Bab 5 - Berkunjung Rumah Kia

Waktu menunjukan hampir pukul 7 malam, bunyi ketukan pintu terdengar dari arah luar,

Mamah Risa yang sudah mengetahui bahwa tamunya itu sudah datang pun langsung bergegas membukakan pintu tersebut, sedangkan Kia masih betah dikamarnya, Kia pikir Om dan Tantenya itu datang bukan hanya bersilaturahmi tetapi ada maksud lain,

Sesaat Kia mendengar suara yang tak asing di ruang keluarganya, tetapi Kia tetap berdiam diri di dalam kamar,

"Tok..tok.. Tok..

"Assalamu'alaikum Mbak Risa., Assalamu'alaikum Mbak. ". Bunda Gita dan Ayah Davit mengucapkan salam ketika pintu itu dibukakan oleh Mamah Risa.

"Assalamu'alaikum Tante... ". Erland yang ikut hadirpun mengucapkan salam kepada Mamah Risa.

"Walaikumsalam salam...ayok masuk ke dalam... ". Ucap Mamah Risa yang mengajak tamunya masuk ke dalam rumah.

Ketika mereka sudah duduk diruang tamu, mereka pun memulai berbicara dan bertukar kabar masing-masing keluarga.

"Gimana kabar Mbak Gita sekeluarga??.. ".Tanya Mamah Risa dengan senyuman nya.

"Alhamdulillah sehat, bagaimana kabarmu dan putrimu sehat juga kan??.!. ". Bunda Gita bertanya kepada Mamah Risa..

Dan belum Mamah Risa menjawab, Bunda Gita sudah melontarkan pertanyaan nya lagi..

"Kia mana??? belum pulang kerja ya Mbak??. ". Ucap Bunda Gita lagi karna sedari tadi dia belum melihat Kia..

"Owh Kia, Kia masih dikamarnya, nanti juga keluar.. ". Ucap Mamah Risa,

Bunda Gita serta kedua laki-laki itu pun hanya mengangguk anggukan kepala yang menandakan bahwa mereka mengerti

Kia yang masih berada dikamar nya pun sejujurnya malas untuk bertemu Om dan Tantenya itu, tapi ia terpaksa

"Om dan Tante??.!.mereka udah dateng??.! " Gumam Kia sendiri karena dari kamar Kia mendengar suara Om dan Tantenya.

"Bismillah aja deh, semoga pikiranku yang salah.. " Ucap Kia lagi,

"Tapi males deh kalo keluar, ntar kalo ditanya tentang perjodohan itu gimana??.! "

"Aku harus ngomong apa!!. "

"Tapi kalo aku engga keluar, Mamah dan yang lainya pasti kecewa, keliatan banget aku engga menghargai mereka..".

"Denis juga tumben banget engga chat aku lagi,.."..

"Ya sudahlah, aku temuin mereka dulu diruang tamu, engga enak sama mereka juga kan.. ".

Akhirnya setelah beberapa menit bergumam sendiri tidak jelas, Kia pun memantapkan tekadnya untuk menemui Om dan Tante nya itu. Dan Kia langsung keluar dari kamar lalu menyapa Om dan Tantenya dengan seulas senyum

"Om dan Tante udah dateng ternyata, maaf Kia engga tau, heheheh...." Basa basi Kia kepada Om dan Tantenya itu, sambil menyalami mereka..

Setelah menyalami Om dan Tantenya, sekarang pandangan Kia sekarang tertuju pada Erland yang sedang duduk disamping kedua orang tuanya itu..

Kia pun menyapa Erland dengan sopan walaupun hati Kia masih kesal dengan pembicaraan nya yang kemaren malam.

"Eh lo juga ikut.. " Ucap Kia ke Erland dengan wajah datar tanpa senyuman.

"Iya lah, Nyokap sama Bokap gue yang nyuruh gue ikut... " Jawab Erland dengan tenang, walaupun didalam hatinya Erland sedang gugup, pasalnya Kia terlihat lebih cantik dengan menggunakan dress selutut dan memakai make up sangat natural menambah kesan istimewa di pandangan Erland.

