Permainan Anak Kembar
Mahardika & Mahawira Lesmana adalah saudara kembar identik yang dilahirkan dengan rupa dan wujud fisik yang benar-benar mirip. Menurut Mawar, ibu mereka Mahardika lahir beberapa menit lebih dulu sebelum Mahawira. Semenjak kecil, Dika dan Wira memperoleh perlakuan yang sama. Mulai dari baju, mainan pun sama. Bahkan mereka masuk TK yang sama pula.
Guru mereka yang di TK, para pekerja perkebunan, bahkan tetangga pun sering kesulitan membedakan keduanya, karena kemiripan mereka yang luar biasa. Namun, si kembar tak pernah menyadari itu. Memasuki SD, Wira dan Dika masuk sekolah yang sama. Lagi-lagi, para guru dan kawan-kawan mereka kesulitan membedakan keduanya. Seiring bertambahnya usia, Dika dan wira kini tahu bahwa mereka memiliki kemiripan fisik yang luar biasa. Dari situlah, dua saudara kembar itu mulai menjalankan sebuah permainan yang menurut mereka sangat mengasikkan.
Mereka bertukar tempat. .
Pada awalnya, itu hanyalah permainan ringan. Misalnya saja, ketika mereka sedang diabsen, Dika akan mengacungkan jari saat nama Wira dipanggil. Sebaliknya Wira akan mengacungkan jari sewaktu nama Dika di sebutkan. Dan, guru mereka tidak pernah mengetahui itu semua. Akan tetapi, lama-lama permainan mereka pun mulai meningkat. Tidak hanya bertukar tempat saat di absen, tapi mereka juga bahkan nekat bertukar tempat waktu menghadapi ujian untuk pelajaran-pelajaran yang tidak mereka kuasai. Ini terjadi saat SMP.
Disekolah lanjutan ini, mereka terpisah dalam kelas berbeda. Dika di kelas A, sementara Wira di kelas B. Di sinilah tampak perbedaan mereka, khususnya dalam mata pelajaran di sekolah. Dika jago matematika dan Wira lemah di pelajaran ini. Wira sangat di sayang guru bahasanya karena hebat dalam mengarang, sementara Dika sangat kesulitan dalam pelajaran bahasa, menurutnya terlalu banyak kata-kata.
Lulus SMP, lagi-lagi mereka bersekolah di SMA yang sama. Sekali lagi, kemiripan fisik mereka membuat orang-orang sering kali terkecoh dan sulit membedakan keduanya. Teman Dika, Agung sering sekali berkata:
"Seharusnya di jidat kalian di stempel nama masing-masing, agar orang-orang bisa tahu mana Mahawira dan mana Mahardika!"
Dika dan Wira hanya tertawa mendengarnya.
Di sekolah SMA ini, lagi-lagi mereka di pisah dalam kelas berbeda dengan tujuan agar guru yang mengajar tidak bingung dalam membedakan keduanya. Permainan mereka tetap berlanjut, bahkan semakin nekat. Mereka tidak lagi bertukar tempat saat menghadapi ujian. Kini, mereka bertukar tempat saat melakukan pendekatan pada teman wanita di sekolah mereka.
Dua saudara kembar itu memiliki fisik yang sama-sama rupawan. Tinggi seratus tujuh puluh lima centimeter dengan berat badan profesional. Berkulit putih bersih. Semua pesona yang ada itu cukup membuat banyak perempuan di sekolah sering melirik dan mendekati mereka. Dalam hal mendekati dan menghadapi lawan jenis, kedua saudara kembar itu memiliki perbedaan. Dika lebih percaya diri, sementara Wira malu-malu. Dika lebih extrovert, sedangkan Wira lebih romantis. Kalau saja dua kelebihan itu bergabung, di tunjang dengan pesona fisik mereka yang rupawan. Bisa di pastikan semua perempuan akan langsung masuk dalam pelukan mereka. Tetapi alam telah membagi dua kelebihan itu secara adil. Dan, mereka pun tahu bagaimana menggunakan dua kekuatan itu.
Ketika Wira naksir seorang perempuan teman sekolahnya, Wira meminta Dika untuk mendekatinya. Soal pedekate Dika jagonya. Dia tahu bagaimana memperlakukan seorang perempuan dengan cara istimewa. Pendekatan itu pun selalu sukses. Setelah itu barulah Wira tinggal melanjutkannya. Di lain waktu, giliran Wira yang beraksi. Dengan senang, dia menuliskan surat untuk pacar Dika saat Valentine day atau ketika ulang tahun. Dika mati kutu kalau harus menulis kata-kata. Apalagi yang Indah. Lain dengan Wira, dia tahu bagaimana menulis surat romantis hingga perempuan yang membacanya merasa baru turun dari langit.
