“Kalo bukan karena kamu hamil aku tidak mau mengajar lagi, sekarang aku kan bos bukan lagi dosen pengganti.” keluh Sean saat sang kakak yang berprofesi sebagai dosen memintanya untuk menggantikan dirinya sementara waktu.
Sora Pradipta anak pertama keluarga Pradipta sekaligus kakak Sean. Sedang hamil muda dan dokter menganjurkan dirinya untuk bed rest total dari segala aktifitas. Tetapi pekerjaan menuntutnya untuk selalu hadir. Karena itu dia meminta bantuan sang adik untuk menggantikan dirinya sementara waktu mengajar mata kuliahnya. Meskipun terpaksa Sean pasti membantu kakaknya biar bagaimanapun dia tidak ingin terjadi sesuatu dengan calon keponakannya.
“Terima kasih uncle Sean.” ucap Sora menirukan suara seorang anak kecil sambil mengusap perutnya yang masih terlihat rata.
“Baiklah aku akan berangkat sekarang.” Sean yang sudah selesai berbicara dengan kakaknya segera melaju menuju universitas dimana kakaknya bekerja. Kakak Sean tidak suka bekerja kantoran dia lebih suka dengan dunia pendidikan dan dosen adalah profesi yang dia pilih saat ini.
Mobil mewah Sean baru saja memasuki halaman kampus. Sosok lelaki berkemeja putih keluar dari mobil. Kacamata putih dengan frame hitam membingkai mata indahnya. Sean terlihat seperti seorang dosen muda yang berkharisma. Tidak sedikit mahasiswi yang terpesona dengan kedatangan Sean.
“Siapa lelaki itu apakah dia dosen atau mahasiswa baru disini?” tanya salah satu mahasiswi di kampus tersebut kepada mahasiswi lain yang sedang duduk bersamanya.
“Entahlah, yang jelas aku baru pertama kali melihatnya di kampus kita.” jawab mahasiswi lain.
“Oh dia begitu tampan.” ucap mahasiswi yang terpesona dan kagum dengan ketampanan Sean.
“Hustt, diam dia mendekat kearah kita.” langkah Sean begitu cepat dia ingin segera sampai di kelas tempatnya mengajar. Sean tidak suka dengan tatapan para gadis yang membuat dirinya merasa tidak nyaman.
Saat memasuki ruangan mata Sean tidak sengaja menangkap seorang gadis yang seminggu ini selalu menari-nari dalam pikirannya. Ada rindu yang merasuk di hatinya. Ada rasa yang dia sendiri juga tidak mengerti.
Perasaan tidak suka muncul saat seorang lelaki disamping Inara membelai rambut wanita yang sudah menjadi baby sugarnya itu. Tatapan tajam dia berikan pada Inara karena berani memberikan senyuman pada lelaki disampingnya.
“Kamu berdiri.” perintah Sean dengan dingin membuat semua mata tertuju pada arah pandang Sean yaitu Inara.
“Saya pak?” tanya Inara menunjuk dirinya sendiri.
“Iya kamu cepat pindah kesini.” tunjuk Sean pada sebuah bangku yang kosong tanpa ada lelaki satu pun dibarisan itu.
Inara menggeleng dan menyilangkan tangannya membentuk huruf X memberi isyarat jika dia tidak perlu pindah kedepan. Tindakan Inara membuat Sean bertambah kesal.
“Kamu pindah kesini atau keluar dari ruangan sekarang juga!” tegas Sean yang tidak ingin dibantah. Inara akhirnya pindah ke tempat yang Sean tunjuk. Suasana belajar mengajar berlangsung selama dua jam. Dan selama itu Inara merasa tidak nyaman.
*********
Mata kuliah telah selesai semua, Inara tidak ingin pulang ke rumah karena hari masih siang. Dia malas bertemu dengan ibu tiri maupun saudara tirinya. Dia menghubungi Mila namun nomer gadis itu sedang tidak aktif mungkin gadis itu masih bersama daddy sugarnya.
Saat ingin memasukkan ponsel kedalam tas terdengar sebuah notifikasi pesan singkat masuk. Inara menggeser layar dan membaca pesan tersebut.
“Tunggu didepan kampus kita pulang bersama.” begitulah isi pesan yang Sean kirim untuk Inara. Gadis itu tidak membalas dia bangkit dari duduknya berjalan keluar kampus menuju halte terdekat disana. Di dalam sebuah mobil Sean terus melihat kearah Inara. Setelah punggung gadis itu tidak terlihat Sean mulai melajukan mobilnya.
Di halte dekat kampus Inara menunggu lelaki itu. Hingga sebuah mobil mewah berhenti tepat dihadapan Inara. Menurunkan kaca mobil Sean meminta Inara untuk masuk ke dalam mobil.
“Cepat masuk.” Inara mengangguk dan bangkit masuk ke dalam mobil di sisi sebelah Sean.
Dari kejauhan sepasang mata menyaksikan kejadian itu. “Ada hubungan apa Inara dengan dosen pengganti itu?”
