad, biar Gwen saja yang menjawabnya" ucap Gwen kepada Daddynya.
Galen pun menganggukan kepalanya, ia memperbolehkan putrinya untuk menjawabnya. Gwen menghela nafasnya, sebelum ia menjawab lamaran Fahri.
"Bismillahirrahmanirrahim, aku bersedia menerima lamaran Mas Fahri."
Seketika galen langsung menoleh ke arah putri sulungnya "Gwen..." jawaban Gwen, membuat Galen sangat terkejut.
Gwen tersenyum ke arah Daddynya, sambil menganggukan kepalanya perlahan, solah pertanda jika keputusannya untuk menerima Fahri sudah ia pikirkan dengan matang.
Berbeda dengan Galen yang terkejut dengan keputusan putrinya, senyum sumringah justru terpancar di wajah Fahri dan keluarganya ketika Gwen menerima lamarannya.
Tak hentinya Fahri mengucapkan syukur dalam hatinya, karena wanita yang ia cintai bersedia menerima lamarannya.
Pembicaraan berlanjut ke arah rencana acara pertunangan yang akan di langsungkan bulan berikutnya di Jakarta.
Sebelum Fahri dan keluarganya pulang, mereka menyempatkan diri untuk mengabadikan moment kebersamaan mereka, moment tersebut Daffa jadikan story di whatsappnya yang secara tak sengaja Ezra melihatnya.
Setelah Fahri dan keluarganya meninggalkan apartement, galen langsung mengajak putrinya untuk berbicara.
"Gwen, perjalananmu masih panjang, ukir cita-cita dan prestasimu. Kamu tidak perlu memaksakan diri menerima seseorang yang tidak kamu cintai" Galen menatap putrinya dalam-dalam.
"Aku tidak punya alasan untuk menolak mas fahri hanya karena aku masih mencintai Bang Ezra. Dengannya akanku bangun semua mimpi dan cita-citaku, kita akan bertumbuh bersama, seperti Mommy dan Daddy yang membangun semuanya bersama-sama" Gwen menatap mata Daddynya.
"Aku akan belajar mencintainya, aku rasa ini saatnya aku move on" meski ucapannya terdengar tegas, namun hatinya merasakan kepedihan yang termat dalam, karena sebenarnya hatinya belum mampu untuk melupakan Ezra.
"Mom, Dad. Aku ke kamar dulu ya" Gwen pergi ke kamarnya, meninggalkan kedua orang tuanya yang masih berada di ruang keluarga.
"Maafin aku Bang Ezra hiks..." Di dalam kamar Gwen kembali menangis sambil memeluk boneka pemberian Ezra, boneka yang selama ini menemani tidur malamnya, yang membawanya masuk ke dalam mimpi indah bersama Ezra.
-Flashback off-
Los Angeles
Sudah satu minggu sejak Ezra mengetahui Gwen menerima lamaran Fahri, Ezra seakan menghilang bak di telan bumi. Ia mematikan handphonenya dan juga tidak datang untuk bekerja dan ke kampus, Ezra memilih untuk mengurung dirinya di apartementnya.
Tentu saja hal ini membuat Daffa dan pamannya khawatir, karena beberapa kali Felly sempat menghubungi kantor untuk menanyakan keberadaan Ezra.
"Biar paman saja yang mendatangi apartement Ezra, kamu berangkatlah kuliah" ucap Zafran
"Baiklah kalau begitu, Daffa pergi dulu ya paman" Daffa mencium tangan pamannya kemudian ia bergegas pergi ke kampusnya.
Setelah keponakannya pergi Zafran pun bersiap mengunjungi Ezra di apartementnya, ia membawa buah-buahan segar dan makanan lainnya karena khawatir jika Ezra jatuh sakit.
Zafran mendapatkan alamat apartemen Ezra dari CV yang pernah Ezra kirim pada waktu Ezra melamar pekerjaan di supermarket keponakannya.
Tiba di apartement Ezra, Zafran langsung memencet bel apartemen.
Ting... Tong... Ting... Tong...
Sudah sepuluh menit Zarfan menunggu di depan pintu apartement, namun Ezra tetap belum keluar membukakan pintu. Zafran kembali memecet bel apartement Ezra hingga lima belas menit kemudian Ezra baru membukakan pintu apartementnya.
Ezra nampak sangat kusut dan berantakan, matanya sembab seperti habis menangis berhari-hari.
"Kamu baik-baik saja Zra?" tanya Zafran dengan cemas.
