H-1 pernikahan

Semua persiapan pernikahan telah dilakukan, tidak terasa besok adalah hari pernikahan antara dua orang yang dipaksa menikah dengan tujuan kebahagiaan. Hari ini kedua mempelai sudah melakukan ritual leluhur untuk tidak saling bertemu, atau biasanya disebut dengan pingitan.

Baik Gavin dan Kirana, keduanya tak perlu dipingit pun rasanya sudah enggan bertemu, terlebih lagi Gavin yang masih menolak keras perjodohan ini.

Acara digelar secara tertutup, hanya kerabat dan beberapa teman dekat yang hadir dan itu semua atas permintaan kedua mempelai pastinya. Acara akan di gelar di kediaman keluarga Andrian, meski digelar secara tertutup, tetapi persiapan harus tetap dilakukan dengan matang.

Jika dibawah sedang ada persiapan, dikamar justru ada sosok gadis cantik yang tengah duduk di dekat jendela, menatap rumah-rumah tetangga dengan pikiran yang terbang ke alam lain.

"Lo kenapa mau nikah muda, Ra?" tanya Nia, teman satu-satunya Kirana.

Kirana tertunduk, sesaat ia menarik nafas lalu membuangnya. "Karena gue harus nikah." Jawab Kirana tanpa menatap pada sahabatnya.

"Terus gimana sama cita-cita lo? suami lo pasti gendut, jelek dan botak, 'kan? lo gak takut?" cecar Nia seketika membuat Kirana melongo.

Kirana hampir saja tersedak air liurnya ketika mendengar penuturan sang sahabat tentang calon suaminya, bisa-bisa Nia mengira ia akan menikahi pria tambun padahal kenyataannya sulit untuk dijelaskan.

"Lo liat sendiri aja deh besok gimana suami gue, hati-hati suka!" balas Kirana diakhiri senyum miring.

"Dih, gak akan!" pungkas Nia dengan sudut bibir terangkat menunjukkan senyum jijik nya.

Sementara di tempat lain, rumah keluarga Pranaja. Mama Ayu berusaha mencegah Gavin yang ingin pergi mengingat besok hari pernikahannya dan anak itu justru mau tetap bekerja.

"Ma, pasien aku banyak!" tukas Gavin yang sudah sedikit kesal.

"Gavin! besok kamu nikah, masa mau kerja aja." Balas Mama Ayu tak kalah kesal.

"Biarkan dia, Ma. Dokter sibuk sepertinya pasti sudah ditunggu oleh banyak pasien," sahut Fahri yang sedang santai di ruang tamu.

"Gak bisa gitu, Ri. Besok adikmu ini akan menikah, kamu juga nanti akan seperti ini." Ujar Mama Ayu menjelaskan.

"Ma, aku harus berangkat. Aku janji akan pulang lebih awal!" ucap Gavin memohon.

Mama Ayu menghela nafas, andai saja ada sang suami dirumah ia pasti tak perlu sulit menahan Gavin, tetapi sayang Papa Raden masih bekerja di kantor.

"Ya sudah baiklah, jangan pulang diatas jam 5 sore!" ujar Mama Ayu mengacungkan jari telunjuknya di depan wajah Gavin.

Gavin mengangguk, ia kemudian mencium tangan Mama Ayu kemudian pergi meninggalkan rumah keluarga Pranaja.

Setelah kepergian Gavin, Fahri beranjak dari tempat duduknya, ia menghampiri sang Mama lalu merangkul Mama Ayu.

"Mama, seperti apa gadis yang dijodohkan oleh Gavin?" tanya Fahri penasaran.

Mama Ayu terkekeh. "Kepo ih!" jawab Mama Ayu lalu pergi tanpa memberi jawaban atas pertanyaan putranya.

***

Gavin baru sampai di rumah sakit, sebenarnya memang tidak ada pasien hari ini, tetapi ia ingin pergi untuk sekedar mencari celah tak memusingkan perjodohannya dan pernikahannya besok.

Gavin masih tak menyangka bahwa besok ia akan menikah, bahkan dengan gadis yang tidak dikenal sebelumnya. Sifatnya kekanakan dan selalu membuatnya jengkel.

"Kenapa harus aku!" geram Gavin berdecak sebal.