"Oh.. " Jawab singkat Kia

Setelah berbincang-bincang cukup lama, akhirnya Mamah Risa pun mengajak semuanya untuk makan bersama, karna Mamah Risa sudah menyiapkannya di meja makan,

Setelah semua sudah berada di meja makan, mereka pun makan dengan santai dan sangat menikmati makanan itu,

Setelah selesai makan, Ayah Davit pun memulai pembicaraan yang mengenai perjodohan itu.

"Kia!.. " Om Davit memanggil Kia.

Kia yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke sumber suara..

"I-iya Om.. " Kia menjawab dengan terbata-bata, pasalnya Kia melihat tatapan Om Davit itu sangat serius.

"Apa Mamah kamu sudah memberitahu tentang perjodohan itu.. " Om Davit langsung memberi pertnyaan pada Kia, pertanyaan yang membuat tubuh Kia melemas, dan ingin rasanya kia kabur dari tempat ini.

"Udah Om.. " Jawab Kia dengan singkat..

"Lalu jawaban kamu apa nak..! " Bunda Gita yang tak sabar pun langsung bertanya pada Kia.

"Aku belum bisa kasih jawaban Om, Tante,

Erland kan masih muda Om, engga mungkin juga kan mau terima perjodohan ini, apalagi umur aku lebih tua 2 taun dari Erland, aku juga engga tau diluar sana Erland punya pacar apa engga?? Kalo pun punya pacar, aku kasian sama pacarnya, pasti sangat sedih juga sakit kalo mendenger semua ini... " Ucap Kia yang berusaha menolak perjodohan ini dengan cara halusnya.

"Gue gak punya pacar, dan gue terima kok perjodohan itu, perkara umur? abaikan saja.. gue gak mempermasalahkan.... " Jawab Erland dengan tiba-tiba.

"Emmm emang lo mau nikah muda, nikah muda engga enak tau!?.. Lo dituntut menafkahi anak orang, sedangkan lo masih kuliah, belum lagi kalo istri lo hamil, biaya persalinan mahal, apaiya lo bakal minta terus ke nyokap Bokap lo.. " Jawab Kia yang menakut-nakuti Erland tentang pernikahan..

"Santai aja Ki, gue akan bekerja di perusahaan Bokap, gue kerja sambil kuliah,.. " Jawab Erland pada Kia dengan serius

"Gue mikir dulu bambang, gue punya pacar, gue gak mungkin ninggalin pacar gue demi lo, gue pacaran udah 4 tahun, dan lo tau itu.." Ucap Kia dengan nada kesalnya.

Mamah Risa yang sedari tadi diam akhrinya mengeluarkan pendapat nya..

"Nak Erland, beri Kia waktu,.. " Erland pun menjawab dengan anggukan dari kepalanya..

"Sayang Kia, Bunda harap kamu mau ya jadi menantu Bunda ya..! " Ucap Bunda Gita dengan memasang wajah melasnya agar Kia merasa kasihan.

"Masalah pacar kamu, kamu bisa selesaikan secara baik-baik Ki..! ". Ucap Bunda Gita lagi..

Kia pun membalas dengan senyuman tanpa berani berkata lagi, didalam hati Kia sekarang hanya perasaan kesal, apa yang Bunda Gita ucapkan tadi?? " Selesaikan secara baik-baik? ". Menyebalkan sekali ini masalah hati woyy, gue udah 4 tahun pacaran dan disuruh terima perjodohan ini dan mengakhiri kisah cinta gue sama Denis, dasar gilaa ini keluarga,.." Gumam Kia di dalam hatinya, amarah nya hampir meledak seperti bom atom, wajahnya sudah memerah dan dengan segera Kia menyambar gelas yang berisi air putih itu untuk meredakan amarahnya.

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam, dan pada akhirnya setelah kedua keluarga saling berbincang, keluarga Erland pun pamit untuk pulang..

"Mbak, Ki..kita balik dulu ya, udah malem... " Ucap Bunda Gita kepada Mamah Risa dan Kia.

