Wu Jin Ming menepati janjinya. Ketika Rubby membuka mata, dia sudah berada di depannya. Wu Jin Ming duduk di tempatnya duduk semalam sebelum Rubby tertidur.
"Kak Tiger, terima kasih sudah menjagaku." Rubby duduk dan mengumpulkan kesadarannya.
"Aku baru saja datang. Semalam aku pergi ke dimensiku sendiri."
"Aku tahu. Tapi kau menjagaku dari dimensimu, kan?" Rubby melipat selimutnya lalu duduk menghadap Wu Jin Ming.
"Hmm." Wu Jin Ming mengangguk.
"Kak Tiger, Aku ingin pergi ke pasar. Kau mau ikut?" tanya Rubby.
"Mau." walaupun Wu Jin Ming tidak tahu pasar itu apa.
"Kau pakai bajumu yang kemarin, ya. Nanti aku belikan baju lagi buatmu."
"Terserah kamu Rubby. Aku tidak tahu selera manusia."
"Kau nanti lama - lama akan tahu. Kau sudah bisa mandi sendiri kan?"
"Mandi?" tanya Wu Jin Ming. Tangannya bergerak memperakakan cara menggosok sabun dan shampoo.
"Iya iya benar begitu." Rubby menunjukkan jarinya sambil tersenyum.
"Aku mandi dulu, Rubby." Wu Jin Ming berjalan menuju kamar mandi.
"Ingat yang aku ajarkan semalam ya!" pekik Rubby.
"Iya!" sahut Wu Jin Ming dari dalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Wu Jin Ming mengingat - ingat langkah demi langkah untuk mandi ala manusia. Dia termasuk siluman yang cerdas. Walaupun sedikit lebih lama tapi dia melakukan ritual mandinya persis seperti yang diajarkan Rubby semalam. Wu Jin Ming sangat menyukai pengalaman baru yang dia dapatkan yaitu 'mandi'.
"Aku sudah selesai." Wu Jin Ming sudah keluar memakai pakaian yang Rubby cuci semalam.
"Baiklah. Sekarang giliranku." Rubby masuk ke kamar mandi.
Sambil menunggu Rubby selesai mandi, Wu Jin Ming melihat sekeliling kamar Rubby. Pandangannya terhenti kala melihat sebuah foto anak kecil dalam figura. Foto Rubby yang sedang bermain pasir di tepi pantai.
Wu Jin Ming mengambil foto itu dan memperhatikan sesuatu yang menarik perhatiannya dari dekat. Sebuah tanda lahir yang berada di bahu Rubby sebelah kanan. Tapi tanda lahir itu terlihat samar. Sebelum melihatnya secara langsung dia belum bisa memastikan apa itu lambang reinkarnasi dewi bulan atau bukan. Wu Jin Ming berharap dia punya kesempatan untuk melihat tanda itu secepatnya.
"Kau sudah selesai Rubby?" Wu Jin Ming sedikit terkejut melihat Rubby sudah keluar dari kamar mandi.
"Sudah. Kemarilah! Biar aku sisir rambut panjangmu." Rubby meminta Wu Jin Ming duduk di depan cermin.
"Apa harus aku rubah dulu rambutku jadi pendek?" tanya Wu Jin Ming setelah duduk menghadap cermin.
"Tidak. Aku suka rambut lurus panjangmu." Rubby mulai menyisir dan merapikan rambut panjang pria itu. 'Kalau kamu manusia, sudah aku pastikan, aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama Kak Tiger.' Rubby begitu terpesona dengan sosok siluman harimau yang sangat tampan itu.
"Kita ke pasar sekarang Rubby?" tanya Wu Jin Ming.
"Iya. Yuk!" Rubby menyabet dompet, kunci motor dan jaketnya.
Rubby meminta Wu Jin Ming menunggu di luar setelah Rubby mengeluarkan motornya. Dia kembali ke dalam untuk mengambil dua buah helm dan mengunci pintu rumahnya.
Wu Jin Ming terbengong menerima helm dari Rubby. Dia terus menatap Rubby yang memakai benda aneh seperti yang dia pegang sekarang. 'Apakah ini mahkota bangsa manusia? Aneh sekali.' Wu Jin Ming mencoba menirukan cara Rubby memakainya. Lumayanlah, walau pun agak sedikit miring.
Dengan telaten Rubby membetulkannya. Sebenarnya ini hal yang lucu. Hampir saja Rubby tertawa, tapi dia tahan. Dia takut macan di depannya itu akan menerkamnya.
"Kita ke pasar mengendarai ini." Wu Jin Ming menunjuk motor bebek milik Rubby.
"Iya. Naiklah di belakangku!" Rubby naik lebih dulu dan menyalakan mesinnya.
