Chapter 8

Bianca tidak fokus mengikuti kuliahnya hari ini. Kilasan kejadian tadi malam selalu menari dalam benaknya, sesekali tubuhnya meremang mengingat percintaan nya dengan Alex. Ia tak menyangka ia bisa mengambil keputusan sebesar ini, menyerahkan kesucian nya pada pria yang teramat mustahil ia miliki, yang jelas sekali begitu mencintai kekasihnya.

"Bi, mikirin apa sejak tadi aku perhatiin kamu tu ngelamun aja" Bella yang baru masuk ke kelas selepas dari kantin menegur sahabatnya itu, ia merasa Bian begitu berbeda hari ini. Bahkan gadis itu menolak ketika ia mengajak ke kantin meski ada jeda kuliah 1 jam.

"Aku cuma kelelahan, pengen cepat pulang dan tidur" Tentu saja Bianca tidak berbohong, ia memang begitu merindukan ranjang dan bantalnya, tubuhnya teramat lelah. Tentu saja mengingat bagaimana Alex seolah tak puas menggagahinya tadi malam. Bahkan sebelum berpisah saat Alex mengantarnya ke kampus sempat-sempat nya pria itu mencium bibir nya dengan sangat bernafsu. Jika bukan karena Bian yang melayangkan protes karena hampir terlambat mungkin Alex akan memutar balik mobilnya untuk membawa gadis itu kembali ke rumah dan membuatnya menggelepar tak berdaya.

"Emang abis ngapain?" Tanya Bella, pertanyaan yang begitu lumrah dengan nada bicara sama sekali tanpa kecurigaan. Namun hal itu membuat jantung Bianca berdetak lebih cepat seolah ia tengah tertangkap basah.

"Aku menyiapkan keperluan ku sendiri selama abang ku pergi Bell. Kamu tau sendiri selama ini aku tu cuma terima beres aja semua dihandle sama abang dari urusan makan sampai urusan laundry pakaian" Padahal tak ada bedanya sekarang pun Alex yang mengurusi semua itu.

"Ah aku jadi nggak semangat ke rumah kamu selama pujaan hati aku itu nggak ada. Ldr ini begitu menyiksa" Bianca memasang ekspresi jijik mendengar penuturan Bella

"LDR apaan, punya hubungan juga enggak" Ejeknya, Bella menyambutnya dengan terkekeh.

"Ngehlu boleh kali bi, kayaknya belum ada larangan nya dech" Bianca menggelengkan kepalanya.

Bianca mengalihkan perhatian nya saat mendengar bunyi dari ponsel nya. Ia segera membuka sebuah chat yang masuk.

Bi, pulang jam berapa?

Bianca tersenyum saat melihat pengirim pesan itu. Yah Alex, memangnya siapa lagi yang bisa mengukir senyum seindah itu di bibir Bianca kalau bukan Alex pelakunya.

2 jam lagi bang

Bianca mengirimkan pesan singkatnya.

Nanti abang jemput sekalian makan siang bareng ya.

Bianca lagi-lagi tak bisa menahan senyumnya. Ajakan Alex seolah ajakan kencan yang membuat Bian begitu bersemangat.

Iya bang

lagi-lagi hanya Bian balas dengan sangat singkat, ia ingin sedikit jual mahal. Ah jual mahal? bahkan ia dengan sukarela menyerahkan diri tadi malam, tanpa status yang jelas lagi. lantas apa gunanya jual mahal? Bianca terkekeh atas fikiran nya itu

"Ih uda gila kamu bi? dari tadi senyum-senyum sendirj dan sekarang malah tertawa" Protes Bella sambil bergidik. Bianca tak menanggapi nya. Ia kembali fokus membaca pesan dari Alex.

Belajar yang bener, jangan mikirin yang aneh-aneh. Apa lagi mikirin yang semalam.

Wajah Bianca memerah. Bisa-bisanya Alex mengingatkan nya pada hal itu padahal memang sejak tadi fikiran nya selalu tertuju pada malam panas yang mereka lalui.

Telat! uda dari tadi mikirnya ke situ mulu sampai nggak fokus 😓

Entah apa reaksi Alex membaca pesan yang ia kirimkan.

Sama dong, dari tadi abang nggak fokus kerja terbayang ekspresi kamu saat keenakan, belum lagi saat kamu berteriak saat pelepasan.

