bab. 2 Bukan seorang Pekerja

Pengalaman buruk itu kuceritakan pada dua, eh tiga sahabatku. Yang pasti mereka tertawa terpingkal-pingkal akan nasibku itu. Satu lagi sahabat yang belum kuperkenalkan bernama Rani. Aku kenal dengan Rani sejak kelas satu SMA sewaktu jadi anggota PASKIBRAKA di sekolahku. Kelas satu dan dua aku hanya sekedar say "hello" dengannya. Kelas tiga kami sekelas, dan sebangku. Jadi sejak itu aku dengannya menjadi dekat.

Mungkin nasib Rani lebih beruntung karena bisa melanjutkan pendidikkannya. Dia kuliah di salah satu kampus swasta, kalau tidak salah dia Jurusan Teknik Ekonomi Konstruksi, jenjang pendidikan Diploma tiga.

Dibandingkan dengan Chesi dan Feli, Rani ini kerjaannya emang suka ngeledekin aku terus. Rani yang paling sering main ke rumahku. Rani jugalah yang paling hebat dalam kisah asmara. Rani ini aku hanya bisa membuatku geleng-geleng kepala.

***

Kembali ada lowongan pekerjaan, yaitu menjadi SPG di salah satu Departemen Store terkenal di Indonesia cabang Padang. Kalau ini, agak sedikit berminat, karena aku lihat pekerjaan ini lumayan asyik dan gampang. Tinggal dandan yang cantik, terus berdiri di antara baju, sepatu, makanan dan mainan, bahkan gajinya pun lumayan.

Dalam melamar pekerjaan ini, Rani yang setia menemaniku. Kan nggak ada larangan manfaatin temen, daripada dimanfaatin temen terus. Tapi, Rani ini emang agak sedikit terlalu. Masa orang belum bekerja dia udah minta traktir duluan? Untung saja cuma minta eskrim monas, harganya sepuluh ribu. Kalau lebih dari itu, bisa mati bangkrut aku.

Tes demi tes ku lalui dengan mudah. Pada tes terakhir aku mengalami kesialan yakni pada tes wawancara. Yang langsung turun tangan ialah manajernya, dan membuatku gugup. Kesalahan-demi kesalahan terjadi saat menjawap pertanyaan sang manajer. Mungkin ini bukan rezekiku, karena aku gagal mendapatkan pekerjaan ini. Dan gagal pula impian tampil cantik setiap hari.

***

Chesi sibuk dengan pekerjaannya menjaga kios hape. Feli sibuk dengan Bimbel dan teman-teman barunya. Rani sibuk dengan kuliah dan empat pacarnya. Sedangkan aku??? Aku sibuk pontang panting mencari pekerjaan yang tak kunjung dapat.

Kembali, mendapat pesan singkat dari Sayangku, bernama Harry. Seorang pria yang lewat tulisan di SMS-nya, membuatku jatuh cinta dan tergila-gila. Seandainya saja aku punya hape yang lebih canggih, aku pasti bisa langsung berbicara lewat video call sepertu yang lain. Namun sayang, ibuku belum sanggup membelikanku hape itu.

Dia pun merasa tidak masalah saat aku hanya bisa menghubunginya lewat hape jadul. Entah beneran cinta sama aku, entah hanya sekedar iseng mengisi waktu. Yang jelas, hatiku selalu memikirkan dia. Membayangkan bagaimana wajahnya. Bagaimana jika suatu saat nanti kami benar-benar bertemu.

[~Ayank lagi apa?~] tanyanya.

[~Aku lagi kuliah, tunggu dulu ya? Love u~] jawabku bohong.

[~Love U Too~] jawabnya.

Maafkan aku Sayang. Aku benar-benar sayang sama kamu. Jika aku dapat pekerjaan, mungkin aku bisa membeli hape android juga. Kita bisa saling bicara dan menyapa. Saat ini aku tengah sibuk mantengin surat kabar, mencari lowongan pekerjaan yang bisa menerima tamatan SMA sepertiku.

