Chapter 19

"Bi, kita harus pulang sekarang" Alex masuk ke dalam tenda dengan wajah panik nya. Bianca yang baru saja merebahkan diri setelah membersihkan diri sepulang trekking mengerutkan keningnya, hari sudah menjelang maghrib, acara pengukuhan akan dilaksanakan jam 8 nanti, dan pria ini mengajaknya pulang?

"Mana bisa begitu, Bian harus menghadiri acara pengukuhan nanti malam. Bian bukan panitia, nggak bisa seenaknya begitu" Protes gadis itu, tak peduli akan kepanikan di wajah Alex.

"Bi, please ngertiin abang kali ini. Salsa kecelakaan, abang harus segera pulang. Dia ada di rumah sakit sekarang. Salsa butuh abang Bi" Bianca ikut terkejut, namun ada sakit yang menghujam saat melihat Alex begitu mengkhawatirkan Salsa, tapi bukan berarti Bian tak berempati. Hanya saja rasa sakit ini tak bisa ia tahan, terlebih Alex seolah mengabaikan kepentingan diri nya demi Salsa.

"Kecelakaan? gimana keadaan nya?" bagaimanapun Bianca tetap mengedepan kan nurani nya.

"Iya, tadi bus yang ditumpangi nya kecelakaan. Abang nggak tau gimana keadaan nya, yang pasti dia butuh abang. Ayo buruan bi" Alex sudah selesai dengan ranselnya, pria itu tampak geram saat melihat Bianca tak bergerak.

"Bi ayo buruan dong"

Bianca ingin menangis Alex setengah membentak dirinya.

"Bian nggak bisa ikut pulang, Bian nggak bisa ninggalin acara ini begitu saja. Abang pulang aja sendiri" Ucap Bian kemudian, hal itu menyulut kemarahan dari Alex.

"Bi! jangan egois, Salsa sedang menangis kesakitan sekarang. Dia butuh abang, kita harus pulang sekarang"

Bentak pria itu lagi.

"Bagian mana yang egois bang? Bianca cuma nggak bisa ikut pulang, bukan ngelarang abang buat nemuin Salsa segera. Bian harus menghadiri pengukuhan, sama seperti Salsa bagi abang, acara ini juga penting bagi Bian." Bian membalas tatapan Alex.

"Jangan keras kepala, kita pulang sekarang"

"Nggak, abang pulang sendiri aja. Tolong ngertiin Bian." Kekeh gadis itu, Alex menghela nafas frustasi.

"Bi kamu itu tanggung jawab abang. Abang nggak mungkin ninggalin kamu di sini sendiri. Apa kata Brian nanti" Alex sedikit melembut,

"Bang Brian pasti ngerti kok, ada kak Andre yang akan jagain Bian abang jangan khawatirin Bian" Bianca terus mencoba meyakinkan Alex. Ia ingin pria itu cepat pergi. melihat kegelisahan Alex memikirkan Salsa membuat hatinya perih.

"Ini acar nggak terlalu penting bi, tolong turunkan sedikit ego kamu."

"Bang, Bian memang nggak penting buat abang, apalagi dibandingkan Salsa. Tapi jangan lantas memukul rata bahwa semua urusan Bianca itu patut diabaikan, jangan menjadikan prioritas menurut abang sebagai parameter prioritas orang lain. Pasti nggak akan sama!" Bianca berada pada puncak kekecewaan nya. Ia melangkah keluar dan berlari mengabaikan Alex yang terus berteriak memanggil nama nya.

Air mata nya luruh bersamaan dengan rasa sakit yang semakin menusuk hatinya. Ia sama sekali tak melarang Alex untuk menemui kekasih nya. Tapi ia kecewa saat Alex memaksa untuk mengabaikan urusan nya hanya demi gadis yang pria itu cintai.

🍁🍁🍁

Sepanjang acara pengukuhan perasaan Bian tak tenang ia takut tiba-tiba Alex datang dan memaksanya untuk pulang, tadi sebelum acara dimulai ia sempat bersembunyi di tenda teman nya untuk menghindari kejaran dari Alex.

"Abang kamu mana bi?" Tanya Andre ketika jeda acara.

"Nggak tau kak, kayak nya pulang. Pacar nya kecelakaan" Bian dapat melihat binar bahagia di mata Andre mendengar bahwa Alex tak ada lagi di tempat ini. Dengan begitu ia memiliki kesempatan untuk mendekati Bianca.