Mata Bianca membulat penuh, Alex menyebalkan! Bella sudah tak peduli pada berbagai ekspresi aneh yang Bian tunjukkan. Saat ini ia dianggap seperti makhluk tak kasat oleh sahabatnya itu.

Abaaaang, mesum! 😠

Bianca menekan tombol kirim dengan gemas sembari mengerucutkan bibirnya.

Loh kamu juga sama aja lagi mikirin itu kan

Alex kembali membalas pesan nya.

Ya tapi nggak usah diperjelas gitu juga kali bang. 😞

Bianca mengalihkan perhatian nya dari ponsel saat dosen mata kuliah sudah masuk. Ia mengetikkan pesan lanjutan pada Alex.

Bang dosennya uda masuk. Nanti Bian kabarin kalo uda kelar.

Bianca memasukkan ponselnya ke dalam tas, ia mengabaikan notifikasi balasan dari benda tersebut. Ia tak mau mengambil resiko dikeluarkan oleh dosen yang terkenal killer ini jika kedapatan melakukan kegiatan di luar pembelajaran.

***

Alex begitu bersemangat untuk menjemput Bianca. Selama bekerja bayangan tubuh polos Bianca menari-nari di otaknya. Ia tak menyangka Bianca bisa menebar candu yang begitu kuat padanya.

Langkah nya terhenti saat ponselnya berdering. Nama Salsa tertera di layar, tanpa menunggu Alex langsung mengangkatnya

"Babe, makan siang bareng yuk" Suara menja Salsa menyapa telinga nya.

"Sekalian bareng Bian ya babe gimana? nanti kita jemput dia di kampus" Alex memang sudah memberi tahu Salsa bahwa ia diminta oleh Brian menjaga Bianca selama ia pergi. Salsa dan Bianca telah saling mengenal meski mereka tidak begitu akrab. Lebih tepatnya lagi Bianca yang sengaja membentang jarak yang begitu lebar.

"Iya babe aku tunggu ya" Alex mengangguk, meski ia tau Salsa tak melihat nya. Ia mematikan ponselnya dan melanjutkan langkahnya, pertama ia akan menjemput Salsa di kantornya baru setelah itu meluncur ke kampus Bianca.

10 menit berlalu Alex telah tiba di kantor Salsa dan tidak lama kemudian Salsa masuk ke dalam mobil dan mendaratkan kecupan di pipinya.

"Uda lama nunggu nya?" Tanya Alex lembut.

"Nggak baru aja kok sayang" Alex mengangguk dan menginjak pedal gas menuju kampus Bianca.

Setibanya di sana nampak Bianca yang sepertinya memang sudah menunggunya di parkiran kampus. Alex dapat melihat keterkejutan di mata gadis itu saat menyadari keberadaan Salsa namun Bianca begitu cepat mengubah ekspresi wajahnya. Dan Alex sangat salut akan hal itu.

"Duh Bian takut ganggu ni kalo bareng kalian, Bian naik Mobil online aja dech" Ucap Bianca yang terlihat ragu untuk masuk ke dalam mobil Alex.

"Nggak, kamu harus ikut abang dan kak Salsa. Kita cuma mau makan siang nggak akan ganggu apa-apa" Tegas Alex yang membuat Bianca akhirnya masuk ke dalam mobil.

"Iya santai aja bi, berdua aja juga percuma kita gak akan ngelakuin apa-apa. Alex tu terlalu suci nggak pernah macam-macam, kan sebel kakak maunya di macam-macamin. Gaya pacaran kita tu kayak anak SMA bi masih polis" Ucap Salsa sambil terkekeh. Bianca jadi salah tingkah namun ucapan Salsa membuat Bianca berfikir.

'Benarkah? tapi semalam Alex begitu liar sulit dipercaya jika memang mereka tak pernah melakukan hubungan selama pacaran'

Alex mencuri pandang pada Bianca dari spion. Ia tahu Bianca tengah memikirkan ucapan Salsa barusan.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍😍🥰

2023-01-22

0

susi 2020

susi 2020

😎

2023-01-22

0

Gina Savitri

Gina Savitri

Bianca lebih menarik di mata alex daripada obsesi alex jadiin salsa pacar nya 🙈

2022-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Info
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Extra Part
95 Extra Part 2
96 Extra Part 3
97 Extra Part 4
98 Extra Part 5
99 Info Novel Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Info
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Extra Part
95
Extra Part 2
96
Extra Part 3
97
Extra Part 4
98
Extra Part 5
99
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!