Halusinasi Nyata

Udara dingin Pegunungan "Ng" menusuk hingga terasa ke tulang sumsum Kosim yang hanya hanya berbalutkan jaket levis biru telur asin yang sudah memudar nan kumal. Kosim berjalan gontai dengan ransel dipunggungnya meninggalkan pondokkan Mbah Utung menyusuri jalanan tanah yang kanan kirinya dipenuhi semak belukar.

Suara-suara binatang khas pegunungan menjadi teman perjalanan yang mengiringi langkah demi langkah gontai kakinya. Diatas pepohonan sejumlah monyet-monyet seperti mengawasi sepanjang perjalanan Kosim. Ada yang bergelantungan di dahan-dahan, ada yang duduk-duduk di bawah pohon dengan sorot mata tajam memperhatikan Kosim.

Kosim tak terlalu menghiraukan tingkah polah monyet-monyet tersebut. Dia terus melangkah mengayunkan kakinya menuju jalan besar. Tak ada satupun kendaraan angkutan atau tukang ojek yang lewat karena memang bukan jalan umum dan tak ada aktifitas lalu lalang warga.

Sejauh 2 kilo meteran barulah Kosim sampai di jalanan umum beraspal. Sambil melepas lelah, ia duduk pada sebuah batu besar dipinggir jalan menunggu kendaraan tumpangan lewat.

Kaki kanannya ditumpangkan pada lutut kaki kirinya, ia pijit-pijit telapak kakinya yang terasa sakit. Antara capek dan lapar saling bersaing di tubuhnya. Kosim baru teringat, masih ada sisa roti di ranselnya yang ia bawa saat pergi. Buru-buru ia buka ranselnya.

"Syukurlah, masih ada makanan." Ucapnya dalam hati.

Baru saja roti dikeluarkan dari bungkus plastiknya, sebuah tangan berbulu lebat dengan cepat menyambar roti dari tangan Kosim. Kosim reflek menolehkan pandangannya mengikuti larinya kelebatan mahluk yang telah mengambil rotinya.

"Monyet...?!" Kosim terkesiap kaget.

Matanya melihat seekor monyet besar berwarna kelabu dengan cepat melompat diantara rerimbunan semak belukar dan pepohon diseberang jalan lalu menghilang.

"Sialan..!" Umpat Kosim.

Kosim menghembuskan nafasnya kesal ditempat duduknya mengingat roti satu-satunya sebagai pengganjal laparnya lenyap begitu saja dibawa kabur monyet. Beruntung berselang 20 menitan, sayup-sayup terdengar dikejauhan suara kendaraan yang sepertinya akan melintas.

Dan benar saja ada sebuah truk muncul dari sebelah kirinya, Kosim segera berdiri melambaikan tangannya minta tumpangan. Untungnya sang sopir mau berbaik hati menghentikan truknya.

"Mau kemana kang?" Teriak sopir dari balik kemudinya.

Kosim langsung melongokan kepalanya dari jendela samping kiri, "Ke terminal Mas," sahut Kosim penuh harap.

"Oh, ayo naik kang. Kebetulan saya lewat terminal." Ujar sopir.

Kosim bergegas bermaksud naik di bak truk tapi dicegah oleh sopir, "Depan aja kang, kosong!" Sergah sopir.

"Cukuplah kesialanku hanya pada roti yang diserobot monyet." Gumam Kosim dalam hati setelah duduk disamping sopir.

Kosim duduk terdiam pikirannya melayang jauh ke rumahnya, tergambar jelas wajah putranya yang lucu. Kosim senyum-senyum sendiri mengingat tingkah putranya.

Namun sesaat kemudian senyumnya seketika mendadak sirna wajahnya berubah muram bayangannya muncul wajah Arin, istrinya.

"Sana cari uang yang banyak! Banyak kebutuhan untuk bayar hutang, beli pempers, beli susu, bla... bla... bla.." Perkataan Arin itu terngiang melekat dipikirannya.

"Habis darimana kang?" Tanya sopir.

Kosim diam tak bergeming, pandangannya kosong menatap lurus kedepan. Dia nampak tak mendengar pertanyaan sopir.

"Kang...?"

"Eh, iya mas.." Kosim tersentak kaget.

"Habis darimana?" Sopir mengulang pertanyaannya.

"Dari tempat sodara Kang," jawab Kosim berusaha menutupi kunjungannya ke pondokan itu.

"Setahu saya diitempat Mas nyetop truk saya tadi nggak ada pemukiman penduduk, ada juga pondokan Mbah Utung. Sodaranya di kampung mana?" Ujar sopir.

