Bab 3 - Bingung

"Pagi nak... " Sapa mereka berdua secara bersamaan..

Mereka kini tengah menikmati sarapan yang dibuat oleh asisten rumah tangganya itu dengan lahap dan sesekali bercerita..

"Erland, kapan kamu mau mulai belajar di kantor Ayah???? Ayah ingin kamu kuliah sambil belajar dikantor Ayah, agar nanti kamu menikah kamu sudah bisa bekerja dikantor Ayah... " Ucap Ayah Davit yang menginginkan anaknya sedikit demi sedikit belajar tentang bisnis perusahaan nya.

"Nanti deh Yah, kalo aku engga sibuk aku ke kantor Ayah yak,... " Ucap Erland dengan senyuman nya.

"Makasih sayang, kamu anak yang baik, Bunda senang liat kamu semangat nak dan Bunda senang akhirnya kamu mau belajar dengan Ayahmu itu.. " Ucap Bunda Gita yang begitu bahagia melihat putranya mau belajar dengan Ayahnya itu..

"Ya sudah aku mau berangkat dulu Bun, takut telat.. " Ucap Erland yang sudah menghabiskan sarapan paginya

"Iya sayang hati-hati, owh iya jangan lupa pulangnya jangan terlalu malam kita akan kerumah Kia nanti malam... " Ucap Bunda Gita kepada dua laki laki kesayangan nya itu

"Apa!!! nanti malem??? mau ngapain kita kerumah Kia Bund????!!....???? " Ucap Erland membulatkan matanya dia benar benar terkejut dengan ucapan Bundanya itu..

"Kita hanya ingin bersilaturahmi Land.. " Ucap Ayah Davit kepada putranya itu,

"Ayok kita beragkat, Ayah mau berangkat ke kantor, katanya kamu takut telat.. " Ucap Ayah Davit mengingatkan putranya itu untuk berangkat ke kampus..

"Owh iya yak aku lupa hahahah... " Erland langsung bergegas pergi, dia pergi menggunakan motor gede nya, dan sang Ayah pergi menggunakan mobilnya,

Sebenarnya di rumah Erland terdapat 3 mobil tetapi Erland tidak mau menggunakan nya, Dia sudah nyaman menggunakan motor gede nya itu..

Setelah sampai kampus...

"Hay Erland.. " Sapa Ardi sahabat dari Erland yang sudah menunggu di parkiran kampus, bukan menunggu si cuma hanya kebetulan aja mereka bertemu di parkiran.

"Tumben lo disini?? kangen lo sama gue?? sampe sampe lo nungguin gue diparkiran, hahaha... " Ucap Erland dengan candaanya, karna Erland tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain, apalagi dengan sahabatnya itu.

"Kangen pala lo peyang.. " Ardi menggerutu di depan Erland, ingin rasanya Ardi melempar sepatunya ke muka Erland, tapi ia tak tega..

"Trus kalo bukan kangen, kenapa lo ada disini bukan di kelas???... " Ucap Erland bingung akan sikap Ardi.

"Gue belum bayar uang bulanan (SPP), tadi gue dipanggil dan dikasih peringatan untuk cepat bayar, kalo engga bayar gue engga boleh ikut kelas lagi, sedangkan gue bingung mau bayar pake apa???? nyokap gue sakit sakitan, toko bokap gue lagi sepi pengunjung sedangkan gue lagi sepi job pemotretan.. "

"Gue bingung, makanya gue nenangin diri disini, eh ketemu sama lo..." Ucap Ardi lagi denga lesu

"Nanti gue bantu, yok sekarang masuk kelas.. " Ucap Erland, Erland tidak tega melihat sahabatnya yang dia kenal waktu SMP itu kesusahan

"Ehh,, engga usah, gue udah repotin lo banyak, dan gue engga mau terlalu banyak repotin lo.. " Jawab Ardi yang tak enak hati kepada Erland, karna Erland selalu membantu nya, dan Ardi pun bersyukur mempunyai sahabat sebaik dan setulus Erland.

"Gampang, yok masuk kelas, udah mau mulai nih... " Erland melihat jam dipergelangan tanganya, dan jam hampir menunjukkan pukul 8.

