Chapter 17

Alex menuntun Bianca berjalan menuju tenda, gadis itu masih lemas setelah sesi percintaan yang tidak hanya memacu gairah namun juga memacu adrenalin. Bercinta di sungai atau alam terbuka tak pernah terbayang di benak Bianca maupun Alex sebelumnya. Jika apes sedikit saja mereka bisa jadi tertangkap basah oleh penduduk yang tinggal di sekitar sana.

"Lain kali jangan aneh-aneh bang, Bian takut" Bianca sempat melayangkan Protes sambil berpakaian setelah mereka usai bertukar keringat beberapa waktu lalu, pria itu hanya menyeringai.

"Nggak janji bi" ucap Alex lalu dengan santainya kembali mendaratkan kecupan dan lum*t*n kecil pada bibir Bianca yang masih terlihat memerah dan sedikit membengkak akibat sesapan nya yang brutal beberapa waktu lalu. Tak peduli meski Bianca memekik kesal.

Dan di sinilah mereka kini, tiba di depan tenda mereka. Alex menjemur handuk dan pakaian mereka yang basah, sementara Bian akan masuk ke dalam tenda namun niat nya terhenti saat Andre tiba-tiba mendekat.

"Baru selesai mandinya bi?" Andre heran mengingat sudah cukup lama waktu berlalu ketika ia meninggalkan Bianca di sungai.

"Iya, soal nya Bian ngajak main di kali" Ucap Alex sambil menyeringai pada Bianca yang memelotot kesal.

"Tadi katanya dingin, ujung-ujungnya malah main air" Andre terkekeh dan Alex tersenyum penuh arti pada Bianca, andai saja Andre tau 'main' yang Alex katakan bukan lah seperti yang Andre fikir kan mungkin pria itu tak akan sesantai ini.

Namun seringai Alex berubah tegang saat melihat Andre mengacak rambut Bianca dengan gemas lalu kedua tangan nya mencubit pipi Bianca.

"Nggak usah pake acara pegang-pegang bro" Alex segera menepis tangan Andre.

"Abang, nggak sopan" protes Bian, ia merasa kasihan melihat Andre yang tersenyum kecut.

"Dia yang nggak sopan pegang-pegang kamu seenak nya" kekesalan Alex bertambah akan reaksi Bianca yang memihak pada Andre.

"Kan cuma kepala dan pipi yang dipegang, bukan bagian yang lain" Bianca melunak, ia menggandeng lengan Alex saat melihat kilatan emosi di mata pria itu.

"Mau di mana pun abang nggak suka bi! kalau dibiarkan dia bisa ngelunjak dan mulai memegang bagian yang lain nya" Ucap Alex tegas dengan tatapan serius. Ia ingin Bianca mengerti bahwa ia keberatan miliknya di sentuh oleh orang lain.

"Maaf bang, aku nggak berniat macam-macam. Aku biasa melakukan itu selama ini sebagai ungkapan sayang aku ke Bian, nggak ada niat lain nya"

Bianca dapat merasakan Alex mengepalkan tangan nya dengan kuat, Bian tau emosi Alex semakin tersulut mendengar pernyataan Andre.

"Abang Bian lapar" Bisik Bianca manja sambil menatap dengan gaya puppy eyes ke arah Alex berharap pria itu sedikit melunak. Dan berhasil, Alex tampak menghembuskan nafas nya perlahan untuk menata emosi dan perasaan nya.

"Makanan sudah siap bi, kakak kemari memang ingin memanggil kamu" Jawab Andre kemudian.

"Makasih ya kak" Ucap Bianca lalu kembali menghadap pada Alex.

"Yuk bang sarapan, Bian uda lapar banget sampai lemas" Ucap Bianca masih dengan nada manja nya, sepertinya kemarahan Alex semakin mereda karena iba pada gadis itu, mengingat ia baru saja menggagahi Bianca, pasti tenaga gadis mungil itu terkuras banyak.

"Iya sayang ayo" Alex merangkul Bianca dan berlalu tanpa mempedulikan Andre yang menghela nafas dan menggelengkan kepala nya. Sedikit lelah menghadapi keposesifan abang dari gadis yang selalu ia dambakan itu. Sepertinya mendekati Bianca semakin sulit saja karena keberadaan Alex yang menjadi bodyguard bagi gadis itu.

