Pesta

Beberapa hari kemudian acara pesta ulang tahun Emerson Group pun akhirnya di gelar, semua para tamu berdatangan ke acara pesta dengan senyum yang tak pernah surut dalam bibirnya.

Para artis dan beberapa CEO dari perusahaan lain terlihat hadir dengan pakaian terbaik mereka, beberapa wartawan pun berdiri di depan hotel berbintang lima tersebut dengan membawa camera yang memancarkan lampu blitz.

Dan tepat pukul delapan malam semua orang sudah berjajar di pinggir red carpet saat mobil hitam milik Galvin berhenti disana.

Pemilik perusahaan itu terlihat keluar dari kendaraannya diikuti oleh Devano dan Marisa, jepretan camera mengarah pada tiga orang tersebut. Galvin, Marisa dan Devano tersenyum ke arah paparazi yang mengambil foto mereka.

Tak lama mereka pun masuk ke dalam hotel, Devano terlihat lucu berjalan diantara kedua orang tuanya yang setia menggandeng tangan kanan dan kiri Devano.

Saat mereka masuk ke dalam aula dimana pesta di adakan Galvin langsung disambut oleh beberapa rekan bisnis nya, Marisa dan Devano pun hanya mengikuti kemana pria itu berjalan.

Pesta terlihat sangat mewah seperti di tahun-tahun sebelumnya, Marisa terlihat semakin cantik dengan gaun pesta yang melekat di tubuh molek itu.

Marisa juga turut menyapa para karyawan dan berbincang ringan dengan bawahan suaminya tersebut.

"Mahhh.... Devano ingin jus itu.... " Tunjuk Devano sambil menarik-narik lengan ibunya.

Dengan terpaksa Marisa pun pamit berlalu.

"Maaf ya seperti devano haus, nanti kita lanjutkan obrolannya" Ucap Marisa dengan sopan.

"Iya Nyonya tidak apa-apa, selamat bersenang-senang" Ujar mereka.

"Selamat bersenang-senang juga, kami permisi.... "

Akhirnya Ibu dan anak itu pun menghampiri meja minuman jus, Marisa mengambilkan segelas jus jeruk untuk Devano yang tengah kehausan.

Dilihat Galvin sedang sibuk dengan beberapa rekan bisnisnya, Marisa pun tak menghiraukan hal tersebut.

Tanpa Marisa tahu ternyata sedari tadi Abrian mengikuti kemana Marisa berjalan, dan kini lelaki berjas abu itu berdiri tepat di belakang Marisa dan menepuk bahu sang teman.

"Hei....!"

Marisa terlonjak kaget dan langsung berbalik, matanya membola kala melihat Abrian berdiri di depannya dengan senyum mengembang.

"Abrian...?? Kau disini?!" Tanya Marisa tak percaya.

"Seperti yang kau lihat" Jawab Abrian singkat.

"K-kau, di undang??"

"Yap, kau benar. Seminggu yang lalu aku mendapat undangan pesta" Ungkap Abrian apa adanya.

Marisa masih tak percaya, ia pun tertawa lucu.

"Aku tidak mengira jika kau kenal dengan suamiku"

Abrian mengedikkan bahunya, "Kami memang tidak saling kenal, aku juga bingung kenapa suamimu mengundangku. Aku kira kau meminta suami mu untuk mengundang ku ke sini" Seloroh Abrian dengan sedikit menggoda Marisa.

"Aku?? Tentu bukan aku. Aku tidak pernah mengurusi hal seperti itu" Tambah nya.

"Benarkah?? Sayang sekali, padahal aku berharap kau yang meminta aku datang" Gumam Abrian tak terdengar.

"Kau bicara apa, Abrian?" Tanya Marisa penasaran.

"Hah?? Oh.... Tidak, aku tidak bicara apapun"

"Ngomong-ngomong..... Gaun itu sangat bagus jika kau yang memakai, kau terlihat semakin cantik" Puji Abrian, sontak Marisa salah tingkah mendengarnya. Suasana pun berubah menjadi canggung.

"Kau terlalu berlebihan, Abrian"

Abrian yang tahu jika Marisa risih dengan pujiannya akhirnya mengiyakan perkataan wanita itu.

"Emm.. Ya, aku rasa aku memang terlalu berlebihan memuji mu"

Karna tak mau dengan situasi seperti ini terus Abrian pun lantas mengalihkan perhatiannya.

"Hei aku tidak sadar ada anakmu disini.

Hai boy... Kau pasti Devano, kan??"

Devano yang sedang asyik meminum jus akhirnya menoleh ke arah seseorang yang memanggil namanya.

"Iya, Om"

Abrian berjongkok guna mensejajarkan tubuhnya dengan Devano, kemudian memperkenalkan diri pada anak laki-laki berdasi kupu-kupu itu.

