Hari ini Raka mendapat nasihat dan petuah dari ahli nya, Sang Bos menasehati agar lebih berani mendekatkan diri dengan gadis pujaan hati nya.
Tapi sebelum merebut hati gadis nya, Raka harus lebih dulu merebut hati kakak nya. Sudah terlihat dari gaya bicara dan sikap ketus nya, kalau Haris tak menyukai nya saat Raka membahas Adiknya, Lita.
Seperti yang Haris katakan, kalau Raka adalah playboy cap serutan jagung. Itu benar ada nya, Raka sering berganti perempuan dengan berbagai macam. Ada yang feminim, matre, culun, tante-tante genit, sampai anak sekolahan.
Hal itu tak luput dari pengamatan seorang Haris, dia tau semua nya. Walaupun Raka jarang mampir ke rumah nya, tapi komunikasi antara mereka sangat baik. Sahabat rasa saudara, ya kan?
Oleh karena itu Haris tak terlalu menanggapi obrolan nya bersama Raka, selain karena Raka playboy Haris di pikir Lita masih terlalu kecil untuk sakit hati. Padahal nyata nya dia pernah kecolongan, Adiknya berpacaran back street.
Hingga dia patah hati dan hampir depresi, dan semenjak itu Lita tak pernah dekat lagi dengan laki-laki mana pun. Walau tepat nya mungkin bukan Haris yang kecolongan, tapi kedua orang tua nya. Karena saat itu terjadi, Lita masih tinggal bersama Ibu nya di luar kota.
Seperti biasa, sehabis pulang ngantor Raka pasti pergi ke rumah Haris. Tekad nya sudah bulat untuk merebut hati calon kakak ipar nya itu, karena menurut sang atasan, sebelum mendapat kan hati sang gadis pujaan dia harus lebih dulu merebut hati kakak nya dan itu adalah tantangan untuk Raka.
" Ngapain Lu kesini?" Tanya Haris ketus, dia sedang fokus membaca koran di teras rumah nya.
" Biasa lah, maen aja lah." Jawab Raka, sambil nyengir.
"Bawa apa Lu?" Tanya Haris, gak kakak gak adik sama aja, kalo liat makanan pasti seneng bukan kepalang.
" Martabak, bakso sama boba." Jawab Raka.
" Mau dong kak." Ucap Seseorang dari dalam rumah, pakaian rumahan nya semakin membuat hati Raka berdesir kuat.
Bagaimana tidak? Dia memakai hotpants yang memperlihatkan kaki jenjang putih nan mulus nya dan tengtop yang cukup ketat, dan itu sukses membuat Raka terpana.
Bahkan tanpa make up pun Lita sudah sangat cantik alami, di tambah rambut panjang yang ia kuncir kuda membuat leher nya bebas ter ekspos.
" Usap tuh iler, jorok amat." Ucap Haris, memecah lamunan nya.
Raka gelagapan, malu setengah mati kalo iya dia ileran di depan calon pacar.
" Masuk Lu, mao bediri sampe kapan?" Tanya Haris, entah sejak kapan dia masuk ke dalam. Mungkin saat Raka sibuk melamunkan Lita.
Raka hanya nyengir mendengar sindiran sahabat nya, Eh! calon kakak ipar.
" Kak, Lita mau bakso nya dong." Ucap Lita sambil membawa tiga buah mangkuk.
" Iya nih, cukup untuk kita bertiga." Jawabku, menyerahkan bungkusan plastik itu pada Lita.
Dengan cekatan, Lita memindahkan bakso beserta kuah nya ke dalam mangkuk. Hal itu tak luput dari penglihatan seorang Raka, dia sudah tergila-gila dengan gadis kecil adik sahabat nya itu.
Selain cantik, dan perhatian. Lita juga gadis yang humoris, dan itu menjadi poin plus untuk Raka.
" Melamun mulu kak, kenapa sih? Nih baso nya udah Lita siapin." Ucap Lita dengan nada kesal, pasal nya Raka dari tadi hanya bengong saja.
Lagi-lagi Raka salting di buat nya, salah nya sendiri kok jadi tukang bengong.
Bahkan saat sedang memakan bakso nya, Raka sesekali mencuri pandang ke arah Lita dan beberapa kali terciduk oleh Haris.
" Makan aja yang fokus Lu." Ucap Haris ketus.
" Yaelah Elu, pelit amat liat dikit mah boleh kali." jawab Raka tak kalah ketus. Lita yang berada di antara kedua pria itu, hanya mengernyit bingung. Ada apa dengan kedua pria itu, tak mau ambil pusing. Lita lalu fokus kembali pada bakso nya yang sisa sedikit.