Kosim sedikit gelagapan mendengar ucapan sopir truk. "Waduh, salah jawab." Umpat Kosim dalam hati.

"Eh, anu.. i..iya mas, ya itu sodara saya Mbah Utung," kata Kosim sekenanya.

"Banyak loh mas, orang-orang dari luar Jawa yang juga datang ke tempatnya Mbah Utung. Semua orang sini sudah tau siapa Mbah Utung Mas, jadi ndak usah malu-malu berterus terang saja ra popo, hehehe.." Kata sopir seolah mengerti apa yang ditutup-tutupi dari Kosim.

Kosim hanya tersenyum kecut mendengar perkataan sopir truk. Ada perasaan malu dihatinya karena ketahuan perbuatannya meminta pesugihan.

"Sampeyan, melihat banyak monyet disana?" Tanya sopir truk.

"Iya banyak Kang. Bahkan tadi sewaktu nunggu tumpangan, rotiku satu-satunya diembat dibawa kabur monyet besar," jawab Kosim.

"Monyet besar abu-abu? Ngambil roti?!" Tanya sopir meyakinkan.

"Iya Kang. Ukurannya tak wajar tiga kali lipat ukurannya lebih besar dari monyet umumnya," ujar Kosim.

"Menurut orang-orang sini, kalau ketemu dengan monyet besar dan mengambil sesuatu dari orang itu, bertanda..." Sopir truk ragu-ragu meneruskan ucapannya.

"Bertanda apa Kang?!" Tanya Kosim penasaran.

"Itu terminalnya didepan kang, turun disebelah mana kang?" Sopir truk tak menjawab rasa penasaran Kosim, entah karena kebetulan sudah sampai tujuan atau sengaja tak mau berterus terang.

Terdengar dari kejauhan teriakkan-teriakkan para calo dan kondektur bus menawarkan bus tujuannya.

"Jakarta... Jakarta...!"

"Surabaya.. Surabaya...!"

Semarang...Semarang, Berangkaaaatttt!" Teriak calo dan kondektur.

Ramai riuh suara kondektur bus menawarkan tujuan busnya diantara lalu lalang calon penumpang. Kosim bergegas menuju sumber suara kondektur yang berteriak, Jakarta.

"Jakarta kang..?" Tanya Kosim memastikan.

"Iya, iya mas. Ayo silahkan masuk, masuk. Bentar lagi penuh." Kata kondektur berkepala plontos.

Didalam bus nampak penuh sesak. Kosim masuk dari pintu depan dan berjalan tersendat-sendat diantara para pedagang asongan yang sedang menawarkan dagangannya.

"Punten.. punten.. punten..." Ucap Kosim sambil menyelinap diantara pedagang asongan mencari kursi kosong.

Kosim bergegas setelah melihat ada kursi kosong diurutan kedua dari belakang sejajar dengan pintu. Setelah menaruh ranselnya dibagasi atas, Kosim langsung menghempaskan tubuhnya di kursi pinggir jendela.

Pandangannya menatap jauh keluar jendela. Diantara lalu lalang orang dengan tujuannya masing-masing, dilihatnya seorang pemuda sedang memainkan tetabuhan.

Didepan pemuda ada seekor monyet menari kesana-kemari, kadang menaiki motor-motoran kecil, lalu berganti memakai payung sambil membawa kantong rinjing layaknya mau ke pasar.

"Monyet lagi, monyet lagi.." Gumam Kosim.

Ada perasaan aneh menjalar tubuhnya setiap kali melihat monyet seperti ada perasaan benci dan takut. Seolah-olah bayang-bayang monyet selalu muncul kemana pun mata Kosim memandang.

Selang beberapa lama kemudian, bus mulai bergerak dan keluar meninggalkan terminal. Kosim memposisikan duduknya hingga membuatnya nyaman. Kebetulan bangku sebelahnya kosong tak ada penumpangnya sehingga membuatnya lebih leluasa menselonjorkan kakinya.

Karena rasa kecapekan yang amat sangat, tidak butuh waktu lama Kosim pun terlelap tidur.

"Jangan ambil anakku...! Jangan, jangan... Monyet sialan!" Teriak Kosim.

Kosim terus memegangi tangan kiri putranya sementara tangan kanannya ditarik oleh seekor monyet besar berwarna abu-abu.

Kosim berdiri dikelilingi banyak monyet seperti menari-nari dan melompat kesana-kemari seolah sedang bersorak sorai menjemput temannya.

"Pergiiiii... jangan ganggu anakku...!" Teriak Kosim.

