Di dalam ruangan, seorang wanita paruh baya terlihat bosan karena akhir-akhir ini tidak ada pasien yang berobat padanya. Dia dikenal dengan nama tabib Luan, perempuan berambut perak itu merupakan murid dari Guo Zi, ketua paviliun alkemis kota Fu. Wanita itu ditugaskan oleh gurunya untuk menjadi tabib di desa Chi selama setahun, dengan alasan yang kurang jelas. Hanya saja gurunya itu bilang sebagai pelatihan tambahan. Sementara itu, desa Chi merupakan desa kecil yang penduduknya bahkan tidak lebih dari 100 jiwa.
Ketika wanita paruh baya itu hendak pergi keluar, tiba-tiba seorang anak kecil datang padanya dengan tergesa-gesa.
“Tabib Luan, tolong!” Ucapnya terengah-engah.
“Ada apa?” Tanya tabib Luan keheranan. Akan tetapi dia kemudian sadar, ada seseorang yang butuh bantuannya.
“Tunjukkan jalannya!”
Anak kecil itu pun mengangguk, dia menunjukkan jalan pada tabib Luan. Meskipun lari anak kecil ini cukup cepat, dia pun bisa mengikutinya karena punya sedikit kultivasi.
Dalam beberapa menit, akhirnya mereka sampai di sebuah gubuk tua.
“Dia di dalam!”
Tabib Luan bergegas ke dalam gubuk tersebut, sedangkan anak kecil itu berbaring di atas rumput karena lelah.
“Ah, anda tabibnya? Sebelah sini!” Anak kecil berpakaian lusuh muncul dari balik kain penghalang yang dijadikan sebagai pengganti pintu.
Tabib Luan masuk ke dalam ruangan tersebut. Dia menemukan seorang anak kecil dan gadis 15 tahun tak sadarkan diri.
Pertama, dia memeriksa keadaan sang gadis. Tabib Luan sangat terkejut ketika tahu luka dalam yang dialami gadis tersebut sangat parah. Dia pun segera mengeluarkan sebuah pil berwarna kuning emas dari cincin penyimpanannya dan segera menyuapkan pil tersebut pada gadis itu.
“Untung saja tidak terlambat. Jika aku datang satu menit lebih lama, tidak tahu apakah dia masih bisa terselamatkan.” Tabib Luan menghela nafas, dia lega karena bisa menyelamatkannya tepat waktu sampai-sampai melupakan keadaan anak kecilnya.
“Nona tabib, bagaimana dengan Xiao Qin?” Tanya Wanzhou.
Wanita paruh baya itu melirik ke arah Xiao Qin, dia mengira anak kecil itu hanya syok melihat saudaranya terluka. Dia kemudian memberikan setoples salep pada Wanzhou dan menyuruhnya untuk mengoleskan salep tersebut pada luka luar Xiao Mei.
Nafas tabib Luan tertahan selama beberapa detik, dia tercengang saat tahu luka dalam yang dialami bocah 6 tahun itu berkali-kali lipat lebih parah dibanding kakaknya.
“Ah, ternyata tabib nya sudah tiba.” Bocah 6 tahun itu tiba-tiba terbangun.
“Diam, luka mu sangat dalam. Jangan banyak bergerak!” Tabib Luan terlihat tegang. Dia tidak pernah mengobati orang-orang yang terluka parah sebelumnya, bisa dibilang ini adalah pengalaman pertamanya.
Xiao Qin pikir, tabib ini punya potensi. Hanya saja, pengalamannya dibidang kedokteran sangat kurang.
“Kak tabib, sebaiknya anda tenang saja!” Jelas Xiao Qin pelan.
Tabib itu seakan-akan tidak mendengar perkataan Xiao Qin, dia terus menerus mengeluarkan berbagai jenis obat-obatan dari cincin penyimpanannya.
Aku harus bagaimana?
Kemudian dia menemukan sebuah pil berwarna putih seperti mutiara, dan menyuapkan pil tersebut pada Xiao Qin. Xiao Qin awalnya ingin menolak, akan tetapi tenaganya tak cukup untuk melawan tabib Luan yang menyuapkan pil tersebut secara paksa.
Ah, sudahlah. Walaupun tak berefek banyak, tapi pil mutiara langit ini tidak memiliki efek samping.
Setelah itu, tabib Luan lagi-lagi mengeluarkan beberapa pil mutiara langit dari cincin penyimpanannya. Karena merasa pilnya bekerja, tabib Luan hendak menyuapkan pil tersebut lagi pada Xiao Qin. Akan tetapi, Qiao Xin menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Hal itu membuat tabib Luan keheranan.
Jika aku makan beberapa pil ini lagi, bisa-bisa aku mati!
“Nona tabib, Xiao Qin pasti memiliki alasan. Tolong jangan paksa dia!”
Meskipun agak gelisah, tabib Luan akhirnya menuruti perkataan Wanzhou. Dia mencari obat-obatan lain yang bisa digunakan untuk mengobati luka dalam.
“Nona tabib, apakah anda punya akar rumput ungu?” Tanya Xiao Qin.
“Aku tidak punya, memangnya untuk apa?” Tabib Luan bertanya balik sembari terus mengeluarkan obat-obatannya.
“Ah, sayang sekali. Padahal obat itu paling manjur untuk mengobati luka dalam.” Xiao Qin menghela nafas cukup panjang.
Tabib Luan tak percaya akan kata-kata nya, ia pikir tidak mungkin bagi anak kecil sepertinya tahu tentang dunia kedokteran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Abdullah
langit
2022-08-28
1
Abdullah
langit dan
2022-08-28
0
Abdullah
langit dan di update
2022-08-28
0