Wah, ada lowongan. PT Semen yang ada di Padang membuka lowongan pekerjaan secara besar-besaran. Ditanya apa aku ikut melamar? Ya iya lah. Semen ternama gitu? Pasti gajinya besar.

Kami pelamar disuruh langsung memasukkan surat lamaran ke perusahaan itu. WOOOOOW gila? Begitu banyak yang ikut melamar? Aku juga bertemu banyak temen-temen SMA dan SMP. Ada juga temen yang udah kuliah, yang ikut memasukkan surat lamaran. Kakakku yang udah kuliah juga ikut melamar. Ibu agak keberatan kalau kakak ku ikut melamar, kata ibu, "Lebih baik selesaikan kuliahnya dulu baru cari kerja."

"Mumpung ada kesempatan Bu? Kan jarang banget perusahaan itu membuka lowongan besar-besaran kayak gini?" jawab kakakku.

Sebelum memulai ujian tertulis, aku sudah membayangkan jika diterima bekerja di sana. Aku bermimpi akan menjadi jutawan muda. Mempunyai rumah mewah, mobil mewah, dan semua yang serba mewah. Lagi-lagi impianku hanya tinggal mimpi. Jangankan menjadi jutawan? Jadi kuli nya saja aku tak lulus. Aku gagal dalam tes itu. Impianku hancur.

Akhirnya, kisah cinta yang kupunya aku akhiri begitu saja. Tidak mungkin terus membohonginya. Semua kisah tentang aku dan Harry ada pada BAB tersendiri.

***

Sekarang semuanya sudah cukup! Aku selalu saja gagal mendapatkan pekerjaan yang aku inginkan. Ada pun yang mau menerimaku hanyalah pekerjaan yang sama sekali tidak pernah aku impikan. Aku sempat menjadi karyawan di POM BENSIN.

Namun dalam beberapa hari semua usaha perawatan yang ku lakukan selama ini menjadi sia-sia. Dalam beberapa waktu, kulitku berubah menjadi gelap dan noda-noda putih panu sana-sini memenuhi wajahku. Aku berhenti dari pekerjaan itu sebelum sempat menerima gaji.

Pekerjaan lain yang sempat aku tekuni ialah menjadi baby sitter. Aku sangat menyukai dan menyayangi anak-anak. Dulu waktu melamar pekerjaan ini, kupikir akan merawat bayi yang umurnya beberapa bulan.

Ternyata yang harus ku jaga adalah si bandel berumur tiga tahun. Anak ini bandelnya tidak ketulungan. Aku sering hampir celaka karena menjaganya. Aku sudah males memanggil namanya, aku panggil saja dia dengan, "si bandel."

Karena gajinya lumayan, aku coba untuk terus bersabar. Yang namanya manusia pasti memiliki batas kesabaran. Dan aku sudah tidak bisa bersabar lagi. Dia melempar batu ke arahku sehingga membuatku kesakitan.

Aku tarik dia lalu aku jewer sejadinya. Dia menangis dan menjerit-jerit. Untung saja orangtuanya tidak ada di rumah. Tangisannya tidak mau berhenti membuatku bete, sebel, dan jengkel. Langsung kucari sesuatu yang terdekat. Tampak kain batik, langsung kusumpal ke mulutnya.

Si Bandel berhenti menangis sebelum orang tuanya pulang. Ibu si Bandel bertanya padaku, siapa yang udah mengotorkan kain batik sutra nya yang mahal? Aku bilang saja itu ulah si Bandel.

Lalu si nyonya bertanya pada si Bandel. Kembali si Bandel nangis dan mengadukan semua yang telah aku lakukan. Kurang asem kan tu anak? Gara-gara dia aku dipecat, ya udah lah, bukan rezeki, batinku.

