Mendapat pertanyaan seperti itu dari Galvin Abrian langsung dibuat gugup, ia merasa Galvin seolah tahu gerak-gerik nya. Tetapi sebisa mungkin ia bersikap datar.
"Saya....... Hanya....... Sedang ingin sendiri, Tuan Galvin. Ya, saya memang sudah terbiasa sendiri.... Hahaha..... " Canda Abrian mencoba mencairkan suasana.
Galvin dapat melihat rasa gugup yang di pancarkan dari lelaki di sampingnya ini, ia paham Abrian khawatir dirinya akan tahu jika sedari tadi Abrian memandang ke arah istrinya.
"Begitukah?? Padahal saya yakin ada banyak yang ingin berbincang dengan Anda, apalagi para wanita" Goda Galvin.
"W-wanita?? Hahaha.... Anda bisa saja Tuan Galvin"
"Saya serius Tuan Abrian! Disini banyak wanita single yang bisa anda ajak untuk mengobrol. Dari pada Anda harus sendirian disini"
"Saya tidak apa-apa Tuan Galvin, Anda tidak perlu khawatir. Lagipula saya tidak terlalu tertarik dengan wanita" Jelasnya.
"Kau serius, Tuan Abrian??"
"Ya... Untuk sekarang aku tidak terlalu memikirkan soal wanita"
"Benarkah?? Apa mungkin anda memang kurang menyukai wanita single dan lebih tertantang dengan wanita bersuami?"
Deg!
Seketika jantung Abrian berhenti berdetak, matanya membulat mendengar kalimat Galvin.
Abrian pun sulit menelan saliva, ia terpaku pada Abrian yang tersenyum padanya entah apa arti senyuman itu.
"A-apa maksud Anda, Tuan Galvin??"
Namun Galvin justru tertawa melihat kegugupan Abrian, sangat terlihat jelas ia lelaki ini memiliki perasaan kepada Marisa.
"Saya hanya bercanda Tuan Abrian, kenapa kau terlihat ketakutan seperti itu??"
Sontak Abrian mengembalikan ekspresi wajahnya, ia pun berusaha tertawa hambar.
"Anda ini sangat bisa menggoda saya, Tuan Galvin. Saya tidak mengira kau pandai bercanda" Ucapnya
"Ya sudah, kalau begitu saya akan kembali menjamu tamu yang lain. Silahkan nikmati kembali jamuan kami, saya permisi.... "
"Silahkan.... "
Setelah kepergian Galvin Abrian merasa lega kembali, hampir saja ia membuat suami dari Marisa tersebut curiga padanya.
Aku memang tak menyukai wanita bersuami, tetapi istrimu berbeda Tuan Galvin.
***
Di sisi lain Nirmala nampak mencari-cari keberadaan Galvin, ia ingin Galvin melihat penampilannya saat ini. Beberapa hari kebelakang Nirmala sudah pergi ke salon dan membeli gaun agar penampilannya sempurna malam ini.
Tentu Nirmala ingin melakukan hal itu untuk terlihat sempurna didepan Galvin, bossnya.
Ia pun kini memandang keseluruhan sudut aula dan mencari sesosok yang ia cari.
Dan tak butuh waktu lama nirmala pun melihat Galvin yang baru saja mengobrol dengan lelaki yang tak lain adalah Abrian.
Seketika mata Nirmala berbinar binar, ia pun mengecek penampilannya terlebih dahulu setelah itu barulah ia berjalan ke arah Galvin.
Dengan pura-pura Nirmala menabrak tubuh Galvin seolah tak sengaja melakukannya.
Brukkk!!
"Astaga..!! T-tuan Galvin, maafkan saya.... "
Namun Galvin seakan tak peduli, ia mengangkat tangannya seolah berkata baik-baik saja. Lalu melangkah hendak pergi.
Tetapi Nirmala justru menahan lengan bossnya mencegah lelaki itu berlalu.
"Tunggu, Tuan...!"
Namun dengan cepat Galvin melepas cengkraman Nirmala, dan perempuan tersebut pun terlonjak kaget.
"Jangan lancang Nirmala!" Ucap Galvin dengan tegas.
"Ma-maaf Tuan, s-saya tidak bermaksud lancang. S-saya hanya ingin meminta maaf karna telah menabrak Anda... " Ucap Nirmala, kini dirinya justru takut melihat sikap Galvin.
"Aku tidak apa-apa, lebih baik kau nikmati pestanya. Jangan mempermasalahkan masalah kecil seperti ini!" Ucap Galvin yang hendak berlalu lagi.
Tetapi lagi-lagi Nirmala menahan lengan Galvin membuat lelaki itu mulai terbawa emosi.
"Tunggu, Tuan!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Dewi Nurmalasari
sumpah ngakak ngebayangin OB ngelunjak megang tangan direkturnta wkwkkwkw
2023-10-16
3
MJ
Wahhh, dibikin jedag jedug si Abrian. Jangan kasih celah buat Pebinor😁😁
2023-09-21
0
Ratna Ningsih
dasar ya ulet keket.... mimpinya terlalu kejauhan...
2023-04-17
0