Bersamaan teriakkan kosim, bus yang ditumpanginya mendadak ngerem sekuat tenaga sehingga semua penumpangnya serentak menjerit.

"Astagfirullah!!!"

Nyaris seluruh penumpang tubuhnya terdorong kedepan hingga kepalanya terjedot kursi didepannya akibat direm mendadak.

Kosim pun langsung terjaga dari mimpinya. Sambil mengusap-usap keningnya yang terbentur kursi, ia melihat situasi didalam bus para penumpangnya tak henti-hentinya berucap istigfar.

Samar-samar suara sopir bus berkata entah kepada kondekturnya atau kepada penumpang dibelakangnya.

"Aneh, tiba-tiba ada segerombolan monyet berlompatan menyeberangi jalan.." Kata sopir bus.

"Mana ada monyet, bang! Dari tadi nggak ada apa-apa kok," sergah kondektur.

"Tadi banyak banget didepan nyeberangi jalan." Ujar sopir bus meyakinkan.

Perdebatan antara kondektur dan sopir itu tak berujung selesai. Keduanya sama-sama yakin pada penglihatannya. Si sopir tetap meyakinkan pada penglihatannya melihat gerombolan monyet sedangkan kondektur pun demikian karena tak melihat adanya monyet.

"Monyet..???" Gumam Kosim.

"Monyet lagi, monyet lagi..." Kosim mengerutkan keningnya.

Bus pun kembali melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta.

Beberpa saat lamanya bus terlihat memasuki pintu tol Semarang. Setelah menempelkan kartu e-tol dan palang pintunya terbuka, bus pun meneruskan lajunya.

Entah sudah berapa lama bus melaju di jalan mulus tol yang menghungkan hingga ke Jakarta itu. Kosim nampak sudah kembali bersiap mengikuti matanya yang terasa mengantuk berat sambil menyandarkan kepalanya dikursi.

Tiba-tiba deritan rem bus mengagetkan seisi bus, disusul hentakan badan bus terdorong liar kedepan.

"Brakkkk!"

Kosim dan seisi bus terguncang akibat bus ditabrak dari dari belakang oleh kontainer.

Bus pun oleng ke kiri melaju tak terkendali hingga keluar jalur melindas rerumputan dan alang-alang lalu terhenti setelah salah satu roda depannya masuk parit sedangkan badan bus tersangkut pada kawat berduri pembatas jalan.

"Aaaaaakhhh...toloooong... toloooong..." Teriakan jeritan para penumpang panik saling bersahutan sebelum bus terhenti.

Kosim terpental hingga ke kursi tengah kepalanya membentur keras besi kursi hingga berdarah-darah. Para penumpang saling tindih satu penumpang dengan penumpang lain.

Suasana makin panik manakala ada asap mulai mengepul dibagian belakang. Para penumpang pun bergegas berhamburan saling berebut menuju pintu keluar.

Dengan susah payah Kosim berusaha keluar melalui jendela yang terbuka mengikuti penumpang lain yang sudah lebih dulu keluar.

Sopir bus dan kondekturnya diketahui selamat dengan luka ringan. Hanya terdapat luka goresan dan sedikit benjol di dahi.

"Gila! Lagi, lagi saya melihat monyet. Kali ini banyak sekali seperti sengaja menghadang ditengah-tengah jalan. Anehnya mereka muncul secara tiba-tiba! Kali ini ada monyet sangat besar berwarna abu-abu." Seru sopir kepada kondektur sambil menahan sakit pada lengannya.

Kosim yang terduduk tak jauh dari posisi sopir bus dan kondektur, samar-samar mendengar ucapan tersebut.

"Monyet besar?" Gumamnya dalam hati.

"Apa mungkin monyet yang sama?" Dia teringat dengan monyet yang mencuri rotinya.

"Apa dia mengikutiku..?" Keluh Kosim dalam hati.

Tak berapa lama terdengar suara sirine mobil polisi dan ambulance datang bersamaan. Beruntung seluruh penumpang bus selamat, hanya mengalami luka ringan tak sampai menimbulkan korban jiwa.

......................

