Call Me Wiway
"Sayang ayo cepat pulang, sudah magrib nanti besok main lagi ya?"
"Gak mau, adek masih mau main,"
"Ini sudah magrib sayang, nanti kalau kamu tidak mau masuk ke dalam Wewe Gombel akan datang menculikmu, hii ngeri!" ucap sang ibu menakut-nakutinya.
"Ah ibu, adek takuut...." gadis kecil itu segera meraih tangan ibunya dan mengikutinya masuk ke dalam rumahnya.
"Haish dasar manusia selalu saja mengkambing hitamkan aku sebagai penculik anak kecil, padahal aku kan penyayang anak-anak. Kenapa mereka selalu saja menceritakan hal-hal buruk tentang ku, huft... beginilah nasib jadi Wiway Gombel."
"Hoaaam, magrib sudah tiba saatnya bersenang-senang," ucap wanita itu kemudian turun dari atas pohon besar dan berjalan menyusuri taman kota.
"Tumben malam ini gak ada bocil bertebaran, padahal gue udah siapin makanan enak nih buat mereka."
***************
*Buuggghhh!!!
"Dasar Playboy sialan, beraninya kau menyakiti adikku!" seru seorang lelaki memukuli seorang pemuda hingga babak belur.
"Jangan harap kau akan bisa tersenyum setelah membuat adikku menangis,"
*Buuggghhh!!
Kembali lelaki itu memukulinya bersama teman-temannya.
"Habisi dia!" serunya membuat para pemuda itu semakin beringas memukulinya.
"Hentikan Sam, dia bisa mati kalau terus-terusan di pukuli,"
"Memang aku ingin membunuhnya, aku sudah tidak tahan melihat sikap sok kegantengan," ucap lelaki itu kemudian menyeret pemuda itu ke sebuah bukit dan mendorongnya.
"Matilah kau Ezza sialan!!"
"Tumben malam ini sepi sekali, tak ada satupun anak-anak yang bisa ku ajak main, kalau begitu lebih baik aku kembali saja. Beginilah nasib jones saat malam Minggu tiba, ngenes," ucapnya berjalan menyusuri bukit Gombel
*Bruuugghh!!
Gadis itu menghentikan langkahnya ketika mendengar suara benda jatuh.
*Tap, tap, tap!
Ia berjalan pelan menghampiri sumber suara itu .
"Manusia," ucapnya kemudian mendongakkan wajahnya keatas bukit, ia hanya menggelengkan kepalanya saat melihat para pemuda yang terlihat senang setelah mendorong lelaki itu dari atas bukit.
"Memang manusia adalah mahluk paling jahat di dunia ini," ia kemudian memeriksa pemuda itu
"Ternyata dia masih hidup. Tapi dia pasti akan cedera parah atau cacat seumur hidup," ucapnya getir
"Aku tidak boleh ikut campur dalam urusan manusia, lebih baik aku pergi dari sini," ucap gadis itu kemudian beranjak pergi
"To long a ku," ucap pemuda itu terbata-bata membuat gadis itu menghentikan langkahnya.
"Haish, kenapa gue jadi melow gini. Kenapa pemuda itu mengingatkan gue pada saat sekarat, tak seorangpun datang menolong ku hingga aku akhirnya mati mengenaskan." kenangnya sedih
"Tidak, aku tidak bisa membiarkan seorang mati di depanku, bagaimanapun juga aku adalah seorang hantu yang baik hati dan tidak sombong," wanita itu kemudian menghampiri pemuda itu dan membawa pemuda itu ke rumah tempat tinggalnya.
Beberapa hari kemudian, pemuda itu perlahan membuka matanya dan berusaha beranjak dari ranjangnya ketika mengendus aroma wangi makanan.
*Kruyuukk!!
Ia mengusap perutnya yang sudah mulai keroncongan.
"Akhirnya kau sadar juga," ucap Gadis itu mengagetkan pemuda itu.
"Siapa kau?" tanyanya terbata
"Aku, aku yang menyelamatkan mu," jawab wanita itu datar
"Kau pasti sangat kelaparan karena sudah tiga hari kau tidak sadarkan diri," ucap gadis itu membawa makanan untuknya.
"Makanlah!" ucapnya seraya meletakan sepiring nasi beserta lauk pauknya diatas meja.
Pemuda itu segera duduk dan menyantap makanannya dengan lahapnya.
"Sepertinya kau benar-benar kelaparan, sampai-sampai sangat rakus. Pelan-pelan saja, awas keselek," ucap wanita itu tersenyum melihat pemuda itu menikmati makanan darinya dengan rakus.
"Andai kau tahu itu yang kau makan mungkin kau langsung memuntahkan makanan itu," ucap gadis itu lirih.
