Bab 2 - Dilema

Sekitar 30 menit menempuh perjalanan ke salah satu Club , akhirnya mereka sampai di salah satu Club yang mereka tuju.

Waktu yang sudah larut malam pun membuat Club itu terlihat semakin ramai.

"Waaahh ramai banget yak," Ucap Iksan kepada kedua sahabatnya.

"Iya, yok cepet masuk. " Ajak Aji yang sudah tidak sabar dan langsung menyuruh teman -temannya untuk segera masuk kedalam club.

Denis, Iksan, Aji pun langsung bergegas keluar dari mobil Denis dan mereka berjalan masuk menuju Club itu dengan hati yang senang dan gembira tetapi saat mereka sudah berada di dalam Club, mata mereka tertuju pada satu perempuan yang tengah mabuk di salah satu kursi, Dia adalah Maya.

"Hey guys itu Maya kan???. " Tanya Aji dan Iksan bersamaan

"Eh iya, itu Maya, tapi kenapa dia ada disini,.. " Ujar Denis. Denis pun terkejut melihat Maya yang berada di Club, karna setau Denis, Maya itu gadis yang polos.

"Hey tungguin gue.... " Seru Denis yang tidak terima ditinggal kedua sahabatnya yang sedang melangkah menghampiri Maya.

"Hey May.. " Sapa mereka bertiga setelah berada di dekat Maya,

"Hey kalian" Maya hanya menoleh dan menyapa sumber suara yang menyapanya,

"Elo kok bisa ada disini May?? dan lo mabuk???! .. " Denis mulai berbicara kepada Maya.

"-_-"

"Maya, are you okey.. " Ucap Iksan yang mengeluarkan pertanyaan nya itu..

Sedangkan Aji, Dia sedang memesan bir untuk nya beserta sahabatnya.

.................................................................................

Setelah selesai mandi untuk menghilangkan perasaan kesalnya karna perjodohan itu, Kia pun langsung mendudukkan dirinya di ujung kasur empuknya pikiranya sedang kacau dan dilema

Di satu sisi dia tidak mau mengecewakan mamahnya juga om dan tantenya yang sangat baik, tetapi di sisi lain dia juga mencintai Denis, hubungan yang selama 4 tahun ini dijalani akan hancur begitu saja jika ia menerima perjodohan ini

"Aaarrrrggkkkhhhhhh" Teriak Kia di dalam kamarnya.

" Aku harus gimana ini, aku tidak bisa menolak permintaan Mamah,Om dan Tante, tapi aku juga sangat mencintai Denis... ayok Kia mikir jangan jadi bo*oh begini.. " Ucap Kia yang berbicara pada dirinya sendiri.

"Aku harus berbicara kepada Erland.... iya aku harus berbicara agar dia menolak perjodohan ini, dengan begitu aku akan terbebas dan tidak harus memilih...." lagi-lagi Kia berbicara sendiri dengan menampilkan senyum nya. dan dengan segera Kia menyambar ponselnya lalu menghubungi Erland.

📞"Hallo Erland" Sapa Kia setelah ponselnya sudah terhubung ke Erland

📞"Iya Ki.. ada apa telfon gue, tumben banget.. " Ucap Erland, karna Kia menghubungi nya jika ada masalah saja, dan sikap itulah yang membuat Erland tidak berani untuk berharap lebih kepada Kia.

📞"Erland.... apa lo sudah tau tentang perjodohan itu???... " Ucap Kia yang langsung to the point pada Erland.

📞"Huh, iya gue udah tahu semuanya.. " Jawab Erland yang tak ingin berbohong kepada Kia. Ia yakin kia akan menyuruh untuk menolaknya.

📞"Terus.....???? lo tolak kan???.. " Ucap Kia yang ingin sekali mendengar jawaban " iya" dari mulut Erland.

📞"Maaf Ki, gue terima, karna gue gak mau mengecewain Ayah dan Bunda, apalagi Tante yang sudah gue anggap seperti Ibu gue sendiri..." Jawab Erland yang sedikit berbohong, Ia tidak mau jika Kia mengetahui bahwa dia menyukainya, bisa mati kutu dia

📞"Kenapa????.... kenapa lo harus terima perjodohan itu Erlannnndddd????? " Geram Kia terhadap Erland, Kia tidak terima jika Erland menerima perjodohan itu.

📞"Lo gak setuju.." Ucap Erland tiba tiba

📞"Gak!, gue gak setuju dengan perjodohan itu!!, gue juga udah punya Denis, hubungan kita sudah berjalan 4 tahun, dan kita saling mencintai..." Jawab Kia yang memperkenalkan kekasihnya Denis.

