Penjelasan Kirana

Kirana memegangi kepalanya yang masih terasa pusing, ia mencoba membuka mata dan menyesuaikan cahaya yang begitu terang sebab terlalu lama memejamkan matanya.

Kirana memposisikan duduk, tangannya masih setia memegangi kepalanya. "Awwwhhh…." rintih Kirana, perlahan matanya terbuka.

"Akhirnya kau sadar." Suara tak bersahabat itu lah yang pertama di dengar Kirana.

Kirana menoleh ke asal suara, ia terkejut melihat ada Gavin disana dengan tatapannya yang mengintimidasi.

"S-sedang apa kau disini?" tanya Kirana terbata.

Gavin tersenyum culas. "Sedang apa katamu? seharusnya aku yang bertanya sedang apa kau dikamar ku!" jawab Gavin dingin.

Kirana sontak membuka mata, ia seketika sadar bahwa disekelilingnya bernuansa dark grey yang terkesan dingin, siapa lagi pemiliknya juga bukan pria datar di depannya ini.

"Bagaimana bisa aku sampai kesini? apa kau menculikku?" tanya Kirana setengah berteriak.

"Menculikmu sama saja menyusahkan diri sendiri." Jawab Gavin mengejek.

Kirana berusaha turun dari ranjang, tetapi entah mengapa kakinya terasa begitu lemas sehingga ia berkahir jatuh terjerembab ke lantai.

"Aduhhhhh!!!!" suara Kirana mengaduh kesakitan.

Bersama dengan itu, pintu kamar terbuka. Gavin lantas berdiri ketika menyadari sang Mama yang kini menatapnya tajam.

"Kamu apakan Kirana, Gavin?!" tanya Mama Ayu seraya berjalan mendekati Kirana.

"Mama, aku bahkan tidak menyentuh seujung kuku pun." Jawab Gavin membela diri.

Kirana dibantu oleh Mama Ayu untuk kembali duduk di pinggir ranjang. "Aku gak apa-apa Tante, tadi cuma kepeleset aja." Ucap Kirana jujur, sungguh ini bukan karena ia ingin membela Gavin.

"Dengar kan Ma!" tuding Gavin merasa menang.

"Terus kenapa kamu tidak membantu Kirana, kenapa kamu justru hanya memperhatikan dia?" cecar Mama Ayu seketika membuat Gavin gusar.

"Mama, tak bisakah sekali saja jangan memojokkan ku?" tanya Gavin frustasi.

"Tidak usah banyak bicara, periksa Kirana sekarang!" tutur Mama Ayu.

Gavin merapatkan gigi-giginya, ia merasa ingin sekali marah terlebih lagi ketika melihat Kirana seakan menahan tawa karena sang Mama yang terus marah.

Gavin mengalah, ia segera memeriksa keadaan Kirana yang sudah lebih baik. Ketika memeriksa, tatapan Gavin terus saja terlempar ke arah Kirana dengan tatapan kesal sekaligus tajam.

Sementara yang ditatap hanya menahan tawa, entah mengapa melihat wajah Gavin yang tidak mampu melawan sang Mama menurutnya lucu.

"Kirana, kamu ganti baju ya. Tante sudah siapkan makan malam," tutur Mama Ayu dengan lembut.

"Tapi Tante, Mama dan Papa pasti mencari ku." Timpal Kirana khawatir dengan kedua orangtuanya.

"Mama kamu sudah tau kamu disini, setalah makan malam, Gavin akan mengantar mu ke rumah sakit." Balas Mama Ayu dengan lembut.

Kirana mengangguk kecil, sementara Gavin yang mendengar ucapan sang Mama lantas melotot. Ia berniat untuk protes, tetapi ia juga berpikir bahwa itu tak berguna karena ia yakin bahwa dirinyalah yang akan kalah dengan sang Mama.

"Tante tunggu di bawah ya." Tutur Mama Ayu menyodorkan paper bag berisi baju lalu pergi.

"Apa kau mau melihatku berganti pakaian?" tanya Kirana ketika Gavin hanya diam saja.

Gavin berdecak, ia segera pergi meninggalkan gadis menyebalkan itu.

***

Kirana tampak canggung untuk makan malam bersama keluarga Pranaja, meski ia sudah mengenal keluarga itu lama tetapi tetap saja ada rasa canggung.

"Kirana, bagaimana keadaanmu?" tanya Papa Raden mengisi kekosongan makan malam itu.

"Baik, Om." Jawab Kirana canggung.

"Kenapa canggung begitu, Nak?" tanya Papa Raden menyadari gadis yang akan menjadi menantunya itu.

"Belum terbiasa makan bersama orang Om." Jawab Kirana jujur.

