Janji Kirana

Gavin dan Kirana telah sampai di rumah keluarga Pranaja, mereka disambut dengan hangat oleh orangtua dan juga seluruh pelayan yang bekerja di rumah mewah keluarga Pranaja.

Kirana tersenyum lebar ketika melihat ibu mertuanya, tetapi seketika senyumnya memudar saat mengingat ucapan mertuanya semalam, bukan karena ia benci ataupun kesal, ia hanya merasa aneh dan ingin bertanya lebih dulu pada Mama Ayu.

"Selamat datang di keluarga kami, Kirana." Ucap Mama Ayu memeluk menantunya erat.

"Terima kasih, Ma." Balas Kirana pelan.

"Ayo masuk, disini panas sekali!" ajak Papa Raden yang diangguki oleh Kirana dan juga Gavin.

Kirana menatap rumah Pranaja dengan penuh kekaguman, desain sederhana tetapi terkesan elegan untuk di pandang. Arsitektur outdoor yang memukau dan indoor yang memanjakan mata benar-benar sukses membuat Kirana takjub.

"Ini kamar kamu dan Gavin." Ucap Mama Ayu membuka pintu dan terlihatlah kamar besar bernuansa dark grey.

Kirana merasakan hawa dingin di kamar itu, selain cat tembok nya, barang-barang disana terkesan begitu dingin dan ia tahu karena pemiliknya pun sangat dingin.

"Kamu pasti lelah, lebih baik istirahat. Nanti Mama suruh Gavin kesini," tutur Mama Ayu yang hanya dibalas senyuman oleh Kirana.

Pelayan yang membawa barang Kirana lantas ikut keluar bersama Mama Ayu, sementara Kirana sudah berbaring dengan kaki menggantung.

"Ya ampun nyaman sekali!" ucap Kirana seorang diri.

Tangan Kirana menggosok ke atas kebawah guna merasakan kenyamanan ranjang itu, bahkan sesekali hidungnya menghirup udara segar di kamar yang begitu bersih dan harum itu.

Ditengah-tengah keasyikannya, pintu terbuka dan nampak lah sosok pria dingin yang melempar tatapan tak suka ke arah Kirana, Kirana tampak cuek dan lanjut menikmati kenyamanan di ranjang tanpa peduli pada si pemilik. Toh ini kamar suaminya, itu artinya kamarnya juga kan.

"Bereskan barang-barang mu, aku tidak suka apapun yang berantakan!" perintah Gavin ketika melihat dua koper Kirana masih ada di dekat sofa.

"Iya." Balas Kirana singkat dan jelas.

Gavin mengepalkan tangannya, ia segera mendekati Kirana lalu menarik tangan gadis itu hingga terduduk. Kirana menekuk wajahnya, ia berniat untuk berbaring lagi tetapi dihentikan oleh Gavin.

"Bereskan atau ku buang!" ancam Gavin penuh penekanan.

"Iya baiklah akan ku rapikan, tetapi nanti. Biarkan aku berbaring disini," mohon Kirana menunjukkan puppy eyes nya.

Gavin berdecak, ia tak mengindahkan permintaan Kirana dan malah menarik gadis itu untuk berdiri.

"Awwww … Gavin sakit!" ringis Kirana ketika tangannya di cekal oleh Gavin.

Karena Kirana memberontak cukup kuat membuat Gavin sedikit oleng, ia berusaha untuk tidak terjatuh tetapi karpet lantai dilamarnya tak bisa diajak kompromi, hingga keduanya terjatuh di sofa dengan posisi Kirana menimpa tubuh kekar Gavin.

Gavin meringis merasakan punggungnya yang terkenal pegangan kursi, Kirana pun ikut meringis karena tangannya terkena ujung meja yang terbuat dari kaca hingga menimbulkan bekas goresan.

"Aduhhh … hiks … Mama …" Kirana menangis seperti seorang anak kecil karena tangannya yang tergores, ia bahkan belum menyadari jika posisinya saat ini sedang menimpa tubuh Gavin.

"Berhenti menangis dan menyingkirlah!" bentak Gavin mendorong tubuh Kirana tanpa perasaan.

Lagi-lagi Kirana meringis, ia mengusap belakang pinggangnya kemudian berusaha bangun. Kirana menatap Gavin dengan tajam.

"Kenapa kau mendorongku hah?!" tanya Kirana kesal, rasanya benar-benar sakit belum lagi tangannya yang tergores.

"Jangan seperti anak kecil." Jawab Gavin cuek.

"Cukup! aku baru satu hari menjadi istrimu kau sudah berbuat seperti ini padaku, bagaimana jika aku menjadi istrimu selama satu atau dua bulan? mungkin saja tubuhku sudah tak bernyawa!!" Kirana mengeluarkan unek-uneknya kepada Gavin yang begitu tega padanya.