"Ini apa Rubby. Bagaimana dia berjalan? Tidak ada kuda atau apa yang menarik rodanya." Wu Jin Ming merasa heran. Dia melihat motor itu dengan seksama.
"Sudahlah! Kamu naik saja. Nanti juga akan tahu cara kerjanya," ucap Rubby meyakinkan Wu Jin Ming.
"Baiklah!" Wu Jin Ming duduk di jok belakang.
"Peganglah bahuku Kak Tiger. Aku akan menjalankannya sekarang."
"Hmm." Wu Jin Ming mengangguk lalu melakukan perintah Rubby.
Wu Jin Ming sedikit terkejut ketika mesin motornya di jalankan. Pegangannya hampir terlepas dan badannya terdorong ke belakang. Untung dia segera bisa menguasai keadaan dan meraih tubuh Rubby. Dia berpegangan pada pinggang Rubby.
"Maaf!" Wu Jin Ming melepas satu tangannya dan memindahkannya ke bahu Rubby.
"Kau boleh berpegangan pada pinggangku," ucap Rubby setelah membuka helmnya sedikit agar Wu Jin Ming bisa mendengar suaranya.
"Terima kasih!" Wu Jin Ming kembali menaruh tangannya di pinggang Rubby.
Wu Jin Ming menatap setiap sudut jalan yang dia lewati. Matanya yang tajam terus mengamati kegiatan manusia yang mereka temui si sepanjang jalan. 'Tidak buruk.' begitu pendapatnya tentang kehidupan manusia.
Rubby memarkirkan motornya di depan pasar. Dia melepaskan helmnya kemudian helm Wu Jin Ming. Rubby merapikan rambut Wu Jin Ming yang sedikit berantakan. Tanpa di duga Wu Jin Ming juga melakukan hal yang sama pada Rubby. Rubby tersipu. Hatinya berdesir menerima perlakuan manis Wu Jin Ming.
"Ayo kita belanja!" ajak Rubby.
"Ayo! Ini tempat apa Rubby?" Wu Jin Ming heran melihat rumah kecil yang penuh dengan kain dan pakaian berjajar - jajar.
"Ini toko pakaian namanya," jawab Rubby sambil memilih beberapa baju, celana dan pakaian dalam untuk Wu Jin Ming.
"Ini semuanya Kak?" tanya penjual baju.
"Iya Kak. Berapa semuanya?" Rubby mengeluarkan dompetnya. Seharusnya dia berhemat karena sekarang maminya sudah tidak ada, tapi dia tidak bisa membiarkan Wu Jin Ming terus memakai pakaian kunonya. Bukan karena tidak bagus, tapi Rubby takut orang - orang akan menertawakannya.
"Sebentar ya Kak, saya hitung dulu. Pacarnya ganteng banget Kak. Boleh dong dikenalin kalau ada sodara atau temannya yang ganteng," goda penjual baju itu.
"Kakak bisa aja. Dia agak pemalu. Keluarganya jauh di negeri seberang," jawab Rubby asal.
"Gitu ya? Yah, limited edition dong." penjual itu mengerucutkan bibirnya.
"Hehe... iya Kak." Rubby tertawa ramah.
"Ini Kak, totalnya tujuhratus limapuluh ribu. Berhubung Kakak beli buat pacar gantengnya, aku potong limapuluh ribunya," ucap penjual itu sambil menyerahkan belanjaan Rubby.
"Tujuhratus ribu ya. Terima kasih Kakak." Rubby menerima belanjaannya setelah memberikan uangnya.
"Sama - sama." penjual baju itu terus menatap Wu Jin Ming sampai benar - benar tak terlihat lagi.
Rubby masuk ke pasar yang menjual bahan makanan. Kulkasnya benar - benar kosong sehingga dia harus belanja banyak hari ini. Wu Jin Ming mengikutinya di belakang membantu Rubby membawa barang belanjaannya.
"Wah, dia tampan sekali!"
"Benar - benar suami idaman, coba suamiku mau mengantarkanku belanja seperti itu."
"Iya, benar - benar suami sayang istri."
"Kalau mau, boleh dong tukar tambah sama suamiku."
Ibu - ibu mengomentari kebersamaan Rubby dan Wu Jin Ming.
Gunjingan ibu - ibu terus bermunculan melihat perhatian Wu Jin Ming pada Rubby. Rubby hanya tersenyum menanggapi ocehan mereka. Dia tidak mau ambil pusing. Sepertinya Wu Jin Ming juga tidak keberatan ketika mendengarkan komentar mereka.
****
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Shai'er
hadeuh🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2022-12-26
0
senja
apa Moza jahat?
2022-01-24
2
Leli Leli
i' m come back 🤗🤗🤗
2021-12-31
2