Tiba-tiba pintu diketuk, Gavin mempersilakan masuk yang ternyata adalah dokter ahli kulit yang selalu mencari dirinya.

"Dokter Manda, ada yang bisa saya bantu?" tanya Gavin dingin.

Manda tersenyum manis. "Tidak Dok, saya hanya ingin bertanya, selama dua hari kemana Anda?" tanya Manda dengan tutur kata dibuat selembut mungkin.

"Maaf, tapi saya tidak bisa menjawab pertanyaan anda." Jawab Gavin membuat oksigen seakan terbatas untuk dihirup Manda.

Wajah Manda pias, ia tersenyum canggung. "A-ahh iya saya lupa jika saya ada pasien, permisi Dok, maaf mengganggu waktunya." Pamit Manda merasa sudah kalah dengan hanya jawaban dari Gavin.

Gavin mengangguk kecil, ia bukan benci pada Manda, tetapi ia hanya tidak suka jika ada yang mencampuri urusan pribadinya apalagi selalu mengikutinya.

Besok dokter paling tampan di rumah sakit akan menikah dan tak ada satupun warga rumah sakit yang mengetahui hal itu karena Gavin yang enggan mempublikasikan soal pernikahannya yang tiba-tiba.

LIKE DAN KOMENNYA 🤗

BERSAMBUNG........................

Terpopuler

Comments

Rapa Rasha

Rapa Rasha

kmu bisa kmu kuat ara

2024-03-04

0

Yuniarti Yuni

Yuniarti Yuni

y Manda belum tau aja klau yg d depanya.ada tulisan AWAS CALONPENGANTIN...