📞"Ya udah, kalau lo emang gak setuju, lo bisa menolaknya.. dan maaf gue lagi sibuk.." Ucap Erland lagi, hatinya terasa sakit mendengar pernyataan itu semua

Sebelum mendengar kata kata yang membuat hatinya bertambah sakit, dia langsung memutus telfonnya secara sepihak, dan semua itu sukses membuat Kia bertambah kesal

"Tut... Tut.. "..

Kia mendengus kesal karna telfonnya dimatikan secara sepihak, harusnya dia yang marah kenapa jadi Erland yang marah...

Setelah berdebat panjang dengan Erland, akhirnya Kia memutuskan untuk tidur karna waktu sudah sangat larut malam..

Dan Keesokan harinya.....

"Tok... Tok.. Tok.. bangun sayang, udah siang..kamu harus kerja kan!..." Mamah Risa mengetuk pintu kamar Kia dan berucap dengan nada lembut untuk membangunkan anaknya yang sedang tertidur lelap.

"-_-"

Setelah tidak ada sahutan dari dalam kamar Kia, Mamah Risa akhirnya membuka pintu kamar dan munculah ide di otaknya dengan sedikit becanda pada anaknya itu yang masih tertidur lelap, Mamah Risa berteriak kebakaran agar Kia terbangun dari tidurnya

"Kia bangunnnnnnnnnnnnn kebakaran Kiaaaaaa kebakaran.... " Mamah Risa berteriak histeris agar kia bangun dari tidurnya..

Kia pun mengerjapkan matanya dengan kuat dan kaget karna suara teriakan mamahnya membuat Kia yang sedang berada di alam mimpi tersadar, dengan ekspresi yang sangat panik Kia bangkit dari kasur empuknya itu.

"Mamah Kia takut kebakaran, Mah;!!!! Mamah mana kebakaran nya mah... ayo kita pergi sekarang keburu apinya nyerang kita!!!..... " Kia langsung panik dan bergegas bangkit dari kasur empuk nya lalu berlari sembari menggandeng tangan mamahnya.

"Mah kenapa diam aja disitu...!!! ayo lari!!!... " Ucap Kia yang heran dengan sikap mamahnya karna tak bergerak sedikit pun.

"Sudah sanah mandi, udah jam 6 nanti kamu telat ke kantor... " Ucap Mamah Risa datar tetapi didalam hati nya ia sedang berusaha menahan tawa nya, akibat ulahnya tadi putrinya itu menjadi ketakutan,

Tetapi itu hanya sesaat karna Mamah Risa tidak bisa menahan tawa nya terlalu lama dan untuk menghindari amukan Kia, dia langsung pergi meninggalkan Kia yang masih belum sadar.

"Mamaaaaahhhhhh....... " Kia mengeluarkan suara emas nya itu yang cukup nyaring, Ketika Kia sadar bahwa mamahnya itu telah membohonginya..

Dan tawa Mamah Risa akhirnya pecah juga setelah mendengar teriakan putrinya itu yang terlihat kesal

"Hahahahahahah... " Mamah Risa tertawa dengan puas.

Merasa telah dibohongi oleh mamahnya, Kia pun bergegas masuk ke dalam kamar mandi dan memulai ritual mandinya, karna dia tidak ingin terlambat untuk ke kantor..

Setelah selesai dengan ritual mandi dan memilih pakaian yang pantas untuk bekerja, Kia pun segera menuju ke ruang makan, dan disana sudah ada Mamah Risa yang menunggu nya untuk makan bersama.

"Pagi mah.. " Ucap Kia kepada sang mamah dan bergerak menggeser kursinya agar dia bisa duduk di seberang mamahnya.

"Pagi juga sayang, nih makanannya.... " Mamah Risa menyodorkan nasi goreng dicampur telur beserta irisan timun untuk sarapan pagi putrinya itu.

"Makasih mah... " Ucap Kia dan mereka pun mulai menyantap nasi goreng itu dengan lahap.

Setelah sarapan selesai Kia pun izin pamit kepada mamahnya untuk berangkat ke kantor,

"Mah, Kia pamit berangkat kerja dulu ya, mamah dirumah aja engga usah kemana mana, kalo butuh apa apa tinggal telfon Kia, Kia engga mau mamah kecapean, okey.... " Ucap Kia sambil berpamitan kepada mamahnya dengan senyuman yang manis.

