Lelah berguling Rubby berbaring terlentang sambil menghirup aroma wangi bunga di sekelilingnya. Napas Rubby masih terengah - engah akibat ulahnya sendiri. Wu Jin Ming duduk di sebelahnya. Tangan Wu Jin Ming menjulur hendak memetik bunga cantik berwarna merah cerah. Belum juga kesampaian Rubby sudah berteriak.
"Eh, jangan.. jangan!" Rubby menghentikan Wu Jin Ming untuk memetik bunga itu.
"Kenapa? Dia sangat cantik. Aku menyukainya." tanyanya heran.
"Kak Wu jangan sembarangan. Gimana kalau dia peliharaan siluman lain? Bisa ngamuk dia kalau tau bunganya di petik," terang Rubby.
"Wah, rupanya kau pintar juga, ya." untuk pertama kalinya Wu Jin Ming memuji Rubby.
"Hmm. Tidak juga. Aku hanya berhati - hati Kak Tiger Wu."
"Kau juga pandai sekali mengganti namaku." muka Wu Jin Ming terlihat kesal.
"Tiger itu artinya harimau. Kan bagus, kedengaran sangat keren." Rubby mengacungkan jempolnya.
"Terserah kau saja Rubby. Sepertinya kau sudah kenyang melihat bunga - bunga. Mungkin kau juga tak ingin pulang." Wu Jin Ming menaruh dua tangannya di belakang untuk menopang tubuhnya yang menengadah ke langit.
"Siapa bilang? Hiks.. hiks.. aku lapar.. aku mau pulang. Mami, aku kangen sama mami." airmata Rubby kembali mengalir dia terduduk tegak sekarang.
"Rubby, aku punya satu rahasia yang hanya ingin ku katakan sekali saja padamu." Wu Jin Ming mendekat ke arah Rubby.
Rubby menyeka airmatanya.
"Kalau rahasiamu membuatku merasa buruk, aku nggak mau dengar," sergah Rubby.
"Hmm. Ini hanya sedikit berhubungan denganmu. Tidak banyak."
"Maksudnya?" Rubby masih terus terisak.
"Aku bisa saja mengantarmu pulang. Tapi aku tidak bisa tinggal di dunia manusia terlalu lama." Wu Jin Ming menghela napas. Dia mencoba menimbang jalan yang akan dia tempuh.
"Kenapa bisa begitu? Apa kau akan terbakar jika berada di dunia?" tanya Rubby penasaran.
"Tidak Rubby. Aku tidak akan terpengaruh dengan alam dunia. Tapi aku lambat laun akan berubah menjadi manusia dan kehilangan kekuatanku jika aku tinggal di alam manusia."
"Apa kau tidak akan suka bila menjadi manusia? Ayolah... Aku akan menjadi temanmu di dunia manusia." Rubby berharap Tiger Wu mau mengantarkannya pulang.
"Aku sudah terbiasa begini, Rubby. Kehidupan manusia itu sangat pelik. Mereka terus memikirkan harta dan kesenangan semata setiap harinya. Bahkan mereka akan bertengkar satu sama lain untuk berebut kekuasaan."
"Hmm. Jadi aku tidak akan pernah pulang. Huaaaa.. huaa..." tangis Rubby semakin menjadi.
"Tenanglah, Rubby. Aku belum selesai bicara." Wu Jin Ming mencoba menjelaskan.
"Aku nggak mau dengar. Bilang saja kau tak mau mengantarku pulang." Rubby melengos melihat ke arah lain.
"Hmm. Aku bisa pergi ke dunia manusia dan tidak menjadi manusia jika aku membawa alam serta dimensiku," jelas Wu Jin Ming.
Rubby menoleh seketika. Tangannya dengan cepat mengusap airmatanya.
"Kak Tiger, kau sungguh - sungguh?" Rubby terlihat bersemangat kembali.
Wu Jin Ming mengeluarkan sebuah kalung yang memiliki sebuah liontin giok berwarna hijau dari kantong penyimpanannya. Liontin giok itu berbentuk seperti sebuah siung panjang. Dia menjelaskan pada Rubby jika dia dan siapa pun pemilik kalung itu, bisa masuk ke dalam dimensi yang berbeda dengan kalung itu.
Rubby mendengarkan dengan seksama. Mencoba mencerna maksud perkataan Tiger Wu. Dia berpikir apakah ini artinya Tiger Wu memberikannya penawaran.
"Kak Tiger. Apa aku bisa pulang jika aku membawa kalungmu itu? Dan apakah itu juga berarti kau akan ikut bersamaku dan tinggal di dalam kalung itu?" pertanyaan cerdas Rubby tiba - tiba muncul begitu saja.
"Kira - kira begitu. Tapi sebelumnya kau harus membuat perjanjian dengan kalung ini," ucap Wu Jin Ming terlihat serius.
"Perjanjian?" Rubby mengernyit heran.
"Hmm," jawab Wu Jin Ming singkat.
"Caranya?"
'semoga perjanjiannya tidak memberatkanku. Bagaimanapun juga aku harus segera kembali.' Rubby berucap dalam hati.
