Mencintai Adik Sahabatku
Raka Perwira, seorang pria tinggi nan gagah. Tipe impian para gadis, tapi hanya pada orang tertentu saja dia bersikap hangat, selebihnya dia dikenal dingin dan angkuh.
Raka memiliki sahabat, mereka berteman sejak SMA dulu. Sifat nya juga tak jauh dari Raka, dia juga galak dan dingin. Mungkin itu alasan nya kenapa mereka bisa berteman, karena karakter nya sama.
Haris Permana Atmaja, putra sulung dari keluarga Atmaja. Dia adalah satu-satunya nya orang yang bisa akrab dengan Raka. Haris mempunyai seorang adik perempuan.
Hanya saja, dari sejak SMP dulu adiknya itu ikut dengan Ibunya di luar kota. Tapi saat ini kedua orang tua nya sudah pergi, jadi dia harus pulang dan tinggal bersama kakaknya, Haris.
Dia Arlita Bella Atmaja, putri kedua dari keluarga Atmaja. Usia nya baru menginjak 20 tahun, dia gadis yang manis dan cantik. Hanya saja dia tertutup jika soal hati, karena penghianatan kekasih nya dulu, membuat nya trauma untuk menjalin sebuah hubungan.
Sebuah peristiwa membuat Raka bertemu Lita, dan mulai menyimpan hati pada nya. Jika pada gadis lain, dia akan bersikap dingin dan acuh lain hal nya kepada Lita. Dia akan bersikap lembut dan menjelma menjadi pria hangat, sangat mencurigakan ya?
Orang tua Raka tinggal di luar Negeri, walaupun Raka tergolong orang yang serba berkecukupan, tapi dia tak ingin mengandalkan kekayaan orang tua nya. Dia memilih bekerja bersama orang lain, di banding harus mengelola usaha orang tua nya sendiri.
Saat ini Raka bekerja di sebuah perusahaan AM Group, menjadi sekretaris yang merangkap jadi asisten pribadi sang manager.
Semenjak Lita tinggal bersama Haris, Raka jadi lebih sering bertamu ke rumah Haris dengan berbagai alasan. Walaupun dia punya rumah, tapi dia jarang pulang ke rumah nya itu. Untuk apa? Hanya ada bibi ART, tak ada sambutan hangat seorang Ibu di rumah itu. Dan karena alasan itu lah Raka memilih tinggal di apartemen.
Setidaknya suasana di apartemen sedikit berbeda dengan rumah, walaupun sama-sama sendiri.
" Ngelamun Oyy." Ucap Haris dengan menepuk bahu Raka. Saat ini Raka sedang di rumah sahabat nya, Haris.
" Sorry dah.." Ucap Raka cengengesan.
" Dah pulang kerja Lu?"
" Lahh Elu make nanya, maka nya gue disini ya berarti udah pulang dong." Jawab Raka ketus.
" Hhaahaa, iya ya. Gue Lupa Bro."
" Lita kemana?" Tanya Raka.
" Maen kayak nya." Jawab Haris. Raka hanya membulatkan bibir nya.
" Lu gak mau pergi ketemu orang tua Lo, Ka? Ini udah hampir setaun loh." Celoteh Haris, beginilah jika dia bersama Raka, Haris akan cerewet karena tau keadaan sahabat nya itu.
" Males gue, kalo pun iya mereka kangen sama gue mereka aja yang pulang." Jawab Raka.
" Itu sih terserah Lu aja, gue cuma ngingetin." Ucap Haris.
" Si Lita dah punya pacar belum?" Tanya Raka.
" Setau gue tuh dia cuma temenan aja sih, emang kenapa? Jangan bilang lu naksir adek gue?" Ucap Haris.
" Nanya aja kali, posesif amat." Gerutu Raka.
" Gue tau Adek gue cantik, tapi dia masih kecil bro."
" Yaelah, kalo sama gue dia cuma beda 6 tahun aja kali. Gue gak ketuaan kok buat adek lu." Raka menggoda Haris, sudah tau Haris sangat menjaga Adik nya.
Haris hanya diam tak membalas ucapan Raka.
" Bos Lu baik gak?" Tanya Haris setelag beberapa menit hanya diam.
" Baik pake banget dong." Jawab Raka.
" Udah tua?" tanya Raka kepo.
" Apaan sih, Pak Elgar masih muda anjay. Umur nya mudaan dia." Jawab Raka.
" Seriusan?" Tanya Haris.
" Lo liat nih, ini bos gue." Ucap Raka, sambil menyodorkan ponsel nya yang menampilkan foto atasan nya.
