Chapter 13

Alex dan Bianca baru saja tiba di area camping satu jam lebih akhir dibandingkan rombongan lain nya, deretan tenda sudah tampak berdiri di sana.

Seorang pria yang cukup familiar di mata Alex terlihat mendekat ke arah mereka ketika keduanya turun dari mobil. pria itu menatap dengan khawatir pada Bianca yang membuat kening Alex berkerut.

"Bi, kamu nggak apa-apa? kok lama banget nyampenya" Ucap pria itu, seolah tak peduli pada keberadaan Alex. Fokusnya hanya pada Bianca saja.

"Nggak apa-apa kok kak, tadi emang bang Alex santai bawa mobilnya" bohong Bianca, gadis itu tak mungkin menceritakan alasan keterlambatan mereka sebenarnya, dimana Alex yang mendadak horny di tengah perjalanan dan nekat menyalurkan hasrat di dalam mobil.

Bianca menoleh sekilas pada Alex yang menaikkan salah satu alisnya dengan senyum menggoda. Wajah Bianca memerah karena nya.

"Kakak khawatir banget tadi, takut ada apa-apa di jalan. Mana kakak telfon kamu juga nggak jawab" Ucap Andre sambil bernafas lega

"Tenda Bianca di mana?" Tanya Alex menyela obrolan mereka berdua.

"Ayo aku antar" Andre tersenyum ramah pada Alex, pria itu membawa tas Bianca mengikuti Andre. Alex juga meraih tangan Bianca dan menggenggam nya, jantung Bianca berdetak, tingkah Alex seperti seorang kekasih yang sedang dilanda cemburu.

Bianca sedikit mendongakkan kepalanya memandangi wajah Alex, Sudut bibir Bianca terangkat membentuk sebuah senyuman.

"Kenapa senyum-senyum?" Ucapan Alex membuat Bianca kelabakan. Ia tak menyangka pria itu menangkap basah dirinya yang tersenyum sambil memandangi wajah Alex.

"Nggak apa-apa. Lagi ke ingat sesuatu aja" Mungkin tak seharusnya Bianca menjawab demikian karena sedetik kemudian tampak seringai jahil di wajah Alex.

"Jangan bilang kamu ke ingat pergulatan panas kita tadi di mobil" Bisik Alex yang membuat wajah Bianca memerah, ia malu namun sekaligus merasa kesal secara bersamaan. Bianca tampak memanyunkan bibirnya.

"Jangan dimanyun kan seperti itu bibir kamu Bi, abang nggak sabar pengen ******* bibir kamu itu"

Bianca mendengus kesal, setiap saat Alex selalu menggodanya. Ia tak menyangka pria cool seperti Alex bisa semesum ini.

"Ini tenda nya Bianca bang" Ucap Andre, Alex menahan kesal karena pria itu memanggil dirinya seperti Bianca memanggilnya.

"Tenda bang Alex di mana kak?" Tanya Bianca.

"Seperti perjanjian abang tidur satu tenda sama kamu" Ucap Alex sebelum Andre menjawab.

"Bang kok gitu?" Protes Bianca namun Alex tampak tak peduli.

"Abang nggak mungkin biarin kamu tidur sendirian di sini bi, abang harus selalu memastikan keselamatan kamu" Kilah Alex yang membuat Bianca menatap kesal padanya.

"Nggak sendirian kok bang ada teman nya" Jawab Andre.

"Apa?! Bianca akan tidur bersama pria lain di tenda ini?" Ucap Alex menahan amarah.

"Tidak bang, teman nya perempuan kok tenang saja" Ucap Andre meluruskan, sementara Bianca mendengus melihat respon Alex yang berlebihan.

"Nggak bisa, Bianca satu tenda sama aku aja. Nanti kalau ada apa-apa mereka mana bisa melawan kalo sama-sama cewek. Bianca kalau kamu masih tetap mau di sini abang harus tidur di sini sama kamu, atau kita pulang" Tegas Alex tak mau dibantah.

Bianca menatap tak enak pada Andre. Pria itu tersenyum dan mengangguk pada Bianca seolah menyatakan tidak apa-apa.

"Yasudah kalau begitu, sebenarnya tidak diperbolehkan dua orang yang berbeda jenis berada dalam satu tenda, tapi karena abang adalah kakaknya tidak apa-apa dianggap sebagai pengecualian" Ucap Andre yang di sambut senyum puas Alex.

Andai Andre tau bahwa pria yang ia kira adalah abang nya itu sudah meniduri Bianca berkali-kali mungkin Andre akan sangat menyesali keputusan nya.

