Chapter 9

Bianca fokus pada makanan di hadapan nya, ekspresinya tampak datar, ia berusaha terlihat biasa namun hatinya menjerit. Bagaimana tidak di hadapan nya sekarang Salsa tak pernah melepaskan lengan Alex, bahkan ia belum memakan makanan nya karena ia memaksa untuk menyuapi Alex. Sesekali Salsa mencium pipi kekasihnya itu.

'Hak mereka Bian, mereka sepasang kekasih dan kamu bukan siapa-siapa. Sama sekali tak diizinkan bagimu untuk cemburu. Lagi pula mereka terlihat begitu cocok dan romantis' Bianca terus mendoktrin hatinya untuk tidak menjadi perempuan tak tau diri karena merasa cemburu pada mereka. Karena kenyataan nya ia yang memaksa masuk dalam hidup Alex.

Meski sudah menahan namun lama-lama Bianca merasa jengah, bagaimana pun ia sangat mencintai Alex, ia tak akan kuat bertahan dihadapkan pada keadaan yang membakar rasa cemburu di hatinya.

Bianca diam-diam berharap ada sesuatu yang bisa menariknya dari keadaan ini. Ia tidak ingin berada diantara sepasang sejoli yang sedang dimabuk asmara.

"Bang, Bian uda selesai. Boleh Bian pulang duluan aja? baru ingat ada tugas yang deadline nya besok" Ucap Bianca setelah piringnya telah kosong. Jika harus jujur Bian sama sekali tak menikmati makanan nya, semuanya terasa hambar.

"Tunggu sebentar lagi ya dek, kita juga uda mau selesai" Ucap Alex. Bian mendecih dalam hati, sebentar lagi apanya sementara makanan Alex di piring masih banyak. Belum lagi makanan milik Salsa belum tersentuh. Mereka terlalu asyik bercengkrama hingga tidak fokus pada makanan mereka.

Bianca mengambil alih piring milik Alex yang ada di depan Salsa dan menyodorkan nya ke hadapan pria itu

"Abang makan sendiri gih, biar kak Salsa bisa segera makan" Ucapnya. pria itu tersenyum dan mengangguk.

"Babe, aku makan sendiri aja. Kamu buruan ya makan nya ini jam istirahat juga uda mau habis" Alex mengambil alih sendok dari tangan Salsa.

"Iya babe" Salsa tersenyum manis, ia mulai memakan makanan nya dengan begitu pelan membuat Bianca merasa gemas. Ia merasa ingin segera menghilang dari sana.

"Bang, ayolah Bian pulang sendiri aja deh" rengek Bianca lagi, Salsa menatap pada Alex

"Kamu anterin Bian aja kasihan. Aku nanti balik kantor bareng Mia aja. Kebetulan tadi dia bilang lagi di kafe sebelah" Ucap Salsa sambil mengusap lengan Alex.

"Beneran kamu nggak apa-apa?" Alex terlihat ragu.

"Aku aja yang naik mobil online, abang temenin kak Salsa makan aja dulu" Bian cukup tau diri.

"Kamu nggak boleh pulang sendiri dek, Brian akan marah" Ucap Alex. Ia tau Brian tak pernah membiarkan Bianca pergi sendiri kecuali jika bersama Bella.

"Bang Brian nggak akan tau bang"

"Nggak boleh gitu Bi, nggak apa-apa beneran kakak bareng kak Mia aja kakak uda janjian kok barusan" Ucap Salsa kemudian.

"Udah yuk pulang sekarang" tegas Alex tak ingin dibantah.

"Maaf ya kak" Bianca menatap penuh sesal pada Salsa yang mengangguk dengan senyum manisnya.

"Aku anter Bian dulu ya Babe. Jangan nakal ya" Alex mencium puncak kepala Salsa, dan melihat itu terasa sangat menyakitkan bagi Bianca, ia dapat melihat betapa besar rasa cintanya pada Salsa dari sorot mata yang ia pancarkan ketika menatap pada kekasihnya. Sorot mata yang Bian dambakan bisa melihat ke arahnya.

"Harusnya abang biarin Bian pulang sendiri bukan nya ninggalin kak Salsa" Ucap Bianca lirih saat keduanya sudah berada di mobil. Sebelumnya Bianca akan duduk di kursi belakang namun segera dilarang oleh Alex.