Untuk mengisi waktu, ku buka les kecil-kecilan untuk anak SD. Ku pasang ajakkan masuk les di Kaca jendela rumahku. Tapi dasar orangtua pelit para tetanggaku itu, yang tidak ingin melihat anak-anaknya sukses dan malas mengeluarkan biaya tambahan untuk mendaftarkan les anak-anak mereka. Yang belajar padaku Cuma anak-anak tante yang tidak dikenakan biaya.

Chesi asyik dengan pekerjaannya, Feli serius dengan Bimbelnya, dan Rani sibuk dengan kuliahnya, sedangkan aku??? Aku gamblang dan teler dengan pekerjaan rumah; nyuci piring, nyuci baju, masak, bersihin rumah, dan jagain anak ante yang masih kecil, aduh pusiiiiiiing…

Beberapa bulan lagi akan ada seleksi penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri. AKU HARUS LULUS dengan semangat berkobar, aku belajar … belajar … dan terus belajar. Feli mulai jenuh dengan bimbingan belajar yang dilaksanakannya hampir setahun, dan dia mulai sering bolos dan nongkrong di rumahku.

Aku berpikir, mungkin Tuhan punya rahasia lain di balik semua ini. Mungkin saja aku disuruh untuk berkonsentrasi menghadapi ujian seleksi ini dan tidak mendapatkan pekerjaan yang ku inginkan. Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan. Dua bulan lagi seleksi itu akan dilaksanakan. Dan AKU HARUS LULUS …

Dengan tak terduga, Chesi mengirim pesan padaku

~Aku berhenti kerja. Jangan tanya kenapa! Besok aku mau pulang ke Kerinci.~

Karena ada kalimat, 'jangan tanya kenapa' malah membuatku jadi penasaran.

~Kenapa? Emang apa yang terjadi?~ jawabku.

~Aku belum siap untuk menceritakkannya. Yang jelas aku dirampok, mengalami kerugian 10 juta~ balasnya.

Membaca pesan itu, ada semburat kesedihan dalam hatiku. Dan aku mengalah untuk tidak bertanya lebih lanjut. Chesi cukup lama berada di kampung halamannya, dan kembali sesaat akan melaksanakan Bimbel eksklusif untuk seleksi ujian masuk PTN negeri.

Sebulan sebelum seleksi, kedua sahabatku sibuk dengan Bimbel, dulu sempat ingin ikut Bimbel, tapi aku trauma akan masa lalu karena tidak lulus seleksi walaupun udah ikut Bimbel, udah bayar Bimbel mahal-mahal, tapi nggak lulus, itu sangat memalukan.

Sekarang yang ada hanya sebuah tekad, dengan tekad itu aku bersemangat terus belajar. Dengan tekad itu pula, aku mampu menguasai Matematika yang waktu Bimbelpun aku tak mampu menguasainya.

Untung kakakku kuliah di Jurusan Matematika, membuatku memahami dan sedikit mampu membahas soal matematika dasar. Kalau Bahasa Indonesia, aku tidak perlu takut, dan yang membuatku stres, ialah Bahasa Inggris.

Aku bener-bener blo'on dengan bahasa Inggris. Selama belajar sendirian, yang selalu ku bahas hanya Matematika Dasar dan kemampuan IPS.

Padahal waktu SMA dulu aku ambil jurusan Ilmu Alam, ini karena aku benci Ekonomi dan masuk jurusan IPA lebih bergensi dibanding masuk IPS (ops… itu jalan pikiranku waktu dulu).

Ditanya seberapa kebencianku pada Ekonomi? Benci... banget deh pokoknya. Waktu kelas satu dulu waktu melaksanakan tes IQ untuk menentukan jurusan yang cocok, hasilnya IQ ku di atas rata-rata, tapi digolongkan ke jurusan sosial.

Mendapatkan hasil tes itu membuatku menangis dalam kelas. Sehingga, aku diledek oleh teman-teman cowok di kelasku.

"Dasar cengeng…"

Sekarang aku berpikir, kenapa begitu tololnya aku menangis di kelas Cuma gara-gara masuk jurusan sosial. Toh, aku bisa memilih jurusan Alam dengan mudah karena aku juara kelas.