Terpopuler

Comments

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

banyak banyak istigfar atuh..
baik suami nta ke.. atau pun istri nya
suami jng banyak nuntut istri.. begitu pun istri jng terlalu banyak menuntut suami.. saling pengertian.. saling mndukung dn saling mmbantu.. biar ga milih jalan yg sesat

2022-05-14

2

Sarita

Sarita

makanya jd istri itu jgn terlalu banyak menuntut suami .kalau mau hidup enak ya cari orang kaya untuk jd suami jgn mau sama orang miskin jdnya gitu .jln musrik yg jd jln keluarnya

2021-10-25

9

lihat semua
Episodes
1 Ritual
2 Menjemput Tumbal
3 Halusinasi Nyata
4 Tingkah Aneh
5 Kosim Palsu
6 Arin Hilang
7 Negeri Tak Kasat Mata
8 TUNTUTAN GAIB
9 NASIB KOSIM
10 TAK WAJAR
11 TEROR
12 DI AMBANG BATAS
13 MALAM PRAHARA
14 LANGIT HITAM
15 DIBALIK AWAN
16 PETIR TAK BERHUJAN
17 ISTANA GAIB TERGUNCANG
18 PENJUAL SAYUR
19 DAGING PETAKA
20 Rencana Gila
21 Pertarungan
22 Kritis
23 Lewati Masa Kritis
24 Siasat Berubah
25 Mahluk Misterius
26 Firasat
27 Firasat 2
28 Balas Dendam
29 Pelajaran Berharga
30 Sifat Sebenarnya
31 Kepergian Gus Harun
32 Kontradiksi
33 Keanehan Kosim
34 Rahasia Suara Tanpa Rupa
35 Rahasia Suara Tanpa Rupa 2
36 Ungkap Suara Tanpa Rupa
37 Terlena Suasana
38 Misteri Suara Tanpa Rupa
39 Siasat Tak Sengaja
40 Terdesak
41 Teror Tak Menentu
42 Rahasia Penolong Kosim
43 Tragedi Malam Jumat
44 Tragedi Malam Jumat 2
45 Tragedi Malam Jumat 3
46 Negosiasi
47 Negosiasi 2
48 Negosiasi 3
49 Akhir Malam ke-14
50 Menyerah
51 Hari ke-20
52 Bahagia Ditengah Prahara
53 Bahagia Ditengah Prahara 2
54 BAHAGIA DITENGAH PRAHARA 3
55 Warisan Pusaka
56 Tak Ada Ampun
57 Sukma Kosim Lepas
58 Ada Apa Dengan Kosim
59 Raja Siluman Monyet
60 Petaka Malam ke-21
61 Petaka Malam ke-21 (II)
62 Terjebak 1
63 Terjebak 2
64 Terjebak 3
65 Dua Dimensi
66 Dua Dimensi 2
67 Batas Penjemputan Tumbal
68 Jelang Penjemputan
69 Dilema
70 Pulang
71 Kedamaian Semu
72 Ilusi
73 PERINGATAN
74 Jawaban Mimpi
75 Kasak Kusuk
76 Sangsi Suara Tanpa Rupa
77 Pencarian
78 Terungkap
79 Keberadaan Arin
80 Geger
81 Diluar Batas
82 Abah Dul Geram
83 Memburu Pelaku
84 Penyusup
85 Pelaku Pesugihan
86 Tangani Pelaku Pesugihan
87 Ringkus Pelaku Pesugihan
88 Terperangah
89 Jaga Lilin
90 Suara Itu
91 BARU TERASA
92 PERINGATAN
93 ABAH DUL
