Gadis penggoda?

Gavin telah selesai menyantap makanan yang dibawakan oleh istri kecilnya, ia cukup menikmati makanan itu dan menganggap bahwa itu adalah buatan sang Mama padahal kenyataannya adalah buatan Kirana.

"Katakan pada Mama makanan nya enak dan terima kasih." Ucap Gavin memberikan kotak makan siang itu pada Kirana.

"Tapi itu masakanku." Balas Kirana tanpa menatap Gavin.

Gavin terdiam, saat ini ia benar-benar malu karena memuji masakan yang ia kira masakan sang Mama padahal adalah masakan gadis itu.

"Oh." Timpal Gavin singkat dan jelas.

Setelah memasukkan kotak makan siang itu ke dalam tas jinjing yang ia bawa, ia berniat untuk pergi tetapi ada yang ia lupakan.

Percayalah saat ini Kirana gugup untuk melakukannya, tetapi demi membuat pria itu jatuh cinta maka ia harus melakukannya.

"Gavin, aku akan pulang," ucap Kirana dengan lembut.

"Lalu?" tanya Gavin menautkan alisnya bingung.

"Berjanjilah tidak marah?" pinta Kirana dengan polos.

"Tidak akan sebelum kau bicara." Tolak Gavin dengan tatapan tajam dan menyidik ke arah Kirana.

"Ck, aku mau kau mencium ku!" Tukas Kirana dengan sedikit tinggi.

Gavin terkejut, kedua matanya terbuka lebar dan siap keluar jika tidak ada urat saraf dibelakangnya. Ucapan gadis di depannya ini benar-benar membuat seorang Gavin tersedak air liurnya sendiri.

"Jangan bicara macam-macam dan pulanglah!" sahut Gavin setelah sadar dari keterkejutan nya.

"Jika kau tidak mau menciumiku, maka aku yang akan mencium mu." Pungkas Kirana lalu meletakkan tas berisi kotak makan di meja kerja Gavin.

Kirana menatap Gavin dengan tatapan sulit di artikan, ia langkahkan kakinya perlahan mendekati Gavin yang berusaha untuk mundur dan menjauhinya.

Sampai tubuh Gavin sudah tidak bisa kemanapun karena dinding di belakangnya, Kirana tersenyum, ia langsung meletakkan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri Gavin.

"Menjauhlah dariku, ini di rumah sakit dan kau sudah melanggar aturan yang ada." Ketus Gavin tanpa melihat wajah Kirana.

"Apakah aku pantas di hukum hanya karena meminta cium pada suamiku sendiri?" tanya Kirana dengan suara yang lembut.

Gavin menelan gumpalan saliva nya, sedikit demi sedikit ia mulai berani membalas tatapan Kirana hingga kini mereka saling menatap dengan jarak yang begitu dekat.

"Jika kau tidak mau menciumiku, maka aku yang akan mencium mu dan itu berlaku untuk selamanya." Bisik Kirana lalu mencium pipi Gavin.

Gavin membulatkan matanya tak terkontrol, ia terlalu terkejut mendapat perlakuan dari gadis yang bisa berubah hanya dalam hitungan menit saja, gadis yang takut padanya mengapa kini bisa begitu berani.

"Aku pulang, Suamiku." Pamit Kirana lalu melenggang pergi dari ruangan Gavin.

Setelah kepergian Kirana, Gavin langsung merasa tubuhnya tak bertenaga, ia hampir saja terjerembab ke lantai jika tak berpegangan pada meja kerjanya. Tangan kanannya terulur untuk mengusap dadanya, mengapa jantungnya bisa maraton begitu karena perlakuan aneh gadis itu.

"Berani-berani dia menciumku." Geram Gavin menggebrak meja kerjanya tak terlalu keras.

Sementara Kirana tak jauh berbeda dengan Gavin, ia merasa tak memiliki tenaga akibat tingkah aneh yang dilakukannya, bibirnya mendarat sempurna di pipi pria itu yang terasa harum dan sangat licin seperti porselin.

"Pasang wajah biasa nanti malam, atau dia akan merendahkan mu." Monolog Kirana yang mulai menyusun rencana selanjutnya.

Di saat sedang bergelut dengan otak kecilnya, tiba-tiba Kirana merasa menabrak sesuatu sehingga ia menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Maaf." Ucap Kirana pada Dokter yang tak lain adalah Manda.

"Ini kedua kalinya kau menabrakku, apa kau benar-benar tak menggunakan matamu dengan benar sampai terus menabrak orang?" tanya Manda dengan tajam.

"Maaf, tetapi aku sungguh tidak sengaja." Jawab Kirana memelas.

"Kau gadis kecil yang pandai merayu, apa yang kau lakukan bersama Gavin diruangan nya sampai begitu lama?" tanya Manda dibarengi dengan ejekan dan hinaan.