Mama Ayu terkekeh. "Sebentar lagi kita juga jadi keluarga Sayang, saat kamu menikah dengan Gavin." Sahut Mama Ayu.

"Mama, berhenti membahasa pernikahan." Ucap Gavin dengan aura dinginnya.

"Kenapa? bukankah baik kalian menjadi saling mengenal jika terus membahas soal pernikahan." Balas Mama Ayu kemudian memasukkan potongan daging ke dalam mulutnya.

"Om dan Tante, sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan kepada kalian." Ucap Kirana mengakhiri makan malam nya yang masih tersisa.

"Iya, Nak. Katakan!" timpal Mama Ayu.

"Semuanya baik-baik saja kan?" tanya Papa Raden ikut menimpali gadis itu.

Kirana mengangguk. "Baik, Om. Aku hanya ingin mengatakan terima kasih karena sudah banyak membantu keluargaku." Jawab Kirana lirih.

"Aku tidak tahu bagaimana akan membalas kebaikan kalian, tetapi aku teringat dengan perjodohan itu. Mungkin itu belum cukup membayar kebaikan kalian, tetapi setidaknya hanya itu yang bisa aku berikan." Lanjut Kirana bahkan tanpa sadar tetesan air mata jatuh membasahi wajahnya.

Mama Ayu yang melihat itu lantas mendekati Kirana, ia peluk tubuh rapuh gadis cantik itu yang mana membuat tangisannya semakin pecah.

"Kamu ini bicara apa Kirana, kami ikhlas membantu keluargamu karena kami sudah lama berhubungan. Soal perjodohan, itu tidak ada hubungannya dengan bantuan kami, kami mau kamu menikahi Gavin karena kamu gadis yang baik." Ujar Papa Raden menjelaskan.

"Jadi jika kamu berpikir perjodohan itu demi balas budi, maka kamu salah Sayang. Kami menjodohkan Gavin dengan kamu karena kami tahu hanya kamu yang akan bisa membuatnya bahagia." Sambung Mama Ayu mengusap kepala Kirana lembut.

"Terima kasih, Om dan Tante. Aku janji akan menjadi istri yang baik untuk Gavin dan menantu untuk kalian." Lirih Kirana, ia tidak peduli pada Gavin yang sudah menatapnya dengan benci.

SABAR YA KIRANA, INDAH PADA WAKTUNYA KOK 🤗

BERSAMBUNG....................

Terpopuler

Comments

Rapa Rasha

Rapa Rasha

lanjut

2024-03-04

0

Maria Gabriela Windastuti (Winda)

Maria Gabriela Windastuti (Winda)

