"Tunggu, Tuan! Saya juga ingin mengucapkan terimakasih karna telah mengundang saya ke pesta ulang tahun perusahaan" Ujar Nirmala.
"Aku mengundang semua orang ke pesta ini bukan dirimu saja, jadi jangan repot-repot berterima kasih!!" Ujar Galvin penuh penekanan, ia sangat tidak suka melihat orang yang lancang bersikap padanya apalagi jika itu adalah bawahannya sendiri.
Dan menurutnya Nirmala benar-benar tidak tau yang namanya aturan dan kesopanan, sudah berapa kali ia bertemu dengan wanita ini dan membuat mood nya selalu memburuk.
"Tapi Tuan, saya dengar dari teman saya yang lain jika pesta di tahun-tahun sebelumnya tidak memperbolehkan pegawai seperti saya datang ke sini, maka dari itu saya ingin berterima kasih dan... kalau boleh tahu kenapa Anda mengubah peraturan pesta?"
Mendengar pertanyaan Nirmala membuat Galvin mengernyit alisnya bingung.
"Kau ini aneh sekali, kenapa kau menanyakan hal itu? itu sama sekali tidak perting untuk dibicarakan!" tolak Galvin memberitahu.
"Bagi saya itu hal penting yang harus saya tahu, Tuan, ada hal yang sedang saya selidiki dan saya ingin tahu alasan kenapa Anda mengubah peraturan pesta?? Apakah... "
"Galvin... " Belum sempat nirmala melanjutkan ucapannya tiba-tiba saja seorang wanita mendekat ke arah mereka.
Marisa berjalan ke arah Galvin sembari menuntun Devano yang terlihat kelelahan.
"Maaf aku jika aku menganggu obrolan kalian" Kata Marisa.
"Tidak masalah, ada apa?" Tanya Galvin pada sang istri.
"Sepertinya Devano sudah mengantuk, bisakah kau menggendong dia ke kamar hotel? Aku sedikit kesulitan menggendong Devano jika sedang memakai gaun" Tutur Marisa.
Galvin menatap jam tangan yang sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, pantas saja Devano mengantuk anak itu selalu tidur tepat waktu.
"Tentu, aku akan menggendong nya" Galvin pun lantas mengangkat tubuh Devano dan membawanya keluar dari area pesta.
Sedangkan Marisa tidak langsung mengikuti Galvin pergi, ia menatap perempuan yang terus menatap punggung suaminya. Sedari tadi Marisa menatap interaksi antara Galvin dan Nirmala, Marisa juga tahu saat perempuan ini memegang tangan Galvin.
"Sepertinya kita pernah bertemu ya? Tapi aku lupa dimana" Ujar Marisa membuat Nirmala tersadar dari lamunannya.
"N-nyonya? Ah... Maaf saya tidak sadar jika Anda masih disini" Sahutnya.
"Apa yang sedang anda pikirkan memang?" Pancing Marisa.
Nirmala dibuat gelagapan dengan pertanyaan Marisa, ia pun harus mencari alasan yang tepat untuk menjawabnya.
"S-saya hanya sedang mengamati pesta Nyonya, saya belum pernah datang ke acara mewah ini. Jadi saya terlalu fokus mengamati sesuatu yang asing bagi saya" Ujar Nirmala beralasan.
Marisa terkekeh seakan tak mencurigai Nirmala sedikitpun.
"Begitu ya, ya sudah niklmatilah pestanya. Aku permisi, selamat malam"
"Selamat malam juga Nyonya" Balas Nirmala.
Seperginya Marisa, nirmala langsung merasa insecure dengan istri boss nya tersebut, ia memandang dirinya kembali yang benar-benar tidak ada apa-apa nya.
Pastas saja Galvin tidak terlihat terpesona sedikitpun, bahkan lelaki itu malah terlihat marah akan sikapnya.
Nirmala merutuki dirinya sendiri, sepertinya ia tidak boleh mencari muka di hadapan Galvin jika Marisa ada, maka usahanya pun pasti akan sia-sia.
"Hahh.......... Percuma aku sudah pergi ke salon dan menghabiskan uang untuk membeli gaun ini, Tuan Galvin sama sekali tidak memuji ku seperti yang aku bayangkan" Gumam Nirmala kecewa.
...MARISA...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Nuraini Aini
kepingin rasanya tak sedot itu ubun ubunnya nirmala g tau malu
2024-01-28
1
Hartaty
akhirnya sadar diri
2023-10-07
0
MJ
Pengen nabok si Nirmala, gatal tangan gue😁😁😁
2023-09-21
1