.
.
.
PENGHIANAT DI DEPAN MATA
.
.
.
Pagi Hari nya, Pagi sekali Lisa sudsh terbangun kembali, Dengan perasaan penuh energic dalam dirinya. Dia membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum pergi ke tempat kekasih hatinya. Sudah lama Lisa tak menemui Dimas. Lisa bersyukur sekali mempunyai kekasih seperti Dimas, Laki-laki itu selalu mengerti akan dirinya, Juga setidak nya dimas masih perhatian padanya, Di tengah kesibukan yang Lisa lalui.
Lisa tersenyum menatap wajahnya di cermin, Wajahnya berseri-seri cantik. Setelah sudah siap dirinya langsung berangkat ke apartemen Dimas.
Di jalan Lisa selalu menampilkan senyumnya juga menjawab orang-orang yang menyapanya. Lisa memang cukup di kenal oleh orang-orang kampung di mana ia tinggal dengan ayahnya. Pak Sutomo meski hanya berpropesi sebagai tukang becak, Dia memiliki hati yang bijaksana dan suka menolong, Alhasil pak Sutomo begitu di segani oleh tetangganya.
" Neng Lisa udah cantik aja pagi-pagi" Sapa Tukang Sayur pendorong gerobak.
" Iya pak, Kan harus semangat"Kata Lisa sambil mengacungkan kedua tangannya. Bapak penjual sayur itu juga ikut tertawa sambil mengacungkan jempolnya.
Lisa kembali berjalan ia mengangguk saat ada yang menyapanya lagi Sampai pada ujung jalan dia sampai ke jalan raya, Lisa mencegat Angkutan umum untuk membuatnya cepat sampai ke tempat Dimas.
...****************...
.
.
.
Sesampainya di depan Apartemen Dimas, Lisa langsung menekan pin enam digit kode masuk ke apartemen Dimas yang kebetulan dirinya juga tahu, Tangannya sudah bertenteng dua bungkus bubur, Lisa berniat ingin sarapan bersama Dimas pagi itu.
" Sayang aku datang." Ujar Lisa, Ia celingak-celinguk mencari keberadaan Dimas.
" Emm pasti Dimas belum bangun." Kata Lisa.
Dia pergi ke pantri mengambil dua mangkuk dan menempatkan bubur itu di mangkuk, Lisa tersenyum menatap itu sudah terpantri di meja makan menghiasi meja yang sebelumnya kosong. Ia Hendak masuk ke kamar Dimas, Untuk membangunkan pria itu.
" Tumben Dimas belum bangun, Memangnya dia libur bekerja." Gumam Lisa dirinya bertanya pada dirinya sendiri.
Lisa berjalan hendak masuk ke kamar Dimas.
Kekasih Lisa itu orang cukup berada, dia menjadi manager di salah satu perusahaan yang cukup besar di kota jakarta. Mengapa Dirinya dan Dimas bisa bersama. Dimas adalah cinta pertamanya Lisa, Mereka menjalin hubungan saat mereka sama-sama duduk di bangku SMA, meski saat itu Dimas adalah senior Lisa sendiri, mereka beda satu kelas. Lisa Jatuh cinta pada Dimas yang notabenya pemain basket yang cukup populer kala itu.
Saat Dimas menyatakan cintanya, Dia merasa bahwa dewi portuna sedang berpihak padanya, Karena menurut Lisa itu adalah ke ajaiban, Bagaimana bisa Dimas memilihnya padahal banyak wanita yang lebih cantik dan populer darinya.
" Sayang aku datang." Ucap Lisa seraya membuka handle pintu.
Deegggggg...
Lisa sesaat terpaku, Jantung nya bertalu cepat. Di hadapannya terpampang nyata Dimas sedang tidur bersama seorang perempuan tanpa balutan busana. Hati Lisa meronta, Air matanya Juga menetes begitu saja, Sesak di dadanya sakit.
"Dimas..." Pekik Lisa.
Dimas bersama perempuan itu terbangun, Mereka kalang kabut mencari selimut untuk menutup Tubuh polosnya. Dan yang paling mengejutkan lagi, Wanita yang tidur bersama Dimas, Adalah mentari sahabat Lisa sendiri.
Napas Lisa memburu, Ia tak kuasa mendapat pemandangan di hadapannya, Hatinya terlalu sakit, Dengan cepat Lisa menutup pintu kembali, Lisa berlari keluar dari apartemen Dimas. Lisa melupakan tujuannya ingin sarapan bersama Dimas, Hati yang paginya berbunga-bunga, Sekarang tampak hancur remuk tak bersisa.
" Tega sekali kalian padaku." Gumam Lisa.