Dan kedua orang itu akhirnya masuk kelas yang sama, karna mereka memang mengambil jurusan yang sama.

Disisi lain terlihat Denis yang sedang duduk di kelasnya dengan raut wajah yang tak bisa diartikan..

"Kenapa gue lakuin itu semalem, gimana ini..gimana kalo Kia tau tentang ini, Kia akan kecewa besar,....!!? " Denis bergumam sendiri dengan suara yang sangat pelan sehingga semua orang tidak mendengar nya..

"Lo kenapa bro.???! " Ucap Aji, karna ia melihat Denis seperti orang yang sedang kebingungan

"Kalo Kia tau kejadian semalem gimana?? pasti Kia marah ke gue dan bakal putusin gue??.... " Ucap Denis yang mengingat kejadian semalem bersama Maya di Club.

Iya Denis, Aji, Iksan dan Maya mabuk sewaktu di Club, dan tanpa disadari karena faktor minuman itu, Denis dan Maya melakukan hal yang tak pantas dilakukan, Denis menanamkan benihnya ke dalam rahim maya tanpa menggunakan pelindung, sedangkan Aji dan Iksan mereka menyewa j***ng untuk memuaskan nafsunya.

"Ya Kia jangan sampe tau anjingg.. " Ucap Iksan yang tiba tiba datang dan memberikan pendapat nya.

"Gimana kalo Maya hamil anak gue??? semalem gue ngelakuin bukan hanya satu kali tapi berulang kali, dan ternyata gue jga yang udah merenggut kep*r****an Maya, gue liat bercak darah di kasur itu... ". Ucap Denis jujur terhadap ke dua sahabatnya.

"Dan apa yang harus gue katakan ke Bokap gue, gue juga belum siap nikah muda, gue juga enggak cinta ke Maya..??? " Denis berkata dengan wajah frustasi.

"Kita liat aja nanti, semoga Maya engga hamil anak lo..!? " Ucap Aji yang berusaha menenangkan Denis, karna Aji pun merasa iba kepada Denis.

"Aamiinn.. " Ucap mereka bertiga..

"Eh, tuh Maya baru dateng.. " Iksan melihat Maya yang baru datang dengan muka tenang tanpa ada beban.

"Hei guys.. " Ucap Maya saat melewati Denis, Aji dan Iksan, Maya mengucapkan sambil tersenyum seperti biasa, sungguh aneh, bukanya seharusnya maya marah tentang kejadian semalem yak?

Denis, Iksan, Aji melongo saat Maya melewati nya, Aji dan Iksan fikir si Maya akan marah kepada Denis karna kejadian semalam, dan Denis fikir Maya akan meminta pertanggungjawaban kepadanya tentang kejadian semalam, tapi diluar dugaan mereka, justru Maya terlihat tenang seolah olah tidak terjadi apa apa.

"Hei.. "Sapa mereka bertiga dengan tatapan aneh ke Maya.

Maya yang ditatap aneh oleh ketiga orang itu langsung menghentikan langkahnya dan berbalik badan agar posisinya berhadapan dengan ketiga orang itu.

"Ada apa?? apa gue salah kostum?? kenapa lo semua liat gue kek gitu???.. " Ucap Maya yang mengeluarkan pertanyaan kepada tiga orang itu.

"Eh May, elo engga marah sama gue tentang kejadian semalam??..! ". Tanya Denis kepada Maya dengan suara lirih.

"Owh itu, ya jelas marah lah Bambanggg, tapi itu bukan salah lo sepenuhnya, gue ikut salah dalam masalah ini,... " Maya berucap dengan tenang.

"Ta-tapi, gue engga pake pelindung May?.. " Ucap Denis dengan lirih dan itu semua membuat wajah Maya yang tadinya tenang menjadi shock dan bingung.

"Lo- lo gak be-becanda kan Den???.. ". Ucap Maya yang berbicara terbata bata, jujur dia sangat takut.

"Engga May, gue serius.. ". Muka Denis berubah menjadi kusut, Denis fikir Maya tidak mempermasalahkan tentang kejadian semalam sehingga dia bisa bernafas lega tapi ternyata Maya jga sama seperti dirinya bingung.

