"Kamu penasaran? Kalau kamu penasaran puaskan aku malam ini. Ada barang baru yang membuatmu terbang." Ucap lelaki berwajah Asia. Eva tertawa penasaran. Hati Eva senang, dia sudah terbiasa melakukan perbuatan penuh dosa, baik mengkonsumsi obat terlarang, ataupun sebagai wanita bayaran, tetapi saat di rumah dia akan menjadi anggota keluarga Chloe yang baik dan penurut.
Wajah cantik, rambut hitam kemilau, tubuh proporsional, kulit bersih, otak cemerlang, tetapi tidak dengan budi pekertinya, bahkan jauh di bawah nol.
Malam itu akhirnya Eva mengetahui siapa lelaki, teman dekat dari Elizabeth. Betapa terkejutnya, ternyata Kendrick adalah pemilik club malam tempatnya menikmati dunia malam. Eva berkali kali mengucapkan trimakasih kepada lelaki Asia yang ternyata mafia dari timur. Eva berjanji akan selalu menemani saat nanti bertemu lagi, tentu saja dengan pelayanan yang memuaskan.
*****
Tidak terasa hampir satu tahun Elizabeth berhubungan dengan Kendrick, berapa banyaknya materi yang di berikan Kendrick kepada Elizabeth, tak sedikitpun dia mengetahui siapa sebenarnya Kendrick, entah karena kebodohannya atau karena kepolosannya? Elizabeth terbuai dengan materi yang di berikan Kendrick, tas mahal atau pakaian bermerek. Elizabeth juga berubah dulunya di panggil dengan sebutan gadis kumal sekarang tidak lagi. Elizabeth menjadi gadis manis dan lugu.
Demikian juga dengan Kendrick, Kendrick tidak berusaha untuk mengetahui kehidupan Elizabeth, awalnya memang dia berusaha menyelidiki kehidupan Elizabeth tetapi setelah hubungan berlangsung lama dia menganggap hal itu tidaklah penting, ke duanya tidak pernah memikirkan orang lain selain diri mereka berdua.
Sesekali Elizabeth pulang menemui James dan Diego hanya mereka berdua yang menyambut kedatangannya. Dulu dia mendengar dari mamanya kalau dia membenci Elizabeth karena jelek dan kumal, tetapi perubahan Elizabeth yang seperti ini pun mamanya tetap bersikap dingin.
Rahasia apa yang terjadi antara dirinya dan mamanya yang bernama Luci itu. Elizabeth tidak tau sama sekali. Bertanya kepada James juga percuma. Kedatangannya kali ini karena kondisi James dan Diego yang sama sama memburuk. Elizabeth bingung harus berbuat apa, uangnya semakin menipis. Meminta kepada Kendrick? Dia cukup malu dan sadar diri, Kendrick sudah cukup baik kepadanya. Apalagi setahu Elizabeth, Kendrick mendapatkan semua uangnya hanyalah pinjaman dan pemberian dari Matheo. Kendrick bukan sultan ataupun keluarga taipan, dia menganggap Kendrick preman pinggiran.
Sebenarnya ke duanya baik Kendrick ataupun Elizabeth adalah memiliki kesamaan. Kesamaan tidak terbuka dan sama sama terbuang oleh ibu kandungnya. Tetapi sayangnya kesamaan itu akan berdampak besar di kehidupan nantinya.
Elizabeth lebih memilih meminjam uang dari sahabat baiknya Julia, Julia sahabat terbaiknya bahkan keluh kesahnya di sampaikan hanya kepadanya, termasuk perihal Kendrick. Tetapi bantuan Julia juga terbatas, kehidupannya tidak lebih baik dari Elizabeth.
"Tapi uangku sudah habis ma." Ucap Elizabeth saat kepulangannya.
"Terus kamu diam saja melihat papa dan Diego sekarat?" Bentak Luci.
"Tapi ma.."
Luci mendorong tubuh Elizabeth keluar pintu kemudian menutupnya.
"Halah percuma nangis nangis kalau tidak membantu apa apa." Gerutu Luci.
Kesehatan James semakin memburuk, penyakit jantung benar benar membutuhkan biaya banyak. Di tambah Diego yang penyakitan. Napasnya semakin kesulitan.
Uang semakin menipis bahkan rumah sudah di gadaikan. Yang menjadi pertanyaan Elizabeth bagaimana dengan Eva? Bahkan Eva masih bisa berkuliah dengan lancar tanpa harus kesulitan membayar. Sedangkan dirinya selalu di kejar kejar mamanya demi pengobatan James dan Diego.
Hutangnya kepada Julia juga cukup banyak, di tambah hutang di tempat kerjanya. Untung saja kebaikan Matheo lewat Kendrick meminjamkan apartemennya, sehingga Elizabeth dapat memangkas pengeluaran untuk sewa rumah. Pemikiran yang sederhana tapi salah. Kebaikan Kendrick bukan berasal dari bantuan Matheo, sejujurnya memang semua milik Kendrick.
Malam ini Kendrick sudah menunggu kedatangan Elizabeth di apartemen sempitnya. Memainkan ponselnya cukup lama hingga dia tertidur. Apartemen yang tidak di tempati Kendrick itu dulunya kotor dan berdebu. Tetapi setelah di tempati Elizabeth sekarang apartemen yang mirip studio itu menjadi bersih dan rapi, sehingga Kendrick merasa nyaman.