Seorang diri Lisa berada di taman, Dia menduduki sebuah ayunan namun tak dirinya mainkan. Sebisa pun Lisa menenangkan diri dan berhenti untuk menangis, Penghianatan yang Dimas dan mentari lakukan padanya sungguh telah membuat Lisa hancur.
Lisa menarik napasnya dalam-dalam, menengadahkan wajahnya ke langit.
" Tidak apa-apa lis, Jangan terlalu bersedih. Hal semacam ini memang jazim terjadi, Tugas mu hanya berusaha melupakan Dimas untuk saat ini."Lisa menyemangati dirinya sendiri.
Memang wajar Jika Dimas akhirnya berpaling, Lisa hampir tak pernah punya waktu untuknya, Biarlah Lisa akan mencoba untuk Ikhlas, Meski hatinya perih, Meski rasa ikhlas sulit untuk di jalani.
Lisa berjalan gontai menuju tempat nya bekerja, Pikirannya kosong, Lisa sendiri pun mengabaikan apapun yang di lewatinya, Pikirannya hampa dan hatinya ngilu sakit.
" Lisa, Berhenti ku mohon Lisa." Teriak Dimas.
Dimas menjalankan mobilnya beriringgan dengan Lisa berjalan, Namun Lisa tak mengidahkan teriakannya, Wanita itu tetap Diam menatap lurus ke depan.
" Lis ku mohon berhenti." Teriak Dimas lagi.
Karena Lisa tak kunjung menoleh, Dimas akhirnya menepikan mobilnya. Dimas keluar dari mobil dan segera menarik tangan Lisa, membawa wanita itu pada dekapannya.
" Lis.." Lirih Dimas, Bibirnya bergetar, Penuh sesal dalam Jiwanya.
Lisa kaget karena tiba-tiba di peluk oleh Dimas, Lisa tersadar dari lamunannya.
" Dimas.." Lirih Lisa, Perlahan Lisa melepaskan dekapan itu, Entah mengapa namun ia merasa risih dan sedikit Jijik. Dimas, Sosok yang dirinya rindukan itu, tubuhnya telah di miliki Oleh Mentari sahabatnya.
" Aku ingin menjelaskan semuanya." Kata Dimas. Matanya sendu menatap mentari.
Memangnya apa yang hendak Dimas jelaskan?, Bukan kah semuanya sudah nampak jelas.
" Aku harus bekerja Dimas, Maaf sudah jam sembilan ." Tolak Lisa perlahan, Tak ada yang harus di jelaskan lagi bagi Lisa, Semuanya sudah jelas, Bahkan mata yang menangkapnya saja sampai saat itu masih terngiang-ngiang.
" ku mohon Lisa, Kita bicara sebentar." Pinta Dimas.
Lisa menggeleng pelan, Lagi-Lagi Air matanya menetes tiba-tiba, entah mengapa rasa sakit di dalam hatinya semakin menguat. Kebersamaannya bersama Dimas bukan waktu yang sebentar, sudah bertahun-tahun lamanya. Dan Mentari mengapa begitu tega bermain api di belakangnya.
Dimas, Mengulurkan tangannya hendak menghapus air mata Lisa di pipi. Namun, Lisa sontak menghindar, Ia tak ingin di sentuh oleh tangan yang sudah di pakai menyentuh Mentari.
" Lis.." Lirih Dimas, Laki-laki itu menarik napasnya panjang dan mengeluarkannya pelan.
" Aku benar-benar Harus bekerja Dimas, Maaf." Lisa berlalu meninggalkan Dimas. Dan Dimas pun tak mengejar Lisa lagi. Dimas Tahu Lisa pasti sakit hati akibat Ulahnya. Dimas akan membiarkan Lisa jauh lebih tenang dulu, saat itu barulah Dirinya akan menjelaskan soal prilakunya bersama Mentari.
Dimas sadar dan sepenuhnya sadar, Jika apa yang dia lakukan memang salah, Berselingkuh dengan Mentari, Menghianati Lisa.
" Maafkan aku lis, Maaf." Lirih Dimas. Matanya sendu menatap kepergian Lisa, menatap punggung wanita yang begitu dirinya cintai. Sungguh, Hati dan perasaannya tak berkurang sedikit pun mencintai Lisa. Namun Godaan untuk menyenyuh Mentari, tak bisa dia hindari.
Lisa berbohong jika dirinya ikhlas, Wanita itu Juga menangis sepanjang jalan, Pagi itu dia lalui dengan Pilu, Matanya juga sembab di karenakan menangis.
.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
sakit sungguh sakit...
kau khianati kisah cinta suci ku....🎶🎵🎤
2022-01-29
1
♡Ñùř♡
yg sabar lisa🥺
2021-10-29
1
Masyitah Ellysa
next yaa author 😘 ceritanya best
2021-09-25
1