"Iya Mbak, Mas, Land.. Hati-hati yak, engga kerasa baru ngobrol sebentar udah jam 9 aja.. " Mamah Risa menjawab dengan tawaan ringan..

"Iya udah Mbak, Ki.. Assalamu'alaikum.. " Ucap Bunda Gita..

Kia pun langsung menyalami Om dan Tantenya, begitu pula Erland menyalami Mamah Risa..

"Walaikumsalam .... " UcapKia dan Mamah Risa bersama.

Setelah pamit dengan Mamah Risa dan Kia, keluarga Erand pun langsung masuk ke dalam mobil, dan berjalan pulang, Mamah Risa dan Kia pun segera masuk rumah saat sudah tidak melihat mobil keluarga Erland di halaman rumahnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

#mohon dukungan like dan vote nya kawan..

#mohon maaf kalau ada kata atau huruf yang salah

#salam bahagia untuk semuannya😊😊

.............. #Happy Reading😘#..........

Terpopuler

Comments

NanLexa

NanLexa

Sama Erland aja KIa..... Denis udh enggak Perjaka.......
😁😁😁

2022-02-15

0

alwi 1234

alwi 1234

aku hadir thor

2021-11-19

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap 👍🏻

2021-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 2 - Dilema
3 Bab 3 - Bingung
4 Bab 4 - Kantor
5 Bab 5 - Berkunjung Rumah Kia
6 Bab 6- Menjemput.
7 Bab 7 - Sahabat Erland
8 Bab 8 - Bioskop
9 Bab 9 - 1 Bulan Kemudian
10 Bab 10- Maya Mual
11 Bab 11 - Maya Hamil
12 Bab 12 - Terpesona
13 Bab 13 - Bioskop Lagi
14 Bab 14 - Bunuh Diri
15 Bab 15 - Flashback
16 Bab 16 - Rencana
17 Bab 17 -Kampus
18 Bab 18 -Jeruk Makan Jeruk
19 Bab 19 - Menagih Jawaban
20 Bab 20 - Lembaran baru
21 Bab 21 - Rumah Sakit
22 Bab 22 - Berbohong
23 Bab 23 - Makan Malam Bersama
24 Bab 24- Pura-Pura Ngambek
25 Bab 25 - Bioskop
26 Bab 26- Sayang
27 Bab 27- Mengintai
28 Bab 28- Sely Baper
29 Bab 29 - Egois
30 Bab 30-Shock
31 Bab 31- Maya Sakit
32 Bab 32- Kia Marah
33 Bab 33- Menguntit Maya dan Denis
34 Bab 34- Mulai Terungkap
35 Bab 35 - Maaf Erland
36 Visual Tokoh
37 Bab 36- Perkelahian
38 Bab 37- Perkelahian 2
39 Bab 38- Keluarga Maya
40 Bab 39- Keluarga Maya 2
41 Bab 40- Terbongkar
42 Bab 41- Kia
43 Bab 42- Erland
44 Bab 43- Kecelakaan
45 Bab 44- Permintaan
46 Bab 45- Takdir
47 Bab 46- Perkelahian 1
48 Bab 47- Perkelahian 2
49 Bab 48- Tanggal Pernikahan
50 Bab 49- Undangan
51 Bab 50- Gaun Pengantin
52 Bab 51- Makam
53 Bab 52- Kecelakaan
54 Bab 53- Kabar Buruk
55 Bab 54- Pulang
56 Bab 55- Kepulangan Daddy Liam
57 Bab 56- Melahirkan
58 Bab 57- Pertemuan
59 Bab 58- Tama
60 Bab 59- Tama Adalah Erland
61 Bab 60- Kunjungan Ardi
62 Bab 61- Umpatan Kia
63 Bab 62- Sadar
64 Bab 63- Kecurigaan Liam
65 Bab 64- Mengetahui
66 Bab 65- Ketakutan Denis
67 Bab 66- Perpisahan