" Masih mau Lita?" Tanya Raka, melihat bakso dalam mangkuk Lita hanya tinggal kuah nya saja.
" Heheee, boleh kak?" Tanya Lita sambil cengengesan.
" Boleh, sok ambil." Ucap Raka, sengaja memang dia membawa 4 bungkus bakso. Setau nya gadis impian nya itu sangat hobi makan.
" Makasih kak." ucap Lita sambil tersenyum dan mulai membuka bungkusan bakso kedua nya.
" Makan teroossss, diet dikit napa. Gendut nanti Dek." Gerutu Haris, melihat adiknya sangat lahap padahal ini adalah mangkuk kedua nya.
" Gapapa kok Lit, makan aja yang banyak. Gak perlu diet-diet, kalo pria yang beneran tulus sama kamu pasti nerima kamu apa ada nya, gak bakalan liat fisik, tapi hati nya." Ucap Raka.
" Tuh dengerin, abang ini kenapa sih? Lita susah makan di omelin, Lita doyan makan juga di omelin, jadis serba salah." ucap Lita dengan wajah cemberut nya, membuat Raka gemas. Andai saja tak ada Haris, pasti dia sudah mencubiti pipi cabi Lita.
" Sejauh ini Lu gak pernah susah makan kali." Jawab Haris, dan Lita hanya tersenyum jahil.
" Gapapa lah bang, kalo pun Lita berubah jadi gemuk. Jodoh udah ada di tangan author." Jawab Lita.
" Iya lah terserah Elu aja. Gue kenyang." Ucap Haris berlalu dari meja dan pergi ke ruang tamu.
" Kebiasaan kalo habis makan bekas nya gak di simpen ke tempat nya, mana gak di cuci lagi." Gerutu Lita, tapi mulutnya masih fokus memakan bakso nya.
" Kakak aja yang cuci ya?" Tawar Raka,
" Gak usah kak, Lita aja. Makasih bakso nya, sering-sering bawa makanan ya. heheee" ucap Lita sambil tertawa pelan.
" Okeh, mau pesan apa? Besok kalo kakak kesini, kakak bawain." Ucap Raka.
" Ahh Lita mah apa aja suka, pasti di makan kok. Lita pemakan semua nya, asal jangan batu sama kayu aja." Ucap Lita lagi.
" Iya deh, kakak mau ke depan ya nyusulin abang mu." Pamit Raka, Lita hanya mengangguk saja karena mulut nya penuh dengan bakso, sampai pipi nya menggembung.
" Ris." Panggil Raka, yang di panggil hanya melirik sebentar lalu kembali fokus pada laptop nya.
" Napa lu?" Tanya Haris.
" Kalo gue ngajakin Lita jalan-jalan boleh gak?" Tanya Raka tanpa ragu.
" Ngapain Lu?" Tanya Haris lagi.
" Maen aja refreshing gitu." Jawab Raka santai.
" Kalo Lita mau pergi ama Lu, yaudah sana. Tapi jangan malem banget pulang nya." Jawab Haris.
" Beneran lu?" Tanya Raka,cukup tak percaya ternyata Haris mengizinkan nya semudah itu.
" dengan satu syarat." Ucap Haris lagi.
" Apaan?" Tanya Raka penasaran.
" Lu gak boleh macem-macem ama adek gue." Ucap Haris tegas.
" Dengerin ya Ris, gue gak mungkin macem-macem ama adek Lu. Niatnya juga gue cuma pengen ngajakin Lita maen, udah itu aja." Ucap Raka.
" Gue gak bakalan rusak adek Lu, Lu bisa pegang kata-kata gue." Ucap Raka.
" Okeh, gue pegang kata-kata Lu. Awas aja Lu." Ucap Haris memperingati.
🌻🌻🌻🌻
Maaf ya, hari ini author hanya up satu kali di novel yang satu nya juga sama. Mood author belum membaik.☺️
**Maaf kalo banyak typo ya☺️
Jangan lupa kasih dukungan dan semangat buat author dengan like, komen, vote, dan follow akun author. happy reading❤️**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Istrinya Jungkook🌻
iya dong, Lita nya juga gak bakal mau kalau Raka nya gak berjuang🤭🤭
2021-12-23
1
Alsya Frizal
banyak berjuang dong raka
2021-12-23
1
Istrinya Jungkook🌻
iya dong, harus berjuang kalo masalah hatii🤭 pengalaman author sih🤣
2021-09-29
0