Tapi… itu sama sekali nggak ada gunanya. Karena sekarang untuk memilih jurusan masuk PTN aku lebih condong ke sosial. Aku masuk ilmu alam, paling tidak sekedar menghindar dari pelajaran Ekonomi.

Chesi tidak jauh beda dengan Feli. Mungkin lebih parah? Baru bimbel seminggu aja dia udah berani bolos. Seperti biasa, markas untuk anak-anak bolos ya di rumah aku.

"Gimana TO nya kemaren?"

"Hasilnya bagus, tapi…"

"Kamu nyontek?"

"Iya… hehe"

"Ches…" ku tatap mata Chesi dalam-dalam "ku saranin, kamu jangan nyontet lagi ya? Nanti kamu menyesal, kayak aku dulu…"

"Iya sih… mau gimana lagi? Semua orang pada contet-contetan, kalau nggak ikut pasti passing grade aku jeblok, kan malu sama temen-temen?"

"Ches, tahun lalu aku juga Bimbel, TO pertama aku andalin diri sendiri. Passing grade ku jeblok banget. Lalu konsultasi dengan tentor nya, katanya pas TO pertama emang seperti itu. Dan temen-temen lain juga pada hancur nilainya, malahan ada yang lebih rendah dari aku. Tapi karena itu usahaku sendiri, aku lumayan bangga dan tak berkecil hati"

"Iya… itu kalau nggak ada yang nyontek. Tapi temen-temenku pada contet-contetan semua"

"Udahlah friend! Jangan nyontet lagi! Daripada bimbel tapi nggak ada hasil, lebih baik nggak usah bimbel dari kemaren-kemaren!" ujarku tegas "dulu akhirnya aku juga nyontet, pas seleksi sebenarnya jadi tegantung dengan temen-temen, tapi nggak satupun sekelas dengan temen bimbelku, akhirnya aku kocar-kacir sendirian dengan soalnya yang sulit banget.

Karena itu aku gagal Ches… aku menyesal… aku merasa jadi manusia paling begok di dunia ini, buang-buang uang, dan aku tidak ingin kamu merasakan hal yang sama ku rasakan waktu itu"

"Iya… iya buk… cerewet banget sih?"

"Ini demi keepentingan kamu tahu?"

"Iya… makasih udah ingetin…"

"Aku kan sahabat kamu, jadi wajar aku selalu mengingatkan kamu"

"By The Way kamu mau ambil apa aja nanti?"

"Aku kan mau ambil campuran? Paling pilihan pertamaku Kesehatan Masyarakat karena Ibu yang nyuruh. Tapi aku yakin kok,nggak akan jebol di sana. setelah itu Hukum, lalu Sastra"

"Kok sastra pilihan terakhir? Kamu kan gemar dengan sastra? Emang Sastra mana yang kamu ambil? Mending jadi guru aja! Sekarang prospek jadi guru sangat bagus"

"Walaupun aku cinta dunia sastra, tapi aku taat aturan. Dibandingkan Sastra, passing grade hukum lebih tinggi. Jadi sastra di pilihan ketiga aja, paling Cuma lulus di pilihan ketiga, karena aku nggak ada ikut bimbingan belajar. Iya… aku mau jadi guru Bahasa Indonesia suatu saat nanti"

"Kalau aku pilihan utamanya pendidikan Bahasa Inggris, lalu Sastra Inggris setelah itu buat cadangan ambil pertanian aja"

"Cie… orang yang jago bahasa Inggris nih? Pilihannya Inggris semua? Kalau aku, pasti udah pusing dengan bahasa luar itu"