Kirana tak terima dengan kalimat awal yang diucapkan Manda, ia yang tadinya memasang wajah menyesal menjadi marah tetapi mencoba untuk sabar.

"Kau siapa berani menghinaku sebagai gadis yang pandai merayu, lagipula untuk apa kau bertanya soal apa yang aku lakukan bersama Gavin!" jawab Kirana masih berusaha menahan emosinya.

"Wow, kau tidak sopan ternyata ya?" sindir Manda pelan.

"Kelas berapa kau ha? apa uang yang ibu dan ayahmu berikan kurang sampai kau rela menggoda pria yang jauh umurnya darimu?" tanya Manda semakin memprovokasi Kirana.

"Ya, itu jawabannya. Kenapa? apa kau iri? kau iri karena tidak berhasil menggoda Dokter Gavin meski kau sudah berusaha keras? sementara aku hanya sekedar membawakan makan siang sudah bisa bersamanya cukup lama." Jawab Kirana penuh penekanan.

"Kau benar-benar harus di beri pelajaran, masih kecil selain menjadi penggoda ternyata sangat tidak sopan." Umpat Manda ingin memukul Kirana tetapi sudah ditahan oleh Kirana.

"Jika tangan kotormu berani menyentuhku sedikit saja, maka akan ku pastikan ini terkahir kalinya kau melihat anggota tubuhmu yang masih utuh." Ancam Kirana lalu menghempaskan tangan Manda begitu saja.

Manda menatap Kirana tak percaya, ia direndahkan oleh seorang gadis kecil yang begitu jauh darinya.

"Aku pasti akan membalas mu." Ungkap Manda lalu segera pergi meninggalkan Kirana dengan kekalahan.

Kirana sendiri mengibas rambutnya, hanya karena meladeni dokter tak jelas itu ia harus sampai mengeluarkan keringat. Sesungguhnya Kirana tidak tahu bagaimana bisa mengancam Manda dengan kalimat seperti tadi, tetapi itu ia lakukan karena tidak terima dengan ucapan wanita itu yang jelas-jelas tidak benar.

"Lagipula jika aku menggoda, aku kan menggoda suamiku sendiri, jadi tidak dosa dan justru dapat pahala." Ujar Kirana berdecih kesal.

Kirana segera pergi, ia ingin segera cepat sampai rumah untuk istirahat, soal kejadian ini lebih baik ia diam karena tidak terlalu penting untuk apa mertua atau suaminya tau.

Apa? tunggu, bagaimana jika Gavin tahu kejadian ini? apakah Gavin akan marah dan membela Manda atau membela dirinya yang merupakan istrinya.

KIRANA OH KIRANA......

BERSAMBUNG....................

