Di dalam sebuah gubuk, terlihat Xiao Mei tidur di ranjang dengan alas yang terbuat dari bambu. Dia tiba-tiba pingsan setelah efek penahan rasa sakitnya habis.
“Maaf beginilah adanya, ngomong-ngomong Kak Xiao Mei ini apakah dia akan baik-baik saja?” Melihat Xiao Qin tenang-tenang saja, Wanzhou merasa penasaran. Dia sendiri pun merasa agak khawatir.
“Tenang saja, dia akan baik-baik saja.” Jawabnya dengan tenang.
Beberapa saat kemudian, Xiao Qin muntah darah. Wanzhou sangat terkejut, dia pun segera pergi untuk mengambil air.
“Ah, ternyata inilah batas tubuhku saat ini.” Xiao Qin duduk di lantai dan bersender pada dinding. Selama ini, dia menahan rasa sakit luar biasa akibat menggunakan array teleportasi tingkat 8 secara paksa. Tubuhnya yang kecil tanpa kultivasi, tidak bisa menahan efek samping perpindahan tempat dari array tingkat 8 tersebut. Dibandingkan Xiao Mei, luka dalam yang dialami Xiao Qin berkali-kali lipat lebih dalam. 20% pembuluh darahnya mati, paru-paru terkikis, urat nadinya hampir tidak berfungsi, saluran pernafasan pun agak mengkhawatirkan, bahkan lautan jiwanya hancur. Setelah lautan jiwa hancur, kultivator mana pun akan kehilangan kultivasinya. Apalagi dengan Xiao Qin ini, dia takkan bisa membangkitkan blood line nya jika lautan jiwanya hancur.
Xiao Mei juga menghadapi masalah yang serupa, kultivasi yang ia peroleh selama ini akan hilang dan menjadi orang biasa. Xiao Qin belum mengatakan hal ini sebelumnya pada Xiao Mei, karena ia takut hal itu membuatnya syok dan memperparah keadaan.
Wanzhou kembali membawa air dengan wajah tegang.
“Xiao Qin, minum air ini!” Ucapnya seraya memberikan secangkir air dengan gemetar. Xiao Qin pun meneguk air tersebut dengan perlahan.
“Jika kau tidak baik-baik saja, kenapa tidak bilang dari tadi?” Tanya Wanzhou marah disertai khawatir.
“Aku tidak apa-apa, biarkan aku istirahat sebentar.” Tak lama kemudian, Xiao Qin batuk berdarah lagi. “Ah, tidak apa-apa, ini hanya....”
Dari luar, tiba-tiba terdengar teriakan Liefeng dan yang lainnya. Mereka memanggil Wanzhou berulang kali. Wanzhou merasa sangat kesal dan bergegas keluar.
“Aku tidak punya waktu dengan kalian, jika tidak punya hal penting lebih baik kalian pergi dari sini!”
Anak buah Liefeng tidak terima, mereka hendak mencaci maki Wanzhou. Akan tetapi Liefeng menyuruh mereka untuk diam.
“Kedatangan ku kali ini untuk bertemu orang yang bersamamu tadi, aku ingin belajar beberapa ilmu beladiri darinya. Tentu saja tidak gratis, aku akan membayarnya sesuai kesepakatan nanti.” Jelas Liefeng.
Wanzhou sangat terkejut, tetapi dia bersyukur Liefeng datang di saat yang tepat.
“Liefeng, tolong bawakan tabib dulu kemari. Orang yang kamu maksud itu sedang dalam keadaan buruk.”
Liefeng terkejut, “apa yang terjadi?”
“Nanti kujelaskan, sekarang kita harus mencari tabib untuk mengobatinya.”
“Baiklah!” Tanpa pikir panjang, Liefeng segera pergi dari tempat tersebut meninggalkan keempat anak buahnya yang masih kebingungan. Setelah beberapa saat, akhirnya keempat bocah itu pergi mengejar tuannya yang sudah hampir tidak terlihat.
Wanzhou menemani Xiao Qin dengan perasaan gundah, dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan pada saat seperti ini. Xiao Qin jelas mengetahui hal tersebut, dia menyentuh dahi Wanzhou dengan telunjuknya. Entah kenapa, Wanzhou merasa lebih tenang dari sebelumnya.
“Sembari menunggu tabibnya datang, aku mau tidur dulu sebentar.”
“Emm, baiklah. Aku akan selalu disini jika kau butuh sesuatu.”
Xiao Qin pun tersenyum, ia menutup matanya karena terlalu lelah menahan rasa sakitnya. Ia harap, tabib yang Liefeng cari bisa diandalkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Abdullah
update kembali
2022-08-28
1
Abdullah
update e
2022-08-28
1
Abdullah
update ya
2022-08-28
1