Chapter 15

Bianca tersenyum sumringah sehabis menyanyikan lagu itu, teman-teman nya bersorak mengelu-elukan dirinya, bahkan sebagian besar memintanya untuk kembali menyanyikan sebuah lagu namun karena melihat perubahan raut wajah Alex membuat gadis itu menolak permintaan teman-teman nya.

" Maaf ya, Bian cuma penyanyi kamar mandi, bukan penyanyi profesional. Satu lagu aja uda bikin suara Bian serak. Jadi cukup ya lagu dari Bian, selamat malam terimakasih untuk apresiasinya" Ucap gadis itu beralasan. Ia meletakkan gitarnya lalu beranjak menuju kursi nya dan duduk kembali ke posisi semula.

Bianca tersenyum ceria, sangat berbeda dengan Alex yang raut wajah nya berubah sendu. Hatinya sedikit kacau atas ulah Bianca barusan. Suara dan ekspresi Bianca saat bernyanyi begitu menusuk hatinya.

"Bang, gimana suara sama permainan gitar Bian? bagus kan?" Tanya Bianca pada Alex. Bermaksud agar pria itu tak marah karena ia nekat tampil di depan banyak orang

"Iya bagus, belajar di mana?" Alex berusaha menata hatinya kembali agar tak terhanyut dalam kegundahan.

"Waktu SMA kemaren Bian ikut ekskul seni. Sebenarnya uda lama nggak pegang gitar, ternyata masih bisa" Bianca tersenyum ceria.

"Oh gitu, by the way gimana rasanya jadi pusat perhatian? seneng? " Alex mengangkat alisnya dengan tatapan tajam membuat Bianca menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. Ia tersenyum salah tingkah. Namun sejurus kemudian ia menghela nafas lega saat mendengar suara seseorang yang memecah ketegangan diantara dirinya dan Alex.

"Kakak nggak nyangka suara kamu sebagus itu bi" Bianca mendongak dan Andre sudah berpindah duduk ke samping nya.

"Makasih kak" Bianca tersenyum bangga.

"Lagu yang kamu pilih juga keren, menggambar kan isi hati kakak" Ucap Andre yang membuat Alex mendengus pelan, ia masih terus menyimak pembicaraan Bianca dan pria itu.

"Wah benarkah? beruntung sekali gadis yang kakak cintai sebesar itu" Ucap Bian dengan wajah berbinar.

"Yah semoga dia memang merasa beruntung seperti apa yang kamu ucapkan bi, karena pada kenyataan nya gadis itu begitu sulit untuk ditebak." Ucap Andre, Bianca dan pria itu sontak menoleh pada Alex yang terkekeh.

"Kasihan" Ucapnya yang membuat raut wajah Andre sedikit masam.

"Abang apaan sih, gak ada empatinya sama sekali" Ucap Bianca sewot.

Alex melengos, tak menanggapi ucapan Bianca. Merasa Alex tak menanggapinya dengan mendengus kesal gadis itu akhirnya kembali menatap Andre dengan serius.

"Kakak jangan menyerah, perjuangkan gadis itu kak. Bian juga mengalami hal yang kakak alami, tapi bedanya Bian sudah tidak bisa memperjuangkan nya. Karena kesempatan itu sudah tidak ada, juga karena keterbatasan Bian sebagai perempuan yang kodratnya dikejar bukan mengejar. Tapi kakak meski gadis itu menunjukkan penolakan tetap jangan menyerah ya, karena lelaki itu memang sejatinya tak boleh menyerah memperjuangkan apa yang ia inginkan"

Ucapnya sendu. Alex memalingkan wajahnya dengan cepat ke arah Bianca yang tertunduk sedih, lagi-lagi hatinya terasa diremas. Ia menatap iba pada Bianca, namun ia juga tak bisa memaksakan hatinya yang terlanjur sudah ada Salsa di dalam nya.

"Iya kakak akan memperjuangkan nya bi" Ucap Andre dengan wajah berbinar, seolah ia telah mendapatkan kekuatan nya. Ucapan Bianca ia anggap sebagai kode bahwa Bianca ingin diperjuangkan oleh nya

🍁🍁🍁

"Kamu tau gadis yang Andre maksud itu?" Tanya Alex, suasana malam itu begitu hening, hanya terdengar bunyi hewan malam menemani Bianca dan Alex yang masih belum terpejam meski mereka sudah membaringkan tubuh sejak 1 jam yang lalu.