"Nikahin gue klo gue hamil, please!!.. " Maya memohon kepada Denis.

Denis, Iksan dan Aji pun terkejut dengan jawaban Maya, apalagi Denis, dia tidak mengira kalau Maya akan memintanya untuk menikahinya jika dia hamil.

"Engga bisa, gue udah punya pacar, dan lo tau kan May,!!??.. " Ucap denis yang menolak ide gila Maya

.

.

.

.

.

.

.

#mohon like dan vote nya kawan..

#maaf jika ada kata yang salah

#mohon saran dan kritikannya, dan mohon dimaklumi jika ada huruf atau kata yang salah,

#salam hangat, semoga hari kita semua diberikan kesehatan dan rejeki yang lancar😊😊

.................... #Happy Reading😘#.........

Terpopuler

Comments

afseen

afseen

dasar kmbing mereka nglakuin "itu" kyk cuma hal spele gk ngrasa dosa sama skali, dunia emng mau kiamat, budsya kita udah ngikutin orang2 sono, asal suka sama suka gk mslh, gk takut ma Tuhan😤😤😤

2022-02-19

0

afseen

afseen

heh doa pnzina gk dikabulin ma author🙄🙄🙄

2022-02-19

0

NanLexa

NanLexa

masih nyimakkkk

2022-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 2 - Dilema
3 Bab 3 - Bingung
4 Bab 4 - Kantor
5 Bab 5 - Berkunjung Rumah Kia
6 Bab 6- Menjemput.
7 Bab 7 - Sahabat Erland
8 Bab 8 - Bioskop
9 Bab 9 - 1 Bulan Kemudian
10 Bab 10- Maya Mual
11 Bab 11 - Maya Hamil
12 Bab 12 - Terpesona
13 Bab 13 - Bioskop Lagi
14 Bab 14 - Bunuh Diri
15 Bab 15 - Flashback
16 Bab 16 - Rencana
17 Bab 17 -Kampus
18 Bab 18 -Jeruk Makan Jeruk
19 Bab 19 - Menagih Jawaban
20 Bab 20 - Lembaran baru
21 Bab 21 - Rumah Sakit
22 Bab 22 - Berbohong
23 Bab 23 - Makan Malam Bersama
24 Bab 24- Pura-Pura Ngambek
25 Bab 25 - Bioskop
26 Bab 26- Sayang
27 Bab 27- Mengintai
28 Bab 28- Sely Baper
29 Bab 29 - Egois
30 Bab 30-Shock
31 Bab 31- Maya Sakit
32 Bab 32- Kia Marah
33 Bab 33- Menguntit Maya dan Denis
34 Bab 34- Mulai Terungkap
35 Bab 35 - Maaf Erland
36 Visual Tokoh
37 Bab 36- Perkelahian
38 Bab 37- Perkelahian 2
39 Bab 38- Keluarga Maya
40 Bab 39- Keluarga Maya 2
41 Bab 40- Terbongkar
42 Bab 41- Kia
43 Bab 42- Erland
44 Bab 43- Kecelakaan
45 Bab 44- Permintaan
46 Bab 45- Takdir
47 Bab 46- Perkelahian 1
48 Bab 47- Perkelahian 2
49 Bab 48- Tanggal Pernikahan
50 Bab 49- Undangan
51 Bab 50- Gaun Pengantin
52 Bab 51- Makam
53 Bab 52- Kecelakaan
54 Bab 53- Kabar Buruk
55 Bab 54- Pulang
56 Bab 55- Kepulangan Daddy Liam
57 Bab 56- Melahirkan
58 Bab 57- Pertemuan
59 Bab 58- Tama
60 Bab 59- Tama Adalah Erland
61 Bab 60- Kunjungan Ardi
62 Bab 61- Umpatan Kia
63 Bab 62- Sadar
64 Bab 63- Kecurigaan Liam
65 Bab 64- Mengetahui
66 Bab 65- Ketakutan Denis
67 Bab 66- Perpisahan
68 Bab 67- Dipercepat