"Kau harus masuk ke dalam kalung dimensi pada waktu - waktu tertentu untuk berlatih kultivasi. Jika tidak..." Wu Jin Ming menggantung kalimatnya, dia terlihat sangat sedih.
"Jika tidak kenapa Kak Tiger?"
"Jika tidak kalung ini akan hancur dan aku tidak akan bisa kembali ke dimensiku lagi." Wu Jin Ming menerawang jauh. Entah apa yang di lihatnya saat ini. Dia teringat sebuah peristiwa di masa lalunya.
"Apa yang akan terjadi jika dimensimu hancur?" tanya Rubby.
"Aku harus kembali bertapa lagi untuk waktu yang lama atau harus hidup sebagai manusia biasa."
"Pilihan yang sulit. Jika demi diriku kau rela mempertaruhkan hidupmu ke depan, apa yang bisa ku lakukan untukmu membalas ini semua?" Rubby menunduk.
"Berkultivasilah dengan baik hingga kita setara." Wu Jin Ming sengaja merahasiakan kalimat selanjutnya, dimana Rubby akan dia jadikan permaisurinya di istana langit jika kultivasinya sempurna. Setelah beribu tahun berlalu, Wu Jin Ming kembali mengalami takdir yang sama yaitu jatuh cinta dengan manusia. Tapi kali ini Wu Jin Ming berharap memiliki akhir kisah yang berbeda dengan sebelumnya.
Dahulu kala, Wu Jin Ming memiliki kekasih manusia. Mereka saling mencintai meski dari dunia yang berbeda. Sampai suatu ketika, sang gadis tak kuat lagi berkultivasi dan kalung dimensi milik Wu Jin Ming hancur berkeping - keping. Inilah awal mula dia harus bertapa di sini. Tempat yang jauh dari negara gadis itu tinggal bersama Wu Jin Ming.
Kemampuan Wu Jin Ming telah banyak meningkat dari sebelumnya. Dia berharap pilihannya kali ini tidak salah pada Rubby. Mungkin dia adalah takdirnya. Wu Jin Ming akan membantunya untuk berkultivasi setelah ini. Dia tidak ingin kejadian yang menimpa kekasihnya di masa lalu terulang lagi.
"Kak Tiger! Kenapa kau melamun? Apa berkultivasi itu sulit? Sepertinya aku pernah mendengar ini di film - film action fantasy yang aku tonton." Rubby mulai mereda. Dia tidak menangis lagi.
"Aku akan mengajarkanmu nanti jika kau setuju terikat perjanjian."
"Aku setuju," jawab Rubby mantap. Apapun yang terjadi nanti, dia rela menjalani. Ketimbang harus terdampar di sini selamanya.
Wu Jin Ming tersenyum. Ada sesuatu yang mulai bersemi di dalam sana saat melihat gadis di depannya itu begitu bersemangat dan yakin. Keadaan jaman sepertinya telah berubah. Gadis di jaman ini tampak lebih cerdas dan percaya diri. Wu Jin Ming percaya, Rubby mampu mengubah hidupnya kelak.
Dari lokasi tak jauh dari mereka terdengar suara gaduh. Sepertinya ada sepasang siluman yang sedang bertarung. Rubby bergidik ngeri mendengar teriakan dan tawa seram mereka. Bising deru kekuatan yang beradu terdengar bergemuruh. Rubby mendekatkan tubuhnya ke arah Wu Jin Ming ketakutan.
"Kau takut?" tanya Wu Jin Ming.
Rubby mengangguk.
"Baiklah kita kembali saja ke duniamu sekarang. Aku akan menuliskan manteranya." Wu Jin Ming berdiri. Tangannya melakukan gerakan seperti sedang menulis di udara. Terpampang sebuah simbol berbentuk lingkaran dengan cahaya keemasan di udara. Lalu Wu Jin Ming kembali menuliskan sesuatu di tempat kakinya berpijak. Muncul lagi simbol yang bentuknya sedikit berbeda.
"Kemarilah!" panggil Wu Jin Ming pada Rubby.
Rubby berjalan mendekat. Dia lalu berdiri di atas simbol yang di buat Wu Jin Ming. Entah itu simbol apa. Pikiran Rubby saat ini cuma satu, segera keluar dari tempat menyeramkan ini secepatnya.
Wu Jin Ming memakaikan kalung dimensi ke leher Rubby. Mulutnya komat kamit membaca mantera. Simbol yang tertera di udara bersinar putih terang yang sangat menyilaukan. Sepertinya simbol itu kini berubah menjadi gerbang gaib untuk mereka keluar. Benar saja, saat Wu Jin Ming menggandeng tangan Rubby melewatinya, mereka tiba - tiba sudah berada di tempat yang berbeda. Di tengah hutan sunyi dunia manusia. Rubby tersenyum tatkala mendapati gayung dan peralatan mandinya berceceran di depannya.
****
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Shai'er
komat kamit lagi 😁
2022-12-26
0
Shai'er
bener bener 😞😞😞
2022-12-26
0
Arjuna'Bayu
dir ☝️🤤🤤🤤
2022-12-25
0