"Hati hati dijalan ya sayang.. jangan ngebut bawa motornya, pulangnya jangan terlalu malam ya Ki! , Om dan Tante Gita mau kerumah, mamah butuh bantuan mu... " Ucap Mamah Risa jujur.

"Iya mah,... " Kia berucap sambil memeluk mamahnya itu. Mamah Risa pun membalas pelukan Kia, dan setelah itu kia benar-benar pamit kepada sang mamah

"Assalamu'alaikum mah.. " Kia mengucapkan salam kepada mamahnya..

"Walaikumsalam sayang.. " Mamah Risa membalas ucapan salam dari putrinya dengan senyum yang mengembang..

Setelah Kia berangkat ke kantor, Mamah Risa pun bergegas membereskan meja makan, dan mencuci piring kotor yang tadi digunakan untuk makan bersama. setelah selesai mengerjakan urusan rumah, Mamah Risa bergegas pergi ke pasar untuk membeli bahan bahan sayuran, karna nanti malam dirumah mereka akan kedatangan tamu istimewa yaitu calon besannya.

...............................................................................

Di tempat lain.

"Pagi Bunda, pagi Ayah... " Terlihat Erland yang sedang menghampiri kedua orang tuanya di meja makan, dia sudah rapi dengan pakaian santainya yang menggunakan kaos polos dan celana jeans sedikit robek di bagian lututnya, begitulah Erland, ke kampus hanya menggunakan pakaian seperti itu, tidak seperti teman temanya yang menggunakan pakaian rapih.

.

.

.

.

.

.

.

#mohon maaf jika ada kata kata yang kurang pas atau kurang nyambung, mohon harap dimaklumi ya guys, karna ini novel pertama aku..

#jangan lupa like nya

#salam bahagia, semoga kita semua diberikan kesehatan dan rejeki yang lancar😁😁😁

.............. #Happy Reading😘#.......

