#14

Begitu tiba di apartemen tentu saja Nik langsung membawa Xena ke ranjangnya. Dia siap menghajar Xena dengan percintaan yang lama dan penuh gairah. Tidak seperti sebelumnya.

Nik mencium bibir Xena dengan ganas. Xena melingkarkan tangannya di leher Nik.

Nik mulai membuka pakaiannya. Sedangkan Xena membuka blazernya dan kemudian pakaiannya.

Xena sedikit kesulitan membuka pakaiannya yang ketat itu. Dan Nik dengan cepat membantunya.

"Jangan memakai pakaian ini lagi Xena", kata Nik.

"Kau tidak suka aku berpakaian sexy Nik?".

"Aku sedikit tidak suka melihat pria membelalakkan matanya karena melihat tubuhmu".

Xena tertawa.

"Hmm...aku juga tidak suka..hanya saja tadi tidak ada pilihan lain", jawab Xena dan akhirnya pakaiannya pun terlepas sempurna.

Nik langsung melanjutkan aksinya. Nik mencium dada bulat Xena dengan penuh gairah dan tangannya sudah menjelajah ke daerah sensitif Xena.

Nik memainkan jarinya disana dan membuat Xena mendesah berkali kali. Xena menahan tangan Nik disana agar dia bisa mencapai puncaknya terlebih dahulu.

"Aaahhh...Nik", Xena mendesah ketika jari Nik semakin masuk dan akhirnya Xena mencapai kenikmatannya.

Kemudian Nik langsung memasukkan kejantanannya dan langsung menggerakkannya dengan sedikit cepat.

Meskipun masih agak sempit, tapi setidaknya tak sesulit kemarin. Dan Nik sangat menikmatinya.

Semakin lama, Nik semakin mempercepat ritmenya. Xena sudah bisa menyesuaikan gerakan cepat Nik dan mereka sama sama menikmatinya.

"Ah..ah..ah..sayang..sepertinya aku akan menghajarmu setiap hari", kata Nik ngos ngosan.

Xena tertawa renyah dan terdengar sexy ditelinga Nik.

Nik mengangkat kaki Xena lebih keatas dan semakin menggenjotnya.

Nik membelai paha Xena yang terdapat gambar tato bunga disana.

Lalu beberapa lama kemudian Nik mencapai puncak begitu juga dengan Xena.

Mereka berpelukan dengan keringat yang memenuhi tubuh mereka. Siang yang sangat panas sepertinya. Padahal suhu AC berada di mode terdingin.😁

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

"Kita akan pulang malam ini Nik?", tanya Xena.

"Tidak..aku memperpanjangnya 2 hari lagi...aku akan datang ke pertunangan Florence", jawab Nik.

"Oke", Xena duduk santai diranjang dengan mengutak atik ponselnya.

"Kau akan ikut denganku besok", kata Nik menghampiri Xena.

"Aku tidak membawa baju pesta Nik".

"Kita akan membelinya besok", Nik mengecup bibir Xena lalu tidur disamping Xena dan memeluknya.

Sedangkan Xena masih setia dengan ponselnya.

Xena tampak tersenyim dan terkadang tertawa kecil melihat ponselnya.

"Apa yang kau lihat sayang?", tanya Nik.

"No..aku hanya mengobrol di grup", jawab Xena.

"Mereka membicarakanmu", lanjut Xena.

Nik berniat akan mengambil ponsel Xena tetapi Xena dengan cepat menyembunyikannya di bawah tubuhnya.

"Jangan Nik..ini rahasia wanita", Xena tersenyum nakal.

"Kalian membicarakanku?apakah itu sesuatu yang mesum?", Nik memicingkan matanya.

"Kau tidak perlu tahu tuan", jawab Xena dengan senyum cantik yang masih menghiasi wajahnya.

Nik langsung mencium bibir Xena kemudian mengambil ponsel yang dipegang Xena. Begitu mudahnya Nik mengambil kesempatan itu.

"See?sangat mudah mengambilnya darimu", Nik kini yang tersenyum jahil.

"Nik..kembalikan ponselku".

Nik akan beranjak dari ranjang tetapi Xena menahannya dengan memeluk pinggang Nik yang polos tanpa mengenakan baju.

Nik melepas kaitan tangan Xena diperutnya.

Tetapi Xena langsung meloncat ke punggung Nik dan maiah berusaha mengambil ponselnya.

Nik memasukkan ponsel Xena ke kantong celananya.

"Niiikk!", rengek Xena.

"Aku penasaran dengan apa yang kalian biacarakan tentang aku", jawab Nik yang kemudian melepas tangan Xena dilehernya kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Xena.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***