Chapter 20

Di tempat lain, dengan perasaan gusar Alex membawa mobilnya. Ia mengkhawatirkan Salsa namun ia juga berat meninggalkan Bian. Ia takut terjadi sesuatu pada gadis itu, bagaimana pun Bian tak pernah dibiarkan sendiri.

Alex memang tengah dalam perjalanan menuju pulang namun fikiran nya masih tertinggal. Ia menyesalkan keputusan Bianca yang tak mau ikut dengan nya. Namun ia juga tak bisa menyalahkan gadis itu sepenuh nya, benar apa yang Bianca katakan ia tak bisa memvonis penting atau tidak nya suatu urusan bagi orang lain.

Bayangan Bianca dan Salsa bergantian memenuhi otaknya. Beberapa kali Alex memukul stir dan berteriak berharap bisa mengurangi kegusaran nya.

Setelah 3 jam berlalu Alex akhirnya tiba. Ia termenung sejenak, karena terlalu panik ia tak sempat menanyakan Salsa berada di rumah sakit mana.

Alex segera meraih ponselnya membuka nomor kekasih nya dan mulai menelfon. Setelah menunggu akhirnya telfon nya kini tersambung.

"Babe, uda di mana?" tanya Salsa manja.

"Aku uda sampe, kamu di rumah sakit mana?"

"Aku uda di apartemen" Jawab Salsa masih dengan manjanya, Kening Alex berkerut heran karena Salsa sudah tidak berada di rumah sakit.

"Kamu abis kecelakaan kenapa sudah pulang?" Tanya Alex tak bisa menutupi rasa heran nya.

"Nanti aku ceritain babe, buruan ke sini ya"

Ucap gadis itu.

Alex mematikan sambungan telfon kemudian melajukan mobilnya menuju apartemen Salsa. Kini perasaan khawatir pada Bianca lebih mendominasi.

15 menit kemudian Alex sampai tujuan, ia segera memarkirkan mobilnya lalu bergerak menuju lift untuk segera menuju unit Salsa.

"Bagian mana yang sakit babe?" Alex menatap tubuh Salsa dari atas sampai ke bawah ketika pintu apartemen gadis itu terbuka menampakkan sosok Salsa. Di luar dugaan gadis itu terkekeh yang membuat Alex dilanda kebingungan.

"Prank sayang" Ucapnya yang membuat Alex semakin menatap heran pada Salsa.

"Maksud kamu?"

"Iya aku cuma ngeprank kamu, ingin tahu seberapa besar rasa peduli serta rasa cinta kamu ke aku. Ternyata kamu benar-benar cinta sama aku, aku terharu sekali sayang" Salsa mengecup pipi Alex dan memeluknya Erat. Sementara Alex hanya terpaku, berusaha mencerna ucapan Salsa.

"Sayang kok diam aja?" Salsa melepaskan pelukan nya lalu menarik Alex untuk masuk ke dalam apartemen nya.

"Jadi maksud nya kamu bohong? kamu nggak kecelakaan?" Alex berusaha memastikan.

"Iya, aku bohongin kamu. Yeayy aku berhasil" Ucap Salsa sambil tersenyum lebar.

"Kamu bohong, berpura-pura kecelakaan cuma mau menguji seberapa besar rasa cinta aku ke kamu?"

Salsa mengangguk dengan bangga.

Emosi Alex terasa memuncak hingga ke ubun-ubun. Namun Alex berusaha meredam nya dengan menggenggam tangan nya dengan kuat.

"Kamu tau aku pulang malam-malam dengan kecepatan tinggi hanya untuk menemui kamu yang sedang mengerjai ku?" Suara Alex bergetar menahan amarahnya. Salsa sedikit menciut, ia sadar ia sudah sangat keterlaluan.

"Tanpa kamu uji harus nya kamu bisa merasakan betapa besar rasa cinta aku ke kamu, jika ada yang harus diragukan itu justru kamu Salsa! Kamu yang berulang kali menolak saat aku menawarkan keseriusan. Dan kamu melakukan hal konyol ini untuk mengukur seberapa besar cinta aku ke kamu? konyol Salsa! bahkan aku meninggalkan Bianca sendirian. Kalau terjadi apa-apa dengan nya apa yang harus aku katakan pada Brian?" emosi Alex benar-benar semakin tersulut saat ia mengingat Bianca, ia telah memaksa gadis itu pulang meninggalkan acara penting nya.