"Tentu saja tau, gadis yang dia maksud itu Bian" ucap nya dengan suara lembut. Alex terkejut ternyata Bianca tau bahwa gadis yang Andre maksud adalah dirinya.

"Jadi kamu menyadari bahwa Andre suka sama kamu?" Ulang Alex

"Iya, sejak awal kak Andre selalu menunjukkan perasaan nya ke Bian. Kak Andre tak pernah berusaha menutupinya dari Bian" ucap Bianca sambil tersenyum, ia memutar tubuhnya agar menghadap pada Alex, pria itu juga melakukan hal yang sama.

"Kamu memintanya berjuang? apa itu artinya kamu juga menyukainya?" Alex menahan sesuatu yang begitu mengganggu hatinya saat mengatakan itu. Senyuman Bianca membuatnya semakin tidak suka. Hati nya tak rela.

"Ya Bian memang meminta kak Andre terus berjuang untuk Bian bang" Ucap gadis itu, ia melihat kegusaran di mata Alex.

"Kenapa? bukankah kamu bilang kamu mencintai abang? kenapa malah meminta Andre berjuang?" Bianca tersenyum getir.

"Karena abang itu mustahil untuk Bian, Bian nggak mungkin meminta abang untuk memperjuangkan Bian sementara hati abang sudah dimiliki oleh kak Salsa. Lagian abang tidak perlu berjuang juga Bian sudah menyerahkan diri terlebih dahulu, tapi Bianca tidak bisa terus hidup dalam angan karena faktanya abang tidak mungkin untuk Bian gapai sampai kapanpun. Bian harus melanjutkan hidup, tidak mungkin terus mengharapkan sesuatu yang secara logika sudah sangat jelas kemustahilan nya" Bianca terkekeh namun hatinya terasa perih. Alex menyunggingkan senyum getir, ucapan Bianca nyata nya memang benar adanya.

"Bian harap suatu saat hati Bian akan luluh melihat pengorbanan kak Andre. Dengan begitu Bian bisa mulai melepaskan perasaan Bian ke abang" Bianca mengucapkan nya dengan ekspresi yang ia buat sesantai mungkin, Bianca ingin menunjukkan bahwa ia baik-baik saja pada Alex, gadis itu tak mau Alex terbebani dengan perasaan yang ia miliki.

Alex memalingkan wajahnya pria itu kehilangan kata-kata untuk membalas ucapan Bianca , ia menyelami hatinya yang merasa tidak rela jika Bianca berpaling dari perasaan terhadapnya, namun ia juga tak bisa memastikan bahwa ia menginginkan Bianca menjadi pendamping hidup nya karena bayangan Salsa masih mendominasi mimpinya untuk mengisi masa depan nya kelak. Alex dirundung kebingungan pada perasaan nya sendiri, apakah perasaan nya pada Bianca hanya sebatas hasrat semata karena ia merasa candu akan kenikmatan yang kerap kali tubuh Bianca suguhkan padanya?

"Bian ngantuk, Bian tidur duluan ya bang. Good night " bisik Bianca, Alex segera memalingkan wajahnya kembali ke arah gadis itu, mengulurkan tangan nya untuk meraih Bian dan menarik Bian ke dalam pelukan nya, sudah lebih dari seminggu ini ia dan Bian tidur dengan posisi seperti ini setiap selesai dari sesi percintaan nya, Alex tak ingin melewatkan malam ini tanpa memeluk gadis itu meski malam ini mereka melewatkan kebiasaan untuk bertukar keringat.

"Selamat istirahat Bi" Alex menciumi puncak kepala Bianca, dan merapatkan dekapan nya. Berusaha mengalirkan kehangatan dan memberikan kenyamanan pada gadisnya di tengah kondisi malam yang begitu dingin. Namun tanpa pria itu sadari air mata meleleh di pipi gadis itu, Bianca menangis dalam diam. Meratapi nasip cintanya yang begitu tragis.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰😍

2023-01-22

0

susi 2020

susi 2020

😎

2023-01-22

0

Juniarsih Hariany

Juniarsih Hariany

kok nyesek bgt pas baca part ini.... apalagi bayangin ada di posisi bianca 😭😭😭

2022-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Info
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Extra Part
95 Extra Part 2
96 Extra Part 3
97 Extra Part 4
98 Extra Part 5
99 Info Novel Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Info
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Extra Part
95
Extra Part 2
96
Extra Part 3
97
Extra Part 4
98
Extra Part 5
99
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!