🍁🍁🍁

"Iya besok setelah pulang dari sini aku langsung ke apartemen kamu babe"

Bianca tersenyum kecut ketika masuk ke dalam tenda ia mendapati saat Alex tengah melakukan panggilan video dengan Salsa. Alex memang lebih dulu masuk tenda mereka sementara Chacha berkumpul untuk mendengarkan pengarahan mengenai trekking yang akan mereka lakukan.

"Beneran ya sayang, aku kangen" terdengar suara manja Salsa yang semakin membuat Bianca menahan sesak.

"Iya aku juga kangen banget babe, udah dulu ya aku mesti siap-siap nih. Bian uda mau jalan " Ucap Alex saat menyadari Bianca sudah ada di dalam tenda.

"Iya sayang, mmuach" Alex membalas kecupan Salsa dengan wajah salah tingkah, setelah panggilan nya mati ia segera menatap pada Bianca yang tampak sibuk memakai kaos abu-abu lengan panjang dan celana bahan kaos berwarna pink. Ia sengaja memakai pakaian yang menyerap keringat.

"Sempurna, kamu cantik bi" Bisik Alex sambil memeluk Bianca dari belakang. Bianca yang terkejut berusaha melepaskan diri namun kungkungan Alex begitu kuat.

"Uda lama masuk tenda nya?" Tanya Alex sambil menyesap leher Bianca yang membuat tubuh gadis itu meremang, rambut yang ia kuncir kuda memudahkan pria itu melakukan nya.

"Uda, abang nggak nyadar ya saking asyiknya telfonan sama kekasih hati" ledek Bianca, nada bicaranya dibuat sesantai mungkin berharap Alex tak menyadari rasa cemburu yang memenuhi hatinya.

"Kamu cemburu?" tanya Alex terkekeh, ia memutar badan Bianca agar menghadap padanya. Ia menatap mata indah dengan bulu mata yang begitu lentik itu.

Bianca tersenyum lebar.

"Emang Bian siapa berani-berani nya buat cemburu" Ia mengangkat kedua alisnya.

Alex hanya tersenyum, tak menjawab ucapan gadis itu karena ia tak menemukan kalimat yang tepat. Ia malah menyesap bibir Bianca singkat.

"Abang belum siap-siap" ucap Alex, ia melepaskan rengkuhan nya pada pinggang Bianca. Ia mengambil ransel untuk mengambil pakaian yang akan ia kenakan.

"Abang nggak usah ikut nggak apa-apa. Pulang aja sekalian kasihan Salsa uda kangen berat. Bianca ada kak Andre yang jagain" Alex menghentikan kegiatan nya lalu menoleh pada Bianca yang sibuk memasangkan sepatu kets abu-abunya.

"Jadi kamu ingin membalas abang gadis kecil?" Alex berjongkok dan meraih dagu Bianca agar menatap padanya. Bianca bergidik saat melihat tatapan tajam Alex padanya.

"Mem-membalas apa?" tanya Bianca terbata.

"Kamu ingin membuat abang cemburu dengan menyebut-nyebut dan membanggakan pria brengs*k itu hem?"

Bianca tersenyum kecut.

"Buat apa, emang abang bakalan cemburu? enggak kan?"

"Jangan terlalu jauh menguji abang sayang atau kamu akan menyesal" Nafas Alex berhembus mengenai wajah Bian, gadis itu memejamkan matanya. Menikmati aroma mint yang menguar dari nafas pria itu.

Selalu ada sensasi berbeda yang terasa mematikan sarafnya setiap kali Alex memanggilnya dengan sebutan 'sayang' dengan suara seraknya.

Bianca membuka matanya saat merasakan pria itu menjauh, Ia menghela nafas dan menatap dengan tatapan sendu pada Alex yang kembali sibuk mengenakan baju yang juga berwarna abu-abu. Entah mengapa pria itu ingin mengenakan warna yang sama dengan Bianca kali ini.

🍁🍁🍁

Hai readers, maaf kali ini sepertinya cuma bisa up 1 chapter saja. lagi sok sibuk nih author nya. Salam sayang selalu 🥰😘

Terpopuler

Comments

Wenny Prakoso

Wenny Prakoso

jual mahal dikit ngapa bi

2023-09-25

0

lily Miley

lily Miley

alex peka namun....

2023-02-08

0

susi 2020

susi 2020

😍🥰

2023-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Info
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Extra Part
95 Extra Part 2
96 Extra Part 3
97 Extra Part 4
98 Extra Part 5
99 Info Novel Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Info
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Extra Part
95
Extra Part 2
96
Extra Part 3
97
Extra Part 4
98
Extra Part 5
99
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!