"Maaf sayang, aku nggak maksud kayak gitu. Maaf aku gegabah" nyali Salsa benar-benar ciut melihat kobaran amarah di mata kekasihnya.

"Kamu childish tau nggak" Alex berucap dengan kecewa.

"Tapi aku kangen kamu babe" Kilah gadis itu.

"Harusnya kamu ngertiin aku babe, aku uda bilang setelah pulang langsung nemuin kamu" dada Alex tiba-tiba terasa sesak saat mengingat tatapan kecewa Bianca ketika ia memaksa gadis itu untuk pulang, entah akan ke mana ia meletakkan wajahnya andai Bianca benar-benar ikut dirinya dan mengetahui bahwa Salsa hanya mempermainkan mereka.

"Jadi kamu lebih suka aku beneran kecelakaan?" Salsa pura-pura merajuk.

"Kamu tau maksud aku bukan itu Salsa. Aku nggak nyangka kamu bisa bersikap kekanakan seperti ini."

Tanpa bicara lebih banyak lagi Alex berbalik dan meninggalkan apartemen Salsa ia menghiraukan panggilan gadis itu. Ia bahkan berlari menuju lift. Rasa bersalah pada Bianca sangat menyiksa nya.

"Maafin abang bi" Alex terus mengucapkan kalimat itu berkali-kali sembari membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, menembus pekatnya malam. Sekarang sudah hampir jam 10 malam. Bayangan Bianca menari-nari di otaknya, terlebih saat bayangan Andre tengah menggoda Bianca melintas membuat darah nya semakin mendidih. Ia tak mempedulikan apapun lagi saat ini, ia hanya ingin segera tiba di perkemahan dan meminta maaf pada gadis itu.

Waktu yang harusnya ditempuh selama 3 jam kini hanya ditempuh oleh Alex kurang dari 2 jam, karena ia membawa mobilnya dengan gila. Alex segera berlari menuju tenda Bianca dengan tidak sabar.

Setibanya di dalam Alex terpaku menatap Bianca yang tengah bergelung di dalam selimut, hatinya terasa diremas saat melihat tubuh gadis itu bergetar dan terdengar isakan. Sepertinya gadis itu sedang menangis. Bianca tidak menyadari kedatangan pria itu

"Sayang, maafin abang egois" Alex segera mendekat dan menarik selimut Alex.

Bianca yang tak menyangka Alex datang tampak kelabakan, ia menghapus air mata yang memenuhi wajahnya.

"A-abang?" matanya membulat penuh

Alex menatap lembut pada Bianca, menangkup pipi gadis itu.

"Maaf, maafin abang sayang" Ucap Alex lirih.

"Nggak seharus nya abang ninggalin kamu sendirian" Alex tak bisa menutupi rasa bersalah nya. Ia tau saat ini Bianca pasti sangat kecewa padanya.

"Kak Salsa gimana?" tanya Bianca dengan tatapan sendu. Alex menarik tubuh Bianca ke dalam pelukan nya.

"Jangan fikir kan, kamu kenapa belum tidur" Alex melirik jam tangan nya, hari sudah menjelang tengah malam.

"Nggak bisa tidur, takut sendirian" Ucap Bianca polos, ia menunduk malu saat Alex melepaskan dekapan dan menatap padanya

"Kalau tidur di rumah sendirian Bian nggak takut, tapi ini di hutan" cicit gadis itu, entah mengapa melihat wajah polos Bianca yang memerah membuat dada Alex bergelora.

"Tadi lupa minta ditemenin kak Andre" ucap Bianca yang membuat Alex begitu gemas. Gadis itu sepertinya sengaja menggoda dirinya. Alex langsung meraup bibir Bianca, menyesap nya dengan penuh perasaan, seolah ingin menebus rasa bersalah nya lewat kecupan itu.

Bianca memejamkan matanya saat Alex semakin dalam menciumnya, melu**t bibirnya dengan lembut lalu kemudian membelit lidah gadis itu saat Bianca membuka mulutnya.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😔🥰

2023-01-22

0

susi 2020

susi 2020

😍🙄

2023-01-22

0

Misdina Ningsie Panggabean

Misdina Ningsie Panggabean

tolong keluar kan Bianca dari cinta buta ini

2022-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Info
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Extra Part
95 Extra Part 2
96 Extra Part 3
97 Extra Part 4
98 Extra Part 5
99 Info Novel Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Info
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Extra Part
95
Extra Part 2
96
Extra Part 3
97
Extra Part 4
98
Extra Part 5
99
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!