"Maafkan aku, aku...tidak bisa menahannya." Ucap Kendrick lirih. Ucapan itu terdengar lirih di belakang telinga Elizabeth. Anehnya tidak ada kesedihan di mata gadis itu, entah rela atau memang menginginkannya. Keduanya masih dalam keadaan tanpa sehelai kain benangpun. Hanya selimut tebal yang menutupi ke duanya.
Keduanya berpelukan di atas kasur sempit itu. Hari masih menjelang pagi, udara terasa dingin, seluruh pakaian yang kemarin di pakainya saat makan malam sudah teronggok di lantai tak beraturan, bahkan berserakan di mana mana. Kendrick menaikkan selimut yang di pakai Elisabeth dan dirinya hingga sebatas dada.
Ada senyum malu yang ke luar dari bibir Elizabeth.
Bahkan saat ini Kendrick ingin melakukan lagi dan lagi. Kendrick menatap surai rambut hitam milik Elizabeth, mengusap pipinya, dan menciumnya.
Membiarkan tubuhnya tanpa busana hanya terbungkus selimut tebal berwarna biru muda, Elizabeth menekan kepalanya ke dalam leher Kendrick.
"Aku tidak menyesal melakukannya. Aku menyukaimu Kendrick." Ucap Elizabeth lirih. Dia memperlihatkan senyumnya, sebaris giginya terlihat nampak putih bak mutiara. Cinta pertamanya tidak akan pernah salah. Elizabeth akan melakukan apapun demi lelaki yang memeluknya. Bahkan jika nyawa sebagai taruhannya.
Awalnya Kendrick tak menyangka, kulit sawo matang milik Elizabeth ternyata hanya tampilan luarnya saja. Kenyataan tampilan di dalamnya lebih putih dan bersih bahkan seputih kapas tanpa cela kecuali tai lalat hitam yang berada di pundaknya. Tidak ada yang tau semua lekuk tebuh wanita yang di peluknya, hanya dirinya. Membuat dirinya semakin gila dan gila.
Elizabeth memang pekerja keras sehingga dia tidak memikirkan penampilan. Bahkan dia tidak pernah memikirkan perawatan kulitnya.
Kendrick masih setia menatap wajah Elizabeth yang manis itu, menatap lekat wajahnya dan terus mengecup pucuk kepalanya. Mereka melakukan penyatuan untuk ke dua kalinya, kebahagiaan terpancar di wajah ke duanya.
Masih teringat ke jadian yang semalam, akibat dari minum minuman keras yang di pesannya membuat tubuh Kendrick memanas, Sesuatu di bawah sana tidak bisa di ajak kompromi, padahal Kendrick sudah merencanakan di awal akan melakukan itu di hari pertama pernikahan mereka. Di tambah dia berniat menikahi Elizabeth dalam waktu dekat ini. Tetapi karena ke cerobohannya Kendrick tidak bisa menahan hawa nafsunya.
Awalnya Kendrick bersedia tidur di sofa kecil milik Elizabeth. Bahkan Elizabeth sudah memberinya selimut dan bantal. Elizabeth awalnya menemaninya mengobrol dan menonton televisi lama milik Elizabeth. Tetapi sejak kepergian Elizabeth memasuki kamar tidurnya, semuanya menjadi berubah. Berubah menjadi liar dan bahkan tidak bisa di kendalikan.
Melihat wanita terkasih duduk di sampingnya yang asik menemaninya menonton televisi seakan menari dan menggoda. Ini adalah minuman alkohol biasa tetapi ternyata kekuatannya sangat dahsyat. Apalagi saat jemarinya mulai berani menyentuh bibir Elizabeth dan tidak ada penolakan sama sekali tentu saja membuat Kendrick merasa senang. Kendrick melanjutkan yang lebih berani, itupun tidak ada penolakan. Keduanya melanjutkannya di kamar sempit dan terjadilah semuanya tanpa bisa di tahan. Ini yang pertama bagi Elizabeth dan dia menerimanya dengan iklas dan rela.
Menyesal? Tidak! Dia tetap akan melanjutkan rencana seperti semula. Menikahinya! Hanya wanita berpenampilan kumal ini yang akan di nikahinya. Hanya wanita berwajah kumal ini yang bisa membuat jantungnya berdebar.
Matheo pernah mengatakan padanya kalau Kendrick memiliki kelainan bahkan mengatakan kalau Kendrick buta mata. Tidak ada yang bisa memilih hati, apalagi kedekatan ke duanya memiliki makna tersendiri.
Lantas bagaimana jika yang menyelamatkannya adalah perempuan cantik. Apa Kendrick masih melakukan hal yang sama? Lain lagi ceritanya.
Inti dari semuanya Kendrick tidak bisa membedakan antara cinta atau balas budi. Ini nyata bahkan Matheo sudah mengingatkan berkali kali.
Kendrick akan mempercayai apapun yang kejadian pertama di alaminya, tanpa merinci sebab dan akibatnya. Sama seperti peristiwa mamanya.
Sara dengan tegas telah membuangnya, dengan mata kepala sendiri Kendrick menyaksikan kalau Sara dan Carlos Eman sudah melecehkannya bahkan di antara dua pilihan Sara lebih memilih Carlos Eman, menganggap itu kesakitan. Matheo berkali kali menahan kekesalan, kalau saja Kendrick bisa berpikir jernih, mungkin berteman dengan Elizabeth lebih baik biarkan cintanya datang perlahan lahan, tetapi kenyataannya sekarang hati Kendrick menggebu gebu. Cinta yang seharusnya di warnai ketulusan tetapi malah akan melukai keduanya, semata mata hanya karena niat balas jasa.
