#18

Setelah berdiri disamping kursinya, Nik menarik tangan Xena hingga Xena terduduk di pangkuannya.

"Nik..nanti ada yang masuk dan melihat kita", kata Xena khawatir.

Nik justru menangkup rahang Xena dan mencium bibirnya.

Nik menekan tombol dibawah mejanya untuk mengunci pintunya secara otomatis.

"Tidak akan ada yang menganggu kita", bisik Nik lalu melanjutkan mencium Xena.

Tangan Nik sudah masuk dan berkelana di dalam baju Xena. Xena mendesah ketika Nik meremas dadanya.

Nik kemudian beranjak dari kursinya dan mengangkat Xena menuju sofa.

Nik membuka celana Xena dan bajunya.

"Sebaiknya kau mengganti celanamu dengan rok saja Baby..aku hanya tinggal mengangkatnya saja", kata Nik tersenyum nakal.

Xena memutuskan meminum pil kb karena menurutnya lebih aman dibanding dengan pelindung yang digunakan Nik. Nik mengikuti apa mau Xena. Xena memiliki hak atas tubuhnya sendiri.

Tubuh Xena benar benar polos tanpa sehelai benangpun. Sedangkan Nik masih memakai kemejanya.

Nik bermain cepat karena mereka didalam kantor sekarang.

Xena mendesah ketika Nik mempercepat gerakannya.

"Aaahhh..." , Nik mendesah panjang ketika sudah mengeluarkan hasratnya pada Xena.

"Kurasa ini hal paling gila yang sudah kulakukan didalam kantor Nik", Xena tertawa kecil.

"Kita akan melakukannya dimana saja sayang..", kata Nik kemudian mengecup bibir merah Xena yang lipstiknya sudah tak berbekas.

Xena masuk kekamar mandi dan memakai pakaiannya kembali serta memperbaiki make upnya yang dirusak oleh Nik.

"Aku benar benar seperti wanita simpanan", kata Xena di depan cermin.

Xena menikmati hubungannya dengan Nik meskipun ini hanya sekedar bersenang senang semata. Xena tak tahu sampai kapan hubungan dengan Nik akan bertahan. Xena tak ingin menebak nebak. Dia hanya ingin menjalaninya saja.

Xena berpikir sebuah pernikahan tidaklah penting saat ini. Dia berkaca dari rumah tangga orang tuanya yamg bercerai dan membuat Xena kehilangan masa kecilnya yang bahagia.

Xena mencari kebahagiaannya sendiri. Dia tidak terlalu peduli dengan pendapat orang lain. Dia hanya ingin mencintai dirinya sendiri saat ini.

Xena dan Nik kemudian bekerja seperti biasanya. Rasa canggung sudah tidak ada diantara mereka. Mereka mengerti batasannya.

Sepulangnya dari kantor, Nik mengajak Xena ke suatu tempat. Xena memasuki sebuah gedung apartemen elit dan berjalan disamping Nik.

"Kita akan menemui seseorang Nik?", tanya Xena ketika mereka masuk ke dalam lift.

Nik menggenggam tangan Xena dan menciumnya.

"Tidak", jawab Nik.

"Lalu?", tanya Xena.

"Bisakah kau tidak banyak bertanya sayang?", Nik membungkam mulut Xena dengan mencium bibirnya.

Pintu lift berbunyi dan Nik menyudahi ciumannya. Mereka berdua keluar dari lift dan menuju sebuah kamar apartemen yang aksesnya langsung keliar dari lift.

Xena melihat sebuah apartamen dengan barang barang mewah didalamnya. Dan terdapat kolam renang mini juga disana yang menyambung dengan balkon.

"Ini apartemen kita..kita akan tinggal disini, bagaimana menurutmu Xena?", kata Nik memeluk Xena.

"Kita akan tinggal bersama?", tanya Xena.

"Hmm..aku tidak ingin tinggal terpisah denganmu..jadi aku membeli satu apartemen lagi khusus untuk kita berdua..kau tidak perlu membawa semua barangmu kesini..cukup yang penting penting saja..dan aku sudah membeli apartemen lamamu..kau tidak perlu membayar sewanya lagi", kata Nik santai.

Xena melihat Nik.

"Apakah ini tidak berlebihan Nik?aku merasa terlalu banyak menerima sesuatu darimu", kata Xena.

"Aku tidak suka kau berkata seperti ini..cukup terima apa yang kuberikan padamu..hmm..please", kata Nik.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***