94 KOSIM
95 KEPUTUSAN
96 LEGA
97 GUS HARUN
98 ISENG
99 IKHLAS
100 MENGINTAI
101 KEKUATAN BESAR
102 MALAM PURNAMA
103 MALAM PURNAMA 2
104 INI PURNAMA
105 MENCEKAM
106 MENEGANG
107 SALAH PERKIRAAN
108 RAJA KALAS PATI
109 MENYONGSONG MAUT
110 NESTAPA
111 PENGUMUMAN
112 PENGUMUMAN
113 BABAK BARU
114 PAMIT
115 SOSOK BAYANGAN
116 DENDAM MEMBARA
117 DENDAM MEMBARA #2
118 PERKIRAAN MENGERIKAN
119 ANCAMAN BARU
120 JANDA MUDA
121 GUNA-GUNA
122 SERANGAN MISTERIUS
123 MURKA ABAH DUL
124 KEHADIRAN KOSIM
125 PURNAMA MALAM JUMAT KLIWON
126 WUJUD KOSIM
127 MENJEMPUT TUMBAL
128 BALAS DENDAM
129 TUGAS BARU
130 ANCAMAN BELUM BERAKHIR
131 MASA LALU
132 MASA KELAM
133 LAHIRNYA MAHLUK KAJIMAN
134 LAHIRNYA PENJEMPUT TUMBAL
135 MEMBURU KAJIMAN
136 KEBERADAAN KAJIMAN
137 KOSIM MURKA
138 UPAYA KOSIM MASUK ISTANA
139 KRITIS
140 SETITIK ASA
141 DIUJUNG TANDUK
142 GENTING!
143 HASIL AKHIR
144 LANGIT MENDUNG
145 PERMINTAAN KOSIM
146 TERSESAT DI ALAM LAIN
147 MISI YANG MUSTAHIL
148 GEGER ABAH DUL
149 MASA LALU TUAN DENTA
150 TUAN DENTA
151 KABAR ABAH DUL
152 PETUALANGAN
153 SANG PENJAGA
154 RUMIT
155 ABAH DUL KEMBALI
156 ANCAMAN BARU
157 KEKUATAN BARU
158 MATA BATIN
159 KOMITMEN
160 SANTET
161 LORONG KEMATIAN
162 CAHAYA MERAH
163 FIRASAT SAHABAT
164 PENGEJARAN
165 UCAPAN
166 KECEWA
167 KAJIMAN TERGUNCANG
168 DEBARAN DADA ARIN
169 TAK TERDUGA
170 RENCANA KEDUA
171 MENYUSUN KEKUATAN
172 KEKUATAN BARU
173 KEKUATAN BARU 2
174 RILIS
175 PERJALANAN SPIRITUAL
176 TAWARAN MENGGODA
177 TERPECAHKAN
178 UJIAN TERAKHIR
179 WAKTU KIAN DEKAT
180 PULANG
181 WAKTU KIAN DEKAT
182 MUNCUL ANCAMAN
183 SELIDIK
184 2 MALAM SEBELUM MENYERANG
185 PERTANYAAN KOSIM
186 KABAR MENGEJUTKAN
187 BERITA KOSIM
188 TAK ADA KABAR
189 PERTAMA KALI KELUARNYA PUSAKA
190 KAROMAH PUSAKA
191 UMPAN PESUGIHAN
192 ADA APA DENGAN 2 SAHABAT
193 GUNDAH GULANA
194 BERITA MENGEJUTKAN
195 MEMILUKAN
196 CERITA ROH
197 CERITA ROH 2
198 CERITA ROH 3
199 CERITA ROH 4
200 CERITA ROH 5
201 TARGET TUMBAL
202 TARGET TUMBAL 2
203 TARGET TUMBAL 3
204 SANG PENYELAMAT
205 DILEMA
206 PENCARIAN
207 DIUJUNG WAKTU
208 DIUJUNG WAKTU 2
209 DIUJUNG WAKTU 3
210 DIUJUNG WAKTU 4
211 DIUJUNG WAKTU 5
212 MENGHARUKAN
213 PENASARAN
214 PERSIAPAN
215 PERSIAPAN 2
216 PERSIAPAN 3
217 MENJALANKAN STRATEGI
218 PEMBANTAIAN