"Kamu boleh pergi, Bianca harus istirahat dulu" Ucap Alex mengusir Andre yang tersenyum kecut.

"Nanti malam jam 7 mulai berkumpul di lapangan sana ya bi, kalau begitu kakak pamit selamat beristirahat" Alex dapat menangkap bahwa Andre menyukai Bianca.

'Kasihan kamu, Bianca tidak akan pernah membalas perasaan mu' batin Alex sinis

"Iya makasih kak" Ucap Bianca, ia menatap punggung Andre yang mulai menjauh. Setelah Andre hilang dari pandangan Bianca menyusul Alex memasuki tenda nya.

"Abang, apa harus kayak gini?" Protes Bianca ia tampak frustasi.

"Apa yang salah?" Tanya Alex

"Bang masa abang tidur di sini? sekali-sekali biarin Bian mandiri bang. Jangan dikekang terus kayak gini, Bian sedih jadinya" Ucap Bian mengiba, sayang nya Alex malah terkekeh bukan nya merasa kasihan.

"Kamu harusnya bersyukur dijagain pria setampan abang. Tidak semua gadis seberuntung kamu" Ucap Alex semakin terkekeh melihat raut masam Bianca menatap padanya.

"Dijagain? ditiduri bang yang benar" Tawa Alex pecah. Ia semakin gemas melihat Bianca yang begitu kesal.

Ia menarik tubuh Bianca dan mendekap nya, menciumi puncak kepala gadis itu yang terlihat memberontak ingin melepaskan diri.

Alex membaringkan tubuh Bianca setelah gadis itu tak lagi meronta. Ia mencondongkan tubuhnya, mengusap lembut rambut Bianca yang menatap pasrah padanya.

"Kami istirahat ya, sebaiknya tidur kamu pasti capek dalam perjalanan. Sementara nanti malam ada kegiatan" Alex cukup tau diri untuk menahan hasratnya yang kembali bangkit. gadis itu pasti sedang kelelahan mengingat perjalanan yang mereka tempuh cukup panjang belum lagi Bianca sempat melayani nafs* nya di perjalanan tadi.

Bianca mengangguk dan memejamkan matanya, beberapa saat kemudian Ia merasakan benda kenyal menghampiri bibirnya, nafas hangat Alex terasa menerpa wajahnya. Alex mengulum bibir Bianca daj mulai mempermainkan nya.

Namun sesaat kemudian Alex segera menghentikan nya sebelum nafs* nya semakin tak terkendali. Ia mendaratkan kecupan yang lama di kening gadis itu sebelum menggulir tubuhnya untuk berbaring di sebelah Bianca.

"Tidurlah" Alex meraih tubuh gadis itu dan mendekapnya erat, sementara Bianca menyeruk kan wajahnya ke dada bidang Alex, menikmati kehangatan serta menyesap aroma tubuh Alex yang selalu menenangkan nya. Andai bisa selamanya seperti ini, andai Alex tak hanya memberikan tubuh nya namun juga menyerah kan hati mungkin Bianca adalah gadis yang paling bahagia di dunia ini.

Namun ia sadar khayalan itu terlalu tinggi, gadis itu terpaksa harus berpuas diri untuk menerima kenyataan bahwa saat ini ia hanya bisa memiliki tubuh Alex, cepat atau lambat ia juga harus merelakan tubuh ini semakin menjauh dan tak mungkin lagi ia jangkau.

Hati Bianca terasa nyeri saat membayangkan nya, ia tak tau apakah dirinya sanggup andai itu benar-benar terjadi, ia tak tau apakah hatinya masih memiliki sisah ruang untuk mencintai pria lain. Ia merasa seluruh cintanya telah habis ia berikan pada Alex.

🍁🍁🍁

Gimana nich? masih setia ngikutin Alex Bianca? selamat datang untuk yang baru saja mampir. Mohon dukungan pembaca semua untuk karya receh yang baru netas ini

🥰😘

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍🥰

2023-01-22

0

susi 2020

susi 2020

😲😲

2023-01-22

0

Kinantish

Kinantish

suka banget ceritax Thor lanjut baxkin lg cerita merem melek🤣🤣

2022-12-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Info
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Extra Part
95 Extra Part 2
96 Extra Part 3
97 Extra Part 4
98 Extra Part 5
99 Info Novel Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Info
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Extra Part
95
Extra Part 2
96
Extra Part 3
97
Extra Part 4
98
Extra Part 5
99
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!