"Hai Devano, pekernalkan namaku Abrian" Ucap Abrian sembari mengulurkan tangannya.

Devano dengan sopan menjabat tangan pria tak dikenal nya tersebut.

"Devano.... "

"Anak pintar" Abrian mengelus rambut Devano gemas.

Tanpa mereka sadari Galvin yang sedang berbincang dengan rekan bisnisnya secara diam-diam mengamati interaksi Marisa dan Abrian dari jauh.

Ternyata memang benar! Marisa dan Abrian sangat dekat dan akrab. Bahkan Abrian tak segan-segan berkenalan dengan Devano.

Nafas Galvin mendadak memburu dan matanya menajam melihat pemandangan tak menyenangkan di depan matanya, ia berusaha memalingkan pandangan ke arah lain dan mencoba fokus pada acara.

Acara puncak yaitu pemotongan kue kini sedang di gelar, MC meminta Galvin selaku pemilik perusahaan untuk maju ke depan beserta istri dan anaknya.

"Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat untuk perusahaan Emerson Group yang berulang tahun ke tiga puluh ini, semoga perusahaan Emerson bisa bergerak lebih maju lagi dan bersaing ke ranah internasional. Sebelum acara pemotongan kue apakah ada yang ingin anda sampaikan Tuan Galvin??" Tanya sang MC pada Galvin.

Galvin mengangguk dan mulai berbicara di depan para tamu.

"Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk para tamu yang sudah berkenan hadir di pesta ulang tahun perusahaan Emerson Group, saya juga ingin berterima kasih kepada para karyawan yang sudah bekerja dengan sangat baik hingga Emerson Group menjadi perusahaan yang berkembang hingga saat ini.

Tak lupa saya ingin mengucapkan terimakasih untuk keluarga yang selalu mendukung saya, khususnya untuk putra ku Devano dan...... "

Perkataan Galvin berhenti ditengah-tengah, matanya kian tertuju pada Marisa yang juga sedang menatap dirinya. Raut wajah Marisa nampak berusaha bersikap biasa saja, wanita itu seperti tak ingin berharap lebih pada Galvin meski di lubuk hatinya ia ingin mendengar kata-kata tersebut.

"Dann.... Juga istriku, Marisa.

Terimakasih atas dukungan kalian" Lanjutnya.

Marisa tertegun saat indera pendengarannya menangkap kalimat sederhana yang terlontar dari bibir Galvin, mata Galvin pun terlihat tulus dan tak ada unsur keterpaksaan membuat hati Marisa bergetar secara tiba-tiba.

"Owwhhh..... Sangat romantis sekali ya ucapan dari Tuan Galvin ini, kalau begitu langsung saja kita mulai ke acara pemotongan kue" Sampai akhirnya Galvin, Marisa, dan Devano pun memotong kue raksasa tersebut hingga mengundang tepuk tangan dari para hadirin.

Setelah acara puncak selesai para tamu di bebaskan untuk menikmati seluruh hidangan yang tersedia, begitupun yang di lakukan oleh salah satu tamu yang sedang berkeliling area pesta.

Abrian sedari tadi terlihat sedang memandang ke arah Marisa berada, ia tak henti-hentinya melihat gerak-gerik Marisa yang mana membuat Abrian ingin mendekat namun ia tetap tak ingin gegabah apalagi ada suami Marisa di pesta ini.

"Selamat malam, Tuan Abrian" Seru seseorang.

Abrian menoleh dan mendapati Galvin di sampingnya, ia pun langsung bersikap profesional layaknya tamu yang lain.

"Selamat malam juga, Tuan Galvin" Abrian menyodorkan tangannya dan disambut ramah oleh Galvin.

"Selamat atas ulang tahun perusahaan Emerson Group, saya begitu merasa terhormat bisa di undang ke acara ini" Ucap Abrian dengan formal.

"Sama-sama Tuan Abrian, saya juga ingin berterima kasih kepada Anda sudah mau hadir ke acara sederhana ini" Ujar Galvin merendah.

"Saya sangat menikmati pestanya Tuan Galvin, semua yang di hidangkan semuanya luar biasa"

"Terimakasih atas pujian Anda.

Ngomong-ngomong.... Kenapa Anda tidak bergabung dengan yang lain? Apa yang sedang anda lakukan sendirian disini, Tuan Abrian?" Tanya galvin dengan tatapan intens.

Terpopuler

Comments

Riska Wulandari

Riska Wulandari

romantis apaan,,Galvin ngomong aja gagap..

2022-08-08

0

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

galvin galvin berubahlah sebelom marissa pergi dan kamupun memyesam

2022-07-02

0

Daniel Aufa Daniel Aufa

Daniel Aufa Daniel Aufa

update

2022-06-11

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 73 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!