*Dreet, dreeet, dreet!!!!
Fatimah segera mengambil ponsel suaminya yang terus bergetar.
"Pasti penting banget, hingga mengirim pesan sampai banyak begini," wanita itu kemudian memberanikan diri membuka ponsel suaminya.
"Ayank...."
"Ayaaank!!!"
"Ayaaaaaaaannnnkk!!"
*Degg!!!
Seketika rasa sesak menyeruak di dadanya, seketika tubuhnya terasa lemas menatap siapa yang mengirim pesan mesra kepada suaminya itu.
Ia begitu tercengang lagi ketika melihat foto wanita cantik di sana.
Karena penasaran dengan isi percakapan keduanya, Fatma terus membaca semua pesan yang di kirim oleh wanita idaman lain suaminya.
Wanita itu kemudian memukul-mukul dadanya yang terasa sangat nyeri bak di tusuk-tusuk ribuan jarum, air matanya mulai menggenang dan membasahi pipinya.
Ia berusaha menahan agar tidak menangis namun tetap saja ia tidak bisa mengontrol emosinya.
Ingin sekali rasanya wanita itu meluapkan kekesalannya terhadap suaminya, yang masih terlelap di sampingnya namun sebagai istri Soleha ia sangat menghargai adab dan tata Krama, sehingga masih bisa menahan emosinya dan tidak melupakannya saat suaminya masih terlelap.
Mendengar suara adzan Ashar, Fatimah segera mengambil air wudhu dan sholat. Selesai Sholat wanita itu begitu khusu mencurahkan kegundahannya kepada sang Illahi. Untuk menegakkan hatinya yang sedang kacau ia mencurahkannya dengan membaca kitab suci Al-Qur'an. Derai air mata mulai membasahi wajahnya saat suara merdunya mengalunkan Kalam Illahi itu.
"Fat...Fatimah!"
Wanita itu kemudian mengakhiri bacaan Al-Qur'annya dan bergegas menemui suaminya.
"Iya Mas," jawabnya lirih
"Siapin makanan aku lapar,"
"Baik," wanita itu segera keluar dan tidak lama kembali lagi membawa sepiring nasi beserta lauk pauknya.
Lelaki itu segera menyantap makanannya dan sesekali melihat ponselnya.
Lelaki itu melirik kearah Fatimah saat membuka pesan WhatsApp di ponselnya.
"Apa kau membuka ponselku?" tanyanya menelisik
"Maaf, tadi karena ponsel mu terus bergetar aku terpaksa membukanya. Aku takut ada telpon penting dari tempat kerja Mas," jawabnya gugup
"Hmmm,"
"Ada begitu banyak pesan dari Dewi, sebaiknya kau segera menjawabnya," imbuhnya memberanikan diri.
"Apa kau sudah membaca pesan darinya?" lelaki itu balik bertanya
"Iya,"
"Lancang sekali, beraninya kau membuka ponselku. Kau tahu kan aku saja tidak pernah mengotak-atik ponselmu. Tapi kau begitu lancang mengotak-atik ponselku, apa kau mencurigai ku?" maki lelaki itu
"Tidak pernah sedikitpun aku mencurigai mu Mas, selama ini aku selalu percaya padamu. Tapi hari ini aku benar-benar kecewa padamu karena kau mengkhianati kepercayaan ku. Katakan padaku siapa Dewi, siapa dia sampai-sampai memanggil mu sayang, siapa dia sampai mengirimkan setiap kegiatannya padamu?" jawab Fatimah
"Dia...dia...." lelaki itu tiba-tiba gagap saat akan menjawab pertanyaan istrinya.
"Dia calon istri baru Galih," jawab seorang wanita paruh baya menengahi keduanya.
"Benarkah itu Mas?" tanya Fatimah berlinang air mata
"Itu...."
"Tentu saja benar. Sudah sepuluh tahun kalian menikah tapi belum juga di karunia seorang putra, jadi tidak salah bukan jika suamimu ingin menikah lagi agar ia bisa mendapatkan keturunan," jawab wanita itu membuat Fatimah langsung terisak mendengar penuturannya.
"Cukup ibu!" seru Galih
"Tolong berhenti dan jangan ikut campur dalam urusan rumah tangga Galih please," ucap lelaki itu kemudian membawa wanita itu keluar
"Aku minta maaf Sayang, maaf aku sudah menyakiti mu," ucap lelaki itu kemudian memeluk Fatimah erat
"Apa benar yang diucapkan ibu??" tanya Fatimah melepaskan pelukannya
"Aku hilaf sayang, maafkan aku. Aku janji akan mengakhiri hubunganku dengan Dewi." jawab Galih
Dua bulan kemudian....
"Hari ini kita makan di luar yuk, sudah lama juga kita gak pernah hang out bareng, mau ya Fat?"
"Ok," jawab Fatimah segera menyambar tas kecilnya.
Kedua wanita itu kemudian berboncengan menuju sebuah restoran cepat saji tidak jauh dari tempat kerja mereka.
*Ciiit!!!
"Kamu pesenin makanan dulu deh, gue nyari parkir dulu,"
"Ok, sip," Fatimah segera bergegas masuk ke dalam restoran.
"Mas Galih??" Fatimah tercengang melihat Galih keluar dari restoran bersama seorang wanita
Ia segera berlari dan mengejarnya.
"Taxi!!" seru wanita itu menghentikan sebuah taksi
"Ikuti mobil di depan!"