🥰

2023-10-24

0

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2023-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Keputusan
3 Sup panas
4 Gadis kekanakan
5 Tidak Adil!
6 Serangan jantung
7 Mengalami Koma
8 Maaf harus ingkar!
9 Satu diantara dua pilihan
10 Kirana pingsan
11 Penjelasan Kirana
12 Fitting baju pengantin
13 H-1 pernikahan
14 Hari Pernikahan
15 Cemburu?
16 Tantangan Ibu mertua
17 Janji Kirana
18 Gavin Jahat!!
19 Membawakan makan siang
20 Gadis penggoda?
21 Fahri yang aneh
22 Masa lalu
23 Mengenang
24 Peringatan hari kematian
25 Menyerah atau bertahan?
26 Menceritakan
27 Pelukan hangat
28 Pengakuan
29 Kebenaran yang mengejutkan
30 Tetap bersama?
31 Menyusul suami
32 Kebakaran dan kehilangan
33 Kesadaran seorang Gavin
34 Melakukan lebih
35 Sama sama Cemburu
36 Tempat Spesial
37 Perawatan seorang istri
38 Tangisan Kirana
39 Aku lelah!
40 Aku akan menunggumu
41 Kepergian Kirana
42 Hari pertama
43 Rasa rindu keduanya
44 Hati yang tenang
45 Mencari Kirana
46 Bencana alam
47 Menemukan mu
48 Memulai kembali
49 Kapan Launching?
50 Memang puasa?
51 Ancaman Fahri
52 Pra First Night
53 Buka puasa
54 Siang panas
55 Mesin permainan
56 Keputusan Gavin
57 Rumah Baru
58 Buat Dedek Yuk!
59 Fahri dan Nia?
60 Hari pertama bekerja
61 Pesan apa?
62 Fahri keterlaluan!
63 Memenuhi keinginan istri
64 Akal-akalan Gavin
65 Apa yang terjadi?
66 Kehilangan
67 Kecantikan seorang istri
68 Pendarahan ringan
69 Mengandung
70 Kirana yang manja
71 Pemeriksaan Nia
72 Fahri Ngidam
73 Kepolosan Kirana
74 Berpikir keras
75 Kemarahan Kirana
76 Kecelakaan
77 Tak bisa diselamatkan
78 Sisi kesedihan Nia
79 Gadisnya?
80 Teringat padanya
81 Pertemuan sekian kalinya
82 Semakin terasa
83 Pengakuan hati Fahri
84 Cantik seperti mu
85 Aku mencintaimu!
86 Tawaran menantu
87 Lamaran yang ditolak
88 Mengurus pengganggu
89 Persetujuan
90 Hari Bahagia
91 Malam kepanasan
92 Masih rahasia
93 Mandi tapi gerah
94 Gejala awal
95 Kabar bahagia Nia
96 Welcome baby boy
97 Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98 Pak Fahri marah!
99 Obrolan abstrak
100 Papa Gavin manja
101 Penyesalan
102 Rengekan Dokter dingin
103 Gavin merengek lagi
104 Kecelakaan Nia dan Fahri
105 Putri kecil Mama
106 Hadiah menggiurkan
107 Kejutan untuk istri tercinta
108 Mau punya adik tidak?
109 Always love you (End)
110 Ekstra part 1
111 Ekstra part 2
112 Ekstra part (End)
113 CUAP-CUAP AUTHOR
114 Novel New Publish
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
Keputusan
3
Sup panas
4
Gadis kekanakan
5
Tidak Adil!
6
Serangan jantung
7
Mengalami Koma
8
Maaf harus ingkar!
9
Satu diantara dua pilihan
10
Kirana pingsan
11
Penjelasan Kirana
12
Fitting baju pengantin
13
H-1 pernikahan
14
Hari Pernikahan
15
Cemburu?
16
Tantangan Ibu mertua
17
Janji Kirana
18
Gavin Jahat!!
19
Membawakan makan siang
20
Gadis penggoda?
21
Fahri yang aneh
22
Masa lalu
23
Mengenang
24
Peringatan hari kematian
25
Menyerah atau bertahan?
26
Menceritakan
27
Pelukan hangat
28
Pengakuan
29
Kebenaran yang mengejutkan
30
Tetap bersama?
31
Menyusul suami
32
Kebakaran dan kehilangan
33
Kesadaran seorang Gavin
34
Melakukan lebih
35
Sama sama Cemburu
36
Tempat Spesial
37
Perawatan seorang istri
38
Tangisan Kirana
39
Aku lelah!
40
Aku akan menunggumu
41
Kepergian Kirana
42
Hari pertama
43
Rasa rindu keduanya
44
Hati yang tenang
45
Mencari Kirana
46
Bencana alam
47
Menemukan mu
48
Memulai kembali
49
Kapan Launching?
50
Memang puasa?
51
Ancaman Fahri
52
Pra First Night
53
Buka puasa
54
Siang panas
55
Mesin permainan
56
Keputusan Gavin
57
Rumah Baru
58
Buat Dedek Yuk!
59
Fahri dan Nia?
60
Hari pertama bekerja
61
Pesan apa?
62
Fahri keterlaluan!
63
Memenuhi keinginan istri
64
Akal-akalan Gavin
65
Apa yang terjadi?
66
Kehilangan
67
Kecantikan seorang istri
68
Pendarahan ringan
69
Mengandung
70
Kirana yang manja
71
Pemeriksaan Nia
72
Fahri Ngidam
73
Kepolosan Kirana
74
Berpikir keras
75
Kemarahan Kirana
76
Kecelakaan
77
Tak bisa diselamatkan
78
Sisi kesedihan Nia
79
Gadisnya?
80
Teringat padanya
81
Pertemuan sekian kalinya
82
Semakin terasa
83
Pengakuan hati Fahri
84
Cantik seperti mu
85
Aku mencintaimu!
86
Tawaran menantu
87
Lamaran yang ditolak
88
Mengurus pengganggu
89
Persetujuan
90
Hari Bahagia
91
Malam kepanasan
92
Masih rahasia
93
Mandi tapi gerah
94
Gejala awal
95
Kabar bahagia Nia
96
Welcome baby boy
97
Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98
Pak Fahri marah!
99
Obrolan abstrak
100
Papa Gavin manja
101
Penyesalan
102
Rengekan Dokter dingin
103
Gavin merengek lagi
104
Kecelakaan Nia dan Fahri
105
Putri kecil Mama
106
Hadiah menggiurkan
107
Kejutan untuk istri tercinta
108
Mau punya adik tidak?
109
Always love you (End)
110
Ekstra part 1
111
Ekstra part 2
112
Ekstra part (End)
113
CUAP-CUAP AUTHOR
114
Novel New Publish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!