Episodes
1 Prolog
2 Keputusan
3 Sup panas
4 Gadis kekanakan
5 Tidak Adil!
6 Serangan jantung
7 Mengalami Koma
8 Maaf harus ingkar!
9 Satu diantara dua pilihan
10 Kirana pingsan
11 Penjelasan Kirana
12 Fitting baju pengantin
13 H-1 pernikahan
14 Hari Pernikahan
15 Cemburu?
16 Tantangan Ibu mertua
17 Janji Kirana
18 Gavin Jahat!!
19 Membawakan makan siang
20 Gadis penggoda?
21 Fahri yang aneh
22 Masa lalu
23 Mengenang
24 Peringatan hari kematian
25 Menyerah atau bertahan?
26 Menceritakan
27 Pelukan hangat
28 Pengakuan
29 Kebenaran yang mengejutkan
30 Tetap bersama?
31 Menyusul suami
32 Kebakaran dan kehilangan
33 Kesadaran seorang Gavin
34 Melakukan lebih
35 Sama sama Cemburu
36 Tempat Spesial
37 Perawatan seorang istri
38 Tangisan Kirana
39 Aku lelah!
40 Aku akan menunggumu
41 Kepergian Kirana
42 Hari pertama
43 Rasa rindu keduanya
44 Hati yang tenang
45 Mencari Kirana
46 Bencana alam
47 Menemukan mu
48 Memulai kembali
49 Kapan Launching?
50 Memang puasa?
51 Ancaman Fahri
52 Pra First Night
53 Buka puasa
54 Siang panas
55 Mesin permainan
56 Keputusan Gavin
57 Rumah Baru
58 Buat Dedek Yuk!
59 Fahri dan Nia?
60 Hari pertama bekerja
61 Pesan apa?
62 Fahri keterlaluan!
63 Memenuhi keinginan istri
64 Akal-akalan Gavin
65 Apa yang terjadi?
66 Kehilangan
67 Kecantikan seorang istri
68 Pendarahan ringan
69 Mengandung
70 Kirana yang manja
71 Pemeriksaan Nia
72 Fahri Ngidam
73 Kepolosan Kirana
74 Berpikir keras
75 Kemarahan Kirana
76 Kecelakaan
77 Tak bisa diselamatkan
78 Sisi kesedihan Nia
79 Gadisnya?
80 Teringat padanya
81 Pertemuan sekian kalinya
82 Semakin terasa
83 Pengakuan hati Fahri
84 Cantik seperti mu
85 Aku mencintaimu!
86 Tawaran menantu
87 Lamaran yang ditolak
88 Mengurus pengganggu
89 Persetujuan
90 Hari Bahagia
91 Malam kepanasan
92 Masih rahasia
93 Mandi tapi gerah
94 Gejala awal
95 Kabar bahagia Nia
96 Welcome baby boy
97 Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98 Pak Fahri marah!
99 Obrolan abstrak
100 Papa Gavin manja
101 Penyesalan
102 Rengekan Dokter dingin
103 Gavin merengek lagi
104 Kecelakaan Nia dan Fahri
105 Putri kecil Mama
106 Hadiah menggiurkan
107 Kejutan untuk istri tercinta
108 Mau punya adik tidak?
109 Always love you (End)
110 Ekstra part 1
111 Ekstra part 2
112 Ekstra part (End)
113 CUAP-CUAP AUTHOR
114 Novel New Publish
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
Keputusan
3
Sup panas
4
Gadis kekanakan
5
Tidak Adil!
6
Serangan jantung
7
Mengalami Koma
8
Maaf harus ingkar!
9
Satu diantara dua pilihan
10
Kirana pingsan
11
Penjelasan Kirana
12
Fitting baju pengantin
13
H-1 pernikahan
14
Hari Pernikahan
15
Cemburu?
16
Tantangan Ibu mertua
17
Janji Kirana
18
Gavin Jahat!!
19
Membawakan makan siang
20
Gadis penggoda?
21
Fahri yang aneh
22
Masa lalu
23
Mengenang
24
Peringatan hari kematian
25
Menyerah atau bertahan?
26
Menceritakan
27
Pelukan hangat
28
Pengakuan
29
Kebenaran yang mengejutkan
30
Tetap bersama?
31
Menyusul suami
32
Kebakaran dan kehilangan
33
Kesadaran seorang Gavin
34
Melakukan lebih
35
Sama sama Cemburu
36
Tempat Spesial
37
Perawatan seorang istri
38
Tangisan Kirana
39
Aku lelah!
40
Aku akan menunggumu
41
Kepergian Kirana
42
Hari pertama
43
Rasa rindu keduanya
44
Hati yang tenang
45
Mencari Kirana
46
Bencana alam
47
Menemukan mu
48
Memulai kembali
49
Kapan Launching?
50
Memang puasa?
51
Ancaman Fahri
52
Pra First Night
53
Buka puasa
54
Siang panas
55
Mesin permainan
56
Keputusan Gavin
57
Rumah Baru
58
Buat Dedek Yuk!
59
Fahri dan Nia?
60
Hari pertama bekerja
61
Pesan apa?
62
Fahri keterlaluan!
63
Memenuhi keinginan istri
64
Akal-akalan Gavin
65
Apa yang terjadi?
66
Kehilangan
67
Kecantikan seorang istri
68
Pendarahan ringan
69
Mengandung
70
Kirana yang manja
71
Pemeriksaan Nia
72
Fahri Ngidam
73
Kepolosan Kirana
74
Berpikir keras
75
Kemarahan Kirana
76
Kecelakaan
77
Tak bisa diselamatkan
78
Sisi kesedihan Nia
79
Gadisnya?
80
Teringat padanya
81
Pertemuan sekian kalinya
82
Semakin terasa
83
Pengakuan hati Fahri
84
Cantik seperti mu
85
Aku mencintaimu!
86
Tawaran menantu
87
Lamaran yang ditolak
88
Mengurus pengganggu
89
Persetujuan
90
Hari Bahagia
91
Malam kepanasan
92
Masih rahasia
93
Mandi tapi gerah
94
Gejala awal
95
Kabar bahagia Nia
96
Welcome baby boy
97
Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98
Pak Fahri marah!
99
Obrolan abstrak
100
Papa Gavin manja
101
Penyesalan
102
Rengekan Dokter dingin
103
Gavin merengek lagi
104
Kecelakaan Nia dan Fahri
105
Putri kecil Mama
106
Hadiah menggiurkan
107
Kejutan untuk istri tercinta
108
Mau punya adik tidak?
109
Always love you (End)
110
Ekstra part 1
111
Ekstra part 2
112
Ekstra part (End)
113
CUAP-CUAP AUTHOR
114
Novel New Publish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!