"Nggak apa-apa. Salsa nggak sendirian ada Mia yang nemenin" Ucap Alex fokus pada jalanan yang ada di depan nya.

"Lagian sekali-sekali Bian juga pengen ngerasain mandiri. Bisa ke mana-mana sendiri kayak teman-teman. Tapi abang Brian protektif banget" Keluh Bianca. Alex tersenyum tipis, hatinya tergelitik mengingat bagaimana Brian begitu menjaga Bianca. Alex tak bisa membayangkan reaksi Brian jika tau bahwa ia telah meniduri adik yang begitu ia jaga. Padahal Brian sudah begitu mempercayainya.

"Brian sangat menyayangimu, dia nggak mau kamu kenapa-kenapa" Ucap Alex.

"Iya tau" Ucap Bian, ia kehilangan mood untuk berinteraksi dengan Alex mengingat bagaimana kemesraan pria itu bersama kekasihnya bahkan tanpa sungkan di hadapan nya. Alex sama sekali tak menjaga perasaan nya yah meski Alex tak punya kewajiban untuk itu. Bianca merasa nasip nya begitu menyedihkan.

"Bi, kamu menyesal untuk kejadian tadi malam?" Jantung Bianca berdebar tak menentu mendapat pertanyaan Alex yang tiab-tiba terlebih bayangan percintaan mereka kembali memenuhi benaknya.

"Emang kalau menyesal semua akan kembali seperti sediakala?" Jawab Bian akhirnya dan itu membuat Alex menghela nafasnya.

"Maafin abang ya, nggak seharusnya abang memanfaatkan kepolosan kamu. Padahal Brian meminta abang untuk jagain kamu, tapi yang abang lakuin malah sebaliknya" Ucap Alex sendu, dan Bianca merasa tercubit atas ungkapan pria itu. Ia tak rela jika Alex menyesali apa yang telah mereka lakukan. Karena bagaimana pun Bianca merasa itu adalah salah satu pengalaman yang paling indah untuknya.

"Jadi abang menyesal?" Tanya Bianca dengan pahit.

"Seperti yang kamu bilang dengan menyesal tidak akan mengubah keadaan nya menjadi seperti semula. Tapi kita belum terlambat untuk menyudahinya sebelum terlanjur semakin jauh, kita tidak boleh mengkhianati kepercayaan Brian Bi" Kata-kata yang Alex ucapkan bagaikan sembilu yang menyayat hatinya, ia merasa amat terluka meski kenyataan nya ucapan Alex tidak salah. Mereka harus berhenti sebelum mereka semakin hancur karena hasrat yang tak terkendali.

"Iya bang, kita harus segera menyudahinya" Jawab Bianca. Meski hatinya begitu remuk namun ia tetap menerbitkan senyum di bibirnya untuk menutupi perasaan nya yang sesungguh nya. Alex tidak boleh tau bahwa ia tak rela dan begitu terluka atas keputusan Alex.

"Abang benar-benar minta maaf telah mengambil sesuatu yang bukan hak abang bi, abang tidak tau harus bagaimana untuk menebus kesalahan abang padamu" Ucap Alex sarat akan rasa bersalah.

"Ya udah nikahin Bian" Alex menepikan dan menghentikan mobilnya dengan tiba-tiba. Lalu kemudian menatap tak percaya pada Bian.

"Becanda bang, serius amat" Bianca terkekeh.

"Bian tau hati abang cuma buat kak Salsa, dan Bian nggak akan menuntut apapun dari abang. Kan Bian uda bilang semalam alasan Bian mau melakukan itu, jadi abang nggak perlu merasa bersalah karena memang abang nggak sepenuhnya salah" Ucap Bian dengan raut wajah seceria mungkin meski apa yang terlihat di wajahnya sangat berbeda dengan isi hatinya. Melihat respon barusan Bianca paham bahwa memang dia tidak ada di hati Alex sedikitpun.

🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍😍🥰

2023-01-22

0

susi 2020

susi 2020

🤭🤭🤭

2023-01-22

0

Miamia

Miamia

nyesek kan bian,,😭

2022-07-24

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Info
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Extra Part
95 Extra Part 2
96 Extra Part 3
97 Extra Part 4
98 Extra Part 5
99 Info Novel Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Info
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Extra Part
95
Extra Part 2
96
Extra Part 3
97
Extra Part 4
98
Extra Part 5
99
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!