2023-06-08

0

Wiwik Murniati

Wiwik Murniati

semangat kirana

2023-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Keputusan
3 Sup panas
4 Gadis kekanakan
5 Tidak Adil!
6 Serangan jantung
7 Mengalami Koma
8 Maaf harus ingkar!
9 Satu diantara dua pilihan
10 Kirana pingsan
11 Penjelasan Kirana
12 Fitting baju pengantin
13 H-1 pernikahan
14 Hari Pernikahan
15 Cemburu?
16 Tantangan Ibu mertua
17 Janji Kirana
18 Gavin Jahat!!
19 Membawakan makan siang
20 Gadis penggoda?
21 Fahri yang aneh
22 Masa lalu
23 Mengenang
24 Peringatan hari kematian
25 Menyerah atau bertahan?
26 Menceritakan
27 Pelukan hangat
28 Pengakuan
29 Kebenaran yang mengejutkan
30 Tetap bersama?
31 Menyusul suami
32 Kebakaran dan kehilangan
33 Kesadaran seorang Gavin
34 Melakukan lebih
35 Sama sama Cemburu
36 Tempat Spesial
37 Perawatan seorang istri
38 Tangisan Kirana
39 Aku lelah!
40 Aku akan menunggumu
41 Kepergian Kirana
42 Hari pertama
43 Rasa rindu keduanya
44 Hati yang tenang
45 Mencari Kirana
46 Bencana alam
47 Menemukan mu
48 Memulai kembali
49 Kapan Launching?
50 Memang puasa?
51 Ancaman Fahri
52 Pra First Night
53 Buka puasa
54 Siang panas
55 Mesin permainan
56 Keputusan Gavin
57 Rumah Baru
58 Buat Dedek Yuk!
59 Fahri dan Nia?
60 Hari pertama bekerja
61 Pesan apa?
62 Fahri keterlaluan!
63 Memenuhi keinginan istri
64 Akal-akalan Gavin
65 Apa yang terjadi?
66 Kehilangan
67 Kecantikan seorang istri
68 Pendarahan ringan
69 Mengandung
70 Kirana yang manja
71 Pemeriksaan Nia
72 Fahri Ngidam
73 Kepolosan Kirana
74 Berpikir keras
75 Kemarahan Kirana
76 Kecelakaan
77 Tak bisa diselamatkan
78 Sisi kesedihan Nia
79 Gadisnya?
80 Teringat padanya
81 Pertemuan sekian kalinya
82 Semakin terasa
83 Pengakuan hati Fahri
84 Cantik seperti mu
85 Aku mencintaimu!
86 Tawaran menantu
87 Lamaran yang ditolak
88 Mengurus pengganggu
89 Persetujuan
90 Hari Bahagia
91 Malam kepanasan
92 Masih rahasia
93 Mandi tapi gerah
94 Gejala awal
95 Kabar bahagia Nia
96 Welcome baby boy
97 Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98 Pak Fahri marah!
99 Obrolan abstrak
100 Papa Gavin manja
101 Penyesalan
102 Rengekan Dokter dingin
103 Gavin merengek lagi
104 Kecelakaan Nia dan Fahri
105 Putri kecil Mama
106 Hadiah menggiurkan
107 Kejutan untuk istri tercinta
108 Mau punya adik tidak?
109 Always love you (End)
110 Ekstra part 1
111 Ekstra part 2
112 Ekstra part (End)
113 CUAP-CUAP AUTHOR
114 Novel New Publish
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
Keputusan
3
Sup panas
4
Gadis kekanakan
5
Tidak Adil!
6
Serangan jantung
7
Mengalami Koma
8
Maaf harus ingkar!
9
Satu diantara dua pilihan
10
Kirana pingsan
11
Penjelasan Kirana
12
Fitting baju pengantin
13
H-1 pernikahan
14
Hari Pernikahan
15
Cemburu?
16
Tantangan Ibu mertua
17
Janji Kirana
18
Gavin Jahat!!
19
Membawakan makan siang
20
Gadis penggoda?
21
Fahri yang aneh
22
Masa lalu
23
Mengenang
24
Peringatan hari kematian
25
Menyerah atau bertahan?
26
Menceritakan
27
Pelukan hangat
28
Pengakuan
29
Kebenaran yang mengejutkan
30
Tetap bersama?
31
Menyusul suami
32
Kebakaran dan kehilangan
33
Kesadaran seorang Gavin
34
Melakukan lebih
35
Sama sama Cemburu
36
Tempat Spesial
37
Perawatan seorang istri
38
Tangisan Kirana
39
Aku lelah!
40
Aku akan menunggumu
41
Kepergian Kirana
42
Hari pertama
43
Rasa rindu keduanya
44
Hati yang tenang
45
Mencari Kirana
46
Bencana alam
47
Menemukan mu
48
Memulai kembali
49
Kapan Launching?
50
Memang puasa?
51
Ancaman Fahri
52
Pra First Night
53
Buka puasa
54
Siang panas
55
Mesin permainan
56
Keputusan Gavin
57
Rumah Baru
58
Buat Dedek Yuk!
59
Fahri dan Nia?
60
Hari pertama bekerja
61
Pesan apa?
62
Fahri keterlaluan!
63
Memenuhi keinginan istri
64
Akal-akalan Gavin
65
Apa yang terjadi?
66
Kehilangan
67
Kecantikan seorang istri
68
Pendarahan ringan
69
Mengandung
70
Kirana yang manja
71
Pemeriksaan Nia
72
Fahri Ngidam
73
Kepolosan Kirana
74
Berpikir keras
75
Kemarahan Kirana
76
Kecelakaan
77
Tak bisa diselamatkan
78
Sisi kesedihan Nia
79
Gadisnya?
80
Teringat padanya
81
Pertemuan sekian kalinya
82
Semakin terasa
83
Pengakuan hati Fahri
84
Cantik seperti mu
85
Aku mencintaimu!
86
Tawaran menantu
87
Lamaran yang ditolak
88
Mengurus pengganggu
89
Persetujuan
90
Hari Bahagia
91
Malam kepanasan
92
Masih rahasia
93
Mandi tapi gerah
94
Gejala awal
95
Kabar bahagia Nia
96
Welcome baby boy
97
Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98
Pak Fahri marah!
99
Obrolan abstrak
100
Papa Gavin manja
101
Penyesalan
102
Rengekan Dokter dingin
103
Gavin merengek lagi
104
Kecelakaan Nia dan Fahri
105
Putri kecil Mama
106
Hadiah menggiurkan
107
Kejutan untuk istri tercinta
108
Mau punya adik tidak?
109
Always love you (End)
110
Ekstra part 1
111
Ekstra part 2
112
Ekstra part (End)
113
CUAP-CUAP AUTHOR
114
Novel New Publish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!