#10

Xena kembali ke apartemen. Dan dia mengerjakan semua berkas berkas yang akan ditandatangani besok lusa. Xena berharap hari ini dia akan langsung menyelesaikannya.

Sampai malam menjelang, Nik belum juga pulang ke apartemen. Tetapi Xena tak terlalu memikirkannya karena dirinya juga sibuk mengerjakan berkas dokumen.

Xena memang termasuk orang yang sangat bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Dan Xena tidak ingin ada kesalahan sedikitpun didalam pekerjaanya.

Xena masih setia didepan laptopnya dengan berkas dokumen yang masih bertebaran dimana mana.

Dia menggulung rambutnya keatas sehingga tato dibelakang lehernya terlihat. Xena mamakai baju tidur santai berbahan kaos dan bergambar boneka kelinci besar yang panjangnya hanya sepanjang setengah pahanya.

Kakinya yang jenjang terekspose sempurna beserta tato bunga di paha kanannya yang terlihat kontras dengan kulitnya yang putih pucat.

Ponselnya berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Dia membukanya dan membaca pesan tersebut.

'Aku tidak pulang ke apartemen malam ini', bunyi pesan itu yang ternyata dari Nik.

"Jadi dia tidak pulang?ya mungkin saja dia mencari wanita yang bisa diajaknya bercinta", gumam Xena dengan wajah tidak sukanya.

"Sadar Xena..dia tak lebih dari seorang playboy..tak seharusnya kau membalas ciumannya kemarin...ck tapi dia tampan dan kaya raya", gumam Xena yang kesal pada dirinya sendiri.

"Ya...dia tidak mungkin serius denganku", lanjut Xena lagi.

Xena kemudian melanjutkan mengerjakan tugasnya sampai pukul 11 malam. Karena lelah, Xena berhenti dulu dan merebahkan tubuhnya di sofa.

Lalu Xena ke dapur mengambil pizza yang dia beli di supermarket tadi dalam perjalanan pulang.

Xena memakan pizzanya di depan televisi. Dia duduk di bawah karena meja penuh dengan berkas penting.

Nik akhirnya memutuskan pulang ke apartemen karena merasa malas ke club malam ketika temannya mengajaknya kesana.

Tadinya Nik akan menghabiskan waktunya bersenang senang di club malam.

Nik membuka pintu apartemennya. Lampu apartemen masih menyala. Itu artinya Xena belum tidur.

Xena terlalu serius menonton film action yang ada di televisi sampai tak mendengar Nik sudah berada dibelakangnya.

Nik melihat meja berantakan oleh berkas berkas dokumen yang dibuat oleh Xena. Dia melihat Xena duduk diatas karpet sembari makan dan melihat film di televisi.

Nik melihat tato di belakang leher Xena yang berbentuk kupu kupu besar. Nik menghampiri Xena kemudian mencium tengkuk leher Xena. Dan tentu saja hal itu membuat Xena kaget dan tersedak.

"Sorry..apa aku mengagetkanmu?", tanya Nik.

"Nik..kau bisa membuatku mati karena tersedak", kata Xena yang tak sadar sedang berteriak pada Nik.

"Hmm..maaf...kau benar benar membuatku kaget", lanjut Xena.

"Sorry", kata Nik.

"Bukankah kau bilang tidak pulang malam ini?", tanya Xena lalu beranjak dari duduknya dan mengambil air minum di pantry.

Kemudian Xena mengambil buah apel yang tadi sudah disimpan dikulkas lalu memakannya.

Nik mengikutinya ke dapur. Kemudian Nik mendudukan Xena diatas meja dapur lalu menatap matanya.

Xena tahu Nik akan menciumnya jadi dia memberi tanda dengan tangannya untuk menunggunya menghabiskan apel dimulutnya.

"Silahkan", kata Xena mempersilahkan Nik mencium bibirnya ketika Apel dimulutnya sudah habis.

Nik tertawa kecil dan langsung melahap bibir Xena yang terasa manis rasanya karena efek buah apel yang baru dimakan Xena.

"Apa kau yakin melalukan ini Nik?", tanya Xena.

"Seharusnya aku yang menanyakan ini padamu Xena", kata Nik dengan tangan yang masih memegang tengkuk leher Xena.