69 Bab 68- Bertemu
70 Bab 69- Berpelukan
71 Bab 70- Mall
72 Bab 71- Harmonis
73 Bab 72- H-1
74 Bab 73- Erland
75 Bab 74- Gugup
76 Bab 75- Detik Acara
77 Bab 76- Sah
78 Bab 77- Pengantin Baru
79 Bab 78- Kegugupan
80 Bab 79- Penolakan
81 Bab 80- Pindah
82 Bab 81- Perusahaan
83 Bab 82- Kembali bekerja
84 Bab 83- Mall
85 Bab 84- Mall 2
86 Bab 85- Melakukan
87 Bab 86-Hilang
88 Bab 87- Perusahaan
89 Bab 88- Pecat
90 Bab 89- Memperkenalkan Diri
91 Bab 90- END
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
Bab 2 - Dilema
3
Bab 3 - Bingung
4
Bab 4 - Kantor
5
Bab 5 - Berkunjung Rumah Kia
6
Bab 6- Menjemput.
7
Bab 7 - Sahabat Erland
8
Bab 8 - Bioskop
9
Bab 9 - 1 Bulan Kemudian
10
Bab 10- Maya Mual
11
Bab 11 - Maya Hamil
12
Bab 12 - Terpesona
13
Bab 13 - Bioskop Lagi
14
Bab 14 - Bunuh Diri
15
Bab 15 - Flashback
16
Bab 16 - Rencana
17
Bab 17 -Kampus
18
Bab 18 -Jeruk Makan Jeruk
19
Bab 19 - Menagih Jawaban
20
Bab 20 - Lembaran baru
21
Bab 21 - Rumah Sakit
22
Bab 22 - Berbohong
23
Bab 23 - Makan Malam Bersama
24
Bab 24- Pura-Pura Ngambek
25
Bab 25 - Bioskop
26
Bab 26- Sayang
27
Bab 27- Mengintai
28
Bab 28- Sely Baper
29
Bab 29 - Egois
30
Bab 30-Shock
31
Bab 31- Maya Sakit
32
Bab 32- Kia Marah
33
Bab 33- Menguntit Maya dan Denis
34
Bab 34- Mulai Terungkap
35
Bab 35 - Maaf Erland
36
Visual Tokoh
37
Bab 36- Perkelahian
38
Bab 37- Perkelahian 2
39
Bab 38- Keluarga Maya
40
Bab 39- Keluarga Maya 2
41
Bab 40- Terbongkar
42
Bab 41- Kia
43
Bab 42- Erland
44
Bab 43- Kecelakaan
45
Bab 44- Permintaan
46
Bab 45- Takdir
47
Bab 46- Perkelahian 1
48
Bab 47- Perkelahian 2
49
Bab 48- Tanggal Pernikahan
50
Bab 49- Undangan
51
Bab 50- Gaun Pengantin
52
Bab 51- Makam
53
Bab 52- Kecelakaan
54
Bab 53- Kabar Buruk
55
Bab 54- Pulang
56
Bab 55- Kepulangan Daddy Liam
57
Bab 56- Melahirkan
58
Bab 57- Pertemuan
59
Bab 58- Tama
60
Bab 59- Tama Adalah Erland
61
Bab 60- Kunjungan Ardi
62
Bab 61- Umpatan Kia
63
Bab 62- Sadar
64
Bab 63- Kecurigaan Liam
65
Bab 64- Mengetahui
66
Bab 65- Ketakutan Denis
67
Bab 66- Perpisahan
68
Bab 67- Dipercepat
69
Bab 68- Bertemu
70
Bab 69- Berpelukan
71
Bab 70- Mall
72
Bab 71- Harmonis
73
Bab 72- H-1
74
Bab 73- Erland
75
Bab 74- Gugup
76
Bab 75- Detik Acara
77
Bab 76- Sah
78
Bab 77- Pengantin Baru
79
Bab 78- Kegugupan
80
Bab 79- Penolakan
81
Bab 80- Pindah
82
Bab 81- Perusahaan
83
Bab 82- Kembali bekerja
84
Bab 83- Mall
85
Bab 84- Mall 2
86
Bab 85- Melakukan
87
Bab 86-Hilang
88
Bab 87- Perusahaan
89
Bab 88- Pecat
90
Bab 89- Memperkenalkan Diri
91
Bab 90- END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!