Di dalam mobil suasana terasa hening dan canggung. Ini kedua kalinya Inara maupun Sean bertemu kembali. Dalam pikiran Inara mungkinkah Sean akan memintanya melakukan itu lagi. Inara kembali membayangkan kejadian seminggu lalu di apartemen Sean. Kejadian yang sebenarnya begitu memabukkan bagi dirinya pun dengan Sean itu adalah kejadian yang membuat candu baginya.
Suara dering ponsel memecah keheningan diantara mereka. Tidak sengaja Inara membaca identitas pemanggil yang tertera bernama Sora. Sean memasang headset bluetooth yang sudah terhubung ke ponselnya. Menggeser icon berwarna hijau untuk mengangkat panggilan Sora.
“Iya.” jawab Sean.
“Sean bisakah kau belikan susu hamil untuk kakak stok di rumah sudah habis.” Sean menghembuskan nafasnya mendengar permintaan sang kakak. Sora yang mendengar itu kembali berucap.
“Aku tidak akan meminta bantuanmu jika suami kakak tidak jauh di luar negeri sana.”
“Iya-iya.” Sora tersenyum mendengar jawaban Sean.
Sean menutup panggilan telepon dengan menggeser icon berwarna merah. Melepas kembali headset bluetooth yang tadi sempat terpasang di daun telinganya.
“Kita mampir ke supermarket sebentar.” ucap Sean pada Inara.
“Baiklah.”
Seratus meter didepan terlihat sebuah minimarket. Sean membelokkan mobilnya untuk membeli sesuatu.
“Ayo.” Sean mengajak Inara untuk turun mengikutinya.
Begitu masuk Sean langsung menuju rak dimana susu-susu ibu hamil tersusun rapi disana. Inara yang melihat Sean sedang memilih-milih susu memicingkan mata. “Susu hamil?” gumam Inara.
“Menurutmu susu mana yang paling bagus untuk ibu hamil muda?” Inara terkejut Sean benar-benar membeli susu hamil untuk seseorang yang sedang hamil muda.
Tiba-tiba saja pikiran Inara melayang jauh. Mungkinkah dirinya adalah seorang pelakor? Tidak, dia tidak ingin merusak hubungan rumah tangga orang lain. Apalagi wanita itu sedang hamil, Inara tidak ingin mendapat karma dimasa depan nanti. Dan dia harus membicarakan masalah ini dengan Sean.
“Inara?” panggil Sean dengan nada sedikit keras membuat lamunan Inara tersadar dari pikiran yang baru saja dia pikirkan.
“Ah iya?” jawab Inara.
“Kau melamun?” tanya Sean.
“Ah iya, ah tidak tadi kau tanya apa?” Inara terlihat sedikit gugup dengan pertanyaan Sean.
Sean mendekat ke arah Inara mengunci pergerakan gadis itu dengan kedua tangannya. Matanya menelisik jauh ke dalam bola mata Inara. Membuat gadis itu sedikit takut dengan tatapan tajam yang diberikan Sean.
“Apa kau memikirkan laki-laki yang membelai rambutmu tadi di kampus?”
“Apa?” laki-laki siapa yang dimaksud oleh Sean. Dia saja tidak memiliki teman lelaki yang dekat saat ini.
“Ingat kau adalah wanitaku kau milikku selama kau masih kuliah dengan uangku tidak seorang laki-laki pun yang boleh menyentuhmu walaupun itu ujung rambut sekalipun.” Inara menelan saliva dengan kasar saat mendengar ucapan Sean.
“Mengerti?” Inara mengangguk entah kenapa jantungnya berdegup kencang saat posisi mereka begitu dekat. Dan dia berharap Sean tidak mendengar suara detak jantungnya.
“Kenapa kau mengambil semua merek susu yang ada?” tanya Inara saat melihat Sean memasukkan semua merek susu ke dalam keranjang belanja.
“Aku tidak tahu susu merek apa yang biasa dia minum jadi aku beli saja semua.” Inara menepuk keningnya.
“Kenapa tidak kau hubungi saja dia?” saran Inara.
“Ponselku tertinggal di dalam mobil.”
“Sudahlah aku sudah tidak sabar ingin ke apartemen. Ayo kita bayar dulu.”
**********
Sean melajukan mobilnya menuju mansion milik keluarganya. Inara tidak tahu bahwa itu adalah rumah milik keluarga Pradipta. Yang dia tahu Sean tinggal di sebuah apartemen mewah di pusat kota.
“Kau mau turun?” ajak Sean.
Inara menggeleng dia belum siap bertemu dengan istri Sean. Dari kejauhan Inara dapat melihat Sean sedang berbicara dengan seorang wanita. Dia juga melihat bagaimana Sean membelai lembut perut wanita itu. Membuat rasa bersalah menghinggapi hatinya. Karena baru masuk kuliah Inara tidak tahu bahwa wanita itu adalah salah satu dosennya di kampus.
“Kita ke apartemen sekarang.”
******kira-kira di apartemen Inara dan Sean enaknya ngapain yah? komen yuk teman-teman bantu aku untuk cari sebuah ide🙏😁******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Suni Sunny
yg biasa dikerjain sama daddy n baby sih thor hehe
2022-11-24
0
RAFLI 2016
ngapain aja boleh thor, suka-duka othor lah😁
2021-10-18
1