Chapter 3

"Bi, abang kamu uda punya pacar belom?" Tanya Bella saat mereka tengah menikmati film romantis yang sedang menunjukkan adegan sepasang kekasih yang tengah bermesraan.

"Kenapa tiba-tiba nanya gitu?" Bianca menatap Bella dengan kening berkerut.

"Ya kali aja aku bisa jadi pacarnya. Aku mau banget kayak gitu bi" Ucap Bella sambil menunjuk sepasang kekasih yang sedang berciuman. Bianca pasti sudah terbahak dengan suara nyaring andai mereka sedang berada di rumah bukan di dalam bioskop dengan penonton yang hampir memenuhi ruangan itu.

"Gila ya, otak kamu kenapa bisa sekotor itu bell" Ucap Bianca sambil terkikik.

"Nggak usah Muna dech bi, kamu juga pasti pengen kan kayak gitu sama Alex" Cebik Bella kemudian, raut wajah Bianca berubah.

"Mau banget Bell" rengek nya yang membuat Bella memasang tampang jijik.

"Tapi itu hanya sebatas angan Bell, makin hari bang Alex makin dekat sama pacarnya. Aku takut hubungan mereka akan berlanjut ke arah yang lebih serius. Aku semakin tak memiliki kesempatan untuk memiliki nya" Wajah Bianca terlihat murung melahirkan rasa iba di hati Bella.

"Sabar ya bi, semoga suatu saat kamu bisa memiliki Alex tapi doain juga aku bisa sama bang Brian ya?" Mata Bianca membulat penuh mendengar penuturan Bella yang menyebalkan.

"Kamu kenapa jadi ganjen? kamu beneran suka sama bang Brian? sejak kapan?" Bianca dan Bella memang baru berteman selama 1 tahun ini, mereka baru kenal karena mengambil jurusan yang sama.

"Sejak aku nggak sengaja lihat bang Brian berenang minggu lalu saat aku main ke rumah kamu. Body nya hot banget Bi" Ucap Bella malu-malu.

"Beneran suka atau cuma iseng?" Sepertinya Bianca begitu antusias ingin tahu.

"Kayaknya beneran suka, wajah bang Brian menari-nari di otakku." Pandangan Bella menerawang dengan senyum yang tersungging.

"Ya udah perjuangkan kalo emang suka, setau aku abang nggak punya pacar. Belum pernah bawa cewek pulang ke rumah"

"Ah benarkah? kamu ngebolehin?" Mata Bella begitu berbinar dan terlihat sangat bersemangat.

"Kalau abang juga suka aku nggak akan larang. Sejauh ini kamu baik dan cantik" Jawab Bianca. Ia kembali fokus menikmati adegan di layar perak.

"Aah aku terharu. Kamu emang sahabat aku yang paling pengertian dan paling baik Bi" Bella merentangkan tangan nya dan memeluk Bianca dari samping.

🍁🍁🍁

Meski melelahkan namun Bianca merasa cukup puas berjalan seharian bersama Bella, setidaknya ia bisa sedikit teralihkan dari memikirkan sosok Alex yang sering sekali berakhir pada tangis putus asa.

Semakin dewasa perasaan nya pada Alex semakin menyakiti, jika dulu ia begitu enjoy dan tanpa beban dengan perasaan nya berbeda dengan sekarang saat perasaan itu mulai dipupuk dengan pengharapan.

Setelah membersihkan dirinya Bianca menuju meja makan memenuhi panggilan Brian yang mengajaknya makan malam. Ia memakai mini dress tidur berbahan satin lembut berwarna hitam tanpa lengan dengan panjang sedikit di atas lutut. Terlihat melekat sempurna menonjolkan bagian tubuh yang akan menafik minat mata pria.

Mata Bianca berbinar menatap hidangan makanan kesukaan nya.

"Abang beli steak? dalam rangka apa nih?" tanya Bianca dengan senyum lebarnya. Ia mengambil tempat di depan sang abang

"Dalam rangka menyenangkan hati si bawel kesayangan" Ucap Brian.

Bianca mengerucutkan bibirnya mendapat sebutan bawel dari Brian.

"Kok ada 3 piring? abang bawa cewek ke rumah?" Tanya Bianca menatap curiga pada Brian.

"Loh fikiran kamu kenapa bisa sejauh itu. Biasanya siapa yang suka makan bareng kita?" Tanya Brian dengan ekspresi gemasnya.

"Nggak mungkin ada bang Alex kan" Ucap Bianca sambil memasukkan potongan steak ke dalam mulutnya.