Pot bunga yang di gantung di setiap sudutnya dengan cat yang berwarna putih membuat nuansa minimalis dan sejuk. Mengisi perabotan yang tidak terlalu besar sehingga tidak terlalu memakan tempat. Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu di buka. Karena ruangan yang kecil, begitu membuka pintu dan masuk Elizabeth langsung melihat Kendrick yang tertidur di atas sofa.
Senyum mengembang dari sudut bibir Elizabeth, lelaki tampan denga mata yang terpejam. Bibir merahnya tertutup rapi, hidung yang tinggi menjulang sehingga semakin menambah ketampanannya.
Terdengar napas halus di barengi dengkuran yang pelan.
Elizabeth membuka pintu kamarnya pelan pelan, dia tidak mau mengganggu tidur Kendrick yang nyenyak. Elizabeth melepas pakaian, menghapus make up dan mengganti pakaiannya. Tetapi brlum juga dia mrnyelesaikan urusan itu Kendrick mendorong pintu dan membukanya. Keduanya terkejut. Elizabeth bahkan sempat berteriak keras.
"Maaf." Ucap Kendrick gugup.
Kendrick dengan cepat menutup pintu kamar kembali dan berdiri di depannya. Dadanya bergemuruh sangat kencang. Dia tidak pernah merasa seperti ini. Di antara begitu banyaknya wanita yang dekat dengannya tidak pernah sekalipun dia merasakan jantung berdebar.
Terlihat banyangan Kendrick mondar mandir di balik pintu. Sementara rasa terkejut Elizabeth sudah hilang dan kembali normal. Elizabeth merasakan hal yang sama seperti yang di alami Kendrick. Keduanya adalah sama sama cinta pertama.
Pintu terbuka pelan, ke duanya saling menatap mata.
"Sudah makan?" Keduanya mengucapkan kalimat yang serupa dan bersamaan.
"Belum." Sekali lagi mereka mengulangnya. Ke duanya nampak gugup.
"Baiklah, kita makan di luar saja." Ucap Kendrick, kemudian di balas anggukan oleh Elizabeth.
Ke duanya ke luar apartemen dengan diam, tidak ada kalimat yang ke luar dari bibir ke duanya. Memasuki kedai makan yang tak begitu mewah tetapi masakan yang enak dan tersedia minuman ber alkohol.
Ke duanya sangat menikmati makan malam yang sederhana itu. Tanpa mereka sadari sepasang mata mengawasi ke duanya. Mata laki laki yang begitu dendam kepada Kendrick.
Duarte bersembunyi di balik pepohonan, pakaian dan celana berwarna hitam, topi dan kacamata juga mendominasi warna hitam. Wajahnya menyiratkan kelicikan. Mengamati Elizabeth dengan seksama. Bahkan memfotonya, niatan buruk terbang di atas kepalanya. Duarte sangat membenci Kendrick hingga mengakar di otaknya. Kebebasannya hilang karena Duarte bertransaksi di tempat yang salah. Uang yang di rampas Kendrick sudah tidak bisa di dapatnya lagi. Nyawanya menjadi incaran mafia timur karena mereka menganggap Duarte sudah membodohinya.
Anak buahnyapun hanya tinggal hitungan jari, yang masih setia mengikutinyapun tidak ada yang memiliki nyali. Tetapi dia tidak mau menyerah, jika nyawa Kendrick tidak bisa di cabutnya maka sebagai gantinya nyawa gadis itu yang akan menebusnya.
Duarte tertawa senang, sebentar lagi dia akan membunuh salah satu mahluk yang ada tidak jauh darinya. Sayangnya Kendrick tidak merasakan kehadiran Duarte, dia hanya berkonsentrasi tentang ke jadian sebelumnya. Beberapa kali dia meneguk minuman keras hanya demi menghilangkan pikiran kotornya.
''Kita pulang?'' Tanya Sofia menyadarkan lamunan Kendrick.
''Baik.'' Jawab Kendrick. Matanya mulai memerah. Setelah membayar di kasir tak lupa meninggalkan uang tips untuk pelayan. Kendrick meninggalkan kedai itu, tangannya tak lepas dari genggaman tangan Elizabeth. Ke duanya berkutat dengan pemikiran masing masing. Hingga tanpa di sadari seseorang membuntuti kemana mereka pergi.
Bahkan kehadirannya tidak di sadari oleh Kendrick dan Elizabeth.
Memasuki pintu apartemen dengan hati berbunga.
''Sepertinya akan turun hujan.''
''Ya. Sepertinya begitu.''
''Kamu tidur di sini saja karena ini sudah malam.'' Ucap Elizabeth. Tentu saja ucapan itu menyenangkan hati Kendrick.
''Baiklah, aku janji tidak akan mengganggumu.''
Elizabeth tersenyum, dia mempercayai Kendrick tidak akan melakukan hal buruk padanya.
Hai para penggemar novelku, mulai memanas ya isi ceritanya. Tapi harap sabar. Jangan lupa Like Komen And Vote.
Semoga kamu dan kelyargamu sehat. Dan semoga orang yang sukses terlahir di antara keluargamu. Amiin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments