Di tempat tak terlihat, Wu Jin Ming membawa gadis seksi yang menggodanya tadi. Tempat itu masih berada di taman itu, namun mata manusia tidak bisa melihatnya. Sebaliknya, Wu Jin Ming dan para siluman bisa melihat manusia dari tempat itu.
"Siapa kamu? Kenapa kamu menggodaku di depan istriku?" tanya Wu Jin Ming dengan intonasi mengintimidasi.
"Ah, Sayang. Jangan terlalu kaku begitu." siluman wanita itu menjulurkan lidahnya yang panjang dan bercabang dua.
"Apa kau tuli? Aku sudah memiliki istri. Aku tidak tertarik padamu," ucap Wu Jin Ming ketus.
"Tapi aku menyukaimu. Kau memiliki energi tingkat dewa yang nyaris sempurna. Apa hebatnya manusia itu? Apa aku harus membunuhnya lebih dulu baru kau menyukaiku?" siluman kadal itu mengikuti arah pandang Wu Jin Ming yang terus mengawasi Rubby dari tempatnya berada.
"Sedikit saja kau menyentuhnya, maka kau akan mati." Wu Jin Ming menyeringai. Gigi harimaunya muncul seiring emosinya.
"Aku tidak takut. Aku sudah lama berkeliling di dunia manusia untuk menemukan pasangan yang tepat untukku. Hanya kamu yang pantas aku perjuangkan. Namaku Merlys." siluman kadal wanita itu berjalan memutari tubuh Wu Jin Ming. Lidahnya masih menjulur - njulur seperti ingin menjilat sesuatu.
"Kau pikir aku bodoh. Aku mencium energi arwah suci yang kau ambil dari manusia - manusia yang sudah kau perdayai. Di hatimu tidaklah ada cinta. Kau hanya memuja kekuatan. Kau penuh ambisi dan haus akan kekuasaan." Wu Jin Ming menganalisa lawan di depannya.
"Terserah apa katamu. Aku hanya memanfaatkan sekumpulan manusia bod*h itu untuk menambah kekuatanku. Aku heran padamu, bukankah di dunia siluman siapa yang kuat dialah yang akan berkuasa. Kau jangan terlalu naif, bekerja samalah denganku. Dengan kita bersatu, kita akan mudah mendapatkan apa yang kita mau. Mari kita kuasai negeri siluman dan manusia." siluman yang mengaku bernama Merlys itu mencoba merayu Wu Jin Ming.
"Demi langit dan bumi, aku tidak akan meninggalkan istriku. Apalagi demi siluman licik sepertimu." Wu Jin Ming bersikap waspada.
"Aku bersumpah, aku akan membunuhnya!" Merlys bersiap menyerang Rubby.
"Lawanmu adalah aku. Ku pastikan aku akan melenyapkanmu malam ini. Akan ku tutup jalan kultivasimu agar kau tidak bisa berubah wujud menjadi manusia lagi." Wu Jin Ming menahan Merlys dengan kekuatannya.
"Baiklah jika itu maumu. Aku akan melawanmu!" Merlys mulai menyerang Wu Jin Ming.
Pertarungan tak terhindarkan lagi. Mereka saling beradu kekuatan dan tenaga dalam. Tidak bisa di remehkan. Siluman kadal betina Merlys mampu mengimbangi serangan Wu Jin Ming. Pantas saja dia terlihat sombong.
Mau tidak mau Wu Jin Ming harus mengeluarkan energi murninya. Dia tidak bisa melawan Merlys dengan energi biasa. Keadaan Merlys mulai terdesak. Beberapa kali serangan Wu Jin Ming mengenainya. Hal itu membuatnya memuntahkan darah segar. Merlys mengalami luka dalam yang sangat serius. Dan serangan terakhir Wu Jin Ming telak mengenai arai penyimpan energi di tubuh Merlys. Wu Jin Ming benar - benar membuktikan ucapannya. Dengan menghancurkan arai energi itu, otomatis Merlys tidak bisa berkultivasi lagi. Selamanya dia akan menjadi siluman biasa yang tidak mempunyai kekuatan.
Wu Jin Ming menatap Rubby menyelidik. Ada rasa tidak rela melihat istrinya berbincang dengan seorang pria. Sejenak konsentrasinya buyar. Dia tidak melihat jika Merlys menyerangnya dari arah belakang. Merlys menusukkan sebuah konde ke punggungnya.
"Aaaaahhh!" Wu Jin Ming menjerit kesakitan.
Merlys tersenyum menyeringai. Dia menyadari tidak akan pernah menang dalam pertarungan. Setidaknya dia merasa puas sudah membuat tubuh Wu Jin Ming berdarah.
"Dasar siluman kadal betina! Menyesal tadi aku mengampunimu." Wu Jin Ming kembali memusatkan energi murni di telapak tangannya. Dengan satu gerakan, sebuah simbol muncul di udara. Simbol itu Wu Jin Ming pakai untuk mengunci seluruh energi milik Merlys.
Tubuh Merlys perlahan mengecil. Ada rasa sesal dan tak terima menyelimuti dirinya. Dia tidak bisa berbuat apa - apa selain pasrah pada keadaan.
"Bertaubatlah. Berhentilah jadi siluman jahat yang suka mengganggu manusia," ucap Wu Jin Ming sebelum berjalan meninggalkan Merlys di dimensi itu seorang diri.
Wu Jin Ming memantrai pintu keluar dari dimensi tempat Merlys berada. Dia sengaja mengunci Merlys agar tidak bisa keluar lagi dari sana. Dia tidak ingin membahayakan Rubby meskipun Merlys sudah kehilangan kekuatannya.
Wu Jin Ming berjalan mendekati Rubby yang sedang mengobrol bersama seorang pria. Dia berdiri di belakang Rubby dan mendengarkan percakapan mereka. Nyeri di bahunya tidaklah seberapa di bandingkan dengan rasa nyeri di hatinya.
"Rubby, katakan padaku. Apa kau mencintai kekasihmu itu?" ulang Arlan.
"Aku mencintainya Arlan. Sangat mencintainya." Rubby memalingkan wajahnya ke arah lain. Dia tersenyum ketika matanya menatap sosok yang dia cari sejak tadi.
"Panggil dia sekarang! Buktikan kalau semua yang kau katakan itu benar. Jika tidak, aku yakin kau hanya ingin menghindariku saja." Arlan memegang kedua bahu Rubby.
"Kak Tiger!" panggil Rubby.
Wu Jin Ming berjalan mendekat ke arah Rubby dan Arlan. Rubby melepas tangan Arlan yang menempel di bahunya. Lalu bergelayut di lengan Wu Jin Ming.
"Arlan, perkenalkan kekasihku. Namanya Kak Tiger." Rubby memperkenalkan Wu Jin Ming dengan bangga. Untung Wu Jin Ming datang di saat yang tepat. Jika tidak, Rubby akan membuat perhitungan dengannya karena telah berani meninggalkannya. Rubby tidak tahu bahwa kepergian Wu Jin Ming, dia lakukan untuk melindungi dirinya.
"Nama yang keren. Jauh terlihat lebih maskulin dan gentle daripada orangnya," sindir Arlan melirik rambut gondrong Wu Jin Ming dan wajah orientalnya yang terkesan imut.
"Heh, muka badut! Jangan mentang - mentang kamu temanku, ya! Seenaknya saja mengejek kekasihku. Dia pria tulen yang super gagah dan perkasa." Rubby mendengus kesal.
"Sabar Tuan Putri, aku tidak mengejek atau menghinanya. Aku turut senang jika dia memang benar - benar seperti yang kamu katakan." ucapan Arlan tak sesuai dengan tatapannya. Pandangannya masih terlihat sedang mengejek penampilan Wu Jin Ming.
"Ya sudah, kami pergi dulu." Rubby membawa Wu Jin Ming menjauh dari hadapan Arlan. Dia ingin mengajaknya makan jagung bakar yang dia beli sebelumnya.
"Rubby, bisakah kita pulang sekarang?" bisik Wu Jin Ming membuat bulu roma Rubby meremang.
"Tapi kita belum makan apapun." Rubby mencoba mengingatkan Wu Jin Ming tentang tujuan awal mereka pergi ke taman ini.
"Kita akan memasaknya di rumah. Aku tidak tahan lagi berada di sini lama - lama." Wu Jin Ming meringis menahan sakit di bahunya yang berdenyut.
"Baiklah. Eh, kak Tiger kenapa? Muka kakak pucat sekali." Rubby menyentuh kening Wu Jin Ming. Tidak panas.
"Aku terkena tusukan di bahuku, Rubby. Kau tak apa kan, kalau aku mengajakmu pulang sekarang," jelas Wu Jin Ming.
"Hmm... Ayo! Lain kali kan masih ada banyak waktu untuk kita pergi ke sini lagi," ucap Rubby.
****
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Umar Muhdhar
e3
2023-07-13
0
Shai'er
jadi kadal beneran 🤭🤭🤭
2022-12-26
0
Shai'er
cakep👍👍👍
2022-12-26
0