"Ya, bagus jika kau sadar dari sekarang." Balas Gavin datar.

Kepalanya menoleh, kilatan amarah terlihat di mata pria itu membuat Kirana yang tadinya berani menjadi ciut.

"Aku pernah mengatakan nya bukan, jangan salahkan aku jika dalam pernikahan ini hanya rasa sakit yang kau rasakan dan kau mengatakan bahwa kau menyanggupinya, karena itu mulailah nikmati." Tekan Gavin lalu berlalu dari hadapan Kirana.

Kirana mengepalkan tangannya, ia meninju udara sebagai bentuk kekesalannya yang tak bisa ia utarakan secara langsung pada Gavin. Ingin sekali ia mencakar dan memukul wajah tampan itu, tetapi nyalinya tak cukup tebal untuk melakukan tindakan gila itu.

"Huaaaa … jika dia begini terus, bagaimana aku bisa membuatnya jatuh cinta padaku!!!!" teriak Kirana frustasi.

Kirana mendatarkan wajahnya, sesaat ia terdiam namun kemudian bibirnya tertarik ke atas membentuk seulas senyuman.

"Aku Kirana Zahrani bukan? aku pasti bisa, anggap tantangan Mama Ayu sebagai vitamin untuk mendapatkan hati si dokter dingin itu." Gumam Kirana lalu mengangkat tinggi-tinggi rambutnya.

"Kirana Zahrani, tunjukkan pesonamu dan buat dia tergila-gila akan cintamu." Lanjut Kirana tersenyum lebar.

Kirana membuang nafasnya, ia akan tunjukkan sifat hangatnya agar bisa mencarikan balok es yang kini tengah menyelimuti hati Gavin, rasa dingin itu akan ia gantikan kebucinan akut yang akan membuat siapa saja tercengang ketika melihatnya. Janji seorang Kirana Zahrani.

TUNJUKKAN SKILL TERPENDAM MU WAHAI KIRANA 🤣

BERSAMBUNG................

Terpopuler

Comments

Rapa Rasha

Rapa Rasha

ayo Ara semangat

2024-03-04

0

Anisya Nadhira

Anisya Nadhira

aneh nih Kirana takjup dngan rmah and kamar gavin padahal kan prnah msuk sebelum nya di kamar and drmh gavin mlah prnah makan bareng drmh gavin