°°°
Meskipun kemiripan mereka berdua sanggup mengelabui semua teman, guru, tentangga, bahkan ayah mereka. Tapi Dika dan Wira tak pernah bisa mengelabui mata bundanya. Semirip apa pun mereka ketika berdandan (baca; Fashion), dan sepersis apa pun mereka bersikap. Bunda mereka tidak akan pernah bisa keliru. Dia selalu tahu mana Dika dan mana Wira.
Mawar, bunda mereka telah melihat dan menyaksikan keduanya sejak lahir sampai sebesar sekarang. Dia telah menghabiskan ratusan malam panjang yang melelahkan saat mereka masih bayi. Kedekatan yang berlangsung selama bertahun-tahun itu telah memberikan gambaran yang pasti di matanya, terlebih di hatinya. Tidak ada yang dapat mengelabui mata seorang ibu dalam memandang anak-anaknya.
Terkadang, Dika dan Wira masih mencoba mengelabui bunda mereka. Dika yang lebih sering keluar rumah kadang-kadang di tegur.
"Mau kemana lagi kamu Dik? Tadi siang sepulang sekolah kamu sudah keluar. Sekarang kok mau keluar lagi, dan Bunda tau pulangnya pasti larut malam." tegur bunda Mawar sambil sedikit ngomel tentu saja.
Dika biasanya akan menjawab.
"Loh, yang keluar tadi siang itu Wira bun. Bukan Dika."
Bunda tersenyum. "Kamu kira bisa membohongi Bunda? Bunda tahu sejak tadi Wira di rumah dan kamulah yang keluar."
Dika tersenyum kaku..
Sebagai pengelolah perkebunan yang luas. Putra lebih banyak menghabiskan waktu di perkebunan dari pada di rumah. Namun, orang-orang rumah pun sering ikut ke perkebunan, sekedar berjalan-jalan atau mengisi kulkas yang tersedia di rumah yang ada di perkebunan, dan biasanya Bunda sering meminta Dika atau Wira yang ke sana.
"Wira tolong antarkan beberapa minuman kaleng dan makan siang untuk Ayah, ke perkebunan yah." begitulah Mawar sering meminta tolong salah satu Putranya.
Jika Wira sedang malas. Sering kali dia mengucapkan.
"Giliran Dika dong Bun. Kemarin kan Wira sudah melakukannya."
"Loh yang kemarin itu kan Dika?"
Akhirnya mereka pun paham. Meskipun kadang ayah mereka bisa di kelabui, tetapi tidak dengan Bundanya. Sadar akan kenyataan itu, mereka tak pernah lagi mau mencoba mengelabui Bunda mereka lagi.
Siapa lagi yang akan membahagiakan orang tua kalau bukan kita sebagai anak-anaknya. Maka selagi Ibu dan Ayah masih ada, BERBAKTI LAH!
°°°°
Hallo teman-teman SEMUA....
Ini NOVEL kisah anak-anak Mawar dan Putra Ya.
Jangan tanya kabar Bambang dan Yuyun, yang jelas mereka sudah bahagia..
Saya di sini akan Fokus ke Cerita si kembar.. Mungkin Mawar dan Putra akan hadir sedikit. Tapi akan lebih banyak kisah kembar karena di sini lapak mereka. Hehheee...... So,,, Mari kita ikuti petualangan si kembar di sini!
Selamat membaca semuanya ☺️
Ditunggu Kritik dan saran nya ya...
jangan pedes pedes saya enggak suka makan cabe yang banyak 🤪🤣
°°°°°
Jangan lupa RATE, LIKE, COMENT, ❤️
Terimakasih semua
Salam Hangat dari saya.
MR. KEYCE 😎☕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ 𓆩N͢͢͢äy𓆪﷽ྀ࿐
Narasi, seimbang sama dialog tag percakapan. Kisaran bab, isinya panjang ya, kalau dihitung 1.500-2000 ada kali. Good Job, keren!!
2024-05-09
1
☠ᵏᵋᶜᶟ 𓆩N͢͢͢äy𓆪﷽ྀ࿐
Harusnya proporsional, bukan profesional> keahlian. Jadi gak merujuk pada keseimbangan bentuk badan
2024-05-09
1
☠ᵏᵋᶜᶟ 𓆩N͢͢͢äy𓆪﷽ྀ࿐
Identik, bisa dibedakan dari tulisannya, sama kidal 😁
2024-05-09
1