"Oh gitu, kamu nggak apa-apa ditinggal? tumben kamu dibiarin sendirian" Ucap Andre.

"Tadi aku kabur, bang Alex maksa buat ikut pulang" Bianca terkekeh, menutupi hatinya yang sebenarnya gusar.

Andre ikut terkekeh dan mengacak-acak rambut Bianca dengan gemas.

"Ada-ada aja dech kamu Bi, kalo ternyata abang kamu nggak pulang dan nunggu kamu bisa-bisa kamu dihukum bi"

"Nggak kok, abang Alex pasti uda pulang. Dia kan sayang banget sama pacarnya" Beruntung Andre tak menyadari kegetiran Bianca saat mengatakan nya. Entah mengapa sekarang Bianca malah takut Alex benar-benar pulang. Karena itu artinya ia tak ada artinya sedikitpun dibandingkan Salsa. Apakah ini waktunya ia menyerah memperjuangkan Alex?

Tapi bukankah ia memang tak pernah memulai untuk berjuang sejak awal? Alex juga tak meminta untuk diperjuangkan.

"Tapi kakak senang abang kamu pulang" Pria itu mengulum senyum saat Bianca menatap heran padanya.

"Yah, kalau abang kamu masih ada di sini mana bisa kita ngobrol berdua kayak gini. Abang kamu itu posesif banget ya bi. Kalau aja dia bukan abang kamu mungkin kakak akan mengira bahwa dia menyukai kamu" Bianca tersenyum kecut, Andre tak tau saja bahwa Alex memang bukan abang kandung nya, tapi ucapan Andre yang mengatakan bahwa Alex menyukainya benar-benar salah. Nyatanya Alex hanya peduli padanya karena rasa tanggung jawab yang Brian berikan, dan mungkin juga karena tubuhnya semata.

"Kamu ngga tersiksa diperlakukan se posesif itu bi? bahkan di acara seperti ini saja dia nggak melepaskan pengawasan sama sekali" Andre terkekeh, ia bisa mengucapkan ini ketika pria itu tidak ada sementara saat Alex berada di dekat mereka Andre seakan mati kutu tak berdaya.

"Aku uda biasa diperlakukan seperti itu kak, jadi nggak terlalu masalah"

Bianca berusaha menanyakan pada hatinya, jika memang dia memimpikan kebebasan lantas mengapa saat Alex tak di sini ia malah merasakan hampa?

Atau perasaan ini ada karena rasa cemburu mengingat Bianca tau Alex pergi untuk menemui kekasihnya. Meninggalkan dirinya sendirian di sini? Bianca meraba dadanya, hatinya diliputi kecewa

Bahkan kini, malam kian larut perasaan nya masih terasa kusut. Sebelum nya setelah acara usai Bianca kembali ke tenda, berharap Alex masih ada dan menunggunya. Jika memang seperti itu, ia tak akan menolak untuk turut serta jika Alex mengajak nya pulang bersama.

Namun hatinya nelangsa saat tak mendapati pria itu lagi, bahkan saat mengecek ponsel Alex tak berusaha menelfon atau mengirimkan pesan padanya.

Seharus nya ini sudah cukup menjadi alasan bagi Bianca untuk mengakhiri apa yang telah ia mulai, atau ia akan semakin jatuh pada lubang hitam yang ia gali sendiri.

Setetes air mata mencumbu pipinya, bayangan Alex enggan hilang dari fikiran nya.

"Salsa begitu penting bagi abang ya, bahkab abang nggak khawatir ninggalin Bian sendiri di sini. Biasanya abang nggak akan ngebiarin Bianca lepas tanpa pengawasan" Bianca tersenyum perih. Air matanya semakin banyak saat ia merasakan kerinduan pada Alex. Karena sejak hampir 2 minggu ke belakang setelah Alex merenggut kesucian nya untuk pertama kali, ini adalah malam pertama yang ia lewati tanpa keberadaan Alex yang memeluknya saat terlelap.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰

2023-01-22

0

susi 2020

susi 2020

😲😔

2023-01-22

0

Shaki

Shaki

é

2022-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Info
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Extra Part
95 Extra Part 2
96 Extra Part 3
97 Extra Part 4
98 Extra Part 5
99 Info Novel Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Info
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Extra Part
95
Extra Part 2
96
Extra Part 3
97
Extra Part 4
98
Extra Part 5
99
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!