Perubahan yang di berikan oleh Kendrick pada Elizabeth juga akan berdampak buruk. Memanjakan materi membuat wanita menjadi lupa diri. Dan itu sudah di lihat pada diri Elizabeth saat ini.
Elizabeth lebih memilih barang bermerek tanpa bekerja dan tanpa menyelidiki dari mana asal uang Kendrick. Itu salah besar, Matheo sudah mencoba menyadarkan Kendrick tetapi semuanya percuma.
Terbangun dengan mata yang masih enggan terbuka, sebuah tangan memeluk erat tubuh Elizabeth, melingkar di pinggang. Sementara tangan satunya di pakainya sebagai pengganti bantal yang sudah berserakan. Elizabeth merasa senang perbedaan dirinya dan laki laki yang tengah meeluknya sangatlah jauh. Seperti si buruk rupa dan si tampan. Tapi kenyataannya dia memenangkan hatinya.
Ketika Elizabeth hendak bangun, tangan berat itu sama sekali tidak mau melepaskannya.
"Biarkan seperti ini dulu."
"Ini sudah siang, aku harus bekerja."
"Kamu tidak usah bekerja aku bisa menghidupimu."
"Jangan bercanda. Aku harus mengumpulkan uang sebanyak mungkin."
"Banyak? Sebanyak apa?"
"Ya banyak! Bahkan kamu tidak bisa memikirkannya. Akan aku lakukan apapun yang penting bisa membuatku kaya dan banyak uang." Ucap Elizabeth dengan penuh semangat.
"Untuk apa, aku bisa memberimu."
"Bercanda! Bahkan semua barangmu di dapatkan dari pinjaman Matheo."
Kendrick tidak berusaha menimpalinya, menganggap ucapan Elizabeth hanya candaan. Dan tidak perlu di tanggapi.
Elizabeth bangun dari tempat tidur yang di gunakan sebagai pergumulan semalam dengan Kendrick, saat hendak menurunkan kakinya dirinya merasa kesakitan.
"Apa masih sakit?"
"Hmm tapi aku masih bisa berjalan."
"Lanjutkan saja tidurmu." Ucap Elizabeth lirih.
Kendrick kembali memejamkan matanya, dia sangat kelelahan, di dalam hatinya hanya satu tekat menikahi wanita yang sudah di ambil ke suciannya. Kendrick merasa dirinya bukanlah lelaki brengsek, bertanggung jawab dan segera menikahinya.
Setelah mandi dan membersihkan area sensintifnya Elizabeth berganti baju dan mengikat rambutnya, sanggul cepol dan kaos putih celana pendek terlihat seperti gadis mungil yang lucu.
Elizabeth menyiapkan roti sandwich yang sederhana khas Kanada, dibuat dari lapisan roti dan irisan daging sapi. Lapisan dagingnya dibumbui dengan rempah-rempah dari Kanada. Sandwich ini sering disebut Smokked meat sandwich. Kendrick sangat menyukai makanan bikinan Elizabeth, hal itu mengingatkan kenangan tersendiri baginya. Memori indah saat masih tinggal dengan mamanya. Keduanya makan dengan lahap, sampai akhirnya matahari sudah mulai menampakkan sinarnya malu malu, Kendrick mengantarkan Elizabeth ke tempat kerjanya dengan motor besarnya. Elizabeth memasukkan ke dua tangannya ke dalam jaket yang di kenakan Kendrick, di letakkannya kepalanya di punggung Kendrick, ke duanya semakin mesra. Motor besar itu melesat seperti angin. Suara motor meraung seperti singa, banyak mata memandang iri pada mereka.
Rambut hitam panjang tergerai di atas pundak Elizabeth yang tertiup angin, terbang seolah menari nari. sebagian rambutnya tertutup helm warna biru milik Kendrick.
Motor besar itu hanya berhenti di lampu merah. Sebuah mobil mewah berhenti di samping motor besar Kendrick. Penumpang di dalamnya adalah seorang wanita cantik dan ****. Mata wanita itu yang tak lain adalah Eva tengah berduaan di mobil mewah bersama lelaki Asia, melihat ke dua sejoli yang berlainan jenis tengah terlihat mesra.
Wanita itu melihat pengendara motor besar itu. Kedua kaki Kendrick yang memakai sepatu sneakers mahal di jejakkan di atas jalanan aspal hitam demi menopang motor besarnya agar tak terjatuh. Kendrick menjaga itu agar gadis yang di boncengnya tetap aman.
Eva terkesima melihat bentuk tubuh Kendrick yang macho. Sesuai dan pantas jika memakai motor besar, sayangnya pemandangan itu terasa rusak setelah mengetahui siapa wanita yang tengah di bonceng Kendrick. Eva tidak menyukai itu. Eva belum memiliki cara untuk mendekati Kendrick. Awalnya dia hanya iri dengan Elizabeth tetapi sikap serakahnya menginginkan lebih. Entah ingin memiliki Kendrick atau demi fasilitas ke luar masuk club D'Oreon gratis.
Trimakasih yang sudah meninggalkan jejak. Like Komen dan Vote. Biasakan mrngucapkan Trimakasih dan Tolong, awali dari kita. Niscaya ke depannya dunia menjadi indah. Mohon maaf kalau tidak sempat membalas komen. Kritik dan saran trimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Partiah Yake
aky ngasih like pertama🤩
2021-11-11
0