Perasaan Matheo begitu sangat menekan otaknya. Entah mengapa dirinya merasakan akan ada sesuatu pada hubungan sahabatnya dengan wanita di depannya.
Matheo merasa wanita di depannya hanya akan memanfaatkan kebaikan Kendrick.
Elizabeth merasakan tatapan curiga pada wajah Matheo. Padahal dia baru pertama kali bertemu dan berkenalan.
Elizabeth mencoba bersikap ramah, menanyakan asal kota kelahiran Matheo ataupun di mana dia tinggal. Tetapi tetap saja tidak mencairkan suasana.
Matheo masih saja menganggap pertanyaan Elizabeth seperti angin lalu.
Elizabeth sadar diri, dia menganggap sikap Matheo adalah sudah sepantasnya, karena selama ini fasilitas baik apartemen, motor ataupun kendaraan roda empat adalah pinjaman dari Matheo. Mungkin saja kekesalan Matheo karena hal seperti itu. Elizabeth merasa malu. Padahal baru saja dia berniat mengucapkan terima kasih kepada Matheo karena sudah meminjamkan apartemen untuk dia tinggali, akhirnya dia mengurungkan niat itu.
Kendrick dan Matheo membicarakan pekerjaan, Elizabeth sama sekali tidak tau apa yang tengah mereka bicarakan. Hal itu tentu saja merasa dirinya asing. Elizabeth hanya memainkan ponselnya, kepalanya terus menunduk ke bawah. Dia sama sekali tak memindahkan pandangannya pada layar ponsel usang itu.
Di dalam hati Elizabeth merasa malu kepada Matheo, dia sama sekali tidak berani memandang wajah Matheo.
Mengangkat cangkir teh hangat itu, meniup uap panasnya, lalu mendekatkan bibirnya ke pinggiran gelas cangkir, terasa manis. Pertemuan Kendrick dan Matheo di rasakan Elizabeth begitu lama. Elizabeth seolah salah tingkah, beberapa kali memindahkan posisi duduknya. Dia merasa tatapan mata Matheo mengintimidasinya.
Beberapa saat kemudian, Kendrick mendekatinya kembali.
''Aku akan ke kamar kecil sebentar. Kamu bisa menghabiskan makananmu setelah itu aku akan mengantarmu pulang.'' Ucap Kendrick kepada Elizabeth, bisikan itu terasa hangat di belakang telinganya.
Kendrick berjalan ke arah berlawanan dari pintu keluar, menuju kamar kecil. Sementara itu Elizabeth mencoba tersenyum dan menganggukkan kepala kepada Matheo.
"Jangan menyakiti hati Kendrick."
Ucapan Matheo mengejutkan hati Elizabeth, dia tidak tau mengapa tiba tiba Matheo mengatakan hal itu, seolah olah dia akan menyakiti hati Kendrick.
"Apapun hubungan kamu dengannya saya harap kamu berlaku baik, lepaskan dia kalau kamu tidak menyukainya."
"Aku hanya bersahabat dengannya."
"Aku tidak perduli, dia seperti saudara bagiku. Dia yang sudah menolong keluargaku dari keterpurukan, Kendrick tidak sebahagia tampilan luarnya. Dia memiliki masalah besar yang akan di hadapinya di kehidupannya kelak."
"Kenapa kamu sangat protektif kepadanya? Aku ada sesuatu di antara kalian? Jangan jangan kalian memiliki hubungan seperti..."
"Kamu jangan asal, aku dan Kendrick lelaki normal. Aku hanya tidak suka dengan wanita buruk rupa dan wanita itu merubah penampilan dari uang teman prianya."
"Maksud kamu aku memanfaatkan Kendrick? Dia punya apa? Bukankah semua fasilatas adalah pinj ..."
Ucapan Elizabeth tidak sempat di lanjutkan karena Kendrick sudah kembali dari kamar kecil. Elizabeth sama sekali tidak tau kalau hubungan Kendrick dan Matheo adalah urusan nyawa sama seperti dengannya. Kendrick pernah menyelamatkan keluarga Matheo dari organisasi yang menekan imigran, bahkan Kendrick menghidupi mereka. Ucapa Elizabeth seolah melecehkan Matheo, hal itu membuat Matheo semakin membenci Elizabeth.
"Kalian membicarakan aku?" Tanya Kendrick sambil menggembangkan senyumnya.
"Tidak!"
Keduanya mengucapkan kalimat serentak.
Tidak mau kecurigaan Kendrick semakin dalam, mereka mencoba bersikap normal. Setelah membayar bon makanan, mereka berdiri meninggalkan rumah makan itu. Matheo memandang kepergian Kendrick yang pergi sambil menggandeng tangan kanan Elizabeth, Mereka menuju ke arah lapangan parkir, Kendrick menyalakan mesin motornya, terlebih dahulu memasangkan pelindung kepala kepada Elizabeth dan dirinya. Motor besar itu meraung seperti suara banteng. Di belakangnya Elizabeth melingkarkan tangannya di perut lelaki tampan itu. Motor besar itu melesat seperti anak panah. Berapa kali Elizabeth menepuk bahunya agar mengurangi kecepatan laju sepeda motornya. Kendrick sangat senang mengetahui kekuwatiran Elizabeth kepada dirinya.
Elizabeth tidak mengerti mengapa Matheo membencinya. Mengatakan dirinya buruk rupa.
Motor memasuki area apartemen, keduanya menuruni motor besar itu. Setelah Kendrick membantu Elizabet membuka kunci pelindung kepalanya, keduanya berjalan menuju unit apartemen. Apartemen yang ada di tengah kota Bogota ini bukanlah terletak di kawasan mahal, ini adalah apartemen pertama yang di beli Kendrick. Apartemen yang sederhana. Suasana penghuni apartemen sangatlah sepi. Rata rata semua penghuni tidak mengenal siapa pemilik apartemen yang ada di samping unitnya.
