Beberapa waktu kemudian akhirnya Boy dan Dylan tiba di rumah kost, Tampak di teras rumah Tante Mia , Dedy , Tony , dan Adi sedang memperbincangkan sesuatu yang sangat penting.
" Selamat siang " . sapa Boy
" Siang " jawab mereka barengan.
" Kalian baik-baik saja ? Bagaimana selanjutnya proses hukum kejadian tadi ? " tanya Tante Mia , dengan wajah cemas.
" Kami baik-baik saja Tante " jawab Boy sambil tersenyum. Mengenai kejadian tadi, semua sudah di tangani oleh pihak berwajib , jadi kita tidak perlu khawatir lagi karena semuanya akan baik-baik saja.
" Kalian mungkin belum makan siang, Kebetulan tadi saya singgah makan di warung bersama Dylan . Dan Ini saya membeli beberapa bungkus nasi untuk kalian " Ujar Boy
" Maaf Tante , ini untuk anda ". kata Boy , sambil menyodorkan sebuah kantung plastik berisi nasi kotak.
" Terima kasih Boy , tidak usah ... saya sudah
makan kok. Ambil buat kalian saja , kalian kan
masih punya teman di dalam yang perlu makan
juga " . Ujar Tante Mia tersenyum manis.
Boy seketika tersentak kaget , Boy pamit lalu segera bergegas masuk ke dalam sambil membawa sebungkus nasi kotak di tangannya.
Dia segera mengetuk pintu kamar.
" Siapa " , tanya Anggy
" Saya Boy '
Anggi segera membuka pintu kamar. Boy bergegas masuk lalu memeluk Anggy. sambil
berkata
" Maafkan saya terlalu lama meninggalkanmu "
kata Boy.
Anggy cuma tersenyum serta membalas pelukan Boy dengan penuh kelembutan.
" Tidak apa-apa Boy , saya akan tetap sabar menunggu meski harus menghabiskan sepanjang hidupku " . Tutur Anggy dengan mata berkaca-kaca.
Boy menyiapkan makan St untuk Anggy di atas
meja makan kemudian mempersilahkan Anggy untuk makan.
" Silahkan makan " kata Boy.
" Terima kasih Boy , ayo kita makan bersama ".
pinta Anggy.
" Saya sudah makan tadi bersama Dylan , kamu makan saja ". Sahut Boy.
Setelah selesai makan Anggy langsung bertanya kepada Boy.
" Siapa orang-orang yang bikin ke kacauan tadi
di luar ? "
" Mereka adalah orang-orang suruhan Ayahmu "
Ujar Boy
Anggy sangat terkejut dengan ucapan Boy, Dia
tidak menyangka bahwa Ayahnya akan mengirim orang untuk mengetahui keberadaannya.
" Sepertinya kita harus segera pergi dari sini , sekarang kita tidak aman lagi Ayahku sudah mengetahui keberadaan saya. Mereka pasti akan mencoba kembali lagi ke sini " ujar Anggy cemas.
" Saya kira juga berpikir begitu, tetapi jangan khawatir saya sudah membicarakannya dengan kapten Saras tadi setelah saya di interogasi olehnya. Untuk sementara kita aman di sini "
kata Boy menjelaskan.
" Sekarang kamu beristirahat saja dulu, saya
akan mempersiapkan sesuatu , mudah-mudahan akan membantu jika mereka
kembali lagi kemari .
Hari sudah mulai gelap, siang telah berganti
malam. Tiba-tiba ponsel Boy berdering , Dia segera meraih ponselnya, rupanya kapten Saras
yang menghubunginya.
Boy segera menjawab
" Selamat malam kapten , apa ada perkembangan baru " ujar Boy .
" Malam Boy , saya cuma ingin mengingatkan bahwa anda dan teman-teman agar selalu waspada karena kemungkinan saja mereka akan muncul kembali ". jelas kapten Saras .
" Tetapi kamu jangan khawatir karena kami telah mengirimkan beberapa personil! terbaik
untuk menjaga gerak gerik mereka ". ujar kapten Saras .
" Terima kasih kapten Saras atas bantuannya " Jawab Boy sambil menutup ponselnya.
" Siapa Boy ? tanya Anggy penasaran.
" Oh... dia kapten Saras, kepala bagian kriminal
yang menangani kasus ini. Dia cuma menginginkan kita agar selalu waspada terhadap segala sesuatu meskipun mereka
turut ikut berjaga malam ini" jelas Boy
" Syukurlah kalau begitu , berarti kita bisa beristirahat dengan tenang. Boy kemudian
melangkah mendekati jendela kamar lalu menyingkap sedikit tirai untuk melihat situasi
di luar rumah.
Boy segera memperhatikan ke sekeliling kompleks rumah. Di sebelah timur jalan
terlihat ada seseorang yang berpakaian compang camping sedang berjalan mondar-mandir sambil sesekali tertawa.
Sedangkan di persimpangan jalan sebelah barat, nampak terlihat dua orang pria yang sedang duduk di depan sebuah warung yang
sudah tutup.
Boy segera duduk di sebelah Anggy yang sedari tadi berbaring sembari memandang
Boy.
" Boy , saya takut jatuh ke tangan pria tua itu.
Akankah saya bisa lepas darinya ? " tanya Anggy sembari membaringkan tubuh Boy di sampingnya.
" Kamu tenang saja, saya pasti tidak akan membiarkan hal itu terjadi . Saya akan membuatnya berhenti mengejarmu " jawab Boy
" Terima kasih Boy , kamu begitu baik padaku.
kamu rela membantuku meskipun nyawamu
menjadi taruhannya. Untuk itu pula saya
tidak ragu akan dirimu " ujar Anggy sambil memeluk Boy dengan penuh kelembutan.
Kemudian Anggy terlebih dahulu mulai memancing Boy lagi . Sepertinya Anggy
ketagihan akan kehebatan Boy. Dia terus saja
menyerang Boy membabi buta bagaikan seekor singa betina yang kelaparan.
Boy segera memperingatkan Anggy bahwa seharusnya mereka tidak melakukan ini karena
bahaya sedang mengintai mereka kapan saja.
Namun peringatan Boy tidak di hiraukannya,
justru hal itu membuat Anggy semakin menggila. Tangannya begitu lincah melucuti
pakaian Boy sehingga dalam beberapa detik saja tubuh Boy sudah polos.
Dan alangkah terkejutnya ketika menyaksikan
senjata rahasia Boy yang telah membuatnya ketagihan . Dengan segera diapun melepaskan
pakaiannya hingga tak sehelai benangpun menempel di tubuhnya.
Anggy bergegas menangkap senjata yang dikaguminya tersebut dan langsung memainkannya, Boy hanya pasrah dan membiarkan Anggy berbuat semaunya.
Dengan nafas yang semakin memburu, Anggy
sepertinya sudah tidak kuasa lagi untuk melepaskan hasratnya,, maka dengan segera
mengarahkan senjata Boy yang sedari tadi sudah dipegangnya ke bawah perutnya dalam
posisi jongkok di atas tubuh Boy hingga
" Akhhhhh...." terdengar pekikan yang. keluar
dari mulut Anngy begitu senjata Boy yang dipegangnya mengenai sasaran hingga amblas
seluruhnya.
Anggy benar-benar telah di buat gila oleh Boy . Anggy telah dibuat penasaran , kenapa hingga hampir dua jam lamanya mereka bertarung , Boy belum juga mencapai puncaknya sedangkan dia justru sudah hampiri 10 kali mencapai puncaknya.
Meskipun sudah sangat lelah, tetapi karena niat Anggy untuk membahagiakan si Boy maka dia tetap bertahan hingga akhirnya Boy mencapai puncaknya juga.
Seketika seluruh tubuh Boy mengejang, sepertinya ada sesuatu yang begitu nikmat mengalir deras hingga akhirnya
" Akhrrrrr...." desah Boy kenikmatan sambil memeluk erat tubuh Anggy. Dia lain pihak Anggy merasakan sebuah benda yang denyut-denyut hebat dan menyemburkan lahar panas yang terasa begitu nikmat hingga membasahi seluruh dinding guanya.
Keduanya kini terkulai lemas di atas ranjang.
Kini yang terdengar hanya suara jangkrik saling bersahut-sahutan di keheningan malam.
" Boy ... kamu memang luar biasa !!!, pantas saja semua gadis ingin dekat denganmu karena mereka merasa ada sesuatu hal yang sangat menarik darimu dan tidak dimiliki oleh
pemuda lainnya" ucap Anggy dalam hatinya sambil memeluk tubuh Boy dengan penuh kasih sayang. Mereka akhirnya tertidur karena kelelahan setelah bertarung siang dan malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Adie Ibrahim AS
apa an sampe 10 x. apa gk gempor tuh.. wkwkwk
2022-04-30
0
mothur
ahhhhh mantap thor
2021-12-27
0
achaaa_AlisyaJeslynchaniago
khem
2021-12-14
0