68 Bab 67- Dipercepat
69 Bab 68- Bertemu
70 Bab 69- Berpelukan
71 Bab 70- Mall
72 Bab 71- Harmonis
73 Bab 72- H-1
74 Bab 73- Erland
75 Bab 74- Gugup
76 Bab 75- Detik Acara
77 Bab 76- Sah
78 Bab 77- Pengantin Baru
79 Bab 78- Kegugupan
80 Bab 79- Penolakan
81 Bab 80- Pindah
82 Bab 81- Perusahaan
83 Bab 82- Kembali bekerja
84 Bab 83- Mall
85 Bab 84- Mall 2
86 Bab 85- Melakukan
87 Bab 86-Hilang
88 Bab 87- Perusahaan
89 Bab 88- Pecat
90 Bab 89- Memperkenalkan Diri
91 Bab 90- END
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
Bab 2 - Dilema
3
Bab 3 - Bingung
4
Bab 4 - Kantor
5
Bab 5 - Berkunjung Rumah Kia
6
Bab 6- Menjemput.
7
Bab 7 - Sahabat Erland
8
Bab 8 - Bioskop
9
Bab 9 - 1 Bulan Kemudian
10
Bab 10- Maya Mual
11
Bab 11 - Maya Hamil
12
Bab 12 - Terpesona
13
Bab 13 - Bioskop Lagi
14
Bab 14 - Bunuh Diri
15
Bab 15 - Flashback
16
Bab 16 - Rencana
17
Bab 17 -Kampus
18
Bab 18 -Jeruk Makan Jeruk
19
Bab 19 - Menagih Jawaban
20
Bab 20 - Lembaran baru
21
Bab 21 - Rumah Sakit
22
Bab 22 - Berbohong
23
Bab 23 - Makan Malam Bersama
24
Bab 24- Pura-Pura Ngambek
25
Bab 25 - Bioskop
26
Bab 26- Sayang
27
Bab 27- Mengintai
28
Bab 28- Sely Baper
29
Bab 29 - Egois
30
Bab 30-Shock
31
Bab 31- Maya Sakit
32
Bab 32- Kia Marah
33
Bab 33- Menguntit Maya dan Denis
34
Bab 34- Mulai Terungkap
35
Bab 35 - Maaf Erland
36
Visual Tokoh
37
Bab 36- Perkelahian
38
Bab 37- Perkelahian 2
39
Bab 38- Keluarga Maya
40
Bab 39- Keluarga Maya 2
41
Bab 40- Terbongkar
42
Bab 41- Kia
43
Bab 42- Erland
44
Bab 43- Kecelakaan
45
Bab 44- Permintaan
46
Bab 45- Takdir
47
Bab 46- Perkelahian 1
48
Bab 47- Perkelahian 2
49
Bab 48- Tanggal Pernikahan
50
Bab 49- Undangan
51
Bab 50- Gaun Pengantin
52
Bab 51- Makam
53
Bab 52- Kecelakaan
54
Bab 53- Kabar Buruk
55
Bab 54- Pulang
56
Bab 55- Kepulangan Daddy Liam
57
Bab 56- Melahirkan
58
Bab 57- Pertemuan
59
Bab 58- Tama
60
Bab 59- Tama Adalah Erland
61
Bab 60- Kunjungan Ardi
62
Bab 61- Umpatan Kia
63
Bab 62- Sadar
64
Bab 63- Kecurigaan Liam
65
Bab 64- Mengetahui
66
Bab 65- Ketakutan Denis
67
Bab 66- Perpisahan
68
Bab 67- Dipercepat
69
Bab 68- Bertemu
70
Bab 69- Berpelukan
71
Bab 70- Mall
72
Bab 71- Harmonis
73
Bab 72- H-1
74
Bab 73- Erland
75
Bab 74- Gugup
76
Bab 75- Detik Acara
77
Bab 76- Sah
78
Bab 77- Pengantin Baru
79
Bab 78- Kegugupan
80
Bab 79- Penolakan
81
Bab 80- Pindah
82
Bab 81- Perusahaan
83
Bab 82- Kembali bekerja
84
Bab 83- Mall
85
Bab 84- Mall 2
86
Bab 85- Melakukan
87
Bab 86-Hilang
88
Bab 87- Perusahaan
89
Bab 88- Pecat
90
Bab 89- Memperkenalkan Diri
91
Bab 90- END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!