219 LANGKAH SELANJUTNYA
220 PENENTUAN
221 PENENTUAN 2
222 PENENTUAN 3
223 PENENTUAN 4
224 HARI PENENTUAN
225 HARI PENENTUAN 2
226 HARI PENENTUAN 3
227 HARI PENENTUAN 4
228 HARI PENENTUAN 5
229 HARI PENENTUAN 6
230 HARI PENENTUAN 7
231 HARI PENENTUAN 8
232 HARI PENENTUAN 9
233 HARI PENENTUAN 10
234 PALING MENENTUKAN
235 SOSOK MELAYANG
236 TAK ADA YANG MENDUGA
237 KEAJAIBAN
238 KABAR DARI ALAM LAIN
239 KEMBALI KE ALAM LAIN
240 KRITIS
241 SAAT YANG TEPAT
242 KEMURKAAN RAJA KALAS PATI
243 TAKLUKNYA SENJATA RAJA KALAS PATI
244 1 SYARAT
245 KABAR KOSIM
246 MENCARI MAHMUD
247 ABAH DUL PANIK
248 KALAS PATI TAGIH JANJI
249 KALAS PATI TAGIH JANJI 2
250 KONDISI MAHMUD
251 PERTEMUAN TAK TERDUGA
252 PERTEMUAN TAK TERDUGA 2
253 BANTUAN KALAS PATI
254 KESEDIHAN ABAH DUL
255 PETUNJUK
256 KONDISI PUTRA KOSIM
257 KECEROBOHAN YANG FATAL
258 TERKEPUNG
259 BAHAYA MENGANCAM
260 KALUNG MISTERI
261 RAJA JIN
262 KEMARAHAN TUAN DENTA
263 SUKA CITA
264 KESETIAAN YANG HAKIKI
265 MENENTUKAN PILIHAN
266 SATU PERSATU PERGI
267 DOA KOSIM TERKABUL
268 WUJUD KOSIM
269 KEPULANGAN DEDE
270 KABAR YANG DIJAHILI
271 MALAM PERPISAHAN
272 DUGAAN BURUK
273 ARIN DAN KOSIM
274 TANDA-TANDA PADA PUTRA KOSIM
275 TERIAKKAN TIBA-TIBA
276 NIAT TERSEMBUNYI
277 SAAT TERAKHIR
278 SAAT TERAKHIR 2
279 AKHIR PERTEMUAN
280 TAMU TAK DISANGKA
281 PETUAH BOCAH AJAIB
282 PETUAH BOCAH AJAIB 2
283 MENGHAPUS KESAN NYELENEH
284 DESA PALU WESI
285 PUTRA PAK HARJO
286 KEAJAIBAN ITU NYATA
287 KABAR BERANTAI
288 TOBAT
289 KABAR RAHASIA
290 MISTERI ANAK KECIL
291 KEPUTUSAN DEWI
292 MISTERI GADIS SERAGAM SMA
293 ARWAH PENASARAN
294 KEJUTAN HASAN
295 KEJUTAN HASAN 2
296 JANJI SANG KAKAK
297 UNDANGAN
298 MALAM NAZAR
299 INSIDEN
300 INSIDEN 2
301 INSIDEN 3
302 INSIDEN 4
303 KESAN PERTAMA
304 HARIRI TERCENGANG
305 ARWAH FINA
306 ARWAH FINA 2
307 UCAPAN TERAKHIR
308 KATA HATI
309 FITNAH
310 FITNAH 2
311 FITNAH 3
312 RENCANA TERSELUBUNG
313 HASUT
314 PETUAH ATAUKAH KARMA
315 PETUAH DAN KARMA
316 DILEMA
317 KEBERANIAN HASAN
318 HALUSINASI
319 WAJAH TAK ASING
320 MASALAH TAK TERDUGA
321 ADA ASAP TAK MUNGKIN TAK ADA API
322 CARI PENGGANTI
323 PUTRA KOSIM
324 SUNYI MERATAP
325 KABUT di SUKADAMI
326 MAHMUD PULANG
327 PETUNJUK
328 HANYA MENAMBAH MUSUH SAJA
329 FIRASAT BURUK
330 KABAR MENGEJUTKAN
Episodes