" Busettt, ganteng bangett." Ucap Haris heboh.
" Nah, baru Lu percaya kan?" Ucap Raka sambil mengambil ponsel nya dari tangan Haris yang masih asik memandang foto atasan Raka.
" Udah punya bini?" Tanya Haris, jiwa ke kepoan nya mulai meronta.
" Udah lah, udah punya anak juga. Denger-denger sih sekarang Bu Mira lagi hamil lagi anak ke dua." Jawab Raka.
" Ada ya orang seganteng itu, beruntung Lo liat dia setiap hari." Ucap Haris.
" Iya, bos gue mah paket komplit. Udah ganteng, masih muda, baik dan ramah." Celoteh Raka.
Obrolan itu terhenti saat pintu utama terbuka, seorang gadis cantik masuk dengan wajah kuyu nya.
" Dari mana dek?" Tanya Haris, pada adiknya yang baru saja pulang.
" Dari kampus lah bang, dari mana lagi?" Jawabnya pelan.
" Kok sore amat?" Tanya Haris lagi.
" Ada bimbingan, udah ah Lita mau mandi terus tidur."
" Makan dulu dek, Raka bawain ayam goreng kremes tuh di meja." Ucap Haris.
" Oke, kalo gitu Lita makan aja dulu." Ucap nya ceria, dan berlari menuju dapur. Memang Raka selalu membawa makanan berat atau sekedar cemilan, malu lah bertamu ke rumah orang dengan tangan kosong, ya kan?
" Gitu lah adek gue, denger aja makanan pasti langsung ceria."
" Gapapa dong, cewe emang mood nya kan makanan." Ucap Raka tertawa pelan.
" Jangan ngomongin Lita ya." Teriak Lita dari dapur.
" Aduhh, kedengeran lagi." Ucap Raka.
" Telinga adek gue emang ter the best sih." Ucap Haris dengan nada bangga.
" Kalo gue punya adek, rame kayak nya." Ucap Raka, walau dengan nada bercanda. Tapi terlihat dari tatapan mata nya yang sendu, dia pasti kesepian dan Haris tau itu.
" Lahh elu, jangan melow lah. Ada gue buat Lu, tenang aja. " Ucap Haris, dia menepuk bahu Raka.
" Gue tau Lu kesepian, Lu kecewa sama orang tua Lu. Tapi Lu gak boleh benci sama mereka, mau seburuk apa pun, mereka tetep orang tua Lu." Ucap Haris menasehati.
" Ya gue tau Ris, tapi gak ada kah sedikit waktu buat gue? Walau pun gue udah dewasa tapi tetep aja, gue butuh cerita sama orang tua gue. Gue gak punya sandaran rasa nya." Ucap Raka sendu.
" Lu beruntung, kedua orang tua Lu masih ada. Lah gue? Mau nangis meraung-raung pun percuma, mereka gak akan hidup lagi." Ucap Haris, tersirat kesedihan juga pada kata-kata nya.
" Sorry ya, gue dah buat lu sedih." Ucap Raka.
" No problem, gue dah ikhlas sama yang udah terjadi. Sekarang yang terpenting, gue harus jaga adik gue semampu gue. Sebelum ada yang gantiin posisi gue." Ucap Haris.
" Elu emang abang ter the best sih." Ucap Raka.
" Ya iya lah harus, kalo kelakuan gue kayak bangsat, nanti adek gue ngikutin gue gimana? Malu dong." Ucap Haris, dan membuat kedua nya tergelak.
Hal itu tak luput dari penglihatan Lita, sebenarnya dia sudah selesai makan dan akan pergi ke kamar. Tapi ketika mendengar celotehan kakak dan sahabatnya itu, membuat nya mengurungkan niat dan memilih menguping di balik tembok.
" Akhirnya Abang punya orang untuk menceritakan seluruh keluh kesah yang abang rasakan, Lita seneng abang lebih terbuka tentang perasaan abang." Gumam Lita sambil tersenyum manis.
🌹🌹🌹
**Haii, othor kembali dengan cerita baru😁 Maaf kalo banyak typo, harap di maklumi ya☺️
Jangan lupa kasih dukungan dan semangat buat author dengan like, komen, vote, dan follow akun author. happy reading❤️**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Ayu Setia
mampir kesini,,thor
seru kayaknya ,👌
2022-07-14
1
Liu Zan
sumpah thor q baru nemu novel lu.. udah kelar selikihan berondong. ini baru baca lagi.. ketagihan 😁 hehe. semngat thor. n sehat slalu .aminn
2022-07-10
1
NUR(V)
Hai kak aku mampir....
2022-01-25
1