"Loh emang kenapa nggak mungkin abang?" Alex yang datang dari arah dapur dengan segelas jus di tangan nya menimpali ucapan Bianca. Untuk sesaat gadis itu terpaku dengan jantung yang tak menentu. Ia menunduk sejenak untuk menata perasaan nya agar tidak terlihat gugup.

"Ini kan malam minggu bang, biasanya abang kencan" Jawab Bianca dengan senyum yang dipaksakan.

"Salsa ada kerjaan, kencan nya uda di gantiin kemarin malam" Jawab Alex santai. Ia bergabung bersama kakak beradik itu, ikut menyantap jatah steak miliknya. Bianca mengangguk-anggukan kepalanya, ia mengingat insta story Alex tadi malam saat dinner romantis dengan Salsa.

"Bi, Sebulan ke depan abang ada dinas luar ke Sumba ngurusin proyek" Brian tiba-tiba mengutarakan niatnya yang seketika membuat Bianca menghentikan kunyahan nya.

"Abang tega ninggalin Bian sendiri?" Bianca sudah hampir menangis membayangkan selama sebulan hidup sendirian tanpa Brian yang selalu bersama nya semenjak kedua orang tuanya tiada.

"Aduh si manja, cengeng amat kamu tuh" Ledek Alex sambil terkekeh. Bianca menatap sesaat pada Alex. Sorot kesedihan di mata itu membuat Alex salah tingkah.

"Abang juga sebenarnya berat buat ninggalin kamu, tapi itu uda jadi tugas abang. Jadi abang nggak bisa nolak Bi. Tapi nanti ada bang Alex yang akan nemenin kamu bang Alex akan tinggal di sini selama kamu pergi" Ucapan Brian itu semakin membuat Bianca tak menentu. Selama sebulan ia akan tinggal bersama Alex? ah ia takut perasaan nya semakin menggila.

"Iya dek, tenang aja kamu nggak bakalan sendirian kok. Abang bakalan nemenin" Alex ikut menimpali.

"Tapi bang Alex punya pacar, Bian takut abang kencan sampe malam Bian ditinggal sendirian. Kenapa nggak bang Alex aja si bang yang handle proyeknya" Keluh Bianca. Ia benar-benar tak bisa ditinggal sendiri saat malam hari. Itulah kenapa Brian lebih baik membawa pekerjaan ke rumah jika diharuskan lembur.

"Tenang aja dek, nanti bang Alex ajak Salsa kencan di sini aja jadi nggak ninggalin kamu sendirian" Ujar Alex santai.

"Eh mana boleh, Bianca masih kecil nggak boleh disuguhin pemandangan orang yang lagi pacaran" Protes Brian atas rencana Alex sahabatnya.

Bianca terdiam, rencana Alex yang ingin mengajak Salsa kencan di rumah nya nyatanya begitu menyakiti hati gadis itu, padahal baru sebatas rencana yang belum tentu keseriusan nya, Bianca tak bisa membayangkan sepatah apa hatinya jika itu benar-benar terjadi.

"Yah malam ngelamun si bocah" Cibir Brian yang menyadari Bianca tak menimpali ucapan nya.

"Bi, ini demi kelangsungan karier abang. abang kerja demi kamu juga sayang. Jadi boleh ya?" Bujuk Brian.

"Iya bang, Bianca melarang juga tetap nggak akan menghentikan abang kan" Ucap Bianca sendu.

"Jangan sedih dong, nanti abang nggak tenang perginya" Bujuk Brian lagi.

"Iya bang, Bian nggak sedih. Yang semangat ya kerja nya, abang kapan berangkatnya" Bianca memaksakan dirinya untuk tersenyum agar Brian bisa pergi dengan tenang.

"Besok Bi"

"Ya udah nanti Bian bantuin packing yah abis ini" Ucap Bianca kemudian.

"Duh manisnya" Bianca tersenyum kecut mendengar ucapan Alex yang menggoda dirinya.

Terpopuler

Comments

Othor Blinger

Othor Blinger

boleh gak Alex aku bejek Thor gemes soalnya 😂

2022-04-29

0

Siti Rohaemy

Siti Rohaemy

waduh sebulan ber2 Ama Alex..bahayyyaaa..😱😱😱😂😂😂

2022-02-16

0

Arin Ni

Arin Ni

sama sama penasaran...🙈🙈

2022-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Info
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Extra Part
95 Extra Part 2
96 Extra Part 3
97 Extra Part 4
98 Extra Part 5
99 Info Novel Baru
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Info
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Extra Part
95
Extra Part 2
96
Extra Part 3
97
Extra Part 4
98
Extra Part 5
99
Info Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!