2023-07-31

0

Yuniarti Yuni

Yuniarti Yuni

ok Kirana semngt.smoga bisa cepat menyelesaikan tatangany

2023-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Keputusan
3 Sup panas
4 Gadis kekanakan
5 Tidak Adil!
6 Serangan jantung
7 Mengalami Koma
8 Maaf harus ingkar!
9 Satu diantara dua pilihan
10 Kirana pingsan
11 Penjelasan Kirana
12 Fitting baju pengantin
13 H-1 pernikahan
14 Hari Pernikahan
15 Cemburu?
16 Tantangan Ibu mertua
17 Janji Kirana
18 Gavin Jahat!!
19 Membawakan makan siang
20 Gadis penggoda?
21 Fahri yang aneh
22 Masa lalu
23 Mengenang
24 Peringatan hari kematian
25 Menyerah atau bertahan?
26 Menceritakan
27 Pelukan hangat
28 Pengakuan
29 Kebenaran yang mengejutkan
30 Tetap bersama?
31 Menyusul suami
32 Kebakaran dan kehilangan
33 Kesadaran seorang Gavin
34 Melakukan lebih
35 Sama sama Cemburu
36 Tempat Spesial
37 Perawatan seorang istri
38 Tangisan Kirana
39 Aku lelah!
40 Aku akan menunggumu
41 Kepergian Kirana
42 Hari pertama
43 Rasa rindu keduanya
44 Hati yang tenang
45 Mencari Kirana
46 Bencana alam
47 Menemukan mu
48 Memulai kembali
49 Kapan Launching?
50 Memang puasa?
51 Ancaman Fahri
52 Pra First Night
53 Buka puasa
54 Siang panas
55 Mesin permainan
56 Keputusan Gavin
57 Rumah Baru
58 Buat Dedek Yuk!
59 Fahri dan Nia?
60 Hari pertama bekerja
61 Pesan apa?
62 Fahri keterlaluan!
63 Memenuhi keinginan istri
64 Akal-akalan Gavin
65 Apa yang terjadi?
66 Kehilangan
67 Kecantikan seorang istri
68 Pendarahan ringan
69 Mengandung
70 Kirana yang manja
71 Pemeriksaan Nia
72 Fahri Ngidam
73 Kepolosan Kirana
74 Berpikir keras
75 Kemarahan Kirana
76 Kecelakaan
77 Tak bisa diselamatkan
78 Sisi kesedihan Nia
79 Gadisnya?
80 Teringat padanya
81 Pertemuan sekian kalinya
82 Semakin terasa
83 Pengakuan hati Fahri
84 Cantik seperti mu
85 Aku mencintaimu!
86 Tawaran menantu
87 Lamaran yang ditolak
88 Mengurus pengganggu
89 Persetujuan
90 Hari Bahagia
91 Malam kepanasan
92 Masih rahasia
93 Mandi tapi gerah
94 Gejala awal
95 Kabar bahagia Nia
96 Welcome baby boy
97 Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98 Pak Fahri marah!
99 Obrolan abstrak
100 Papa Gavin manja
101 Penyesalan
102 Rengekan Dokter dingin
103 Gavin merengek lagi
104 Kecelakaan Nia dan Fahri
105 Putri kecil Mama
106 Hadiah menggiurkan
107 Kejutan untuk istri tercinta
108 Mau punya adik tidak?
109 Always love you (End)
110 Ekstra part 1
111 Ekstra part 2
112 Ekstra part (End)
113 CUAP-CUAP AUTHOR
114 Novel New Publish
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
Keputusan
3
Sup panas
4
Gadis kekanakan
5
Tidak Adil!
6
Serangan jantung
7
Mengalami Koma
8
Maaf harus ingkar!
9
Satu diantara dua pilihan
10
Kirana pingsan
11
Penjelasan Kirana
12
Fitting baju pengantin
13
H-1 pernikahan
14
Hari Pernikahan
15
Cemburu?
16
Tantangan Ibu mertua
17
Janji Kirana
18
Gavin Jahat!!
19
Membawakan makan siang
20
Gadis penggoda?
21
Fahri yang aneh
22
Masa lalu
23
Mengenang
24
Peringatan hari kematian
25
Menyerah atau bertahan?
26
Menceritakan
27
Pelukan hangat
28
Pengakuan
29
Kebenaran yang mengejutkan
30
Tetap bersama?
31
Menyusul suami
32
Kebakaran dan kehilangan
33
Kesadaran seorang Gavin
34
Melakukan lebih
35
Sama sama Cemburu
36
Tempat Spesial
37
Perawatan seorang istri
38
Tangisan Kirana
39
Aku lelah!
40
Aku akan menunggumu
41
Kepergian Kirana
42
Hari pertama
43
Rasa rindu keduanya
44
Hati yang tenang
45
Mencari Kirana
46
Bencana alam
47
Menemukan mu
48
Memulai kembali
49
Kapan Launching?
50
Memang puasa?
51
Ancaman Fahri
52
Pra First Night
53
Buka puasa
54
Siang panas
55
Mesin permainan
56
Keputusan Gavin
57
Rumah Baru
58
Buat Dedek Yuk!
59
Fahri dan Nia?
60
Hari pertama bekerja
61
Pesan apa?
62
Fahri keterlaluan!
63
Memenuhi keinginan istri
64
Akal-akalan Gavin
65
Apa yang terjadi?
66
Kehilangan
67
Kecantikan seorang istri
68
Pendarahan ringan
69
Mengandung
70
Kirana yang manja
71
Pemeriksaan Nia
72
Fahri Ngidam
73
Kepolosan Kirana
74
Berpikir keras
75
Kemarahan Kirana
76
Kecelakaan
77
Tak bisa diselamatkan
78
Sisi kesedihan Nia
79
Gadisnya?
80
Teringat padanya
81
Pertemuan sekian kalinya
82
Semakin terasa
83
Pengakuan hati Fahri
84
Cantik seperti mu
85
Aku mencintaimu!
86
Tawaran menantu
87
Lamaran yang ditolak
88
Mengurus pengganggu
89
Persetujuan
90
Hari Bahagia
91
Malam kepanasan
92
Masih rahasia
93
Mandi tapi gerah
94
Gejala awal
95
Kabar bahagia Nia
96
Welcome baby boy
97
Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98
Pak Fahri marah!
99
Obrolan abstrak
100
Papa Gavin manja
101
Penyesalan
102
Rengekan Dokter dingin
103
Gavin merengek lagi
104
Kecelakaan Nia dan Fahri
105
Putri kecil Mama
106
Hadiah menggiurkan
107
Kejutan untuk istri tercinta
108
Mau punya adik tidak?
109
Always love you (End)
110
Ekstra part 1
111
Ekstra part 2
112
Ekstra part (End)
113
CUAP-CUAP AUTHOR
114
Novel New Publish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!