Hari itu, Xiao Qin dan Xiao Mei beristirahat di kediaman Liefeng. Meskipun terlihat sederhana, kediamannya adalah yang termewah dan terbesar di desa. Di kediaman itu terdapat seorang pelayan, dia menyuguhkan bubur dan segelas susu untuk Xiao Qin.
“Terimakasih!” Xiao Qin mengambil gelas yang berisi susu dan meneguknya.
Setelah membungkuk pada Xiao Qin, pelayan itu kemudian pergi.
“Kak, apakah kakak tidak ingin makan?” Tanya Xiao Qin.
Xiao Mei menggelengkan kepala, “daripada itu, aku ingin tahu kita berada dimana sekarang.”
“Yang jelas, kita bukan berada di kekaisaran Liuyu maupun benua Yuxia.” Jelas Xiao Qin.
Mendengar itu, Xiao Mei merasa tak percaya.
“Kenapa kamu bisa menggunakan array teleportasi sehebat itu?”
Xiao Qin tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dia sibuk memakan buburnya hingga beberapa suapan.
“Aku tidak bisa menggunakannya, jika aku bisa melakukannya, kita takkan terluka separah ini.”
Xiao Mei menghela nafas.
“Sebenarnya, ada yang harus ku beri tahu pada kakak. Akan tetapi, kakak jangan terlalu terbawa emosi jika ingin mendengarnya.”
Xiao Mei mengangguk, Xiao Qin menatapnya lagi untuk memastikan dan Xiao Mei mengangguk sekali lagi.
“Pertama soal ayahmu, dia sebenarnya sudah mati.”
Xiao Mei benar-benar terkejut, “bagaimana bisa?”
“Waktu itu, yang mengendalikan jasad ayahmu itu adalah orang lain. Dia menggunakan teknik terlarang untuk memaksa masuk ke dalam tubuhnya dan mengendalikannya.”
“Itu tidak mungkin!” Xiao Mei merasa tak percaya dan frustasi, dia bahkan menjambak rambutnya sendiri.
“Waktu itu aku berhasil mengungkapnya, dan dia pun tidak menyanggah. Itu sudah menjadi bukti konkret yang benar apa adanya.”
Xiao Mei menangis tersedu-sedu, “sejak kapan?” Dia menatap ke arah Xiao Qin, Xiao Qin hanya menggeleng sebagai jawabannya.
“Yang penting kakak sudah tahu tentang itu, supaya nanti jika kita berurusan lagi dengannya tidak akan ada keraguan di hati kakak. Dan satu hal lagi yang harus ku beritahu pada kakak adalah Lautan Jiwa kakak saat ini sudah rusak, kakak tak dapat berkultivasi lagi untuk sementara ini.”
“Lautan jiwa ku rusak?” Hati Xiao Mei sekali lagi tertusuk.
“Tenang saja kak, aku sudah ....“ Sebelum Xiao Qin meneruskan kata-kata nya, Xiao Mei memalingkan wajahnya dan berkata, “kenapa semua ini terjadi padaku, pertama aku kehilangan ayahku dan yang kedua aku kehilangan kultivasiku. Sekarang aku tidak bisa membalaskan dendam, lalu untuk apa aku hidup?”
Xiao Qin memegang pipi Xiao Mei, “kak, kultivasi kakak bisa dibangun lagi. Tenang saja, aku bisa membuat kakak jauh lebih kuat dari sebelumnya.”
“Bagaimana bisa, lautan jiwa ku sudah rusak. Kamu tidak berbohong tentang itu 'kan?”
Xiao Qin mengusap air mata Xiao Mei, “aku tak pernah berbohong pada kakak, lautan jiwa kakak memang sudah rusak dan aku punya metode untuk memperbaikinya. Hanya saja hal itu sangat menyakitkan, rasanya puluhan kali lipat lebih menyakitkan daripada rasa tersakit yang pernah kakak alami.”
Xiao Mei terlihat sedang mengumpulkan tekad, “walaupun ratusan, bahkan ribuan kali menyakitkan, jika hal itu benar-benar membuat kultivasi ku kembali, maka aku akan melakukannya.”
“Baguslah kalau begitu, akan tetapi kita harus pergi ke kota yang lebih ramai untuk mendapatkan benda yang diperlukan untuk memperbaiki kultivasinya.”
Suara ketukan pintu terdengar, Xiao Qin bangkit dan pergi membuka pintu.
“Bagaimana kabar kalian?” Tanya Liefeng.
“Kami baik-baik saja, apakah kamu ingin belajar pedang hari ini?”
Liefeng menggeleng, “kalian harus beristirahat lebih, setidak nya seminggu baru boleh beraktivitas seperti biasa kata Tabib Luan.”
“Sayangnya minggu depan kami sudah harus pergi dari sini, jika tak ingin sekarang maka kamu takkan bisa mendapat pengajaran dari ku.”
LIefeng merasa serba salah, disisi lain dia sangat ingin belajar ilmu pedang pada Xiao Qin. Akan tetapi, dia juga tak ingin membuat Xiao Qin memaksakan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Abdullah
next ya
2022-08-28
1
Abdullah
up up up
2022-08-28
1
Abdullah
update ya
2022-08-28
1