Updated 330 Episodes

1
Ritual
2
Menjemput Tumbal
3
Halusinasi Nyata
4
Tingkah Aneh
5
Kosim Palsu
6
Arin Hilang
7
Negeri Tak Kasat Mata
8
TUNTUTAN GAIB
9
NASIB KOSIM
10
TAK WAJAR
11
TEROR
12
DI AMBANG BATAS
13
MALAM PRAHARA
14
LANGIT HITAM
15
DIBALIK AWAN
16
PETIR TAK BERHUJAN
17
ISTANA GAIB TERGUNCANG
18
PENJUAL SAYUR
19
DAGING PETAKA
20
Rencana Gila
21
Pertarungan
22
Kritis
23
Lewati Masa Kritis
24
Siasat Berubah
25
Mahluk Misterius
26
Firasat
27
Firasat 2
28
Balas Dendam
29
Pelajaran Berharga
30
Sifat Sebenarnya
31
Kepergian Gus Harun
32
Kontradiksi
33
Keanehan Kosim
34
Rahasia Suara Tanpa Rupa
35
Rahasia Suara Tanpa Rupa 2
36
Ungkap Suara Tanpa Rupa
37
Terlena Suasana
38
Misteri Suara Tanpa Rupa
39
Siasat Tak Sengaja
40
Terdesak
41
Teror Tak Menentu
42
Rahasia Penolong Kosim
43
Tragedi Malam Jumat
44
Tragedi Malam Jumat 2
45
Tragedi Malam Jumat 3
46
Negosiasi
47
Negosiasi 2
48
Negosiasi 3
49
Akhir Malam ke-14
50
Menyerah
51
Hari ke-20
52
Bahagia Ditengah Prahara
53
Bahagia Ditengah Prahara 2
54
BAHAGIA DITENGAH PRAHARA 3
55
Warisan Pusaka
56
Tak Ada Ampun
57
Sukma Kosim Lepas
58
Ada Apa Dengan Kosim
59
Raja Siluman Monyet
60
Petaka Malam ke-21
61
Petaka Malam ke-21 (II)
62
Terjebak 1
63
Terjebak 2
64
Terjebak 3
65
Dua Dimensi
66
Dua Dimensi 2
67
Batas Penjemputan Tumbal
68
Jelang Penjemputan
69
Dilema
70
Pulang
71
Kedamaian Semu
72
Ilusi
73
PERINGATAN
74
Jawaban Mimpi
75
Kasak Kusuk
76
Sangsi Suara Tanpa Rupa
77
Pencarian
78
Terungkap
79
Keberadaan Arin
80
Geger
81
Diluar Batas
82
Abah Dul Geram
83
Memburu Pelaku
84
Penyusup
85
Pelaku Pesugihan
86
Tangani Pelaku Pesugihan
87
Ringkus Pelaku Pesugihan
88
Terperangah
89
Jaga Lilin
90
Suara Itu
91
BARU TERASA
92
PERINGATAN
93
ABAH DUL
94
KOSIM
95
KEPUTUSAN
96
LEGA
97
GUS HARUN
98
ISENG
99
IKHLAS
100
MENGINTAI
101
KEKUATAN BESAR
102
MALAM PURNAMA
103
MALAM PURNAMA 2
104
INI PURNAMA
105
MENCEKAM
106
MENEGANG
107
SALAH PERKIRAAN
108
RAJA KALAS PATI
109
MENYONGSONG MAUT
110
NESTAPA
111
PENGUMUMAN
112
PENGUMUMAN
113
BABAK BARU
114
PAMIT
115
SOSOK BAYANGAN
116
DENDAM MEMBARA
117
DENDAM MEMBARA #2
118
PERKIRAAN MENGERIKAN
119
ANCAMAN BARU
120
JANDA MUDA
121
GUNA-GUNA
122
SERANGAN MISTERIUS
123
MURKA ABAH DUL
124
KEHADIRAN KOSIM
125
PURNAMA MALAM JUMAT KLIWON
126
WUJUD KOSIM
127
MENJEMPUT TUMBAL
128
BALAS DENDAM
129
TUGAS BARU
130
ANCAMAN BELUM BERAKHIR
131
MASA LALU
132
MASA KELAM
133
LAHIRNYA MAHLUK KAJIMAN
134
LAHIRNYA PENJEMPUT TUMBAL
135
MEMBURU KAJIMAN
136
KEBERADAAN KAJIMAN
137
KOSIM MURKA
138
UPAYA KOSIM MASUK ISTANA
139
KRITIS
140
SETITIK ASA
141
DIUJUNG TANDUK
142
GENTING!
143
HASIL AKHIR
144
LANGIT MENDUNG
145
PERMINTAAN KOSIM
146
TERSESAT DI ALAM LAIN
147
MISI YANG MUSTAHIL
148
GEGER ABAH DUL
149
MASA LALU TUAN DENTA
150
TUAN DENTA
151
KABAR ABAH DUL
152
PETUALANGAN
153
SANG PENJAGA
154
RUMIT
155
ABAH DUL KEMBALI
156
ANCAMAN BARU
157
KEKUATAN BARU
158
MATA BATIN
159
KOMITMEN
160
SANTET
161
LORONG KEMATIAN
162
CAHAYA MERAH
163
FIRASAT SAHABAT
164
PENGEJARAN
165
UCAPAN
166
KECEWA
167
KAJIMAN TERGUNCANG
168
DEBARAN DADA ARIN
169
TAK TERDUGA
170
RENCANA KEDUA
171
MENYUSUN KEKUATAN
172
KEKUATAN BARU
173
KEKUATAN BARU 2
174
RILIS