Setelah menenpelkan key card pintu perlahan terbuka, lampu menyala terang, hanya ada satu kamar tidur, ruang tamu, dapur kecil dan kamar mandi.
"Duduklah, aku mandi sebentar dan kubuatkan kopi untukmu."
Kendrick tidak menjawab, dia hanya membaringkan tubuhnya di atas sofa kecil warna merah. Tak berapa lama kemudian Elizabet kembali dari dapur tangan kanannya memegang secangkir kopi manis.
"Minumlah."
"Ya trimakasih." Ucap Kendrick, dia kembali melihat layar ponsel miliknya, melihat pergerakan saham melalui ponsel yang di ajarkan oleh Matheo. Jari jarinya menggesar layar sentuh itu ke atas dan ke bawah. Terlihat senyum kepuasan di wajahnya. Menerima laporan Matheo kalau perusahaan di bidang ritail. Bahkan Matheo sudah membeli lima puluh bidang usaha. Intinya saat ini Kendrick dan Matheo memiliki store yang memiliki ribuan karyawan.
Kendrick sangat senang karena bisnis retailnya akan mengalahkan store terbesar di kota Bogota. Tidak lama lagi gerai retailnya akan memenuhi setiap sudut kota Bogota bahkan Colombia. Setelah ini dia tak ragu lagi akan menikahi wanita yang sudah menyelamatkan nyawanya. Sayang sekali dia tidak mengenali siapa pemilik store terbesar di Bogota, seandainya dia tau bahwa pemilik store terbesar adalah Carlos, lelaki yang menyebabkan dirinya terbuang, entah apa yang akan di lakukannya kini.
Malam semakin larut, baik Kendrick maupun Elizabeth tidur di tempat yang terpisah, Eli sangat mengerti batasan. Wanita polos dan tidak cantik itu tidak berani melakukan tindakan lebih. Tetapi beda dengan Kendrick, lelaki yang sudah merasakan manis asinnya kehidupan malam tentu saja menahan gejolaknya. Kendrick terbiasa menyalurkan hasrat s*****lnya dengan wanita malam, tidak ada yang jelek, semuanya cantik cantik bak foto model. Melihat wanita tertidur di depannya tentu saja seharusnya dia tidak tergoda. Untuk kali ini di luar kebiasaannya. Hasratnya benar benar memuncak, ada sesuatu yang panas di bawah sana.
Aku harus pergi, mencari wanita lain. Dia bukan wanita murahan, dia yang akan menjadi istriku kelak. Aku tidak boleh menyamakannya dengan wanita malam yang biasa aku tiduri.
Kendrick bergegas meninggalkan apartemen, setelah membuka dan dia keluar kemudian memastikan lagi pintu apartemen terkunci dengan benar.
Kendrick mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, melesat seperti anak panah. Menuju club malam miliknya.
D'Orion Club begitu ramai, club dengan fasilitas terlengkap di pusat kota. Transaksi penjualan obat terlarang terjadi di tempat itu, perputaran uang haram begitu cepat. Transaksi wanita malam juga terjadi, wanita dengan standar wajah bak seorang artis, bodi seperti model terkenal tinggi di atas rata rata. Wanita yang ada di club malam D'Orion adalah wanita pilihan. Minuman yang di jualnya adalah unggulan. Lampu kelap kelip berputar menghiasi semua sudut ruangan. Asap rokok memenuhi seluruh lapisan udara. Musik berdentum sangat keras.
Manusia yang berjoget mengikuti irama menjadi satu tidak terpisahkan oleh gender.
Sebenarnya club malam ini merupakan club malam terbesar sebelumnya, hanya saja penekanan bisnis yang di lakukan Matheo membuat pemiliknya menjual club malam ini dengan harga yang murah. Kendrick merubah semua tampilan club malam bahkan merubah namanya. Hingga akhirnya berkembang pesat.
D'Oreon adalah bisnis awal yang di kelola langsung oleh Kendrick dan karena otaknya berlian maka D'Oreon semakin besar. Bahkan bangunan yang ada di samping gedungpun di beli dan di ubah menjadi kamar kamar VIP yang di sewakan dengan harga fantastik. Kamar itu selalu terisi penuh. Pundi pundi uang mengalir sangat cepat ke kantong Kendrick, dan uang itu kini semakin berkembang di tangannya atas bantuan Matheo.
Kamar kamar VIP itu biasanya di sewakan untuk pejabat ataupun pebisnis yang memiliki uang banyak. Kendrick mengeruk semua uang mereka. Di tambah wanita wanita malam yang di pekerjakannya memiliki tarif yang mahal.
Kendrick sudah mahir menangani bisnis, dia tidak memiliki ijazah apapun untuk di banggakan, tetapi pengalamannya mengalahkan siapapun yang bergelar. Hanya saja terkadang Kendrick tidak bisa merubah kebiasaannya saat hidup di jalanan. Dia selalu mengkonsumsi minuman keras dan memiliki satu wanita penghibur yang menghangatkan dirinya. Dia akan membuangnya setelah bosan.
Berapa kali Matheo mengingatkan sahabatnya untuk hidup yang benar, tetapi trauma masa lalu saat melihat Carlos melakukan itu membuat pemikiran lain pada dirinya.
Trimakasih yang sudah meninggalkan jejak. Semoga pembaca sehat selalu dan bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Edah J
Kendrick ternyata cap teh celup 😏😏😏🤦
2023-03-05
0