Hahahaha

**

Terpopuler

Comments

Mak Aul

Mak Aul

gusti,mak ngakak maning🤣🤣🤣🤣🤣

2022-01-08

0

Ig : @smiling_srn27 🎀

Ig : @smiling_srn27 🎀

sabar bukk... nasib

2022-01-05

1

Fitmr31_

Fitmr31_

Aku hadir kaka 🤗

2021-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Permulaan
2 bab. 2 Bukan seorang Pekerja
3 Bab 3. Kepanikan
4 Bab 4. Zaki
5 Bab 5 Masih Zaki
6 bab 6 Misterius Boy
7 bab 7 My First Love
8 bab 8 Lelaki dalam Impian
9 bab 9 Berakhir, dan Masih di Rasa yang Sama
10 bab 10 Mencoba Berdamai
11 bab 11 Pasukan Salah Jurusan
12 bab 12 Orang Aneh
13 bab 13 Jalan untuk ke sana
14 bab 14 Ratu Bengong
15 bab 15 Genta
16 bab 16 Puisi
17 bab 17 Pacar
18 bab 18 Akel
19 bab 19 Putus
20 bab 20 Nomor Baru
21 bab 21 Tunggu Aku...
22 bab 22 Beneran Putus
23 bab 23 Ayank
24 bab 24 Pangeran Berkacamata
25 bab 25 Dalam
26 bab 26 My Boss
27 Bab 27 Siapa Dia?
28 Bab 28 Bangun
29 Bab 29 Kesepian
30 Bab 30 Balik lagi
31 Bab 31 Mawar putih
32 Bab 32 Diduakan
33 Bab 33 Berpikir menggunakan otak, bukan dengan hati
34 Bab 34 Foto Mawar Putih
35 Bab 35 Terlambat Bangun
36 Bab 36 Oteweh
37 Bab 37 Orang yang Menyebalkan
38 Bab 38 Dia itu Akel, bukan Harry
39 Bab 39 Tak ada Pulsa
40 Bab 40 Tak ada di Rumah
41 Bab 41 cuma 'Say Hello'
42 Bab. 42 Pacar Akel
43 Bab 43 Mencarimu
44 Bab 44 Mencarimu 2
45 Bab 45 Pencarian yang sia-sia
46 Bab 46 Kumenangis
47 Bab 47 jangan bertanya
48 Bab 48 Jadi, Dia?
49 Bab 49 Aku selingkuhan mu?
50 Bab 50 Penjelasan
51 Bab 51 Bersama Akel
52 Bab 52 Puzle
53 Bab 53 Akel adalah ...
54 Sesion 2 Bab 1
55 Sesion 2 Bab 2
56 Sesion 2 Bab 3
57 Sesion 2 Bab 4
58 Sesion 2 Bab 5
59 Sesion 2 Bab 6
60 Sesion 2 Bab 7
61 Sesion 2 Bab 8
62 Sesion 2 Bab 9
63 Session 2 Bab 10
64 Sesion 2 Bab 11
65 Sesion 2 Bab 12
66 Sesion 2 Bab 13
67 Sesion 2 Bab 14
68 Sesion 2 Bab 15
69 Sesion 2 Bab 16
70 Sesion 2 Bab 17
71 Sesion 2 Bab 18
72 Sesion 2 Bab 19
73 Sesion 2 Bab 20
74 Sesion 2 Bab 21
75 Sesion 2 Bab 22
76 Sesion 2 Bab 23 Bertemu Zaki lagi (PoV Yukita)
77 Sesion 2 Bab 24 Dari Hati ke Hati (PoV Yukita)
78 Sesion 2 Bab 25 (PoV Yukita)
79 Sesion 2 Bab 26 Merindu (PoV Yukita)
80 Sesion 2 Bab 27 Cuti (PoV Akel/Harry)
81 Sesion 2 Bab 28 Tak sabar (PoV Akel/Harry)
82 Sesion 2 Bab 29 Takut dikira selingkuh (PoV Akel/Harry)
83 Sesion 2 Bab 30 Seandainya (PoV Akel/Harry)
84 Sesion 2 Bab 31 Pahit manisnya cinta
85 Sesion 2 Bab 32 Autis (PoV Yukita)
86 Sesion 2 Bab 33 Sakitnya tuh di sini (PoV Yukita)
87 Sesion 2 Bab 33 Anak Jalanan (PoV Yukita)
88 Sesion 2 Bab 34 Malaikat tak bersayap (PoV Yukita)
89 Sesion 2 Bab 35 Curhatan Akel
90 Sesion 2 Bab 36 Duka Dirga
91 Sesion 2 Bab 37 Penyesalan
92 Sesion 2 Bab 38 butuh Stevan
93 Sesion 2 Bab 39 Lebih suka seperti ini
94 Sesion 2 Bab 40 Cacat
95 pengumuman
96 Sesion 2 Bab 41 Anak Nakal
97 Sesion 2 Bab 42 Semalam bersamanya
98 Sesion 2 Bab 43 Mantan Yukita
99 Sesion 2 Bab 44 *bingung mau kasih judul apa*
100 Sesion 2 Bab 45 Pertarungan pria sejati
101 Sesion 2 Bab 46 Ibu-ibu tetangga
102 Sesion 2 Bab 48 Menjaganya
103 Sesion 2 Bab 49 Takdir indah
104 Sesion 2 Bab 50 cinta dalam hati
105 Sesion 2 Bab 51 Pacar Aa'
106 Sesion 2 Bab 52 Dua sahabat Yukita
107 Sesion 2 Bab 53 Eskrim bikin rusuh
108 Sesion 2 Bab 54 Remon
109 Sesion 2 Bab 55 Memberi pelajaran
110 Sesion 2 bab 56 Kalah
111 Sesion 2 Bab 57 Ending book 1
112 Q & A
113 Kita On Going lagi
114 S3-1
115 S3-2
116 S3-4
117 S3-5
118 S3-6
119 S3-7
120 S3-8
121 S3-9
122 S3-10
123 S3-11
124 S3-12
125 S3-13
126 S3-14
127 S3-15
128 S3-16
129 Ditinggal Menjelang Nikah
130 Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
131 S3-17
132 S3-18
133 S3-19
134 S3-20
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab. 1 Permulaan
2
bab. 2 Bukan seorang Pekerja
3
Bab 3. Kepanikan
4
Bab 4. Zaki
5
Bab 5 Masih Zaki
6
bab 6 Misterius Boy
7
bab 7 My First Love
8
bab 8 Lelaki dalam Impian
9
bab 9 Berakhir, dan Masih di Rasa yang Sama
10
bab 10 Mencoba Berdamai
11
bab 11 Pasukan Salah Jurusan
12
bab 12 Orang Aneh
13
bab 13 Jalan untuk ke sana
14
bab 14 Ratu Bengong
15
bab 15 Genta
16
bab 16 Puisi
17
bab 17 Pacar
18
bab 18 Akel
19
bab 19 Putus
20
bab 20 Nomor Baru
21
bab 21 Tunggu Aku...
22
bab 22 Beneran Putus
23
bab 23 Ayank
24
bab 24 Pangeran Berkacamata
25
bab 25 Dalam
26
bab 26 My Boss
27
Bab 27 Siapa Dia?
28
Bab 28 Bangun
29
Bab 29 Kesepian
30
Bab 30 Balik lagi
31
Bab 31 Mawar putih
32
Bab 32 Diduakan
33
Bab 33 Berpikir menggunakan otak, bukan dengan hati
34
Bab 34 Foto Mawar Putih
35
Bab 35 Terlambat Bangun
36
Bab 36 Oteweh
37
Bab 37 Orang yang Menyebalkan
38
Bab 38 Dia itu Akel, bukan Harry
39
Bab 39 Tak ada Pulsa
40
Bab 40 Tak ada di Rumah
41
Bab 41 cuma 'Say Hello'
42
Bab. 42 Pacar Akel
43
Bab 43 Mencarimu
44
Bab 44 Mencarimu 2