175
PERJALANAN SPIRITUAL
176
TAWARAN MENGGODA
177
TERPECAHKAN
178
UJIAN TERAKHIR
179
WAKTU KIAN DEKAT
180
PULANG
181
WAKTU KIAN DEKAT
182
MUNCUL ANCAMAN
183
SELIDIK
184
2 MALAM SEBELUM MENYERANG
185
PERTANYAAN KOSIM
186
KABAR MENGEJUTKAN
187
BERITA KOSIM
188
TAK ADA KABAR
189
PERTAMA KALI KELUARNYA PUSAKA
190
KAROMAH PUSAKA
191
UMPAN PESUGIHAN
192
ADA APA DENGAN 2 SAHABAT
193
GUNDAH GULANA
194
BERITA MENGEJUTKAN
195
MEMILUKAN
196
CERITA ROH
197
CERITA ROH 2
198
CERITA ROH 3
199
CERITA ROH 4
200
CERITA ROH 5
201
TARGET TUMBAL
202
TARGET TUMBAL 2
203
TARGET TUMBAL 3
204
SANG PENYELAMAT
205
DILEMA
206
PENCARIAN
207
DIUJUNG WAKTU
208
DIUJUNG WAKTU 2
209
DIUJUNG WAKTU 3
210
DIUJUNG WAKTU 4
211
DIUJUNG WAKTU 5
212
MENGHARUKAN
213
PENASARAN
214
PERSIAPAN
215
PERSIAPAN 2
216
PERSIAPAN 3
217
MENJALANKAN STRATEGI
218
PEMBANTAIAN
219
LANGKAH SELANJUTNYA
220
PENENTUAN
221
PENENTUAN 2
222
PENENTUAN 3
223
PENENTUAN 4
224
HARI PENENTUAN
225
HARI PENENTUAN 2
226
HARI PENENTUAN 3
227
HARI PENENTUAN 4
228
HARI PENENTUAN 5
229
HARI PENENTUAN 6
230
HARI PENENTUAN 7
231
HARI PENENTUAN 8
232
HARI PENENTUAN 9
233
HARI PENENTUAN 10
234
PALING MENENTUKAN
235
SOSOK MELAYANG
236
TAK ADA YANG MENDUGA
237
KEAJAIBAN
238
KABAR DARI ALAM LAIN
239
KEMBALI KE ALAM LAIN
240
KRITIS
241
SAAT YANG TEPAT
242
KEMURKAAN RAJA KALAS PATI
243
TAKLUKNYA SENJATA RAJA KALAS PATI
244
1 SYARAT
245
KABAR KOSIM
246
MENCARI MAHMUD
247
ABAH DUL PANIK
248
KALAS PATI TAGIH JANJI
249
KALAS PATI TAGIH JANJI 2
250
KONDISI MAHMUD
251
PERTEMUAN TAK TERDUGA
252
PERTEMUAN TAK TERDUGA 2
253
BANTUAN KALAS PATI
254
KESEDIHAN ABAH DUL
255
PETUNJUK
256
KONDISI PUTRA KOSIM
257
KECEROBOHAN YANG FATAL
258
TERKEPUNG
259
BAHAYA MENGANCAM
260
KALUNG MISTERI
261
RAJA JIN
262
KEMARAHAN TUAN DENTA
263
SUKA CITA
264
KESETIAAN YANG HAKIKI
265
MENENTUKAN PILIHAN
266
SATU PERSATU PERGI
267
DOA KOSIM TERKABUL
268
WUJUD KOSIM
269
KEPULANGAN DEDE
270
KABAR YANG DIJAHILI
271
MALAM PERPISAHAN
272
DUGAAN BURUK
273
ARIN DAN KOSIM
274
TANDA-TANDA PADA PUTRA KOSIM
275
TERIAKKAN TIBA-TIBA
276
NIAT TERSEMBUNYI
277
SAAT TERAKHIR
278
SAAT TERAKHIR 2
279
AKHIR PERTEMUAN
280
TAMU TAK DISANGKA
281
PETUAH BOCAH AJAIB
282
PETUAH BOCAH AJAIB 2
283
MENGHAPUS KESAN NYELENEH
284
DESA PALU WESI
285
PUTRA PAK HARJO
286
KEAJAIBAN ITU NYATA
287
KABAR BERANTAI
288
TOBAT
289
KABAR RAHASIA
290
MISTERI ANAK KECIL
291
KEPUTUSAN DEWI
292
MISTERI GADIS SERAGAM SMA
293
ARWAH PENASARAN
294
KEJUTAN HASAN
295
KEJUTAN HASAN 2
296
JANJI SANG KAKAK
297
UNDANGAN
298
MALAM NAZAR
299
INSIDEN
300
INSIDEN 2
301
INSIDEN 3
302
INSIDEN 4
303
KESAN PERTAMA
304
HARIRI TERCENGANG
305
ARWAH FINA
306
ARWAH FINA 2
307
UCAPAN TERAKHIR
308
KATA HATI
309
FITNAH
310
FITNAH 2
311
FITNAH 3
312
RENCANA TERSELUBUNG
313
HASUT
314
PETUAH ATAUKAH KARMA
315
PETUAH DAN KARMA
316
DILEMA
317
KEBERANIAN HASAN
318
HALUSINASI
319
WAJAH TAK ASING
320
MASALAH TAK TERDUGA
321
ADA ASAP TAK MUNGKIN TAK ADA API
322
CARI PENGGANTI
323
PUTRA KOSIM
324
SUNYI MERATAP
325
KABUT di SUKADAMI
326
MAHMUD PULANG
327
PETUNJUK
328
HANYA MENAMBAH MUSUH SAJA
329
FIRASAT BURUK
330
KABAR MENGEJUTKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!