Terpopuler

Comments

NanLexa

NanLexa

lanjudddddddd

2022-02-15

0

Zhoelian T F

Zhoelian T F

♥️♥️♥️♥️♥️😍😍😍😍😍

2021-11-21

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

👍🏻❤️❤️

2021-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 2 - Dilema
3 Bab 3 - Bingung
4 Bab 4 - Kantor
5 Bab 5 - Berkunjung Rumah Kia
6 Bab 6- Menjemput.
7 Bab 7 - Sahabat Erland
8 Bab 8 - Bioskop
9 Bab 9 - 1 Bulan Kemudian
10 Bab 10- Maya Mual
11 Bab 11 - Maya Hamil
12 Bab 12 - Terpesona
13 Bab 13 - Bioskop Lagi
14 Bab 14 - Bunuh Diri
15 Bab 15 - Flashback
16 Bab 16 - Rencana
17 Bab 17 -Kampus
18 Bab 18 -Jeruk Makan Jeruk
19 Bab 19 - Menagih Jawaban
20 Bab 20 - Lembaran baru
21 Bab 21 - Rumah Sakit
22 Bab 22 - Berbohong
23 Bab 23 - Makan Malam Bersama
24 Bab 24- Pura-Pura Ngambek
25 Bab 25 - Bioskop
26 Bab 26- Sayang
27 Bab 27- Mengintai
28 Bab 28- Sely Baper
29 Bab 29 - Egois
30 Bab 30-Shock
31 Bab 31- Maya Sakit
32 Bab 32- Kia Marah
33 Bab 33- Menguntit Maya dan Denis
34 Bab 34- Mulai Terungkap
35 Bab 35 - Maaf Erland
36 Visual Tokoh
37 Bab 36- Perkelahian
38 Bab 37- Perkelahian 2
39 Bab 38- Keluarga Maya
40 Bab 39- Keluarga Maya 2
41 Bab 40- Terbongkar
42 Bab 41- Kia
43 Bab 42- Erland
44 Bab 43- Kecelakaan
45 Bab 44- Permintaan
46 Bab 45- Takdir
47 Bab 46- Perkelahian 1
48 Bab 47- Perkelahian 2
49 Bab 48- Tanggal Pernikahan
50 Bab 49- Undangan
51 Bab 50- Gaun Pengantin
52 Bab 51- Makam
53 Bab 52- Kecelakaan
54 Bab 53- Kabar Buruk
55 Bab 54- Pulang
56 Bab 55- Kepulangan Daddy Liam
57 Bab 56- Melahirkan
58 Bab 57- Pertemuan
59 Bab 58- Tama
60 Bab 59- Tama Adalah Erland
61 Bab 60- Kunjungan Ardi
62 Bab 61- Umpatan Kia
63 Bab 62- Sadar
64 Bab 63- Kecurigaan Liam
65 Bab 64- Mengetahui
66 Bab 65- Ketakutan Denis
67 Bab 66- Perpisahan
68 Bab 67- Dipercepat
69 Bab 68- Bertemu
70 Bab 69- Berpelukan
71 Bab 70- Mall
72 Bab 71- Harmonis
73 Bab 72- H-1
74 Bab 73- Erland
75 Bab 74- Gugup
76 Bab 75- Detik Acara
77 Bab 76- Sah
78 Bab 77- Pengantin Baru
79 Bab 78- Kegugupan
80 Bab 79- Penolakan
81 Bab 80- Pindah
82 Bab 81- Perusahaan
83 Bab 82- Kembali bekerja
84 Bab 83- Mall
85 Bab 84- Mall 2
86 Bab 85- Melakukan
87 Bab 86-Hilang
88 Bab 87- Perusahaan
89 Bab 88- Pecat
90 Bab 89- Memperkenalkan Diri
91 Bab 90- END
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
Bab 2 - Dilema
3
Bab 3 - Bingung
4
Bab 4 - Kantor
5
Bab 5 - Berkunjung Rumah Kia
6
Bab 6- Menjemput.
7
Bab 7 - Sahabat Erland
8
Bab 8 - Bioskop
9
Bab 9 - 1 Bulan Kemudian
10
Bab 10- Maya Mual
11
Bab 11 - Maya Hamil
12
Bab 12 - Terpesona
13
Bab 13 - Bioskop Lagi
14
Bab 14 - Bunuh Diri
15
Bab 15 - Flashback
16
Bab 16 - Rencana
17
Bab 17 -Kampus
18
Bab 18 -Jeruk Makan Jeruk
19
Bab 19 - Menagih Jawaban
20
Bab 20 - Lembaran baru
21
Bab 21 - Rumah Sakit
22
Bab 22 - Berbohong
23
Bab 23 - Makan Malam Bersama
24
Bab 24- Pura-Pura Ngambek
25
Bab 25 - Bioskop
26
Bab 26- Sayang
27
Bab 27- Mengintai
28
Bab 28- Sely Baper
29
Bab 29 - Egois
30
Bab 30-Shock
31
Bab 31- Maya Sakit
32
Bab 32- Kia Marah
33
Bab 33- Menguntit Maya dan Denis
34
Bab 34- Mulai Terungkap
35
Bab 35 - Maaf Erland
36
Visual Tokoh
37
Bab 36- Perkelahian
38
Bab 37- Perkelahian 2
39
Bab 38- Keluarga Maya
40
Bab 39- Keluarga Maya 2
41
Bab 40- Terbongkar
42
Bab 41- Kia
43
Bab 42- Erland
44
Bab 43- Kecelakaan
45
Bab 44- Permintaan
46
Bab 45- Takdir
47
Bab 46- Perkelahian 1
48
Bab 47- Perkelahian 2
49
Bab 48- Tanggal Pernikahan
50
Bab 49- Undangan
51
Bab 50- Gaun Pengantin
52
Bab 51- Makam
53
Bab 52- Kecelakaan
54
Bab 53- Kabar Buruk
55
Bab 54- Pulang
56
Bab 55- Kepulangan Daddy Liam
57
Bab 56- Melahirkan
58
Bab 57- Pertemuan
59
Bab 58- Tama
60
Bab 59- Tama Adalah Erland
61
Bab 60- Kunjungan Ardi
62
Bab 61- Umpatan Kia
63
Bab 62- Sadar
64
Bab 63- Kecurigaan Liam
65
Bab 64- Mengetahui
66
Bab 65- Ketakutan Denis
67
Bab 66- Perpisahan
68
Bab 67- Dipercepat
69
Bab 68- Bertemu
70
Bab 69- Berpelukan
71
Bab 70- Mall
72
Bab 71- Harmonis
73
Bab 72- H-1
74
Bab 73- Erland
75
Bab 74- Gugup
76
Bab 75- Detik Acara
77
Bab 76- Sah
78
Bab 77- Pengantin Baru
79
Bab 78- Kegugupan
80
Bab 79- Penolakan
81
Bab 80- Pindah
82
Bab 81- Perusahaan
83
Bab 82- Kembali bekerja
84
Bab 83- Mall
85
Bab 84- Mall 2
86
Bab 85- Melakukan
87
Bab 86-Hilang
88
Bab 87- Perusahaan
89
Bab 88- Pecat
90
Bab 89- Memperkenalkan Diri
91
Bab 90- END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!