45
Bab 45 Pencarian yang sia-sia
46
Bab 46 Kumenangis
47
Bab 47 jangan bertanya
48
Bab 48 Jadi, Dia?
49
Bab 49 Aku selingkuhan mu?
50
Bab 50 Penjelasan
51
Bab 51 Bersama Akel
52
Bab 52 Puzle
53
Bab 53 Akel adalah ...
54
Sesion 2 Bab 1
55
Sesion 2 Bab 2
56
Sesion 2 Bab 3
57
Sesion 2 Bab 4
58
Sesion 2 Bab 5
59
Sesion 2 Bab 6
60
Sesion 2 Bab 7
61
Sesion 2 Bab 8
62
Sesion 2 Bab 9
63
Session 2 Bab 10
64
Sesion 2 Bab 11
65
Sesion 2 Bab 12
66
Sesion 2 Bab 13
67
Sesion 2 Bab 14
68
Sesion 2 Bab 15
69
Sesion 2 Bab 16
70
Sesion 2 Bab 17
71
Sesion 2 Bab 18
72
Sesion 2 Bab 19
73
Sesion 2 Bab 20
74
Sesion 2 Bab 21
75
Sesion 2 Bab 22
76
Sesion 2 Bab 23 Bertemu Zaki lagi (PoV Yukita)
77
Sesion 2 Bab 24 Dari Hati ke Hati (PoV Yukita)
78
Sesion 2 Bab 25 (PoV Yukita)
79
Sesion 2 Bab 26 Merindu (PoV Yukita)
80
Sesion 2 Bab 27 Cuti (PoV Akel/Harry)
81
Sesion 2 Bab 28 Tak sabar (PoV Akel/Harry)
82
Sesion 2 Bab 29 Takut dikira selingkuh (PoV Akel/Harry)
83
Sesion 2 Bab 30 Seandainya (PoV Akel/Harry)
84
Sesion 2 Bab 31 Pahit manisnya cinta
85
Sesion 2 Bab 32 Autis (PoV Yukita)
86
Sesion 2 Bab 33 Sakitnya tuh di sini (PoV Yukita)
87
Sesion 2 Bab 33 Anak Jalanan (PoV Yukita)
88
Sesion 2 Bab 34 Malaikat tak bersayap (PoV Yukita)
89
Sesion 2 Bab 35 Curhatan Akel
90
Sesion 2 Bab 36 Duka Dirga
91
Sesion 2 Bab 37 Penyesalan
92
Sesion 2 Bab 38 butuh Stevan
93
Sesion 2 Bab 39 Lebih suka seperti ini
94
Sesion 2 Bab 40 Cacat
95
pengumuman
96
Sesion 2 Bab 41 Anak Nakal
97
Sesion 2 Bab 42 Semalam bersamanya
98
Sesion 2 Bab 43 Mantan Yukita
99
Sesion 2 Bab 44 *bingung mau kasih judul apa*
100
Sesion 2 Bab 45 Pertarungan pria sejati
101
Sesion 2 Bab 46 Ibu-ibu tetangga
102
Sesion 2 Bab 48 Menjaganya
103
Sesion 2 Bab 49 Takdir indah
104
Sesion 2 Bab 50 cinta dalam hati
105
Sesion 2 Bab 51 Pacar Aa'
106
Sesion 2 Bab 52 Dua sahabat Yukita
107
Sesion 2 Bab 53 Eskrim bikin rusuh
108
Sesion 2 Bab 54 Remon
109
Sesion 2 Bab 55 Memberi pelajaran
110
Sesion 2 bab 56 Kalah
111
Sesion 2 Bab 57 Ending book 1
112
Q & A
113
Kita On Going lagi
114
S3-1
115
S3-2
116
S3-4
117
S3-5
118
S3-6
119
S3-7
120
S3-8
121
S3-9
122
S3-10
123
S3-11
124
S3-12
125
S3-13
126
S3-14
127
S3-15
128
S3-16
129
Ditinggal Menjelang Nikah
130
Fie Ame : Kehamilan Istri Amnesiaku
131
S3-17
132
S3-18
133
S3-19
134
S3-20

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!