Ezra menganggukan kepalanya ia mempersilahkan Zafran untuk masuk ke dalam apartementnya.
"Apa yang terjadi? ibumu beberapa kali menghubungi kami menanyakan keberadaanmu, beliau sangat mengkhawatirkanmu, Zra" ucap Zafran.
"Maaf sudah merepotkan, nanti aku akan segera menghubungi orang tuaku" ucap Ezra lemah.
"Ada apa Zra? ceritalah pada paman siapa tahu paman bisa membantumu atau paling tidak meringkan sedikit bebanmu" ucap Zafran.
"Tidak apa-apa paman, hanya masalah sepele" Ezra menundukan kepalanya menahan tangisnya.
"Wanita?" Zafran mencoba menebaknya.
Ezra memaksakan diri untuk tersenyum kemudian ia menganggukan kepalanya.
"Cinta bukan perkara sepele, itu merupakan fitrah manusia, hanya saja jangan sampai melampaui batas" Zafran menepuk bahu Ezra.
Ezra mulai menceritakan tentang kisah cinta dan perasaannya kepada Gwen yang sudah mulai tumbuh sejak dirinya masih kanak-kanak, tanpa Ezra menyebut nama gadis cantik itu karena ia tak ingin Zafran mengetahui jika gadis yang ia ceritakan adalah calon tunangan keponakannya.
"Sebenarnya aku sudah putus dengannya sejak dua tahun yang lalu, tapi sampai dengan detik ini aku masih belum bisa melupakannya. Aku berencana ingin memperjuangkannya sekali lagi setelah tesisku selesai, namun rupanya ia telah menerima lamaran dari seseorang, aku benar-benar seperti hilang arah" Mata ezra mulai berkaca-kaca.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.- QS Al-Baqarah 216" Zafran menepuk pundak Ezra dengan lembut.
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang, maka Allah timpakan ke kamu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya. - Imam Syafi’i"
"Zra, Rezeki, ajal maut dan jodoh itu semua rahasia tuhan, percayalah takdir tuhan itu sangatlah indah, tuhan sangat menyayangimu."
Lama keduanya berbincang, Ezra merasa sangat lega dan mendapatkan kedamaian berbincang dengan Zafran yang notabennya seorang pemuka agama.
Sebelum Zafran pamit kembali ke supermarket, ia mengingatkan Ezra kembali untuk menghubungi orang tuanya, selain itu Zafran juga memberikan Ezra libur panjang hingga Ezra menyelesaikan tesisnya.
"Sukses ya Zra, jaga kesehatan, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri" ucap Zafran.
"Terima kasih banyak paman, sekali maaf telah merepotkan"
Zafran menganggukan kepalanya, ia pun keluar dari apartement Ezra, ia kembali meneruskan pekerjaannya.
Tak lama setelah Zafran pergi meninggalkan apartementny, Ezra mengambil handphonenya kemudian menghubungi mamanya.
''Kamu ke mana saja sayang? ada apa dengan dirimu? mamah menghubungi semua teman-temanmu namun tak ada seorangpun yang mengetahui keberadaanmu bahkan mama sempat menghubungi beberapa rumah sakit di sana untuk mencari keberadaanmu, mama takut terjadi apa-apa denganmu sayang" ucap Felly dengan cemas.
"Maafin aku mah telah membuat mamah cemas, Abang janji tidak akan seperti ini lagi" ucap Ezra sengan penuh rasa penyesalan.
"Ya sudah, nanti jika mama sudah sampai, Abang jemput mama di bandara ya. Sekarang mamah lagi transit di Dubai."
"Ya ampun mah, maafin Abang ya jadi ngerepotin mama, sampai mama susulin Abang ke sini"
"Tidak sayang, mama sangat lega kamu baik-baik saja. Mama ke sana karena mamah rindu dengan putra sulung mama, jangan lupa nanti jemput mamah di bandara ya Nak!"
"Iya mah, pasti nanti Abang akan jemput mama" ucap Ezra.
"Ya sudah, udah dulu ya teleponnya. Mamah mau ke boarding gate"
"Hati-hati ya mah, love you"
"Love you too" Felly menutup teleponnya, ia merasa sangat lega putra sulungnya dalam keada baik-baik saja, ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya setelah dua tahun tak bertemu dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊
rumit... rumit😇😇😇
2021-10-13
0
efi septi
gimana nanti saat Fahri tau Gwen mantan ezra
2021-10-06
3
Putri🌻
yang sabar bang Ezra
2021-10-06
2