"Baik Bu," sopir taksi itu segera meluncur mengikuti mobil Galih.
*Ciiit!!!
"Sudah sampai Bu," ucap sang sopir menghentikan mobilnya
Fatimah segera memberikan ongkos taksi dan turun dari mobil itu.
Ia segera menuju rumah yang dimana mobil Galih terparkir di depannya.
"Mas Galih??" Fatimah benar-benar terkejut melihat suaminya sedang bermesraan dengan wanita lain.
"Fatimah," Galih lebih terkejut lagi melihat kedatangan istrinya.
"Teganya Mas membohongiku selama ini, kamu jahat mas, aku benci kamu, aku jijik!!" seru Fatimah kemudian berlari meninggalkan rumah itu
"Fatimah tunggu!!" Galih segera berlari menyusul istrinya
"Fatimah awas!!" Galih berteriak mencoba menghentikan Fatimah saat sebuah mobil meluncur dengan kecepatan tinggi menabraknya.
*Bruuugghh!!!!!
Seketika tubuh Fatimah roboh ke jalan, sedangkan mobil yang menabraknya langsung melarikan diri.
"Mas Ga lih, to long!" ucap Fatimah terbata-bata, wanita itu melambaikan tangannya kearah Galih yang berada tak jauh darinya meminta pertolongannya.
Namun ketika Galih akan meraih tangannya tiba-tiba Dewi datang mencegahnya.
"Cepat pergi dari sini, jika kau tidak ingin di jadikan sebagai tersangka," Dewi segera menarik Galih dan membawanya pergi dari tempat itu.
*Flashback off
"Kau!!!" Ezza seketika memucat dan ketakutan melihat sosok wanita di depannya.
"Hadeehh, dasar cemen masa baru lihat wajah ku saja sudah kencing di celana, apa aku begitu menyeramkan sehingga kau begitu ketakutan," ucap mahluk itu.
"Tol ... long... ja ja ja ngan ma kan aku," ucap lelaki itu gemetaran.
"Haish, menyebalkan sekali padahal aku sudah workout tiap hari, ngegym tiap hari, tapi kenapa gunung kembar ku masih saja melorot, emang gini nasib jadi Wewe Gombel. Muka menyeramkan body mengenaskan, oh nasib, nasib. Sabar aja deh Fatimah, begitu adzan Isya berkumandang si buruk rupa ini akan kembali menjadi gadis cantik jelita," imbuhnya kemudian menghampiri pemuda itu.
"Tol ... long... ja ja ja ngan ma kan aku," ucap lelaki itu gemetaran.
"Siapa juga yang mau makan pemuda krempeng kaya Lo, gak ada dagingnya. Pait!" sahut Wanita itu lagi
"Lagipula aku ini vegetarian, aku gak makan daging merah untuk mengurangi berat badanku, jadi Sans aja."
"Seperti janjimu, kau harus membawaku pergi meninggalkan tempat ini, jadi kuy jalan sebelum malam semakin larut,"
Ezza masih mematung tak bergerak meskipun wanita itu sudah berjalan meninggalkannya.
*Srek, srek, srek!!!
Ezza semakin ketakutan ketika melihat semak belukar yang mulai bergoyang-goyang di iringi bunyi raungan binatang buas.
"Tamatlah riwayat ku kali ini," ucapnya gusar.
"Haish, kenapa dia diam saja saat seekor bab* hutan hendak menerkamnya," gadis itu segera membalikkan badannya dan berlari kearah Ezza ketika melihat seekor babi hutan hendak menyerangnya.
Seketika Babi hutan itu langsung berhenti ketika mahluk itu menatapnya nyalang.
"Pergi atau aku akan menjadikanmu sebagai makan malam ku baby!" ancamnya membuat binatang itu langsung menunduk dan pergi meninggalkannya.
"Ah, bereskan, cuma baby hutan kecil!" serunya menyombongkan diri
"Kenapa masih diam saja, cepat jalan atau harimau akan datang memakan mu!" seru wanita itu
"Aku gak bisa bergerak, kakiku kram," jawab Ezza lirih
"Terus???"
"Kalau kau benar-benar hantu yang baik maka tolonglah aku,"
"Terus??"
"Terus apalagi??" sahut Ezza kesal
"Kali aja ada lanjutannya, misalnya jika ada yang menolong menyembuhkan kakiku maka aku akan memberikan imbalan yang setimpal. Jika ia seorang wanita maka dia akan aku jadikan sebagai istri gitu,"
"Bukankah aku sudah berjanji padamu akan membawamu keluar dari bukit laknat ini, jadi apalagi yang harus aku janjikan untuk mu,"
"That's right baby, baiklah kalau begitu aku akan menggendong mu," jawabnya riang
"Tidak perlu, kau tidak usah menggendong ku, kau cukup bantu aku menghilangkan kram di kakiku,"
"Kecil, aku pasti bisa menyembuhkan mu dengan cepat, karena aku adalah asisten mak Erot sewaktu aku masih hidup,"
"Anj*r, asisten mak Erot??" Ezza langsung melotot mendengar ucapan wanita itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
FiaNasa
ya elaaahhh....asisten Mak Erot lagi🤣🤣🤣
2023-08-14
0
Aqiyu
ya ampun Fatiman mantan asustant nya mak Erot😁
2023-01-02
0
Yuli Eka Puji R
babi apa baby thor 😂🤣
2022-11-01
0