Double Date

Setelah mengantongi izin dari kakak Lita, kini tinggal menyiapkan mental kalau-kalau Lita menolak di ajak jalan-jalan.

" Lit, jalan-jalan yuk?" Ajak Raka, Lita yang sedang ngemil di dapur terkejut.

" Udah di izinin sama Bang Haris?" Tanya nya,

" Udah kok." Jawab Raka sambil tersenyum manis.

" Lita mau pake banget, nonton yuk kak." Usul Lita dengan semangat 45 nya.

" Boleh nonton apa?" Tanya Raka dengan sumringah.

" Drakor ya, Lita suka banget." Jawab Lita, tak hanya istri atasan nya saja yang suka nonton drakor, gadis impian nya juga pecinta drakor.

" Yaudah hayu. Otewe?" ucap Raka.

" Tunggu dulu, Lita mau ganti baju dulu." Ucap Lita lalu berlari ke lantai dua, tempat kamar nya berada.

Raka senyum-senyum sambil menunggu Lita turun, dan sukses mendapat jitakan keras dari Haris.

" Sakit bego, Lu kenapa sih maen jitak aja." Gerutu Raka, sambil mengusap-usap kepala yang di jitak Haris.

" Lu gila ya? Senyam-senyum gak jelas." Ucap Haris kesal.

" Iya gue gila karena adek Lu, puas?" Jawab Raka sinis.

" Cihh, ampuh banget ya pesona adek gue hingga membuat seorang Raka playboy cap serutan jagung bertekuk lutut." Ucap Haris sambil tertawa.

" Bisa gak sih, Lu ganti tuh julukan gue. Gue dah tobat jadi playboy." Ucap Raka serius.

" Lu beneran serius ma Adek gue, Ka?" Tanya Haris tak kalah serius nya.

" Nanti gue jawab, gue mau maen dulu ama adek lu. Eh! Maksud gue jalan-jalan bro, sorry salah ucap." Ledek Raka, karena sudah melihat perubahan mimik wajah Haris.

" Awas aja lu kalau macem-macem, gue gak becanda ya." Ucap Haris, tatapan mata nya menajam. Sebenarnya Raka sedikit takut, tapi berusaha menutupi nya. Bagaimana pun cara nya, Lita harus menjadi miliknya.

" Kak ayo pergi." Ucap Lita, keasikan ngobrol jadi gak sadar kalo bidadari udah turun.

" Yuk, Ris gue pergi dulu ya." Pamit Raka pada Haris.

" Ya, hati-hati. Pulang nya jangan kemaleman, jam 9 harus udah di rumah." Ucap Haris tegas.

" Lebih dikit gapapa kan bang?" Ucap Lita mencoba bernegosiasi dengan abang nya.

" Gak, harus tepat." Tapi Haris tetap dengan pendirian nya, dan berhasil membuat Lita kesal sekesal kesal nya.

Lita dengan cepat memegang tangan Raka dan menarik nya cukup kasar, maklum lah ya. Lita kan lagi marah sama abang nya🤭

Tapi lain lagi dengan Raka, dia sudah berbunga-bunga hanya karena Lita memegang tangan nya duluan.

" Maafin Lita narik tangan kakak tadi, Lita kesel. Abang Haris itu terlalu posesif sama Lita." Keluh Lita saat sudah masuk mobil dan memasang seatbelt.

" Dia ngelakuin itu karena dia sayang sama kamu Lit, dia menjaga kamu." Ucap Raka, sesekali dia melirik ke arah Lita dan kembali fokus mengemudi.

" Iya tapi kan Lita udah dewasa, Lita bisa ngelindungin diri Lita sendiri. Lita udah tau mana yang salah dan benar, gak mungkin Lita gak bisa bedain hal itu." Ucap Lita menggebu-gebu.

" Dia abanh mu Lit, kalau kakak punya adik kakak juga akan ngelakuin hal yang gak jauh beda sama Abang mu." Ucap Raka, dia berusaha menasehati Lita. Walaupun dia tau, berurusan dengan gadis abg cukup melelahkan karena mereka takkan mau kalah.

" Iya deh terserah kakak aja." Ucap Lita kesal, dia menekuk kedua tangan nya di perut.

" Lit, jangan marah ya. Kita kan mau jalan-jalan, lampiasin kekesalan mu sama makanan atau apa gitu ya." Bujuk Raka, cara ini pasti berhasil

" Iya kak." Jawab Lita langsung mengubah mimik wajahnya dari kesal menjadi berbinar cerah.

Tak lama, akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan. Mall terbesar di kota ini, keadaan nya sangat ramai.

Tapi saat di parkiran, dia malah terkejut karena melihat atasan beserta istri nya juga ada di mall ini.

" Raka?" Ucap Sang Atasan.

" E-ehh iya pak, Bapak disini?" Tanya Raka berbasa-basi.

" Sudah tau saya disini pake nanya, ngapain kamu disini?"

" Heheee, biasa lah Pak, ngajakin nonton sambil jalan-jalan." Ucap raka sambil nyengir.

" Ohh, jadi ini gadis yang kamu bilangin itu?" Ucap Atasan Raka, Tuan Elgar Wijaya.

" I-iya pak." Jawab Raka, dia cukup gugup karena terciduk sedang berpacaran oleh atasan nya sendiri. Eh! Calon kali, kan belum resmi.

" Kamu bilang mau nonton? Barengan aja kalo gitu, mau nonton drakor kan?" Tebak sang atasan.

Raka tak langsung mengiyakan tawaran sang atasan, karena khawatir Lita takan setuju dan tidak merasa nyaman.

Lita hanya mengangguk mengiyakan, seketika dia menjadi pendiam jika dengan orang lain yang tidak dia kenal.

" Baik Pa, saya mau." Ucap Raka

" Yasudah ayo masuk." Ajak atasan Raka itu.

" Heii, kau menuruti perintah ku? Baguslah, secepatnya resmikan hubungan kalian Raka." Bisik atasan nya, dari awal dia yang menyuruh Raka untuk lebih berani.

" Baik pak, saya sedang memperjuangkan cinta saya." Jawab Raka sambil tersenyum.

Atasan nya tak menyahut lagi, dan berjalan mendahului Raka.

" Rasa nya seperti double date." Ucap istri sang atasan. Lita hanya mesem-mesem, karena malu kalau ikut nimbrung.

Saat di dalam bioskop dan film sudah di putar, Raka baper melihat kemesraan atasan nya itu bersama istri nya. Ingin rasa nya juga, meminta Lita menggelayut manja di lengan nya. Tapi apalah daya, saat ini dia dan Lita hanya ada kecanggungan.

" Argghhhhh.... " Ucap Lita, tak sengaja dia memeluk ku saat melihat adegan kecelakaan parah dalam film yang sedang di putar.

Secara refleks Raka membalas pelukan Lita, kesempatan yang bagus takkan di sia-sia kan begitu saja kan?

" Ehemmm, adegan nya udah berlalu lit." Ucap Raka, berdehem untuk menyadarkan Lita agar melepaskan pelukan nya.

Sebenarnya Raka ingin memeluk Lita lama, hanya saja detakan jantung nya tak bisa di kondisi kan. Selain itu debaran nya semakin hebat, membuat Raka sesak.