"Terimakasih banyak sudah menolong ku dan juga merawat ku di sini." ucap pemuda itu setelah selesai menghabiskan makanannya
"Dan makanan ini aku belum pernah menikmati makanan selezat ini sebelumnya, terimakasih banyak." imbuhnya
"Sama-sama,tapi pertolongan dariku itu tidak gratis loh, ada harga yang harus kau bayar karena aku sudah menyelamatkan nyawamu," jawab gadis itu
"Oh, apa itu berarti kau meminta imbalan atas bantuan mu itu?" tanya pemuda itu
"Benar, bukankah tidak ada yang gratis di dunia ini," sahut wanita itu
"Katakan saja apa yang harus aku lakukan untuk membalas kebaikanmu?" pemuda itu balik bertanya
"Aku sudah bosan tinggal di sini, jadi bolehkah aku ikut bersama mu," sahut gadis itu.
"Ikut denganku, apa maksudmu?" tanya pemuda itu penasaran.
"Aku ingin pergi dari tempat ini, bisakah kau membawaku pergi dari sini?"
"Memangnya kamu mau pergi kemana?"
"Kemana saja, asal aku bisa pergi dari tempat ini. Begitu banyak kenangan buruk di tempat ini, aku selalu berusaha pergi meninggalkan tempat ini tapi tidak pernah berhasil. Aku selalu saja kembali lagi ke tempat ini." ucapnya gusar
Pemuda itu menatap sekeliling rumah itu, dan kemudian keluar melihat sekiranya.
"Apa kau tinggal sendirian?" tanya pemuda itu lagi
Wanita itu mengangguk mengiyakan pertanyaan pemuda itu.
"Aku juga heran, kenapa bisa ada rumah di tengah-tengah bukit." ucap pemuda itu meraba bulu kuduknya yang mulai berdiri.
"Kenapa tiba-tiba aku merasa merinding," pemuda itu menatap lekat gadis di depannya, dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Kakinya menyentuh lantai, berarti dia bukan hantu, tapi kenapa aku merasa ketakutan," ucapnya lirih
"Jadi bagaimana, apa kau akan membawaku pergi bersama mu?"
"Baiklah, hanya membawamu keluar dari tempat ini bukan masalah sulit."
"Kalau begitu, ayo cepat kita pergi dari sini sebelum matahari terbenam," ucap gadis itu menarik lengan pemuda itu.
"Kenapa buru-buru sekali,"
"Ikuti saja perintahku, jika kau ingin selamat." jawab wanita itu membuat pemuda itu semakin penasaran.
Ezza hanya mengikuti kemana gadis itu membawanya pergi. Keduanya terus berjalan menyusuri semak belukar meninggalkan bukit itu.
"Bukit Gombel??" Ezza menatap sebuah papan kayu bertuliskan Bukit Gombel.
"Sepertinya aku pernah mendengar nama tempat ini,"
"Kita sepertinya hanya berputar-putar saja di tempat ini, apa kau yakin kita tidak salah jalan?" tanya Ezza
"Seperti yang aku bilang sebelumnya, aku tidak akan bisa meninggalkan tempat ini. Entah ini kutukan atau bukan tapi aku selalu saja tersesat saat mencoba untuk meninggalkan rumah terkutuk itu," jawab gadis itu gusar
"Kau pasti sangat ketakutan tinggal sendirian di rumah itu, aku tidak bisa membayangkan seandainya aku menjadi dirimu," ucap Ezza.
"Baiklah, aku berjanji padamu akan membawamu keluar dari tempat terkutuk ini." ucap Ezza membuat langit seketika bergemuruh.
"Ada apa ini, apa akan segera turun hujan??" pemuda itu menatap kearah langit yang langsung gelap tertutup awan hitam. Kilat mulai menyambar-nyambar dan angin kencang berhembus membuat suasana bukit itu semakin mencekam.
Sementara itu gadis itu terlihat ketakutan, wajahnya seketika memucat ketika melihat matahari mulai perlahan menghilang.
"Kamu kenapa, apa kau ketakutan?. Mukamu pucat sekali dan tanganmu juga sangat dingin." tanya Ezza khawatir
"Cepat pergi dari sini dan tinggalkan aku,"
"Apa, meninggalkan mu. Tidak bisa aku Eza Sinatria tidak pernah ingkar janji. Aku tidak akan meninggalkan mu di sini sendirian, apalagi kau sepertinya sedang sakit. Aku tidak bisa meninggalkan mu seperti ini, aku tidak mau jadi pengecut. Apapun yang terjadi aku akan membawamu pergi dari sini jadi jangan takut lagi ok," ucap pemuda itu kemudian menggandeng lengan gadis itu dan mengajaknya pergi.
"Kenapa tanganmu kasar sekali, dan juga kenapa rasanya sangat berat seperti aku sedang menarik seekor kerbau," imbuhnya sembari mengusap keringatnya.
"Sudah ku bilang tinggalkan aku, kenapa kau masih keras kepala," ucap gadis itu melepaskan tangannya
"Aku tahu kau ketakutan, tapi percayalah padaku, aku pasti bisa mencari jalan keluar dan membawamu pergi dari si....ni...." Ezza benar-benar terkejut melihat gadis itu berubah menjadi sosok menyeramkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Aqiyu
wow.....
2023-01-02
0
Yuli Eka Puji R
kok di ulang ulang sih
2022-11-01
0
NUR(V)
mampir..... kak
2022-09-18
0